Ahzaa.Net: Tekno Guru
 Mencoba Fitur Terbaru FlexClip untuk Pembelajaran, Membuat Deskripsi Gambar untuk Pembelajaran Berbasis AI

Mencoba Fitur Terbaru FlexClip untuk Pembelajaran, Membuat Deskripsi Gambar untuk Pembelajaran Berbasis AI

Membuat suatu konten untuk pembelajaran di kelas bukanlah hal yang sulit lagi saat ini. Berbagai alat baik berbasis aplikasi maupun web aplikasi dapat digunakan untuk membantu membuat konten- konten yang menarik untuk digunakan dalam pembelajaran secara mudah dan cepat. 

Gambar AI diedit dengan FlexClip


Berkaitan dengan pembuatan konten- konten yang menarik tersebut, saya mencoba salah satu web aplikasi yang sangat efektif yaitu FlexClip

FlexClip, pada awalnya merupakan sebuah alat untuk membuat dan mengedit video secara efektif yang menyediakan fitur- fitur untuk memudahkan seorang konten kreator dalam membuat produk- produk berbasis video mereka. Saat ini, FlexClip dikembangkan lagi melalui teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI). 

Fitur Terbaru FlexClip Berbasis AI
Beragam fitur terbaru berbasis AI ditambahkan untuk mengefektifkan kinerja dari hasil produk yang dibuat. Sebut saja fitur AI Image to Image, AI Image Extender, AI Old Photo Restoration, AI Text to Image, AI Photo Colorization, dan AI Face Swap. 

Fitur FlexClip AI


Tentu saja, beberapa fitur baru tersebut melengkapi layanan FlexClip sebelumnya yaitu AI Text to Video, AI Blog to Video, AI Text to Speech, AI Video Script, AI Auto Subtitle dan AI Background Remover. 

AI Image Extender 
AI image extender merupakan fitur untuk memperluas gambar untuk mendapatkan latar belakang yang lebih besar atau menyesuaikan rasio aspek sementara mempertahankan bagian aslinya. 

FlexClip Image Extender



AI Old Photo Restoration
Melalui fitur ini, foto- foto kuno yang memiliki kerusakan dapat dikembalikan lagi menjadi lebih sempurna, tentunya dengan teknologi AI. 
AI Old Photo Restoration

AI Image Upscaler 
Fitur ini memungkinkan untuk menaikkan resolusi dari foto dengan kualitas yang bagus. 
AI Upscaller



AI Photo Colorizer
Layanan AI Photo Colorizer secara ototmatis mewarnai foto hitam putih menjadi foto yang berwarna dengan teknologi AI. 
AI Photo Colorizer


AI Face Swap 
Fitur ini akan memudahkan kita untuk menyempurnakan foto kita menjadi lebih sempurna. 
AI Face Swap



3D Photo Animation 
Melalui fitur ini, foto- foto yang berbasis 2D dapat diubah dengan mudah menjadi foto 3D. 

3D Photo Animation


AI Image to Image Generator
Fitur ini memungkinkan kita untuk mengubah foto kita menjadi gambar seni menggunakan AI Generator. 

FlexClip AI to Image



Pengalaman Menggunakan Fitur Terbaru FlexClip Berbasis AI dalam Pembelajaran
Saya mencoba membuat gambar untuk melengkapi pembelajaran di kelas saya. Dalam materi deskripsi tokoh, saya ingin membuat gambar yang bagus, tak biasa dan tentunya dapat menarik perhatian siswa. Ada dua tool AI yang akan saya gunakan, yaitu AI Image to Image dan AI to Text Image

1. Membuat Gambar AI menggunakan AI Image to Image
Alat ini memungkinkan kita untuk mengubah gambar kita menjadi gambar yang berbasis AI. Dalam hal ini saya mencoba untuk mengubah gambar salah satu tokoh sepakbola, yaitu Cristiano Ronaldo. Gambar saya unduh dari Pixabay. 

Ada tiga langkah mudah untuk mengubah foto kita menjadi gambar AI yaitu sebagai berikut,
Pertama, upload image, yaitu mengunggah foto kita dari perangkat komputer. 

Kedua, buatlah deskripsi singkat dan pilih gaya yang dikehendaki. Kita bisa memilih bentuk Stylize, Anime, Painting maupun 3D. Saya mencoba memilih bentuk 3D dengan jenis 3D Cartoon. Pilih jumlah gambar yang akan dibuat lalu klik Generate. 


Tunggu sampai mesin AI mengubah gambar tersebut, dan jadilah gambar sesuai dengan yang kita inginkan. Ada dua pilihan gambar yang dapat kita ambil.  Kita bisa download salah satu atau keduanya.


2. Membuat Gambar Berdasarkan Deskripsi dengan AI
Untuk membuat gambar berdasarkan deskripsi, kita dapat memilih fitur AI Text to Image. 
Pertama, ketikkan prompt deskripsi
Kedua, setting pada pilihan Style, Model, ratio, dan jumlah gambar yang akan dibuat. 




Ketiga, generate gambar lalu tunggu hingga gambar muncul dan download gambar tersebut. 


Mudah bukan? 

Oya teman- teman, untuk dapat menikmati fitur- fitur FlexClip, kalian dapat memilih tiga pilihan pengguna FlexClip yaitu Free, Plus, dan Business. Sesuai keperluan, teman- teman dapat menggunakan versi gratis terlebih dahulu untuk kemudian upgrade ke versi yang lebih tinggi. 




Nah, kali ini saya berkesempatan menggunakan program Business dengan berbagai kelebihan seperti berikut ini,
  • 4K Ultra HD Downloads
  • Unlimited stock videos
  • Unlimited stock audio
  • Business AI quotas
  • Save unlimited projects online
  • Unlimited video length
  • Custom branding used
  • 100GB cloud storage
  • 1TB video hosting space
  • Upload custom fonts
  • Save up to 200 templates
  • No FlexClip watermark
  •  
Untuk mulai menggunakan FlexClip, buka www.flexclip.com ,lakukan pendaftaran lebih dahulu dengan menggunakan akun Gmail atau akun Facebook. 

Selamat Mencoba...
Mengenal Google Bard, Fitur- Fiturnya untuk Manfaat Pembelajaran

Mengenal Google Bard, Fitur- Fiturnya untuk Manfaat Pembelajaran

Teknologi AI tidak hanya merambah ke dunia profesional saja, namun juga sudah masuk ke dalam dunia pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengembang- pengembang AI yang memberikan fasilitas dan fitur yang mendukung untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas. 

Google sebagai raksasa teknologi dunia, juga turut meluncurkan model bahasa AI, yaitu Google Bard. Semenjak peluncurannya, Google Bard menjadi model bahasa AI yang menyediakan fitur berguna untuk diterapkan baik dalam dunia profesional maupun dunia pendidikan. Melalui Google Bard, guru dapat mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan pengetahuan sebagai satu kesatuan yang utuh. 

Photo by Mojahid Mottakin on Unsplash


Nah, sebenarnya apakah itu Google Bard, fitur- fiturnya dan bagaimana menerapkannya dalam pembelajaran? Berikut ini ulasannya.

Tentang Google Bard
Google Bard merupakan sebuah model bahasa AI yang dikembangkan oleh Google berbasis bahasa LaMDA (Language Model for Dialogue Applications). Teknologi pengembangan bahasa yang sudah dikembangkan oleh Google sejak 2017 ini dapat membaca kata, mengambil pola, membentuknya menjadi bahasa manusia kemudian memberikan dan memprediksi respon yang tepat untuk pertanyaannya. 

Google Bard juga dapat berguna sebagai kolaborator yang dapat merangsang imajinasi, meningkatkan produktifitas dan membantu mewujudkan ide- ide penggunanya. Selain itu, Google Bard dirancang di atas teknologi AI generatif, artinya dapat menghasilkan output yang unik berdasarkan masukan yang diterimanya sehingga dapat menjadi alat yang efektif dalam berbagai kebutuhan. 

Namun, sebagai alat yang masih dikembangkan, semua teknologi AI, termasuk Google Bard juga mesti diperiksa dengan saksama, tentu ketika berkaitan dengan informasi seputar fakta maupun data tertentu. Sejauh ini, Bard, masih menggunakan sumber datanya berdasarkan konten asli, artinya tidak mereplikasi konten yang sudah ada secara ekstensif. 

Pertanyaan Informasi
Sebagai contoh, saya mencoba mencari informasi dengan kata kunci tertentu tentang "Metode Contextual Teaching and Learning (CTL)", 



Pada hasil pencarian yang disediakan, disampaikan informasi dan data tentang kata kunci yang saya cari. 



Plus, lengkap dengan sumber yang mendasari data atau informasi yang disediakan tersebut. Sumber- sumber data juga diambil dari kutipan sumber yang populer. 



Pertanyaan informasi "kode"
Nah, bagaimana dengan informasi tentang kode dalam pemrograman? Berikut ini saya mencoba Bard untuk mencari informasi terkait kode untuk membuat kuis berbasis html dengan pertanyaan, "tuliskan kode html untuk membuat kuis berbasis html". Bard kemudian memberikan jawaban dengan menyertakan kode html lengkap dengan keterangannya


Menariknya lagi, Bard juga memberikan keterangan yang jelas tentang cara dan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.




Akankah Bard menggantikan Google Penelusuran?
Meskipun Bard memberikan informasi terkait sumber- sumber yang relevan, namun kemungkinan untuk saat ini, pendapat saya saja, Bard belum saatnya menggantikan Google penelusuran. Pasalnya, Google Penelusuran lebih menghasilkan data yang cepat dengan jutaan sumber yang ditampilkan. Sementara Bard hanya menghasilkan data -data dari sumber yang populer saja meskipun pada Bard terdapat fitur pencarian Google, yang memungkinkan pencarian terkait topik. 


Fitur- Fitur Google Bard
Akses Real Time
Bard memberikan akses real time yang akan memberikan respon yang cepat, akurat dan tepat waktu. Bard layaknya asisten kita akan menjawab pertanyaan - pertanyaan yang kita kemukakan berdasarkan data dan keterangan yang akurat serta terkini. 

Bantuan Koding
Bard memungkinkan kita menuliskan dan menafsirkan bahasa koding menjadi lebih sederhana. Hal ini tentu berguna bagi seorang programmer pemula maupun yang berpengalaman.

Respon Gambar
Bard menyediakan fitur yang unik yaitu respon gambar secara langsung dan cepat. Fitur ini menawarkan perspektif visual yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan secara baik. 

Pencarian gambar 
Bard, tidak hanya dapat memproses fitur berbasis teks saja, namun juga dapat menganalisis perintah berbasis gambar hingga memberikan informasi yang relevan.

Ringkasan website dan artikel 
Bard akan memberikan ringkasan singkat dan menjawab pertanyaan tentang situs web tertentu. Bard memungkinkan penggunanya untuk memeroleh informasi dengan cepat, dan efektif dengan cara menyederhanakan topik yang kompleks.

Fitur Ekspor dan Kolaborasi

fitur ekspor


Bard memungkinkan penggunanya untuk dapat mengekspor pekerjaan ke dalam format Docs melalui fitur Export to Docs maupun menuliskannya sebagai draft di Gmail. 

Perintah Suara

perintah suara

Bard melengkapi fitur pencariannya dengan fitur perintah suara sehingga memudahkan interaksi dimanapun. Fitur ini juga tersedia dalam perangkat seluler. 

Seleksi Beberapa Draft

seleksi beberapa draft

Bard memungkinkan untuk menghasilkan beberapa draft sehingga pengguna dapat memilih mana informasi yang tepat dan relevan. 

Plugin 
Bard menyediakan plugin yang memudahkan dalam berbagai interaksi tanpa meninggalkan antarmuka khususnya berkaitan dengan rencana perjalanan, reservasi maupun pemesanan makanan.  

Berdasarkan fitur- fitur yang disediakan Bard, teman- teman dapat memanfaatkannya untuk menggali pengetahuan dan mengembangkan pembelajaran menjadi lebih bermakna tentunya dengan berbasis teknologi yang tepat guna. 

Itulah berbagai fitur- fitur Google Bard yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran di kelas. Sebagai alat kecerdasan buatan, Google Bard dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam mencari informasi yang relevan terkait pembelajaran maupun pengetahuan tentang hal- hal yang baru. Ingat yaa teman- teman, bahwa teknologi itu seperti mata pisau bermata dua yang dapat digunakan dalam dua sisi kemanfaatan. 

Semoga kita dapat memanfaatkannya dengan baik dan sesuai peruntukannya. Jangan lupa dukung kami dan dapatkan informasi seputar teknologi guru dengan follow blog ini. 

Semoga bermanfaat.
Aplikasi Jamboard Resmi Dihentikan 31 Desember 2024, Inilah Aplikasi Papan Virtual Alternatifnya

Aplikasi Jamboard Resmi Dihentikan 31 Desember 2024, Inilah Aplikasi Papan Virtual Alternatifnya

Aplikasi Jamboard akan resmi dihentikan per 31 Desember 2024. Informasi ini didapatkan dari email yang dikirim Google Workspace kepada setiap pengguna Jamboard. Melalui email tersebut disampaikan bahwa aplikasi Jamboard akan resmi dihentikan pada tahun depan (2024) dan bagi pengguna Jamboard disarankan untuk menggunakan aplikasi papan tulis virtual sebagai alternatif Jamboard. Adapun aplikasi- aplikasi papan tulis virtual yang disebutkan adalah FigJam, Lucidpark dan Miro

Jamboard

Aplikasi- aplikasi papan tulis virtual pihak ketiga tersebut memiliki fitur yang tidak kalah dari Jamboard, diantaranya fitur- fitur lanjutan yang memungkinkan penggunanya untuk mengembangkan pembelajaran berbasis daring dengan bantuan papan tulis virtual. 

Berkaitan dengan pengguna Jamboard, aplikasi alternatif papan tulis virtual tersebut juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan kolaborasi  bersama di dalam Google Workspace. 

Waktu Penonaktifan Jamboard
Penghentian layanan Jamboard sebagai papan tulis virtual akan dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai dengan penonaktifan dalam pembuatan Jam baru atau pengeditan Jam melalui platform manapun seperti web, iOS, dan Android pada 1 Oktober 2024. Selanjutnya, aplikasi Jamboard hanya memiliki fitur "hanya lihat" pada periode 1 Oktober 2024 hingga 31 Desember 2024. Adapun selama masa tersebut, pengguna masih dapat mencadangkan file Jam.

Alternatif Jamboard
Sebagai alternatif Jamboard, pengguna dapat menggunakan beberapa aplikasi alternatif dari Jamboard, seperti FigJam dari Figma, Lucidpark dari Lucid Software dan Miro. 

Google Workspace juga menyatakan bahwa pengguna dapat menyimpan data Jamboard dan dapat memindahkannya ke aplikasi alternatif papan virtual tersebut dengan mudah, alias hanya dengan beberapa klik sebelum dihentikan sama sekali pada akhir tahun 2024. 

Tentang Google Jamboard
Sebagai tambahan informasi, Jamboard merupakan salah satu platform Google yang memberikan fasilitas dan fitur untuk mengelola papan tulis virtual. Berbagai layanan dari Jamboard memungkinkan penggunanya (khususnya guru) untuk memanfaatkannya dalam pembelajaran secara daring layaknya papan tulis konvensional. 

Melalui Jamboard, guru dan siswa dapat berinteraksi secara virtual dalam pembelajaran seperti pembelajaran tatap muka yang dilakukan di sekolah. Adapun fitur yang disediakan mencakup background warna papan tulis yang dapat diubah- ubah, halaman frame atau slide, fitur pen, penghapus, sticky notes, fasilitas upload gambar, dan sebagainya. Sebagai tambahan, Jamboard juga memungkinkan untuk berbagai atau share layar dari guru kepada siswa agar dapat tergabung dalam interaksi. 

Demikian informasi penonaktifan Jamboard sebagai aplikasi papan tulis virtual. Nah, kira- kira dari beberapa aplikasi- aplikasi yang direkomendasikan, manakah yang paling disuka? Yuk tuliskan pada kolom komentar yaa..

Salam.
Mengenal Google Scholar, Bedanya dengan Google Biasa, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Mengenal Google Scholar, Bedanya dengan Google Biasa, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Kalangan akademisi pastilah tidak asing dengan namanya Google Scholar. Sebenarnya apakah itu Google Scholar dan peruntukannya dalam dunia akademik? Simak yaa ulasannya berikut ini.

Sebagai salah satu produk dari Google, Scholar yang seringkali disebut sebagai Google Cendekia ini memungkinkan para penggunanya untuk mencari materi dengan mempergunakan format publikasi yang sifatnya ilmiah. Layaknya Google biasa, Google Scholar diperuntukkan untuk melakukan pencarian dalam berbagai rujukan ataupun artikel ilmiah. Hal inilah yang sangat berguna bagi seorang akademisi saat membutuhkan beragam referensi dari semua bidang ilmu. Pasalnya, Google Scholar akan memberikan informasi tentang artikel, beragam jurnal dari berbagai universitas maupun penerbit lainnya.

source : https://www.aib.world/


Dalam penyusunan sebuah artikel misalnya, Google Scholar akan membantu dalam menyusun artikel secara baik lengkap dengan setiap aspek dalam teks artikel yang dibuat. Selain itu Google Scholar juga mampu memuat berbagai macam jurnal ilmiah maupun artikel ilmiah dari berbagai negara.

Beda Google Scholar dengan Google Biasa
Google Scholar bisa dianggap berbeda dari Google biasa. Dalam aspek sumber referensi, Google biasa hanya menampilkan referensi yang tidak diketahui keabsahannya, sementara itu, Google Scholar memberikan refernsi yang valid, dan teruji sumbernya. 

Fungsi Google Scholar
Ada berbagai macam fungsi dari Google Scholar bagi seorang akademisi, diantaranya berkaitan dengan kebutuhan -kebutuhan keilmuan seperti referensi karya ilmiah maupun topik pelajaran seperti berikut ini,

Pencarian jurnal dan artikel ilmiah
Google Scholar membantu dalam mencari jurnal penelitian dan artikel berdasarkan apa yang kita inginkan sebagai rujukan bahan pembelajaran.

Pembuatan profil penulis 
Seorang penulis ilmiah ataupun peneliti dapat memanfaatkan Google Scholar dalam membuat profil sehingga tulisannya dapat dikenal oleh khalayak. 

Pembuatan Perpustakaan Pribadi 
Hasil pencarian yang kita lakukan di Google Scholar dapat kita pergunakan untuk membuat perpustakaan pribadi.

Reminder untuk Jurnal terbaru
Google Scholar dapat digunakan sebagai pengingat apabila ada jurnal akademik atau artikel yang baru.

Cara Menggunakan Google Scholar
Untuk memulai Google Scholar, ada beberapa langkah mudah yang dapat diterapkan diantaranya sebagai berikut ini,

Buka Situs Google Scholar melalui laman scholar.google.com



Ketik Kata Kunci
Seperti halnya pencarian Google biasa, ketikkan kata kunci pada kolom yang tersedia. Gunakan kata kunci yang spesifik sehingga memperoleh rekomendasi yang sesuai. Misalnya saja saya ingin mencari jurnal atau artikel tentang pembelajaran bahasa (language learning), maka tinggal ketikkan saja pada kotak yang tersedia.


Pilihlah hasil pencarian
Kata kunci yang dicari pada tahapan sebelumnya akan menampilkan berbagai rekomendasi terkait kata kunci tersebut. Silahkan pilih satu dari jurnal atau artikel yang dibutuhkan. Terdapat fitur download pada setiap jurnal yang ditemukan pada bagian kanan jurnal atau tulisan artikel. 

Nah, itulah tentang Google Scholar, kegunaan dan panduan cara menggunakannya.  Semoga tulisan ini memberikan wawasan yang baru tentang Google Scholar dan bermanfaat buat teman- teman akademisi dalam mencari artikel maupun jurnal ilmiah.

Semoga Bermanfaat. 
TPACK Muncul pada Soal Pedagogik PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2023, Apa Itu?

TPACK Muncul pada Soal Pedagogik PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2023, Apa Itu?

Bagi yang mengikuti seleksi akademik PPG Daljab 2023 untuk soal pedagogik, ada beberapa poin soal yang membahas tentang TPACK dalam pembelajaran. Sebenarnya, apakah TPACK itu dan bagaimana korelasinya dalam pembelajaran? Berikut uraian singkatnya. 

TPACK adalah
TPACK atau technological pedagogical content knowledge merupakan suatu kerangka kerja (framework) untuk memahami dan menggambarkan berbagai pengetahuan yang dibutuhkan oleh guru kemudian menyampaikannya melalui pemahaman konsep yang terintegrasi dengan teknologi. 

Image by Gerd Altmann from Pixabay

Pionir dari konsep TPACK  adalah Mishra dan Koehler yang mengenalkannya pada tahun 2006 sebagai kerangka kerja bagi guru atau pendesain untuk memasukkan teknologi dalam pembelajaran. Sesuai dengan namanya, TPACK memiliki tiga komponen penyusun yang saling berkaitan satu sama lain yaitu teknologi, pedagogik dan konten pengetahuan. Ketiganya dapat diterapkan untuk menumbuhkembangkan pembelajaran aktif yang terfokus pada peserta didik.

Unsur TPACK
Ada tujuh unsur Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) menurut Koehler dan Mishra yaitu 

Content Knowledge (CK)
Content knowledge berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Dalam hal ini, seorang guru harus menguasai materi pasalnya berpengaruh terhadap pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Adapun materi- materi tersebut memuat konsep, teori, gagasan, kerangka kerja, metode yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. 

Pedagogical Knowledge (PK)
Pedagogical Knowledge berkaitan dengan pengetahuan yang lebih mendalam sesuai dengan teori dan praktik mengajar. bagi guru, pengetahuan pedagogi memungkinkannya untuk dapat menerapkan teori belajar mengajar dalam proses pembelajaran di kelas. Guru dapat menyesuaikan kelasnya dengan berbagai sistem pembelajaran seperti discovery learning, scientific learning, problem based learning, inquiry learning dan sebagainya. 

Technology Knowledge (TK) 
Technology Knowledge merupakan unsur yang berkaitan langsung dengan teknologi pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan berbagai fasilitas teknologi yang menunjang pembelajaran seperti aplikasi, software, akses internet, kelas virtual, LMS maupun platform teknologi pembelajaran lainnya. Pengetahuan dasar teknologi penting dimiliki oleh guru dalam menunjang pembelajaran yang mengarah kepada keterampilan siswa abad -21. 

Pedagogy Content Knowledge (PCK)
Unsur Pedagogy Content Knowledge (PCK) memungkinkan guru untuk memilih berbagai sarana dalam pembelajaran seeprti rencana pembelajaran, metode mengajar, maupun fasilitas pendukung. 

Technology Content Knowledge (TCK)
Technology Content Knowledge (TCK) berkaitan dengan pemahaman teknologi untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran. 

Technology Pedagogy Knowledge (TPK)
Tidak semua teknologi dapat memberikan pembelajaran efektif dan memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran. Dalam hal ini memahami kerugian dan keuntungan teknologi menjadi salah satu bagian yang penting dalam proses pembelajaran. 

Technology Pedagogy Content Knowledge (TPACK)
Technology Pedagogy Content Knowledge (TPACK) merupakan rangkaian yang menghubungkan komponen- komponen seperti content, pedagogy dan knowledge. 

Kelebihan dan Kekurangan TPACK
TPACK memiliki berbagai kelebihan diantaranya dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui teknologi dan meningkatkan kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Guru akan terbantu khususnya dalam pencapaian pengembangan kompetensi. Selain itu TPACK dapat berguna bagi siswa yaitu pengenalan konsep teknologi yang baru dalam proses belajar sehingga lebih menarik. 

Namun, TPACK juga memiliki kelemahan yaitu terkait prasarana yang belum dapat tersedia untuk semua kalangan pendidikan baik siswa maupun guru. Guru pun belum bisa sepenuhnya dapat menguasai teknologi yang dibutuhkan dalam pembelajaran. 

Itulah sekilas tentang TPACK dalam pembelajaran. Semoga tulisan di atas bermanfaat buat teman- teman guru yang sedang mencari materi TPACK. Salam. 

Persiapan Tahun Ajaran Baru, Yuk Buat Jadwal Pelajaran dengan Aplikasi Ini

Persiapan Tahun Ajaran Baru, Yuk Buat Jadwal Pelajaran dengan Aplikasi Ini

Awal tahun pelajaran baru pasti menjadi agenda yang cukup sibuk bagi guru yang ditugaskan untuk membuat jadwal pelajaran. Pembuatan jadwal pelajaran dapat dilakukan dengan cara biasa atau manual maupun otomatis. keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing- masing. 

Pembuatan jadwal manual, yang kelebihanya dapat dijalankan secara gratis, memiliki kekurangan yang seabrek banyaknya, dari persiapan yang agak ribet hingga trial dan error yang dapat terjadi lebih dari sekali, tentunya banyak menghabiskan waktu. Pembuatan jadwal manual diawali dengan membuat kartu yang berwarna- warni sesuai dengan mapel atau guru mapel kemudian menyesuaikannya dengan hari dan jam pelajaran. 

Faktor terpenting dalam menerapkan sistem manual berdasar kartu adalah ketelitian dan kejelian mata, agar tidak terjadi bentrok jam antarguru dan antarmapel. Sistem manual dapat diterapkan bagi sekolah yang rombel kelas, mapel dan jumlah gurunya sedikit, namun bagi sekolah yang memiliki kapasitas rombel, guru dan mapel yang banyak, pasti menjadi masalah. 


Source : https://pixabay.com

Nah, alternatif lain cara manual dapat dilakukan dengan sistem otomatis. Sistem otomatis ini memanfaatkan aplikasi atau software pembuat jadwal pelajaran. bagi yang terbiasa, pembuatan jadwal dapat dikerjakan dengan mudah dan tanpa kendala apapun. 

Nah, berikut ini beberapa aplikasi yang lazim dipakai untuk membuat jadwal pelajaran di sekolah. Melalui bantuan aplikasi- aplikasi ini, teman- teman tidak akan pusing lagi dalam hal pembuatan jadwal di sekolah. Berikut ulasannya,

FET (Free Timetabling Software)

FET merupakan aplikasi open source untuk membuat penjadwalan jadwal sekolah atau tingkat universitas secara otomatis. Dengan menggunakan algoritma timetabling, FET memungkinkan pembuatan jadwal secara cepat dan efisien. 

FET mampu menyelesaikan jadwal yang rumit dalam waktu maksimum 5-20 menit. Untuk jadwal yang lebih sederhana, mungkin diperlukan waktu yang lebih singkat di bawah 5 menit. Untuk jadwal yang sangat sulit, mungkin membutuhkan waktu lebih lama, hanya beberapa jam. 

Aplikasi FET dapat didownload secara gratis, karena sifatnya yang open source. Namun kekurangannya, bagi yang belum terbiasa menggunakan, perlu waktu untuk dapat beradaptasi dengan aplikasi ini. Aplikasi FET belum mendukung untuk Bahasa Indonesia yaa, baik secara manual maupun pengunaannya.  

Lantiv Timetabler

Lantiv Timetabler merupakan aplikasi program jadwal sekolah otomatis untuk membuat penjadwalan mapel bagi guru, kelas, siswa dan ruang. Tampilannya menarik dan penggunaannya juga mudah. Salah satu fitur yang menarik pada Lantiv scheduling adalah pembuatan jadwalnya bisa dikerjakan secara kolaboratif, artinya dalam pembuatan  jadwal secara bersama- sama, rekan anda bisa mengerjakan dan menambahkan secara real time pekerjaan tersebut demikian juga sebaliknya.

Unitime University Timetabling System

UniTime merupakan sistem penjadwalan pendidikan komprehensif yang mendukung pengembangan kursus dan jadwal ujian, mengelola perubahan jadwal waktu ini, berbagi ruangan dengan acara lain, dan menjadwalkan siswa ke kelas individu. Unitime University Timetabling System memungkinkan beberapa manajerial jadwal universitas untuk mengkoordinasikan  dan memodifikasi jadwal sesuai beragam kebutuhan mereka.

Asc Timetables


Terakhir, aplikasi pembuat jadwal yang paling populer adalah ASC Timetables. Aplikasi ini sangat terkenal di kalangan guru pembuat jadwal pasalnya menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam pembuatan jadwal. Fitur- fitur yang ditawarkan pun lengkap sesuai dengan kebutuhan guru dari langkah awal hingga akhir yaitu print out jadwal. 

Sistem ASC Timetables secara otomatis terintegrasi satu dengan lainnya memudahkan teman- teman mengatur jadwal bahkan dengan jumlah guru, mapel dan kelas yang banyak sekalipun. Aplikasi ASC Timetables termasuk aplikasi yang berbayar. Namun berkaca pada kelebihan fiturnya, saya kira sepadan dengan nilainya. 

Nah, dari keempat aplikasi jadwal sekolah tersebut, silahkan pilih mana yang paling mudah, efektif dan cepat dalam pembuatan jadwal. Semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing- masing baik yang free atau yang berbayar. Bagi teman- teman yang memanfaatkan aplikasi lainnya seperti Microsoft Excel untuk membuat jadwal, silahkan isikan pengalamannya di kolom komentar ya...

Semoga bermanfaat. 
Menggambar Diagram Lab dan Eksperimen Sains Kimia dengan Mudah? Yuk Coba Webtool berikut Ini!

Menggambar Diagram Lab dan Eksperimen Sains Kimia dengan Mudah? Yuk Coba Webtool berikut Ini!

Bagi teman- teman yang berkutat dalam dunia sains, membuat presentasi yang melibatkan gambar alat- alat lab, diagram lab dan eksperimen sains merupakan hal yang biasa. Namun menambahkan elemen- elemen gambar yang berkaitan dengan lab, pastinya akan sulit jika hal tersebut dilakukan secara manual yaitu dengan gambar biasa. 

Nah, untuk lebih efektif dalam menggambar diagram lab, ada satu webtool yang menarik untuk dicoba yaitu Chemix. Chemix merupakan aplikasi pendidikan yang memungkinkan kita untuk menggambar pengaturan diagram lab dengan mudah sekaligus menjelaskan eksperimen yang dilakukan. Chemix dilengkapi dengan stok gambar peralatan melimpah yang dapat disesuaikan serta berbagai fitur untuk membantu teman- teman menggambar diagram dengan mudah.

Untuk memulai menggunakan Chemix, ada beberapa langkah mudah yang dilakukan, diantaranya berikut ini,

Saat pertama kali membuka Chemix, teman- teman dapat melihat tampilan dashboard Chemix, 




Menambahkan Peralatan



Menambahkan Item
Pada bagian kiri layar, terdapat beberapa peralatan yang dapat digunakan. Saat kita memilih salah satu item, maka Panel properti akan terbuka di bagian kanan, yang memungkinkan kita untuk mengubah properti item yang dipilih. 


Pada bagian ini juga, klik pada Liquid, kita dapat mengatur ukuran, warnanya, rotasi katup, dan sebagainya. 

Berikut ini contoh warna cairan yang sudah saya ubah menjadi merah. 


Untuk menambahkan label, pilih alat "Label". Klik dan seret untuk menggambar panah. Gunakan panel properti untuk menyesuaikan opsi, termasuk teks label.


Untuk menulis reaksi kimia, kita dapat menuliskan pada bagian label. 




Langkah terakhir, kita dapat menyimpan gambar Anda dengan mengklik "Download Image". Teman- teman dapat memilih dari berbagai format, termasuk JPG, PNG transparan, dan SVG. Selain itu tersedia fitur penyimpanan Cloud yang memungkinkan kita untuk menyimpan melalui fasilitas awan sehingga dapat dibuka sewaktu- waktu kapan pun dan dimanapun. 



Itulah sekilas tentang Menggambar Diagram Lab dan Eksperimen Sains Kimia dengan webtool Chemix. Semoga Bermanfaat.

Sumber : Chemix.org

Formulir Kontak