Ahzaa.Net: doa setelah sholat Tahajud
Istimewanya Shalat Tahajud:  Dasar Perintah, Tata Cara Pelaksanaan, Niat dan Doa serta Keutamaannya

Istimewanya Shalat Tahajud: Dasar Perintah, Tata Cara Pelaksanaan, Niat dan Doa serta Keutamaannya

Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam yang baats waktunya adalah sesudah Isya' sampai dengan terbit fajar. Shalat tahajud disebut juga dengan istilah Qiyamullail atau shalat malam.

source : Pixabay

Shalat malam hanya dapat disebut tahajud apabila dilakukan sesudah tidur, meskipun hanya sebentar. Apabila shalat ini dikerjakan tanpa tidur terlebih dahulu maka aktivitas tersebut hanya dikatakan sebagai shalat sunnah biasa, seperti halnya shalat witir dan sebagainya.

Waktu malam yang panjang dapat dibagi menjadi tiga yaitu 
a. sepertiga pertama, yaitu kira- kira pukul 19.00 sampai dengan pukul 22.00
b. sepertiga kedua yaitu kira- kira pukul 22.00 sampai dengan pukul 01.00
c. sepertiga ketiga yaitu kira- kira pukul 01.00 sampai dengan sebelum masuk waktu subuh

Dari ketiga bagian malam tersebut, sepertiga terakhir  dari waktu malam memiliki nilai yang paling utama. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang artinya " Allah turun ke langit dunia pada sepertiga terakhir waktu malam, lalu Ia berseru : Adakah orang- orang yang berseru, pasti Aku jawab ; adakah orang- orang yang meminta, pasti Aku beri; adakah orang- orang yang mengharapkan ampunan, pasti akan Kuampuni mereka. Hingga tiba waktu subuh." 

Dasar Perintah Shalat tahajud
Shalat tahajud atau Qiyamullail sangat dianjurkan, sebagaimana firman Allah swt dalam Al Quran Surah Al Isra' ayat 79 yang artinya " Dan pada sebagian malam, bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; musah- mudahan Tuhanmu mnegangkat kamu ke tempat yang terpuji."

Selanjutnya juga diterangkan dalam surah As Sajadah ayat 16 yang berarti, " Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sementara mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harapan, mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

Yang dimaksud dalam ayat tersebut tentang jauhnya lambung dari tempat tidur adalah, bahwa mereka tidak tidur pada waktu orang biasa tidur. Ketika itu mereka malah beribadah kepada Allah swt dengan penuh kekhawatiran sekaligus harapan. 

Adapun hadis- hadis Nabi yang dapat dijadikan dasar tyentang anjuran atau perintah sunnah untuk melakukan shalat Tahajud antara lain :
a. Sabda Nabi yang diriwayatkan Tirmidzi dan Ahmad : "Kerjakanlah shalat malam (tahajud), karena amal itu adalah kebiasaan orang- orang shaleh sebelum kamu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, sebagai penebus kejahatan- kejahatan (dosa), pencegah dosa, serta dapat menghindarkan diri dari penyakit " (HR Tirmidzi dan Ahmad)

b. Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya di waktu amalan ada suatu saat yang jika kebetulan seorang Muslim memohon kepada Allah akan kebajikan dunia dan akhirat, niscaya Dia akan mengabulkannya.


Waktu Shalat tahajud
Shalat tahajud paling baik dilakukan pada sepertiga terakhir dari waktu malam. Jadi kira- kira antara pukul dua dan empat. Tetapi di luar itu pun tidak trelarang, asalkan telah masuk waktu Isya' dan sebelum datang waktu subuh. Afdhalnya apabila sebelum melaksanakan shalat Tahajud, kita tidur malam terlebih dahulu.

Jumlah Rakaat Shalat Tahajud
Pada umumnya shalat tahajud dilakukan sebanyak delapan rakaat, ditambah dengan shalat witir sebanyak 3 rakaat, sehingga menjadi 11 rakaat. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu, apabila tidak dimungkinkan, shalat Tahajud dapat dilakukan kurang dari itu, dan shalat witirnya pun hanya dilakukan sebanyak 1 rakaat. Misalnya karena terlambat bangun tidur, waktu yang tersedia untuk shalat Tahajud hanya sedikit. Dalam keadaan ini, shalat tahajud dapat dilakukan sebanyak dua atau empat rakaat saja, dan diakhiri dengan shalat witir sebanyak satu rakaat. Pada rakaat terakhir shalat witir juga disunnahakan untuk membaca doa qunut. 

Pelaksanaan Shalat Tahajud
Apabila shalat tahajud dilaksanakan lebih dari dua rakaat, caranya pelaksanaannya dapat diatur sebagai berikut :
Dua rakaat, kemudian salam; dan ini dilakukan sebanyak dua, tiga atau empat kali. Kemudian dilanjutkan lagi deengan shalat witir sebanyak satu atau tiga rakaat. Dengan demikian, shalat Tahajud menjadi empat, enam atau delapan rakaat, sesuai dengan waktu yang tersedia. 

Adapun shalat witir yang dilakukan sebanyak tiga rakaat, maka susunannya diatur sebagai berikut : langsung tiga rakaat kemudian salam; atau dua rakaat dahulu kemudian salam dilanjutkan satu rakaat sebagai penutup.

Shalat tahajud dapat pula dilaksanakan dua kali, masing- masing sebanyak empat rakaat. Dengan demikian, jumlah rakaat keseluruhanmenjadi delapan. Atau, kalau waktunya sempit, dapat juga dilakukan satu kali langsung sebanyak empat rakaat. Setelah itu disambung dengan shalat witir satu rakaat atau tiga rakaat.

Tata Cara, Niat dan Doa Shalat tahajud
Setelah berwudhu dan memakai pakaian yang bersih dan suci serta tempat yang suci, maka sebelum shalat segala pikiran dibersihkan dari segala urusan keduniaan dan dipusatkan hanya mengingat kebesaran Allah swt.

Niat Shalat Tahajud
Berdiri tegak, menghadap kiblat kemudian berniat shalat tahajud, 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى   

Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya , “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”   

Niat dilakukan dalam hati bersamaan takbiratul ihram, dan seterusnya sampai salam setelah dua rakaat.   
Doa Shalat Tahajud
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw setelah salam atau selesai seluruh shalat kemudian membaca doa:  

 اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ   

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.   

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” 

Keutamaan Shalat Tahajud
Banyak keutamaan yang terkandung di dalam shalat tahajud. Namun yang paling penting dari semuanya adalah, bahwa shalat tahajud merupakan sarana yang paling memungkinkan bagi setiap muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berkenaan dengan keutamaan Shalat tahajud, Rasulullah saw telah bersabda yang artinya "Sedekat- dekatnya Tuhan dengan hamba-Nya ialah pada tengah malam yang terakhir. Jika engkau dapat termasuk ke dalam golongan orang- orang yang berdzikir kepada Allah swt pada saat itu, maka berusahalah ke arah itu." (HR Al Hakim)

Abu Muslim pernah berkata kepada Abu Dzar yang artinya "Shalat malam (Tahajud) manakah yang lebih utama? Abu Dzar menjawab : Saya pernah bertanya demikian kepada rasulullah saw dan beliau menjawab : " Pada tengah malam yang terakhir, tetapi sedikit sekali orang yang mau mengerjakannya." (HR Ahmad)

Ketika pertama kali sampai ke Madinah dari perjalanan hijrahnya, Nabi Muhammad saw menganjurkan kepada para sahabatnya untuk melakukan beberapa perbuatan yang terpuji, salah satunya adalah shalat tahajud. Pada kesempatan itu, beliau bersabda ," Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, hubungkanlah tali kekerabatan, shalatlah di waktu malam di kalam  orang sedang nyenyak tidur, niscaya kamu semua akan masuk surga dengan selamat sejahtera." (HR Al Hakim, Ibn Majah, dan Turmudzi).

Rasulullah saw juga dalam sabdanya memberikan penjelasan ," Barangsiapa mengerjakan shalat tahajud dengan sebaik- baiknya dan dengan tata tertib yang benar, maka Allah swt akan memberikan sembilan macam kemuliaan, lima macam di dunia dan empat macam di akhirat."

Adapun lima kemuliaan di dunia itu adalah sebagai berikut :
  1. Akan dipelihara oleh Allah swt dari segala macam bencana
  2. Tanda ketaatannya akan tampak di wajahnya
  3. Akan dicintai para hamba Allah yang saleh dan dicintai oleh sesama manusia
  4. Lidahnya akan mampu mengucap kata- kata yang mengandung hikmah
  5. Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama

Sementara empat keutamaan di akhirat adalah
  1. Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari pembalasan 
  2. Akan mendapat keringanan ketika dihisab
  3. Ketika menyeberangi jembatan shirathal mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar
  4. Catatan amalnya diberikan di tangan kanan
Itulah tentang Shalat Tahajud, Dasar Perintahnya, Tata Cara Pelaksanaan, Niat dan Doa serta Keutamaannya. Semoga Bermanfaat. 

Formulir Kontak