Ahzaa.Net: UKBI
Mengenal Uji kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Persyaratan Terbaru dan Wajib Beasiswa Unggulan 2023

Mengenal Uji kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Persyaratan Terbaru dan Wajib Beasiswa Unggulan 2023

Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2023 sudah digulirkan per tanggal 3 Agustus 2023 yang lalu. Pendaftaran yang akan ditutup tanggal 17 Agustus 2023 tersebut merupakan program pembiayaan pendidikan dari pemerintah Indonesia kepada putra- putri terbaik bangsa. 

Beasiswa tersebut memberikan biaya pendidikan untuk jenjang S1 hingga S3. Ada beberapa persyaratan yang harus diketahui oleh para pendaftar, salah satunya yang terbaru dan wajib adalah adanya  Sertifikat Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek. 

Photo by Jonas Jacobsson on Unsplas

Persyaratan ini termasuk dalam persyaratan yang wajib dipenuhi baik untuk tujuan perguruan tinggi di dalam negeri maupun luar negeri. Nah, sebenarnya apakah sih UKBI itu? Bagaimana cara Memerolehnya? Simak yaa ulasannya berikut ini.

Apa Itu UKBI?
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) adalah tes yang mengukur kemampuan seseorang dalam berbahasa Indonesia secara lisan dan tulis. UKBI dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 


Tes ini terdiri dari lima bagian, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, berbicara, dan merespons kaidah. UKBI dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti seleksi penerimaan mahasiswa baru, pegawai negeri sipil, dan profesi tertentu.

Manfaat Tes UKBI
Beberapa manfaat tes UKBI diantaranya berikut ini,
  • UKBI dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia seseorang.
  • UKBI dapat digunakan sebagai syarat untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru, pegawai negeri sipil, dan profesi tertentu.
  • UKBI dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia seseorang.

Pelaksanaan Tes UKBI
Tes UKBI dilaksanakan secara daring. Para peserta tes dapat mengikuti tes di rumah atau di tempat lain yang memiliki akses internet. Tes UKBI terdiri dari lima bagian, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, berbicara, dan merespons kaidah. Setiap bagian tes memiliki waktu yang berbeda-beda.

Sertifikat Tes UKBI
Setelah mengikuti tes UKBI, para peserta tes akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat UKBI ini berlaku selama dua tahun. Sertifikat UKBI dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti seleksi penerimaan mahasiswa baru, pegawai negeri sipil, dan profesi tertentu.

Predikat Tes UKBI

Tes UKBI memiliki beberapa  predikat yang menunjukkan tingkat kemampuan berbahasa Indonesia seseorang. Semakin tinggi predikat yang diperoleh, maka semakin tinggi pula kemampuan berbahasa Indonesia seseorang. Berikut rinciannya,
  1. Istimewa (725-800)
  2. Sangat Unggul (641-724)
  3. Unggul (578-640)
  4. Madya (482-577)
  5. Semenjana (405-481)
  6. Marginal (326-404)
  7. Terbatas (251-325)


Persyaratan Tes UKBI
Untuk mengikuti tes UKBI, para peserta tes harus memenuhi persyaratan berikut:
  • Perangkat komputer atau laptop yang memiliki fitur kamera dan dilengkapi dengan penguat pendengaran (head seat/earphone).
  • email yang aktif.
  • Akses internet yang stabil dengan kecepatan minimal 10 Mbps.
  • Foto kartu identitas yang berlaku.
  • Pasfoto digital.

Para peserta tes dapat mendaftar tes UKBI secara online melalui laman https://ukbi.kemdikbud.go.id. Pendaftaran tes UKBI biasanya dibuka setiap bulan.

Itulah tentang UKBI, persyaratan terbaru dan wajib Beasiswa Unggulan 2023. Semoga informasi ini bermanfaat. 

Salam.
Dukungan Kemendikbudristek untuk Pemanfaatan UKBI  bagi Guru dan Peserta Didik

Dukungan Kemendikbudristek untuk Pemanfaatan UKBI bagi Guru dan Peserta Didik

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan terus mensosialisasikan penyebarluasan informasi dan penggunaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka ke berbagai pihak terutama guru dan siswa. Tujuannya agar semakin banyak pihak memanfaatkan UKBI sebagai alat ukur kecakapan dan acuan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara berkesinambungan.

Dalam kegiatan Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia, Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz menjelaskan terkait manfaat UKBI bagi berbagai kalangan yaitu dinas pendidikan, civitas akademika maupun pengambil kebijakan atau kalangan profesional. 

Bagi dinas pendidikan maupun sekolah, UKBI mendorong pelajar secara aktif dan serentak dalam mengukur kemampuan berbahasa Indonesia secara gratis. Untuk kalangan civitas akademika, UKBI berguna sebagai instrumen evaluasi capaian mata kuliah Bahasa Indonesia. Sementara itu bagi pengambil kebijakan/kalangan profesional, UKBI dapat menjadi salah satu standar dalam memetakan dan meningkatkan kompetensi pegawai.
    
Dalam dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran, UKBI dapat difokuskan untuk dua hal yaitu meningkatkan kompetensi siswa yang masih lemah dan meningkatkan pembelajaran ke tahap selanjutnya yang lebih menantang dan menarik untuk siswa yang sudah mahir. 

Aminudin Aziz juga menambahkan bahwa UKBI juga dapat  membantu sekolah dalam memetakan satuan pendidikan maupun wilayah mana saja yang kelompok siswanya bagus dalam hal kompetensi menulis, berbicara, memahami bacaan, memahami kaidah, dan menyimak/mendengarkan sehingga guru dapat  mengembangkan model pembelajaran yang lebih bervariasi berdasarkan hasil pemetaan UKBI. 

Dalam kegiatan tersebut turut hadir, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (P2KPTK2) Jakarta Pusat, Badariyah, yang  menyampaikan bahwa UKBI memberi banyak manfaat bagi pengembangan kompetensi guru dan peserta didik terutama dalam penguasaan Bahasa Indonesia. 

Badariyah juga sepakat akan peran UKBI dalam membantu guru memetakan kompetensi berbahasa Indonesia pada peserta didik. Ditambah lagi dengan Kurikulum Merdeka yang menerapkan pembelajaran  fleksibel sehingga guru diberi keleluasaan untuk menggunakan perangkat yang mendukung proses pembelajaran. Badriyah juga mengakui bahwa belum semua pendidik maupun peserta didik yang paham soal UKBI ini sehingga ia sangat berharap Badan Bahasa dapat menyosialisasikan UKBI secara lebih masif dan berkesinambungan ke seluruh dinas pendidikan dan satuan pendidikan. 

Staf P2KPTK2, Mukmin, pada kesempatan yang sama, juga menyampaikan pendapat bahwa pentingnya seluruh pendidik untuk menguasai kompetensi berbahasa Indonesia sebagai ‘bekal’ mereka mengajar berbagai bidang keilmuan lain.  Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap perkembangan UKBI yang dari waktu ke waktu sangat menarik dan sejalan dengan perkembangan zaman. 

Ahmad Zakiy Zayyan, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia mengungkapkan manfaat dengan mengikuti UKBi yaitu sebagai sarana evaluasi, bentuk validasi kemampuan berbahasa Indonesia, meningkatkan personal branding/kualitas diri, dan  dapat menjadi alat uji bagi pengurus organisasi. 

Sekilas tentang UKBI
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan sarana uji untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulis. UKBI ditujukan untuk menguji kemahiran seseorang dalam memahami dengaran dan bacaan serta kemahiran seseorang untuk menulis dan berbicara dalam bahasa Indonsia. Selain itu UKBI juga menguji pemahaman seseorang dalam penerapan kaidah - kaidah yang benar berbahasa Indonesia.

Manfaat Tes
UKBI digunakan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru, seleksi penerimaan pegawai profesi tertentu seperti wartawan, editor, penerjemah, penulis, widyaprada, pengacara, dan peneliti. Selain itu UKBI juga dimanfaatkan untuk tes pendamping kelulusan jenjang sarjana dan pasacasarjana. Para tenaga kerja asing dan pelajar asing yang ada di Indonesia juga meemrlukan layanan UKBI untuk mengetahui dan meningkatkan kemahiran mereka dalam berbahasa Indonesia. 

Pelaksanaan Tes
UKBI dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan pelaksanaan uji yang dilakukan secara daring. Pada pelaksanaannya, UKBI sendiri terdiri atas lima seksi, yaitu 

Seksi I Mendengarkan
Pada seksi ini peserta uji akan mengikuti satu teslet uji yang berisi lima butir soal. Jawaban peserta atas lima butir soal tersebut akan menentukan jenis teslet uji selanjutnya yang akan diterima peserta uji, apakah dilanjutkan dengan karakteristik soal yang lebih mudah, setara, atau lebih sulit. Pada saat peserta uji berada dalam jenjang teslet yang setara secara berturut-turut selama dua kali, tes berhenti untuk peserta uji tersebut. Jumlah maksimal teslet uji yang dikerjakan peserta adalah 8 pada Seksi I Mendengarkan dengan waktu maksimal 30 menit.

Seksi II Merespons Kaidah
Pada prinsipnya uji pada seksi II sama seperti pada sesi sebelumnya. Namun waktu maksimal peserta uji pada seksi ini adalah 25 menit dengan jumlah teslet maksimal 5 teslet.

Seksi III Membaca dalam bentuk soal pilihan ganda 
Pola sebagaimana pada Seksi I dan II pun berlaku pada Seksi III. Jumlah maksimal teslet uji yang dikerjakan peserta adalah 8 teslet pada Seksi III Membaca dengan waktu maksimal 45 menit. 

Seksi IV Menulis dalam bentuk presentasi tulis
Seksi V Berbicara dalam bentuk presentasi lisan.

Sertifikat Tes
Setelah menempuh UKBI para peserta akan memperoleh sertifikat yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sertifikat tersebut berlaku selama dua tahun. Peserta yang sudah pernah menguji UKBI, dapat menguji kembali kemahirannya 15 hari setelah ujian pertama dan seterusnya. 

Persyaratan Tes
Ada empat langkah yang harus dilalui peserta uji yang akan mengikuti UKBI  yaitu persiapan, pendaftaran, pengujian dan sertifikasi. Persiapan teknis yang harus dilakukan peserta adalah sebagai berikut.
1. Tersedia perangkat komputer atau laptop yang memiliki fitur kamera dan dilengkapi dengan penguat pendengaran (head seat/earphone).
2. email yang aktif.
3. Akses internet yang stabil dengan kecepatan minimal 10 Mbps.
4. Foto kartu identitas yang berlaku.
5. Pasfoto digital.

Untuk melakukan pendaftaram para peserta dapat membuka tautan https://ukbi.kemdikbud.go.id melalui peramban (browser) di komputer dan ikuti langkah- langkahnya. Oya, sebelum pelaksanaan tes, para peserta juga dapat berlatih melalui simulasi tes yang disediakan. Selain itu juga terdapat pelatihan dan panduan dalam mengerjakan tes. 

Adapun keunggulan UKBI Adaptif Merdeka yaitu 
1) andal karena menguji kemahiran berbahasa dengan tingkat presisi yang tinggi, 
2) efektif di mana dapat mengukur berbagai jenjang kemahiran dari yang terendah hingga tertinggi lintas waktu dan tempat
3) efisien di mana jumlah soal berbeda untuk setiap peserta uji yang hal ini bergantung pada estimasi kemampuan peserta uji dan waktu uji relatif untuk setiap peserta sehingga lebih efisien.

Sumber : ttps://www.kemdikbud.go.id
Mengenal UKBI, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia : Kegunaan, Jenis Tes,  Syarat Tes dan Cara Daftar

Mengenal UKBI, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia : Kegunaan, Jenis Tes, Syarat Tes dan Cara Daftar

Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan sarana uji untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulis. Layaknya uji TOEFL maupun IELTS yang ditujukan dalam bahasa Inggris, UKBI ditujukan untuk menguji kemahiran seseorang dalam memahami dengaran dan bacaan serta kemahiran seseorang untuk menulis dan berbicara dalam bahasa Indonsia. Selain itu UKBI juga menguji pemahaman seseorang dalam penerapan kaidah - kaidah yang benar berbahasa Indonesia.

Photo by Jonas Jacobsson on Unsplas

Manfaat Tes
UKBI digunakan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru, seleksi penerimaan pegawai profesi tertentu seperti wartawan, editor, penerjemah, penulis, widyaprada, pengacara, dan peneliti. Selain itu UKBI juga dimanfaatkan untuk tes pendamping kelulusan jenjang sarjana dan pasacasarjana. Para tenaga kerja asing dan pelajar asing yang ada di Indonesia juga meemrlukan layanan UKBI untuk mengetahui dan meningkatkan kemahiran mereka dalam berbahasa Indonesia. 

Pelaksanaan Tes
UKBI dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan pelaksanaan uji yang dilakukan secara daring. Pada pelaksanaannya, UKBI sendiri terdiri atas lima seksi, yaitu 

Seksi I Mendengarkan
Pada seksi ini peserta uji akan mengikuti satu teslet uji yang berisi lima butir soal. Jawaban peserta atas lima butir soal tersebut akan menentukan jenis teslet uji selanjutnya yang akan diterima peserta uji, apakah dilanjutkan dengan karakteristik soal yang lebih mudah, setara, atau lebih sulit. Pada saat peserta uji berada dalam jenjang teslet yang setara secara berturut-turut selama dua kali, tes berhenti untuk peserta uji tersebut. Jumlah maksimal teslet uji yang dikerjakan peserta adalah 8 pada Seksi I Mendengarkan dengan waktu maksimal 30 menit.

Seksi II Merespons Kaidah
Pada prinsipnya uji pada seksi II sama seperti pada sesi sebelumnya. Namun waktu maksimal peserta uji pada seksi ini adalah 25 menit dengan jumlah teslet maksimal 5 teslet.

Seksi III Membaca dalam bentuk soal pilihan ganda 
Pola sebagaimana pada Seksi I dan II pun berlaku pada Seksi III. Jumlah maksimal teslet uji yang dikerjakan peserta adalah 8 teslet pada Seksi III Membaca dengan waktu maksimal 45 menit. 

Seksi IV Menulis dalam bentuk presentasi tulis
Seksi V Berbicara dalam bentuk presentasi lisan.

Sertifikat Tes
Setelah menempuh UKBI para peserta akan memperoleh sertifikat yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sertifikat tersebut berlaku selama dua tahun. Peserta yang sudah pernah menguji UKBI, dapat menguji kembali kemahirannya 15 hari setelah ujian pertama dan seterusnya. Adapun tingkat penskoran dibagi menjadi beberapa predikat :

Predikat Istimewa dengan rentang skor: 725--800
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan personal, sosial, keprofesian, dan keilmiahan.

Predikat Sangat Unggul  dengan rentang skor: 641--724
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas, sosial, dan keprofesian. Untuk kepentingan akademik yang kompleks, yang bersangkutan masih memiliki kendala.

Predikat Unggul dengan rentang skor: 578--640
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan sintas dan sosial. Peserta juga tidak terkendala dalam berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, baik keprofesian yang sederhana maupun kompleks.

Predikat Madya dengan rentang skor: 482--577
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas dan kemasyarakatan dengan baik, tetapi masih mengalami kendala dalam hal keprofesian yang kompleks.

Predikat Semenjana dengan rentang skor: 405--481
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan keilmiahan, yang bersangkutan sangat terkendala. Untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala, tetapi tidak terkendala untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang tidak kompleks.

Predikat Marginal dengan rentang skor: 326--404
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan kemasyarakatan yang sederhana, yang bersangkutan tidak mengalami kendala. Akan tetapi, untuk keperluan kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Hal ini berarti yang bersangkutan belum siap berkomunikasi untuk keperluan keprofesian, apalagi untuk keperluan keilmiahan.

Predikat Terbatas dengan rentang skor: 251—325
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini peserta uji hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas. Pada saat yang sama, predikat ini juga menggambarkan bahwa potensi yang bersangkutan dalam berkomunikasi masih sangat besar kemungkinannya untuk ditingkatkan.

Persyaratan Tes
Ada empat langkah yang harus dilalui peserta uji yang akan mengikuti UKBI  yaitu persiapan, pendaftaran, pengujian dan sertifikasi. Persiapan teknis yang harus dilakukan peserta adalah sebagai berikut.
1. Tersedia perangkat komputer atau laptop yang memiliki fitur kamera dan dilengkapi dengan penguat pendengaran (head seat/earphone).
2. email yang aktif.
3. Akses internet yang stabil dengan kecepatan minimal 10 Mbps.
4. Foto kartu identitas yang berlaku.
5. Pasfoto digital.

Untuk melakukan pendaftaran para peserta dapat membuka tautan https://ukbi.kemdikbud.go.id melalui peramban (browser) di komputer dan ikuti langkah- langkahnya. Oya, sebelum pelaksanaan tes, para peserta juga dapat berlatih melalui simulasi tes yang disediakan. Selain itu juga terdapat pelatihan dan panduan dalam mengerjakan tes. 

Selamat Berlatih.

Formulir Kontak