Ahzaa.Net: Teks Biografi
Teks Biografi : Pengertian, Struktur Teks dan Unsur Kebahasaan serta Contohnya

Teks Biografi : Pengertian, Struktur Teks dan Unsur Kebahasaan serta Contohnya

Teks biografi termasuk dalam teks cerita ulang yang biasanya disajikan secara berurutan dalam kronologi tertentu. Teks biografi hampir mirip dengan teks cerita lainnya seperti cerita pendek maupun novel yang juga memenuhi unsur penokohan, latar dan alur kejadian. Teks cerita ulang sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu cerita ulang pribadi, cerita yang bersifat fakta dan cerita yang sifatnya imajinatif atau khayalan. Contoh dari cerita ulang pribadi adalah buku harian dan surat pribadi, sedang cerita ulang fakta contohnya catatan sejarah, biografi, autobiografi, dan berita media massa.


Karakter unggul tokoh dalam teks biografi didapatkan dengan cara identifikasi peristiwa atau permasalahan yang dialami oleh seseorang serta bagaimana cara menghadapinya. Ada dua cara untuk menggambarkan karakter unggul tokoh diantaranya :
  • Secara langsung yaitu dituliskan secara langsung sehingga pembaca tidak perlu menganalisa makna tersirat. 
  • Secara tidak langsung yaitu dengan menyebutkan tentang karakter unggul tokoh. Penulis cerita menyajikan karakter unggul tokoh dengan mendeskripsikan bagaimana cara tokoh menghadapi permasalahan, keuangan yang dihadapinya. Selain itu penggambaran watak tokoh dapat dilakukan dengan menuliskan dialog tokoh atau menhadirkan tokoh lain.  

Struktur Teks Biografi
Teks biografi termasuk dalam teks narasi yang memiliki struktur teks :
a. Orientasi, yang berisikan informasi yang berkaitan dengan siapa, kapan, dimana dan mengapa. Selain itu juga diceritakan tentang latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk  membantu pendengar atau pembaca. 
b. Kejadian penting, bagian ini berisikan rangkaian peristiwa yang disusun secara berurutan menurut kronologi waktu  yang mencakup kejadian- kejadian utama yang dialami tokoh. Pada bagian ini juga ditemukan komentar- komenatr pembawa cerita pada beberapa bagiannya
c. Reorientasi, berisi pernyataan simpulan tentang rangkaian peristiwa yang diceritakan. Reorientasi sifatnya opsional, artinya dapat dicantumkan atau dihilangkan.

Unsur Kebahasaan
Kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks biografi mencakup beberapa  unsur antara lain :
  • Menggunakan kata ganti orang tunggal yang menggambarkan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh seperti ia, dia, atau beliau.
  • Menggunakan kata kerja tindakan untuk yang dilakukan oleh tokoh dalam menjelaskan peristiwa- peristiwa atau perbuatan fisik seperti kata "mengerjakan", "membaca", "memimpin", "menjual" dan sebagainya
  • Menggunakan kata deskriptif yang memberikan informasi secara rinci dari sifat- sifat tokohnya seperti rajin, jenius, pekerja keras, ulet, tekun dan sebagainya
  • Sering menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami oleh tokoh atau subjek yang diceritakan seperti ditugaskan, diamanatkan, dipilih, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata kerja mental untuk menggambarkan peran dari tokoh yang diceritakan. Contoh dari kata kerja mental adalah menyetujui, memahami, mencintai, dan sebagainya
  • Sering menggunakan kata sambung , kata depan, maupun nomina yang berkaitan dengan kronologi waktu seperti sudah, sebelum, selanjutnya, kemudian, hingga, nantinya, dan sebagainya.
Contoh Teks Biografi
Teks biografi di bawah ini tentang Buya Hamka, seorang ulama dan sastrawan yang sangat terkenal dengan karya- karyanya.

Buya Hamka yang memiliki nama kecil Abdul Malik, sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Abdul Karim Amrullah dan Safiyah. Beliau lahir pada  tanggal 17 Februari 1908 di Tanah Sirah, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.  

Hamka kecil tinggal bersama anduangnya di Maninjau. Sejak kecil ia senang mendengarkan pantun-pantun yang merekam keindahan alam Minangkabau. Ketika berusia empat tahun, Malik mengikuti orangtuanya yang pindah ke Padang panjang sambil belajar membaca al-Quran dan bacaan shalat di bawah bimbingan Fatimah yaitu kakak tirinya. Kemudian ketika Malik memasuki umur tujuh tahun, ia bersekolah di Sekolah Desa sembari mengambil kelas sore di Diniyah School. Bidang bahasa merupakan bidang yang sangat ia gemari sehingga membuatnya cepat sekali dalam menguasai bahasa khususnya bahasa Arab.

Pada tahun 1918, Malik berhenti dari Sekolah Desa setelah belajar selama tiga tahun. Ayah Malik menekankan pada pendidikan agama sehingga beliau memasukkan Malik ke Thawalib, yaitu sekolah yang mewajibkan murid-muridnya menghafal kitab-kitab klasik, kaidah mengenai nahwu, dan ilmu saraf. Kegiatan Malik setiap harinya adalah belajar di Diniyah School pada pagi hari, kemudian menghadiri kelas Thawalib pada sore hari dan malamnya kembali ke surau. Akan tetapi sistem pembelajaran di Thawalib membuatnya jenuh karena hanya mengandalkan hafalan. Akibat beratnya materi yang dihafalkan, sebagian besar murid Thawalib adalah remaja yang lebih tua dari Malik. Dari berbagai pelajaran yang diikutinya, Malik hanya tertarik dengan pelajaran arudh. Pelajaran itu membahas tentang syair- syair dalam bahasa Arab. Meskipun kegiatannya yang menyita waktu dari pagi sampai sore hari dengan belajar, Hamka kecil terkenal nakal. Ia sering mengganggu teman-temannya apabila kemauannya tidak dipenuhi. Malik juga suka menonton film, pernah suatu masa ia mengelabui ayahnya dengan diam-diam tidak datang ke surau namun mengintip film bisu yang sedang diputar di bioskop.

Buya Hamka terkenal sebagai seorang seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Salah satu karya sastra Buya Hamka pernah difilmkan yaitu Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Selain sebagai sastrawan. ia pernah berkiprah sebagai wartawan, penulis, dan pengajar serta terjun dalam politik melalui partai Masyumi hingga partai tersebut dibubarkan. Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama dan aktif dalam organisasi Muhammadiyah hingga akhir hayatnya. Beliau meninggal dunia di Jakarta, 24 Juli 1981 dalam usia 73 tahun. 


Formulir Kontak