Ragam Hias dalam Karya Seni, Pengertian, Pola dan Jenisnya
Dalam sebuah karya seni atau kerajinan tangan seperti batik atau tulisan pada kain, tenunan, songket, pahatan dan ukiran pada kayu atau batu, terdapatlah suatu pola dasar yang seringkali digunakan secara berulang- ulang. Pola dasar yang dibuat secara berulang- ulang tersebut itulah disebut sebagai ragam hias.
Ragam hias adalah bentuk dasar berupa pola yang digunakan berulang- ulang, teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan dalam sebuah karya seni atau kerajinan tangan
Ragam hias yang dibuat sengaja distilasi atau distilir sehingga bervariasi dalam bentuknya. Variasi tersebut menjadi sebuah kekhasan dari suatu daerah, zaman, atau budaya tertentu yang menunjukkan suatu peradaban.
Ragam hias di Indonesia sendiri dapat mudah ditemukan dalam berbagai karya seni atau kerajinan tangan. Hasil tenunan, motif batik, tembikar, anyaman, atau ukiran di kayu maupun batu seringkali menampakkan ragam hias yang disematkan di dalamnya.
Pola Ragam Hias
Secara umum, bentuk ragam hias yang dibuat tampak sama, namun secara spesifik, setiap ragam hias menampilkan ciri khas yang berbeda, misalnya terdapat unsur spiritual yang dituangkan di dalamnya hingga menciptakan stilasi ragam hias.
Pola ragam hias merupakan bentuk yang diulang- ulang. Pola tersebut biasanya dapat berupa ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan.
Jenis Motif Ragam Hias
Ada beberapa motif dari ragam hias sebagai pola dasar yang seringkali dibuat oleh para pengrajin. Jenis dari ragam hias dibedakan menjadi beberapa motif diantaranya sebagai berikut :
Ragam hias flora
Ragam hias flora menggunakan tumbuhan sebagai objek inspirasi. Adapun objek inspirasi setiap ragam hias flora yang dibuat bergantung pada lingkungan alam, sosial, maupun kepercayaan yang ada di setiap wilayah masyarakat tersebut.
Ragam hias flora terdapat di hampir seluruh hasil karya seni di Indonesia seperti batik, ukiran, bordir, kain sulam, dan karya seni lainnya. Motif tumbuhan dibuat dengan berbagai cara seperti teknik natural atau stilirasi tergantung pada si pembuat karya seni.
Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna menitikberatkan pada penggambaran hewan atau fauna dalam suatu hasil karya seni. Gambar hewan tersebut kemudian distilirasi atau digubah menjadi sesuatu karya yang indah. Beberapa daerah menggunakan ragam hias fauna sebagai motif hiasnya seperti Bali, Yogyakarta, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi bahkan Papua.
Karya- karya seni yang menampilkan ragam hias fauna ditemukan pada karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun maupun bordir. Beberapa motif ragam hias fauna juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan kearifan lokal dari suatu masyarakat tertentu, misalnya daerah Papua dengan ragam hias burung Cendrawasih, Lampung dengan ragam hias motif gajah atau Nusa Tenggara Timur dengan ragam hias motif Komodo.
Ragam Hias Geometris
Ragam Hias Geometris memanfaatkan unsur- unsur geometris seperti garis lurus dan lengkung, segitiga, lingkaran dan unsur- unsur lainnya. Ragam hias geometris kemudian dikembangkan dan digayakan dari bentuk- bentuk geometris tersebut sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Untuk menambah keindahan karya, ragam hias geometris juga menggabungkan bentuk- bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. Ragam hias geometris banyak diterapkan pada karya seni lukis, cetak atau pahat dan dijumpai di seleuruh daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Ragam Hias Figuratif
Ragam hias figuratif menampilkan figur manusia dalam motifnya. Biasanya figur yang dibentuk adalah berupa lukisan penarti, topeng, tokoh pewayangan dan sebagainya. Ragam hias figuratif banyak ditemukan pada karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan cara menggambar di bahan- bahan kayu maupun tekstil.
Ragam Hias Poligonal
Ragam hias poligonal dibuat dengan mengacu pada pembuatan bentuk- bentuk poligonal pada suatu karya seni. Bentuk poligonal sendiri merupakan pola bentuk dimensi datar yang terbentuk ketika ada garis yang membentuk batas pinggir dari suatu bidang. Bentuk poligonal dapat berupa segitiga, segi empat, segi lima dan sebagainya.
Ragam Hias Tradisional di Indonesia
Indonesia terkenal kaya akan bentuk seni hias. Bentuk- bentuk seni hias tersebut diwariskan secara turun temurun yang mampu hidup dan berkembang serta memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat tersebut.
Ragam hias atau ornamen yang dihasilkan tersebut mengungkapkan suatu perasaan yang diwujudkan dalam bentuk visual sebagai pelengkap rasa keindahan dan pengungkapan simbol- simbol tertentu. Pengungkapan rasa keindahan itu melibatkan aturan- aturan, norma- norma serta pola- pola yang telah digariskan sebelumnya dan menjadi kesepakatan bersama yang akhirnya diwariskan secara turun temurun.
Pengaruh lingkungan dan budaya banyak memengaruhi seni hias atau seni ornamen dan memunculkan ornamen etnis yang memiliki kekhasan tertentu. Beberapa ciri khas dari ornamen yang dibentuk pada ragam hias atau ornamen tradisional adalah sebagai berikut :
- Keseragaman
- Kolektif, yaitu sekumpulan motif dari berbagai daerah yang membentuk menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai motif daerah tertentu
- Komunal, yaitu motif dimiliki oleh daerah tertentu
- Kooperatif, yaitu kemiripan motif yang dipakai oleh masyarakat dalam daerah tertentu
- Konservatif
- Intuitif
- Ekologis
- Sederhana
Sementara itu, bentuk ornamen dari zaman ke zaman mengalami perubahan seiring dengan tingkat kemajuan pola berpikir manusia tentang seni dan budaya hingga terjadilah suatu proses seleksi budaya yang dipengaruhi oleh norma- norma yang berlaku di masyarakat.
Demikian pembahasan tentang ragam hias dalam karya seni, baik sevara pengertian, pola dan jenisya. Selamat belajar dan tetap semangat.
Salam.