Ahzaa.Net
Materi Sejarah : Akulturasi Budaya Indonesia dengan Budaya Islam, Apa Saja Perwujudannya?

Materi Sejarah : Akulturasi Budaya Indonesia dengan Budaya Islam, Apa Saja Perwujudannya?

Masuk dan berkembangnya agama dan budaya Islam telah membawa banyak perubahan terhadap corak kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia. Kebudayaan sebelumnya (pra-Islam) yang sudah ada di Indonesia sebelum Islam masuk dan berkembang tidak hilang, namun malahan diperkaya oleh kebudayaan Islam yang membuat budaya semakin beraneka ragam. 

Unsur- unsur budaya nusantara, pengaruh budaya Hindu-Buddha, dan kebudayaan Islam hingga saat ini masih ada dan menjadi satu, yaitu budaya masyarakat Indonesia dan masih tetap akan dipertahankan. 

Sampai saat ini, perwujudan akulturasi kebudayaan antara budaya asli Nusantaara, Hindu - Buddha, dan kebudayaan Islam dapat dilihat di berbagai aspek kehidupan seperti seni bangunan, seni rupa, seni sastra, aksara dan lain- lain. 

Seni Bangunan 
Akulturasi dalam seni bangunan terlihat jelas dari bentuk bangunan masjid, kraton dan makam. Masjid- masjid kuno di Indonesia apabila ditinjau dari arsitekturnya memiliki ciri khas yang berbeda dari masjid- masjid di negara lain. 

Sumber : Dinas Pariwisata Demak


Beberapa ciri dari masjid kuno di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Memiliki atap yang berundak (tumpang) yang merupakan prototipe seni bangunan pada zaman sebelum pengaruh Hindu- Buddha yaitu punden berundak 
  2. Tumpang memiliki jumlah yang ganjil seeprti tiga dan lima tumpang 
  3. Masjid memiliki menara yaitu tempat muazin menyerukan azan sebagai tanda waktu shalat
  4. Letak masjid yang dekat dengan istana raja atau sultan. Selain istana raja, masjid juga dibangun di dekat keramaian masyarakat seperti alun- alun. Hal ini memberikan pemahaman bahwa masjid adalah tempat bertemunya raja dengan rakyatnya untuk bersama- sama menunaikan kewajiban agama di bawah kepemimpinan seorang imam. 
  5. Beberapa masjid khususnya di halamannya digunakan sebagai tempat pemakaman orang- orang tertentu yang dianggap kramat dengan dibuatkan rumah tersendiri yang disebut cungkup. Diantara masjid dan makam tersebut dihubungkan dengan gapura. Gapura yang dibangun ada yang berbentuk kori agung yaitu beratap dan berpintu namun ada juga yang berbentuk candi bentar yang tanpa atap dan pintu. 

Unsur- unsur zaman madya, unsur asing dan unsur daerah juga memberikan corak pada bagian- bagian masjid. Hal itu dapat dilihat pada masjid berbentuk rumah gadang di Minangkabau yang atapnya tumpang tindih. 

sumber gambar : https://id.wikipedia.org/


Selain itu, ada pula masjid yang bangunannya memiliki pengaruh Inggris seperti di daerah Sumenep, Madura dan Masjid Agung di Palembang yang mendapatkan pengaruh kebudayaan China serta Masjid Kebon Jeruk yang memperlihatkan corak bangunan Belanda. 

Selain masjid, bangunan makam juga mengandung unsur- unsur asli budaya Indonesia. Ketika seseorang meninggal dalam Islam, kuburan tempat ia dimakamkan diabadikan dan diperkuat dengan batu. Bangunan itu disebut kijing atau jirat. Tidak berbeda dengan candi, makam dianggap sebagai tempat peristirahatan yang terakhir dan abadi sehingga diusahakan kuburan menjadi tempat tinggal yang sesuai bagi orang yang dikubur disitu. Makam orang- orang yang berpengaruh seperti sultan atau raja, dibangun seperti layaknya istana.

Beberapa tipe nisan Aceh di kompleks makam kuno Leubok Tuwe
Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/


Makam - makam di Indonesia banyak dikunjungi oleh orang, terutama pada makam orang - orang tertentu yang dianggap kramat. Kunjungan ke makam disebut ziarah. Ziarah sebenarnya sama dengan kebiasaan lama, yaitu mengunjungi candi atau tempat suci lainnya dengan maksud melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Pemujaan itu lebih ditujukan kepada seseorang yang dianggap memiliki kelebihan daripada manusia lainnya, seperti raja, para wali, atau pemuka agama yang terkenal. Kunjungan ke makam- makam keramat dilakukan dengan membakar kemenyan, menabur bunga, merupakan kelanjutan dari kebiasaan - kebiasaan lama yakni pemiujaan terhadap arwah nenekmmoyang di candi- candi. 

Seni Rupa 
Di dalam agama Islam, terdapat larangan untuk melukis sesuatu makhluk hidup, terutama manusia. Oleh karena itu, seni rupa dan seni patung pada zaman permulaan  masuknya Islam mengalami banyak kemunduran. 

Namun dalam perkembangan selanjutnya, muncul seni lukis dengan gambar binatang yang disamarkan. Dengan demikian. pada zaman madya yang berkembang adalah seni lukis dan seni ukir, sementara seni pahat terus mengalami kemunduran. 

Dalam hal seni hias, pola- pola yang dibuat meniru zaman kuno, seperti daun- daunan, kembang, bukit- bukit karang, pemandangan, garis- garis geometri, kepala kijang, ular naga dan sebagainya. 

Ukiran- ukiran juga nampak di bangunan seperti masjid, nisan, gapura, dan dinding- dinding masjid dengan pola huruf arab dan pola sebelum Islam. 

Aksara dan Seni Sastra
Huruf arab dan bahasa arab berkembang setelah masuknya Islam di Indonesia. Banyak sastra yang disadur atau diterjemahkan ke dalam bahasa arab. Gubahan cerita Mahabarata dan Ramayana merupakan hasil dari saduran sastra. Hikayat Perang Pandhawa, Hikayat Maharaja Rahwana, Hikayat Sri Rama dan Hikayat Pancatanderan merupakan contoh judul saduran dari gubahan cerita Mahabarata dan Ramayana. 

Di daerah Melayu juga dikenal syair Ken Tambuhan, Syair Panji Semirang, Hikayat Panji Kuda Semirang, cerita wayang Kinudang, dan Hikayat Panji Wila Kusuma. Istilah hikayat menunjukkan pengaruh Islam karena sebelumnya istilah tersebut tidak dikenal. 

Seni sastra yang mencerminkan Islam adalah suluk, yaitu kitab- kitab yang menjelaskan tentang tasawuf. Beberapa contoh kitab tasawuf adalah Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang. 

Suluk Sukarsa menceritakan tentang seseorang yang bernama Sukarsa yang mencari ilmu untuk kesempurnaan hidupnya. Suluk Wujil berisikan wejangan - wejangan dari Sunan Bonang kepada Wujil yaitu seorang kerdil bekas abdi kerajaan Majapahit. Suluk Malang Sumirang berisikan pengagungan orang yang telah mencapai kesempurnaan dan berhasil bersatu dengan Tuhan yang berarti ia telah terlepas dari ikatan- ikatan syariah. 
Materi Sejarah : Penyebaran Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia, Jalur Apa Saja yang Ditempuh?

Materi Sejarah : Penyebaran Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia, Jalur Apa Saja yang Ditempuh?

 Agama dan kebudayaan Islam tersebar di bumi nusantara melalui beberapa jalur. Jalur perdagangan, jalur dakwah dan pendidikan, perkawinan, maupun melalui sarana kesenian. 

Photo by Ave Calvar on Unsplash


a. Jalur Perdagangan 
Penyebaran agama dan kebudayaan Islam melalui perdagangan dilakukan oleh para pedagang Islam yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat. Mereka biasanya tinggal sementara di pusat perdagangan sambil menunggu angin musim yang baik untuk berlayar kembali ke negaranya. 


Kesempatan tersebut dimanfaatkan mereka untuk bertransaksi sekaligus memperkenalkan agama dan budaya Islam kepada penduduk pribumi nusantara. 

b. Jalur Dakwah dan Pendidikan 
Islam mengajarkan bahwa setiap muslim merupakan pendakwah. Para mubalig dan guru - guru agama Islam mempunyai tugas untuk menyiarkan agama Islam. 

Salah satu cara mereka dalam menyiarkan agama Islam adalah dengan mendirikan pesantren - pesantren untuk mencetak kader agama Islam. 

Di pulau Jawa, misalnya, penyiaran agama Islam dilakukan oleh para wali yang dikenal dengan sebutan "Wali Sanga" atau sembilan wali. Berikut para wali yang termasuk dalam Walo Sanga tersebut, 

  1. Sunan Ampel atau Raden Rahmat dari Ampel Denta, Surabaya
  2. Sunan Bonang atau Mahdum Ibrahim putra dari Raden Rahmat, dari Bonang, Tuban 
  3. Sunan Kalijaga atau Jaka Sayid putra seorang tumenggung Majapahit dari Kadilangu Demak 
  4. Sunan Giri putra Maulana Ishak 
  5. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah putra Syarif Abdullah yang menikah dengan Rara Santang atau Syarifah Modarin putri Prabu Siliwangi 
  6. Sunan Drajat atau Syamsudin putra Raden rahmat atau Sunan Ampel yang tinggal di Drajat Sedayu
  7. Sunan Maulana Magribi atau Malik Ibrahim yang berasal dari  Persia dan berkedudukan di Gresik 
  8. Sunan Kudus dari Kudus 
  9. Sunan Muria dari Jepara 

c. Jalur Perkawinan 
Semakin berkembangnya perdagangan, maka semakin banyak pedagang yang menetap di wilayah nusantara untuk sementara waktu bahkan dalam kurun waktu yang lama. 

Daerah - daerah mereka sering disebut sebagai pekayon. Banyak diantara pedagang Islam yang kemudian menikah dengan penduduk pribumi. Jika wanita yang dinikahi berasal dari lingkup bangsawan, maka akan berpengaruh besar dalam proses Islamisasi terhadap masyarakat. 

d. Jalur Kesenian 
Penyebaran Islam melalui jalur kesenian juga dinilai sangat efektif. Penyebaran melalui jalur tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Pada waktu itu, kebudayaan Hindu masih sangat kuat yang menyebabkan para mubalig menempuh cara dengan memanfaatkan kesenian Hindu sebagai sarana menyiarkan agama Islam. Berbagai kesenian seperti wayang kulit, gamelan, lagu anak- anak merupakan sarana- sarana syiar agama Islam melalui jalur kesenian. 

Itulah beberapa jalur penyebaran agama dan kebudayaan Islam dalam proses Islamisasi di nusantara sehingga mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga saat ini dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. 

Semoga pembahasan di atas bermanfaat buat teman- teman yang sedang mempelajari tentang penyebaran agama Islam di nusantara. 

Salam. 


Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama (Part I)

Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama (Part I)

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di blog kami. Pada kesempatan ini kita akan belajar materi Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/ MI semester 1 (ganjil) kurikulum merdeka bab kedua yaitu Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama.


Materi Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/ MI semester 1 bab 2, Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama terdiri atas dua sub bab yaitu :

  1. Mengamalkan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
  2. Mengajak Teman Mengamalkan Pancasila

Pada post ini kita akan belajar untuk sub bab pertama dahulu yaitu mengamalkan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa.

Untuk sub bab selanjutnya akan saya posting pada tulisan berikutnya. Hal itu untuk memudahkan teman- teman dalam belajar. 

Latihan soal ini dapat teman- teman gunakan untuk mempersiapkan asesmen sumatif harian/ ulangan harian Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/ MI atau untuk mempersiapkan asesmen sumatif akhir semester ganjil. 

Baik, langsung saja yaa..berikut rangkuman dan latihan soalnya, 

Selamat belajar....


Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama (Part I) 

A. Mengamalkan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

1. Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea keempat, yang berbunyi “... susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

2. Pancasila sebagai dasar negara menjadi landasan atau dasar dalam kehidupan bernegara, artinya Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum negara sehingga peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

3. Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, pedoman masyarakat dalam mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pancasila harus menjadi pedoman dalam berperilaku dan bersikap sehari-hari yang berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.

5. Ideologi bangsa dan negara Indonesia adalah Pancasila, artinya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara Indonesia, yaitu terwujudnya kehidupan yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.

6. Nilai-nilai Pancasila berasal dari jiwa bangsa Indonesia jauh sebelum merdeka, kemudian dimusyawarahkan dalam sidang BPUPK, dan disepakati dalam sidang PPKI.

7. Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa 
a. ada enam agama di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Khonghucu
b. cara mengamalkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
- berdoa sebelum mengawali aktivitas dimana pun dan kapan pun
- disiplin dalam beribadah sesuai dengan keyakinan agamanya
- meyakini agama yang dianut adalah agama yang paling benar, tetapi tidak merendahkan atau menyalahkan teman yang berbeda agama.

8. Pengamalan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a. Manusia diciptakan sebagai
makhluk sosial yang saling membutuhkan, tolong-menolong, dan tidak bisa hidup sendirian
b. Tuhan menciptakan manusia untuk saling membantu, menyayangi, dan mengasihi
c. cara mengamalkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Berteman dengan semua teman tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
- Saling mencintai sesama manusia.

9. Pengamalan Sila Persatuan Indonesia 
a. contoh pengamalan sila ketiga Pancasila
- Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
- Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
- Dalam berteman tidak membeda-bedakan asal suku dan bahasa daerah.
b. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang dijunjung oleh segenap bangsa Indonesia.
c. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dinyatakan dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

d. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar menjadi salah satu cara mengamalkan Pancasila, khususnya sila ketiga.

10. Pengamalan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
a. penyelesaian suatu masalah dapat dilakukan dengan cara musyawarah 

b. pengamalan sila keempat Pancasila
- Menghargai perbedaan pendapat dan diselesaikan dengan musyawarah mufakat yang dijiwai semangat kekeluargaan.
- Menerima dengan ikhlas ketika pendapat tidak diterima sebagai keputusan musyawarah.
- Menerima dan mengamalkan hasil keputusan musyawarah dengan penuh tanggung jawab.

c. Musyawarah dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, seperti pembagian tugas kelompok, memilih ketua kelas, pembagian tugas piket, dll. 

11. Pengamalan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
cara mengamalkan sila kelima Pancasila
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
- Hemat, suka menabung, dan tidak bergaya hidup mewah.

Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 2 Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama (Part I) 

1. Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea ....
a. pertama 
b. kedua 
c. ketiga 
d. keempat 


2.  Pancasila menjadi landasan atau dasar dalam kehidupan bernegara. Hal tersebut berarti ....
a. peraturan perundang- undangan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila
b. peraturan perundang- undangan boleh bertentangan dengan Pancasila 
c. peraturan perundang- undangan sejajar kedudukannya dengan Pancasila 
d. peraturan perundang- undangan ada di atas Pencasila kedudukannya 


3. Pancasila memuat nilai- nilai yang menjadi dasar dalam pedoman dan berperilaku serta bersikap di kehidupan sehari- hari. Berikut ini yang bukan merupakan nilai- nilai Pancasila tersebut adalah ....
a. ketuhanan 
b. kerukunan 
c. kemanusiaan 
d. persatuan 


4. Cita-cita atau landasan yang dimiliki suatu bangsa disebut ....
a. gagasan 
b. keinginan 
c. ideologi 
d. kebutuhan 


5. Ideologi bangsa dan negara Indonesia adalah ....
a. Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia 
b. Pancasila 
c. Pembukaan UUD NRI tahun 1945 
d. Peraturan Perundang- undangan 


6. Pernyataan yang tepat tentang nilai- nilai Pancasila adalah ....
a. nilai- nilai Pancasila berasal dari jiwa bangsa Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka 
b. nilai- nilai Pancasila berasal dari para perumus Pancasila 
c. nilai- nilai Pancasila ada setelah Indonesia merdeka 
d. nilai- nilai Pancasila merupakan perpaduan dengan nilai- nilai bangsa lain 


7. Nilai- nilai Pancasila yang berasal dari jiwa bangsa Indonesia dimusyawarahkan dalam sidang ....
a. PPKI 
b. BPUPK
c. penyusunan naskah proklamasi 
d. Budi Utomo 


8. Pengesahan Pancasila dilakukan melalui sidang ....
a. Sumpah Pemuda 
b. PPKI 
c. BPUPK 
d. penyusunan naskah proklamasi 


9. Sesuai dengan pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kita sebagai warga negara memiliki hak untuk ....
a. mendapatkan pendidikan 
b. beribadah sesuai keyakinan masing- masing 
c. memilih pemimpin melalui pemilu 
d. mendapatkan keadilan 


10. Terhadap teman yang berbeda agama, maka sikap kita ....
a. menjauhi 
b. tidak mau berteman 
c. berteman dengan baik 
d. mengucilkannya 


11. Hal yang dapat dilakukan sesuai pengamalan sila pertama ketika akan mengawali aktivitas apapun dan kapanpun adalah ....
a. mencatat rencana 
b. berdoa 
c. mempersiapkan dengan matang 
d. semua jawaban benar 


12. Sikap yang harus kita lakukan ketika kita beribadah adalah ....
a. seenaknya 
b. sambil bercanda 
c. disiplin 
d. kadang serius namun kadang bercanda 


13. Kita meyakini bahwa agama yang kita anut itu paling benar, namun terhadap teman yang berbeda agama sikap kita ....
a. memaksakan agama kita 
b. mendebatkannya 
c. menghormatinya 
d. menyalahkan agama mereka 


14. Dengan menghormati teman yang berbeda agama, maka kehidupan dalam lingkungan kita ....
a. kacau 
b. sering terjadi pertengkaran 
c. rukun dan damai 
d. tidak tenang 


15. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang artinya ....
a. saling membutuhkan, tolong-menolong, dan tidak bisa hidup sendirian
b. selalu melakukan aktivitasnya sendiri 
c. memiliki kemampuan utnuk bertahan hidup 
d. tidak membutuhkan orang lain untuk hidup 


16. Suatu tindakan perundungan yang sering terjadi akhir- akhir ini sangat bertentangan dengan sila kedua Pancasila. Alasan yang mendasari hal ini adalah ....
a.  perundungan akan menyebabkan hal yang buruk bagi korbannya 
b. perundungan bertentangan dengan nilai- nilai kemanusiaan 
c. perundungan merupakan tindak semena- mena yang berakibat terganggunya hubungan antarmanusia 
d. semua jawaban benar 


17. Terhadap teman yang berbeda suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, maka sikap kita ....
a. menjauhinya 
b. tetap berteman dengan baik 
c. mengucilkannya 
d. tidak saling mengenal 


18. Berikut ini yang merupakan contoh pengamalan sila ketiga Pancasila adalah ....
a. mencintai produk Indonesia 
b. menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar 
c. rukun terhadap sesama 
d. semua jawaban benar 


19. Agar tercipta kerukunan, maka kita harus mendahulukan kepentingan ....
a. pribadi 
b. kelompok 
c. golongan tertentu 
d. umum 


20. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Hal ini dicetuskan pertama kali dalam peristiwa ....
a. proklamasi kemerdekaan RI 
b. Sumpah Pemuda 
c. Rapat pembentukan Budi Utomo 
d. Rapat BPUPK 


21. Cara yang terbaik dalam menyelesaikan permasalahan adalah ....
a. berdebat 
b. bertengkar 
c. bermusyawarah 
d. berkelahi 


22. Agar musyawarah berjalan dengan baik, hal yang harus dihindari adalah ....
a. usul pendapat ketika diberikan kesempatan 
b. memaksakan pendapat kepada anggota rapat lain 
c. melaksanakan hasil rapat dengan tanggung jawab 
d. mengusulkan ide yang baik dan benar 


23. Tujuan dari kegiatan musyawarah adalah untuk  ....
a. mencapai mufakat
b. mendapatkan pendapat yang terbaik 
c. mendapatkan persetujuan dari pimpinan rapat 
d. mendapatkan usulan yang mewakili kelompok tertentu 


24. Musyawarah untuk mufakat harus dilandasi dengan rasa ....
a. kemanusiaan 
b. kerakyatan 
c. kekeluargaan 
d. keadilan 


25. Ketika keputusan musyawarah sudah tercapai, maka sikap kita ....
a. tidak menerima apabila bukan merupakan usul kita 
b. menerima dengan ikhlas 
c. menerima dengan berat hati 
d. menerima jika merupakan usulan dari pihak kita 


26. Keputusan musyawarah yang diputuskan harus dapat diterima dan diamlakan dengan ....
a. penuh tekanan 
b. terpaksa 
c. tanggung jawab 
d. berat hati 


27. Contoh aktivitas di sekolah yang dapat diputuskan melalui musyawarah adalah ....
a. memilih ketua kelas 
b. memutuskan tujuan wisata 
c. membagi kelompok belajar 
d. semua jawaban benar 


28. Berikut ini yang termasuk pengamalan sila kelima Pancasila adalah ....
a. memakai barang- barang buatan dalam negeri 
b. menjaga keseimbangan hak dan kewajiban 
c. melaksanakan musyawarah 
d. membantu teman yang kesusahan 


29. Dalam mengelola keuangan, kita dapat mengamalkan sila kelima Pancasila yaitu ....
a. membelanjakan sesuai keinginan 
b. hidup hemat dan suka menabung 
c. membeli barang- barang yang disukai 
d. bergaya hidup mewah 


30. Pernyataan yang tepat dalam pelaksanaan hak dan kewajiban adalah ....
a. hak lebih penting daripada kewajiban 
b. kewajiban lebih penting daripada hak 
c. hak dan kewajiban dilaksanakan secara seimbang 
d. hak dan kewajiban tidak terlalu penting 

Materi Sejarah : Mengenal Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia dan Teori- Teori yang Berkembang

Materi Sejarah : Mengenal Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia dan Teori- Teori yang Berkembang

Para ahli masih bersilang pendapat berkaitan dengan proses masuk dan berkembangnya agama dan budaya Islam di Indonesia. Belum ada suatu pendapat yang pasti akan masuknya agama dan budaya Islam di Indonesia. 

Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash

Beberapa pendapat mengatakan bahwa masuknya agama dan budaya Islam di Indonesia terjadi sekitar abad ke-8, yaitu melalui pedagang- pedagang Islam. 

Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 
Kegiatan perdagangan menjadi jalur utama masuknya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Pasalnya, Indonesia yang kaya akan hasil bumi menjadi daya tarik para pedagang dari berbagai bangsa. 

Pedagang- pedagang dari China, India, Persia maupun Arab berdatangan ke kepulauan nusantara untuk melakukan aktivitas perdagangan. Selat Malaka sebagai jalur perdagangan internasional tumbuh dan berkembang dalam perdagangan antarbangsa. 

Melalui selat Malaka itulah para pedagang mengunjungi berbagai tempat di Indonesia seperti Jepara,  Tuban, Gresik dan tempat di timur nusantara yaitu Banjarmasin, Ambon, Gowa, dan Ternate yang dikenal sebagai pusat penghasil rempah- rempah. 

Melalui perdagangan itu, para pedagang yang berasal dari Persia, Arab, dan Gujarat yang memeluk agama Islam dapat memperkenalkan agama dan budaya arab ke penduduk lokal Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa masuknya agama dan budaya Islam dilakukan secara damai melalui hubungan perdagangan. 

Tentang kapan pastinya agama dan budaya Islam masuk ke Indonesia masih belum begitu jelas, namun yang pasti, para pedagang dari luar datang ke Indonesia melalui selat Malaka. Sejak berkembangnya kerajaan Sriwijaya, selat Malaka menjadi jalur pelayaran dan perdagangan. Pasalnya, sekitar abad ke-8, para pedagang Islam sudah berdatangan di Malaka dan Sriwijaya. Mereka menyebut Sriwijaya dengan sebutan Sribuza, Zabay, atau Zabag. 

Selanjutnya, terdapat bukti dengan ditemukannya sebuah batu tulis di Leren Gresik yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Maimun, yang berangka 1082 Masehi. Hal ini menguatkan bahwa pada abad ke-11 agama Islam sudah ada di pulau Jawa dan dianut oleh beberapa orang. 

Menurut Marcopolo, agama Islam sudah berkembang di nusantara pada akhir abad ke-13. Dalam perjalanannya dari Tiongkok ke negara asalnya yaitu Venesia pada tahun 1292, ia singgah di Aceh bagian utara. Di daerah Perlak, Marcopolo menjumpai penduduk yang beragama Islam dan juga para pedagang dari Gujarat yang menyebarkan agama Islam. 

Keterangan dari Marcopolo tersebut juga belum dapat memastikan kapan agama Islam masuk ke wilayah nusantara. meskipun demikian, agama Islam masuk ke wilayah nusantara pada abad ke-8. 

Memasuki abad ke 13, agama Islam sudah menyebar ke beberapa wilayah Sumatra, daerah pantai semenanjung Malaka dan beberapa daerah Pulau Jawa. 

Teori Masuknya Islam ke Nusantara 
Ada beberapa teori masuknya Islam ke nusantara yaitu sebagai berikut, 

Melalui Pedagang Gujarat 
Teori pertama, yaitu Islam masuk melalui pedagang Gujarat bertolak belakang dengan pendapat Marcopolo yang menyatakan bahwa ia menyaksikan banyak pedagang Gujarat yang giat menyebarkan agama Islam ketika berkunjung ke Perlak pada tahun 1292. 

Pendapat tersebut diperkuat dengan adanya batu nisan Sultan Malik Al Saleh yang di datangkan dari Gujarat. Oleh masyarakat setempat, batu nisan tersebut disebut jaratan yang kemungkinan berasal dari nama Gujarat. 

Masuknya Islam melalui Pedagang Persia 
Pendapat kedua masuknya Islam ke nusantara melalui pedagang Persia dikemukakan oleh Umar Amir Husein dengan alasan bahwa ada kesamaan suku Laren dan Jawi seperti halnya di Persia. Ada kemungkinan bahwa kedua suku tersebut yang mengajarkan huruf arab di pulau jawa yang dikenal sebagai huruf arab pegon. 

Ahli lain yang mendukung pendapat ini, Husein Jayadiningrat, mengemukakan bahwa pasangan dalam bahasa arab disebut Jabar-jer, dimana istilah ini termasuk bahasa Iran yang dalam bahasa arab disebut fathah kasrah. Selain itu, pada bulan Muharram, Husein, putera Ali meninggal di Karbala. 

Di Persia, upacara meninggalnya Husein ditandai dengan mengarak peti yang disebut tabut. OLeh  karena itu, bulan Muharram disebut sebagai bulan tabut, yang mana masyarakat Aceh dan Minangkabau juga menyebut seperti itu.  Hal ini menguatkan adanya pengaruh Persia. 

Masuknya pedagang melalui pedagang Arab atau Mesir 
Hamka, seorang tokoh Islam berpendapat bahwa Islam masuk ke nusantara melalui arab atau mesir. Ada dua alasan yang dikemukakan untuk menguatkan teori tersebut yaitu :

a. Raja- raja Samudra Pasai menganut Madzhab Syafi'i. Adapun penganut mazhab Syafi'i adalah masyarakat Mesir dan Makkah. Jika agama Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia, maka pastilah banyak masyarakat Indonesia yang menganut aliran Syiah seperti di Persia atau bermazhab Hanafiah seperti di India. 

b. Gelar al Malik yang digunakan oleh raja- raja Samudra Pasai, berasal dari Mesir, sementara itu gelar Syah yang berasal dati Persia, baru digunakan oleh raja Malaka pada awal abad ke-15. 

Nah, ketiga pendapat atau teori tersebut memiliki alasan yang kuat. Para pedagang, baik dari arab, Persia maupun Gujarat, sama- sama memiliki peranan yang penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah nusantara. 

Itulah tentang teori- teori proses masuknya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Semoga pembahasan ini dapat memberikan tambahan referensi buat teman- teman yang sedang mempelajari materi ini.

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part II) Belajar Mengamalkan Pancasila

Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part II) Belajar Mengamalkan Pancasila

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Pada kesempatan ini kita akan melanjutkan belajar materi Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/ MI semester 1 Kurikulum Merdeka. Masih dengan bab pertama, Belajar Pancasila dengan Menyenangkan, kita beranjak ke sub bab kedua yaitu Belajar Mengamalkan Pancasila. 

Presentasi di kelas
sumber : Buku Paket Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Kemdikbud


Materi sub bab kedua ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya yaitu materi sub bab pertama yang sudah saya publish sebelum post ini. 


Baik, untuk materi yang akan dipelajari pada sub bab kedua ini adalah tentang sikap- sikap yang sesuai dengan pengamalan Pancasila dari sila pertama hingga kelima. Lebih lanjut tentang materi ini, dapat teman- teman pelajari melalui rangkuman dan latihan soal.

Langsung saja yaa, berikut pembahasan materinya, 

Selamat belajar....

Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part II) Belajar Mengamalkan Pancasila 

1. Sikap- sikap yang sesuai dengan sila pertama Pancasila 
a. bermain dengan teman tanpa membedakan agama yang dianut 
b. tidak memaksakan agama kepada orang lain 
c. menghargai teman yang sedang menjalankan ibadah 
d. rajin beribadah 
e. menjaga kerukunan antarumat beragama 

2. Sikap- sikap yang sesuai dengan sila kedua Pancasila 
a. membantu orang lain dengan ikhlas 
b. melaksanakan hak dan kewajiban dengan seimbang 
c. suka melakukan kegiatan kemanusiaan 
d. bersikap tenggang rasa dan peduli terhadap orang lain 
e. suka membantu orang yang kesusahan 

3. Sikap- sikap yang sesuai dengan sila ketiga Pancasila 
a. bangga menggunakan produk dalam negeri 
b. cinta tanah air dan bangsa 
c. mempelajari kebudayaan asli Indonesia 
d. mengenalkan budaya bangsa sendiri ke bangsa lain 
e. ikut serta menjaga kelestarian budaya Indonesia 
f. bersikap rukun terhadap teman 
g. bergotong royong 

4. Sikap- sikap yang sesuai dengan sila keempat Pancasila 
a. melakukan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan permasalahan 
b. tidak memaksakan kehendak kepada orang lain 
c. memutuskan hasil musyawarah secara adil 
d. menerima keputusan musyawarah dengan bertanggung jawab 

5. Sikap- sikap yang sesuai dengan sila kelima Pancasila
a. Memperlakukan orang lain secara adil tanpa memandang perbedaan baik suku, agama maupun pekerjaannya 
b. gemar menabung
c. bekerja keras dan bersikap hemat 
d. menghargai hasil karya orang lain 

Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part II) Belajar Mengamalkan Pancasila 

1. Ketika teman- temannya beribadah, Aldi suka mengganggu dengan bersikap gaduh dan bercanda di dekat mereka. Sikap Aldi tersebut tidak sesuai dengan pengamalan Pancasila terutama sila ....
a. pertama 
b. kedua 
c. ketiga 
d. keempat 


2. Membantu teman yang mengalami kesusahan harus dilakukan dengan ....
a. ikhlas dan tanpa pamrih 
b. mengharap imbalan 
c. mengharap balasan 
d. mengharap pujian 


3. Ada salah satu teman kita berbeda suku yang mengalami musibah rumahnya terbakar. Sikap kita adalah ....
a. tidak membantunya karena berbeda suku 
b. membantu dengan ikhlas 
c. membantu dengan mengharap pujian 
d. berpura- pura tidak mengetahui hal tersebut 


4. Sikap tenggang rasa dan peduli terhadap orang lain merupakan pengamalan Pancasila terutama sila ....
a. pertama 
b. kedua 
c. ketiga 
d. keempat 


5. Pernyataan yang tepat berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban adalah ....
a. hak diutamakan dibanding kewajiban 
b. kewajiban diutamakan daripada hak 
c. hak dan kewajiban dilaksanakan secara seimbang 
d. hak memiliki peran yang lebih besar daripada kewajiban 


6. Salah satu sikap yang dapat dilakukan untuk mengamalkan sila ketiga Pancasila adalah ....
a. menyelesaikan masalah dengan musyawarah 
b. mencintai produk- produk dalam negeri 
c. bersikap adil terhadap sesama 
d. membantu teman yang kesusahan 


7. Menjaga kelestarian budaya bangsa dapat dilakukan dengan cara ....
a. memadukan budaya asing dengan budaya asli Indonesia 
b. mempelajari budaya sendiri 
c. mengganti budaya bangsa dengan budaya asing 
d. menganggap budaya bangsa sebagai hal yang tidak modern 


8. Untuk mewujudkan kehidupan dalam keberagaman yang harmoni, maka yang harus dilakukan adalah ....
a. memaksalkan pendapat kepada orang lain 
b. bersikap tidak peduli terhadap orang lain 
c. menyelesaikan segala masalah dengan bertengkar 
d. saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan yang ada


9. Sikap hemat dan gemar menabung merupakan contoh perilaku yang sesuai dengan sila Pancasila ....
a. kedua 
b. ketiga 
c. keempat 
d. kelima


10. Manfaat dari mengutamakan membeli barang- barang buatan dalam negeri atau dari daerah sendiri adalah ....
a. menguntungkan para produsen lokal 
b. pemerataan ekonomi 
c. meningkatkan rasa cinta tanah air 
d. semua jawaban benar 


11. Merasa diri paling benar dan memaksakan pendapat bertentangan dengan sila ....
a. pertama 
b. kedua 
c. keempat 
d. kelima 


12. Bersikap jujur, disiplin, dan mau membantu orang lain  harus didasari dengan rasa ....
a. pamrih 
b. mengharap imbalan 
c. ikhlas 
d. pujian orang lain 


13. Di bawah ini perilaku yang dapat memecah rasa persatuan dan kesatuan adalah ....
a. sikap tenggang rasa
b. toleransi antarumat beragama 
c. melaksanakan keputusan dengan bertanggung jawab 
d. bersikap sewenang- wenang terhadap orang lain 


14. Melaksanakan keputusan musyawarah harus dilakukan ....
a. dengan terpaksa
b. dengan syarat tertentu 
c. secara bertanggung jawab 
d. penuh tekanan tertentu 


15. Setiap keputusan musyawarah yang dihasilkan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada ....
a. pimpinan rapat 
b. Tuhan Yang Maha Esa 
c. seluruh anggota rapat 
d. panitia rapat


Demikian Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part II) Belajar Mengamalkan Pancasila . Semoga pembahasan materi di atas bermanfaat untuk teman- teman semuanya. 

Pembahasan untuk matri selanjutnya akan saya post di tulisan berikutnya. jadi, tetap belajar di AhzaaNet dan terus semangat...

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part I)

Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part I)

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di blog kami. Pada kesempatan ini kita akan belajar materi Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/ MI semester 1 (ganjil) kurikulum merdeka bab pertama yaitu Belajar Pancasila dengan Menyenangkan. 

gotong royong
sumber : Buku Paket Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Kemdikbud


Materi Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/ MI semester 1 bab 1 terdiri atas dua sub bab yaitu :
  1. Hubungan Nilai-Nilai Pancasila dalam Praktik Hidup Sehari-hari.
  2. Belajar Mengamalkan Pancasila

Pada post ini kita akan belajar untuk sub bab pertama dahulu yaitu hubungan nilai- nilai Pancasila dalam praktik hidup sehari- hari. 

Untuk sub bab selanjutnya akan saya posting pada tulisan berikutnya. Hal itu untuk memudahkan teman- teman dalam belajar. 

Latihan soal ini dapat teman- teman gunakan untuk mempersiapkan asesmen sumatif harian/ ulangan harian Pendidikan Pancasila kelas 6 SD/ MI atau untuk mempersiapkan asesmen sumatif akhir semester ganjil. 

Baik, langsung saja yaa..berikut rangkuman dan latihan soalnya, 

Selamat belajar....

Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part I)

A. Hubungan Nilai- Nilai Pancasila dalam Praktik Hidup Sehari- Hari

1. Lima sila Pancasila memiliki sifat saling terkait dan tidak dapat berdiri sendiri. Jika salah satu sila dihilangkan, hilanglah makna kesatuan yang terkandung dalam Pancasila.

2. Salah satu perumus Pancasila, Drs. Moh Hatta menyatakan bahwa Karena Pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara maka kelima sila itu merupakan satu keatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima asas itu erat sekali, berkait-kaitan, berangkaian, tidak berdiri sendiri

3. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan dasar bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Sila pertama dalam Pancasila juga menjadi dasar memimpin atau menjiwai dari keempat nilai sila lainnya.

5. Pengamalan Sila Ketuhanan yang Maha Esa tidak sebatas hormat-menghormati agama dan kepercayaan, tetapi juga menjadi dasar dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, menjadikan agama sebagai dasar untuk membangun persatuan dan kedamaian, menghargai perbedaan, dan berupaya menyejahterakan kehidupan sesama sebagaimana nilai yang diajarkan dalam sila Kedua sampai Kelima. 

6. Menghormati pihak lain dengan tulus dan rendah hati merupakan bukti tindakan menjunjung adab, sopan santun, atau akhlak terpuji. 

7. Hubungan antarindividu atau antarkelompok yang harmoni dapat diwujudkan apabila smeua orang dapat menjaga adab dan sopan santun 

8. Sila ketiga merupakan sila yang sangat penting berperan dalam persatuan dan kesatuan di masyarakat yang majemuk. 

9. Sila keempat Pancasila menekankan pentingnya musyawarah untuk menjaga persatuan dan kemajuan bersama. 

10. Pengamalan Pancasila dalam Masyarakat 
a. bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar
b. membantu korban bencana berbekal tenaga dan kasih sayang
c. raji beribadah dan selalu berbuat baik terhadap sesama manusia, hewan dan tumbuhan 

11. Pernyataan bahwa pemeblajaran tentang Pancasila telah ada dalam kehidupan sehari- hari dinyatakan oleh Ir Soekarno dalam sidang BPUPK yaitu Pancasila digali dari praktik hidup bangsa Indonesia

Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part I)
1. Dasar bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang percaya pada Tuhan Yang Maha Esa dinyatakan dalam Pancasila sila ....
a. pertama 
b. kedua 
c. ketiga 
d. keempat 


2. Pernyataan yang tepat tentang sila Pancasila adalah ....
a. lima sila Pancasila tidak saling terkait satu sama lain 
b. lima sila Pancasila saling terkait dan tidak dapat berdiri sendiri 
c. satu sila dalam Pancasila lebih penting dari sila- sila lainnya 
d. lima sila Pancasila saling terkait meskipun dapat berdiri sendiri 


3. Pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara maka kelima sila itu merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Pernyataan ini merupakan penegasan bahwa lima sila Pancasila ....
a. tidak berkaitan satu sama lain 
b. saling terpisah 
c. memiliki makna antarsila yang berbeda 
d. tidak dapat dipisahkan 


4. Tokoh perumus Pancasila yang mengemukakan bahwa Pancasila merupakan lima asas yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain adalah ....
a. Mr. Ahmad Subarjo 
b. Ir Soekarno 
c. Drs. Moh Hatta 
d. Muhammad Yamin 


5. Sila Pancasila yang menjadi dasar memimpin atau menjiwai dari keempat sila Pancasila adalah ....
a. sila pertama 
b. sila kedua 
c. sila ketiga 
d. sila keempat 


6. Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ditujukan untuk ....
a. saling menghormati agama dan kepercayaan 
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
c. menghargai perbedaan 
d. semua jawaban benar 


7. Kemuliaan manusia dalam Pancasila tergantung pada ....
a. kemampuannya untuk bertahan hidup 
b. kekuatan untuk menguasai pihak lain 
c. kemampuan dalam membentuk kelompok 
d. perkataan dan perbuatan pada sesama dan alam 


8. Salah satu bukti dalam menjunjung adab, sopan santun dan akhlak terpuji adalah ....
a. bekerja dengan pamrih 
b. mengharapkan imbalan atas apa yang dilakukan 
c. menghormati pihak lain dengan tulus dan rendah hati 
d. melakukan sesuatu dengan pujian 


9. Dalam kehidupan yang majemuk agar tetap harmoni diperlukan pengamalan dari Pancasila sila ....
a. pertama 
b. kedua 
c. ketiga 
d. keempat 


10. Peribahasa " Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing" merupakan suatu petuah agar turut serta menjaga ....
a. persatuan
b. kebersamaan 
c. kesatuan 
d. semua jawaban benar 


11. Contoh pengamalan sila ketiga Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk adalah ....
a. beribadah dengan tekun 
c. menghormati umat agama lain yang merayakan hari besar agamanya
c. bergotong royong 
d. menyelesaikan masalah dengan musyawarah 


12. Salah satu cara menyelesaikan masalah atau merencanakan kegiatan untuk kemajuan bersama adalah ....
a. berdebat 
b. bertengkar 
c. bermusyawarah 
d. berdiam 


13. Musyawarah dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat jika kita sebagai peserta musyawarah ....
a. mengutamakan kepentingan pribadi 
b. saling menghormati dan mengutamakan hikmah atau kebijaksanaan 
c. suka memaksakan kehendak kita kepada anggota lainnya
d. menekankan bahwa pendapat kita benar dan yang lain salah 


14. Para perumus Pancasila menekankan nilai musyawarah untuk menjaga persatuan dan kemajuan bersama pada sila ....
a. pertama 
b. kedua 
c. ketiga 
d. keempat 


15. Para pendiri bangsa menghendaki semua warga negara dan semua kelompok mendapat kesempatan yang sama untuk hidup aman, damai, sejahtera, dan maju bersama. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ....
a. kelima 
b. keempat 
c. ketiga 
d. kedua 


16. Contoh sikap yang menunjukkan  bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa mendorong sikap menghormati semua agama dan kepercayaan pada setiap kesempatan adalah ....
a. menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah 
b. saling hormat-menghormati agama dan kepercayaan
c. bergotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan 
d. menjunjung adab 


17. Contoh sikap yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa membiasakan para pelajar bersikap baik pada sesama di mana pun berada adalah ....
a. menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dan kepercayaan 
b. bersikap tidak peduli terhadap lingkungan 
c. hanya bergaul dengan teman yang seagama saja 
d. suka memaksakan kehendak terhadap orang lain 


18. Contoh sikap yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa menuntun para pelajar menjaga persatuan dan kerukunan serta mencegah terjadinya pertengkaran atau perpecahan adalah ....
a. membiasakan hidup bersih 
b. bersikap rukun terhadap teman 
c. mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama 
d. bersikap individual 


19. Contoh sikap yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa menuntun para pelajar menghormati perbedaan pendapat dan mengutamakan musyawarah adalah ....
a. suka mendebat ketika bermusyawarah 
b. menganggap pendapat diri sendiri paling baik 
c. tidak mau melaksanakan keputusan yang disepakati karena tidak sesuai dengan pendapat kita 
d. menghargai dan menghormati pendapat orang lain 


20. Contoh sikap yang menunjukkan bahwa sila Ketuhanan Yang Maha Esa menuntun para pelajar untuk bersikap adil dan tidak membeda-bedakan teman, baik dalam belajar maupun bermain bersama adalah ....
a. berteman dengan teman yang sepaham dengan kita
b. berteman dengan siapa saja tanpa melihat perbedaan 
c. bersikap baik hanya kepada teman tertentu saja 
d. membantu teman dengan mengharapkan pujian 


21. Pancasila digali dari praktik hidup bangsa Indonesia. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh tokoh perumus Pancasila ....
a. Ir Soekarno 
b. Drs Moh Hatta
c. Muhammad Yamin 
d. Ahmad Subarjo 


Demikian Rangkuman Materi dan Latihan Soal Asesmen Sumatif Harian/ Penilaian Harian Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka Bab 1 Belajar Pancasila dengan Menyenangkan (Part I). Kita akan lanjutkan ke bagian dua (Part II) di tulisan mendatang. 

Next Post: 


Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Mengenal Negara Indonesia, Identitas Negara, Keadaan Alam, dan Keadaan Penduduk

Mengenal Negara Indonesia, Identitas Negara, Keadaan Alam, dan Keadaan Penduduk

Indonesia merupakan salah satu negara besar di kawasan Asia Tenggara dan juga di kawasan asia. Berikut ini kita akan pelajari tentang negara kita, Indonesia dari sudut pandang wilayahnya, identitas negara, keadaan alam, penduduk dan perekonomiannya. 

Gambar oleh Xuan Duong dari Pixabay

Identitas Negara 
 Nama Resmi  Indonesia
 Ibu Kota  Jakarta
 Pemerintahan  Republik
 Kepala Negara  Presiden
 Kepala Pemerintahan  Presiden
 Bahasa Utama  Bahasa Indonesia
 Agama Utama  Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik, dan Konghucu
 Suku Bangsa  Jawa, Sunda, Batak, Bugis, Sasak, Ambon, Asmat, Madura dan lain - lain
 Mata Uang  Rupiah
 Hari Kemerdekaan  17 Agustus 1945
 Lagu Kebangsaan  Indonesia Raya

Keadaan Alam 
Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara terluas di dunia, namun juga diketahui sebagai negara kepulauan yang terluas di dunia. Sepertiga dari luas Indonesia adalah daratan dan dua pertiga adalah lautan. Luas daratan Indonesia adalah 1.919.440 km^2 yang menempatkan Indonesia sebagai negara ke-15 terluas di dunia. 

 Letak Indonesia  95°BT - 141°BT dan 6°LU - 11°LS
 Letak Geologis  Indonesia di pertemuan dua deretan pegunungan, yaitu sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania
   Indonesia berada di pertemuan antara lempeng Asia, Indo Australia, dan lempeng dasar Samudra Pasifik

Letak geologis Indonesia seperti yang dijelaskan pada tabel di atas membuat Indonesia memiliki banyak gunung berapi dan sering terjadi gempa bumi, baik gempa tektonik maupun vulkanik. 

Iklim Indonesia 
Iklim merupakan keadaan rata- rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama dan cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu.

Indonesia beriklim tropis dengan suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, rata- rata tidak kurang dari 18°C, yaitu sekitar 27°C. 

Pada daerah tropis, tidak ada perbedaan yang signifikan antara suhu pada musim hujan dan musim kemarau. Di wilayah tropis seperti Indonesia, lama siang dan lama malam hampir sama yaitu masing- masing 12 jam. 

Ada tiga jenis iklim yaitu iklim musim, iklim laut dan iklim panas. Berikut gambaran dari ketiga iklim tersebut, 

 Iklim musim dipengaruhi angin musim yang berubah- ubah setiap periode tertentu
 Iklim laut terjadi karena wilayah laut yang luas sehingga penguapan lebih banyak dan mengakibatkan hujan
 Iklim panas terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi menyebabkan penguapan yang tinggi pula sehingga berpotensi untuk terjadinya hujan

Ketiga iklim tersebut memberikan dampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Adapun curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, namun umumnya berkisar 2.500 mm/tahun. 

Pada umumnya, curah hujan di berbagai wilayah Indonesia cenderung besar. Oleh karenanya, Indonesia sangat cocok menjadi negara agraris dalam kegiatan pertanian. 

Bentang Alam 
Letak geologis adalah letak suatu daerah berdasarkan struktur dan komposisi batuan atau bentuk muka atau bagian dalam bumi yang ada di daerah itu. 

Berdasarkan letak geologisnya, Indonesia memiliki ciri- ciri sebagai berikut :
Indonesia treletak pada pertemuan deretan pegunungan muda sirkum pasifik dan pegunungan mediterania sehingga banyak dijumpai gunung api dan pusat- pusat gempa. Namun, hal tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia yaitu banyak ditemukan sumber - sumber bahan mineral seperti minyak bumi, gas alam, batubara, dan timah. 

Indonesia terbagi atas tiga daerah yaitu 
a. Dangkalan Sunda yang meliputi Jawa, Sumatra, Kalimantan dan pulau- pulau kecil di  sekitar.
b. Daerah peralihan laut dalam yang meliputi Sulawesi dan pulau- pulau di sekitarnya.
c. Daerah Dangkalan Sahul yang meliputi Kepulauan Aru, Pulau Irian, dan Pulau- pulau di sekitarnya

Adapun wilayah Laut Dalam dan Dangkalan Sahul dipisahkan oleh garis Wallacea di selat Makasar dan Selat Lombok. 

Indonesia memiliki berbagai jenis tanah mulai dari dataran rendah hingga daerah pegunungan. Jenis tanah- tanah tersebut adalah aluvial yaitu hasil endapan erosi di sekitar sungai, tanah vulkanik yang berasal dari pelapukan abu vulkanik, tanah gambut yaitu tanah yang selalu digenangi air, dan tanah humus yaitu hasil pembusukan sisa- sisa bahan organik. 

Berbagai bentang alam yang ada di Indonesia 

 Dataran Rendah bermanfaat untuk lahan pertanian, perikanan, pemukiman, dan peternakan
 Dataran Tinggi bermanfaat untuk perkebunan dan pariwisata. Dataran tinggi juga digunakan untuk menanam tanaman sayuran dan buah- buahan. Contoh dataran tinggi di Indonesia adalah Alas (Nanggroe Aceh Darussalam), Kerinci (Sumatra Barat), Dieng (Jawa Tengah), Tengger (Jawa Timur, Bone (Sulawesi Selatan),  dan Minahasa (Sulawesi Utara)
 Gunung dimanfaatkan sebagai perkebunan, pariwisata, rekreasi, dan sebagainya
 Pegunungan dimanfaatkan sebagai perkebunan, pariwisata, rekreasi, dan sebagainya. 

Contoh relief dasar laut di Indonesia
 Palung Laut Palung laut Mindanau dan Palung laut Kai
 Lubuk Laut Lubuk laut sulu, lubuk laut Banda
 Punggung Laut Punggung laut Sibolga, Snelius
 Gunung Laut Krakatau
 Ambang Laut Ambang laut Sulu, Gibraltar
 Dangkalan Laut Jawa, Laut Arafuru

Keadaan Penduduk 
Jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan survei penduduk antarsensus tahun 2019 mencapai 266,91 juta jiwa. Indonesia saat ini menikmati bonus demografi dimana usia produktif lebih banyak daripada usia tidak produktif. 

Demikian tentang negara Indonesia, identitas negara, keadaan alam, dan keadaan penduduk. Semoga pembahasan di atas dapat menambah referensi belajar teman- teman. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Materi IPA : Mengenal Lidah, Salah satu Organ Pencernaan, Struktur, Bagian, Penyakit dan Cara Menjaganya

Materi IPA : Mengenal Lidah, Salah satu Organ Pencernaan, Struktur, Bagian, Penyakit dan Cara Menjaganya

Lidah, meskipun sebagai bagian tubuh yang ukurannya kecil, namun sangat berperan penting dalam kelangsung hidup kita. Lidah berfungsi dalam mengunyah dan juga menelan makanan, serta untuk membantu berbicara dan melafalkan kata- kata secara jelas. 

Photo by Ave Calvar on Unsplash

Lidah merupakan organ yang berada di mulut kita yang berguna untuk membantu dalam mengunyah, berbicara dan bernapas. Lidah sebagai organ salah satu organ pencernaan, dapat menggerakkan makanan di sekitar mulut dan membantu ketika kita mengunyah dan menelan. 

Selain itu, lidah dapat membantu kita dalam berbicara dan menyusun kata- kata dengan jelas. Lidah dalam sistem pernapasan juga membantu saluran napas tetap terbuka. 

Struktur Lidah
Lidah sebagian besar terbuat dari otot yang ditambatkan di dalam mulut oleh jaringan yang kuat dan ditutup oleh mukosa. Lidah juga ditutup dengan berbagai jenis benjolan (papila) dan kuncup pengecap. 

Bagian  Lidah
Ada empat kuncup pengecap yaitu : 
  1. Filiform, yang terletak di dua pertiga bagian depan lidah dan tampak seperti benang. Papila form tidak mengandung kuncup pengecap. 
  2. Fungsi form, yaitu papila yang bentuknya seperti jamur dan treletak di sisi dan ujung lidah. 
  3. Circumvallate, yaitu bejolan kecil di bagian belakang lidah yang mengandung sekitar 250 kuncup pengecap. 
  4. Foliate, yaitu papila yang terletak di setiap sisi bagian belakang lidah. Papila ini tampak seperti lipatan jaringan kasar. 

Bagian Lidah yang Peka Terhadap Rasa
Lidah memiliki bagian- bagian yang peka terhadap rasa. 
  1. Ujung lidah, peka terhadap rasa manis
  2. Pinggir depan lidah, peka terhadap rasa asin 
  3. Pinggir belakang lidah, peka terhadap rasa masam
  4. Pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit 

Penyakit atau gangguan pada lidah 
  • Glositis, yaitu peradangan pada lidah (lidah berwarna kemerahan, membengkak, dan nyeri)
  • Glosodinia, yaitu perasaan terbakar atau nyeri di lidah
  • Lidah mati rasa, yaitu lidah tidak dapat merasakan apapun. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti alergi, gangguan autoimun, kerusakan saraf maupun kekurangan vitamin atau mineral tertentu. 

Cara menjaga kesehatan lidah 
  • Segera minum atau berkumur setelah makan 
  • Tidak makan makanan atau minum minuman yang terlalu panas, terlalu dingin atau pedas. 
 
Itulah pembahasan tentang lidah, sebagai bagian dari organ pengecap rasa. Semoga bermanfaat buat semuanya dalam menambah referensi belajar teman- teman. 

Selamat belajar dan salam.

Formulir Kontak