Ahzaa.Net: Wahyu Pertama
Materi SKI : Kerasulan Nabi Muhammad Saw dan Wahyu Pertama

Materi SKI : Kerasulan Nabi Muhammad Saw dan Wahyu Pertama

Nabi Muhammad Saw lebih banyak melakukan tahanuts daripada sebelumnya ketuka beliau menginjak usia 40 tahun. Tahnuts merupakan suatu aktifitas ibadah yang dilakukan oleh Nabi Saw dengan cara menyendiri untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah SWT. Kegiatan tahanuts tersebut dilaksanakan di dalam Gua Hira. Kadangkala, Nabi Saw bermimpi, dan mimpi tersebut benar. 

Gambar oleh Alp Cem dari Pixabay

Pada bulan Ramadhan beliau bermaksud ingin berlama- lama melaksanakan tahanuts, sehingga mempersiapkan bekal yang cukup. Nah, pada malam ke-17 bulan Ramadhan, atau bertepatan dengan tanggal 16 Agustus 600 M, ketika beliau sedang bertahanuts di dalam Gua Hira, datanglah malaikat Jibril sembari membawa wahyu dan menyuruh beliau untuk membacanya. 

Wahyu Pertama
Jibril menyuruh Nabi Saw untuk membaca wahyu yang dibawanya, "Bacalah!"  , dengan terperanjat, Nabi Saw  menjawab, "Aku tidak dapat membaca."

Beliau kemudian dirangkul oleh malaikat Jibril , hingga Nabi Saw dapat mengucapkan kalimat suci tersebut. Surah Al Alaq ayat 1 - 5 menjadi surah pertama yang diturunkan kepada Nabi Saw.  

اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ

خَلَقَ الۡاِنۡسَانَ مِنۡ عَلَقٍ‌ۚ‏

اِقۡرَاۡ وَرَبُّكَ الۡاَكۡرَمُۙ

الَّذِىۡ عَلَّمَ بِالۡقَلَمِۙ

عَلَّمَ الۡاِنۡسَانَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡؕ

Artinya,
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Setelah menerima wahyu tersebut, beliau kemudian pulang kerumah dalam keadaan gemetar, sehingga meminta istrinya, Siti Khadijah untuk menyelimutinya. Nabi Saw pun menceritakan apa yang dialaminya dengan perasaan khawatir dan cemas. 

Namun, Siti Khadijah tidak menunjukkan suatu perasaan khawatir dan cemas, bahkan ia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Nabi Saw dengan baik sambil mengatakan, " Bergembiralah wahai anak pamanku, tetapkanlah hatimu. Demi Tuhan yang menguasai jiwa Siti Khadijah, saya berharap engkaulah yang menjadi nabi bagi umat kita ini. Allah tidak akan mengecewakan engkau; bukankah engkau yang senantiasa berkata benar yang selalu menumbuhkan tali silaturahmi, bukankah engkah yang  selalu menolong anak yatim, memuliakan tetamu dan menolong setiap orang yang tertimpa kemalangan dan kesengsaraan?"

Waraqah Bin Naufal
Nabi Saw pun tertidur, sementara Siti Khadijah pergi kerumah Waraqah bin Naufal, seorang anak pamannya, yang tidak ikut menyembah berhala dan telah lama memeluk ajaran agama nasrani dan dapat menulis dalam bahasa Ibrani, sehingga isi kitab Taurat dan Injil dapat dipahaminya dengan baik. Siti Khadijah menceritakan perihal yang dialami suaminya kepadanya. 

Waraqah mendengarkan apa yang dikatakan Siti Khadijah dan membenarkan peristiwa yang dialami Nabi Saw sebagai pengalaman spiritual yang luar biasa. Waraqah kemudian mengatakan," sesungguhnya telah datang kepadanya namus akbar, artinya petunjuk yang maha besar, seperti pernah datang kepada nabi Musa as. Dia sesungguhnya akan menjadi nabi bagi umat kita. Dan katakanlah kepadanya, hendaknya ia tetap tenang."

Siti Khadijah kemudian kembali kerumah dan menemukan suaminya sudah bangun dan suaranya telah pulih kembali. Ia menceritakan tentang apa yang telah dikatakan oleh Waraqah Bin Naufal . Selanjutnya Nabi Saw dan Khadijah bersama- sama ke rumah Waraqah untuk menceritakan apa yang telah Nabi Saw alami ketika bertahanuts di Gua Hira. 

Waraqah menyambutnya dengan gembira, lalu menjelaskan tentang pengangkatannya sebagai nabi dan rasul Allah yang telah lama dinantikan oleh masyarakat Arab. Perkataan Waraqah tersebut membuat jiwa dan perasaan Nabi Saw menjadi tenang.  

Wahyu Kedua
Selama kurang lebih dua setengah tahun lamanya sesudah wahyu yang pertama, Rasulullah menerima wahyu yang kedua. Pada turunnya wahyu yang kedua, Rasulullah masih mengalami perasaan cemas dan khawatir, bahkan hampir putus asa. Namun dengan ketetapan hati yang kuat, nabi Saw terus melakukan tahanuts di Gua Hira. 

Dan pada saat tersebut terdengarlah suara dari langit dan beliau menegadah, dan tampaklah malaikat Jibril. Nabi Saw pulang kerumah dan meminta Siti Khadijah menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut tersebut, Jibril as  menyampaikan wahyu Allah Swt yang kedua yaitu QS Al Muddatsir ayat 1 - 7. 

يٰۤاَيُّهَا الۡمُدَّثِّرُ

قُمۡ فَاَنۡذِرۡ

وَرَبَّكَ فَكَبِّرۡ

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ

وَالرُّجۡزَ فَاهۡجُرۡ

وَلَا تَمۡنُنۡ تَسۡتَكۡثِرُ

وَ لِرَبِّكَ فَاصۡبِرۡؕ

Artinya,
1. Wahai orang yang berkemul (berselimut)!
2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. dan agungkanlah Tuhanmu,
4. dan bersihkanlah pakaianmu,
5. dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji,
6. dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
7. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.

Turunnya wahyu kedua tersebut, maka jelaslah sudah apa yang harus beliau kerjakan dalam menyampaikan risalah-Nya yaitu mengajak umat manusia untuk menyembah Allah Swt. 

Demikian permulaan perintah menyebarkan ajaran agama Allah  kepada seluruh umat manusia. Semoga tulisan di atas memudahkan teman- teman dalam belajar materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dalam sub bab tentang kerasulan Nabi Muhammad Saw dan wahyu pertama. 

Salam. 

Formulir Kontak