Ahzaa.Net: Tahallul
Tata Urutan dalam Melaksanakan Ibadah Haji, Apa Saja? Berikut Penjelasannya

Tata Urutan dalam Melaksanakan Ibadah Haji, Apa Saja? Berikut Penjelasannya

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk dengan agama Islam terbesar di dunia. Setiap tahunnya, berjuta rakyat Indonesia yang bergama Islam berangkat menjalankan ibadah haji sebagai rukun Islam kelima. Saking banyaknya pendaftar ibadah haji, daftar tunggu dari para calon jamaah pun mencapai tahunan hingga puluhan tahun. 

Dalam setiap pemberangkatan ibadah haji, dengan kuantitas jamaah yang banyak, akan diberangkatkan dengan sistem gelombang. Ada dua gelombang yang biasanya diterapkan yaitu pemberangkatan ke tanah suci sebelum tanggal 25 Dzul Qa'dah dan pemberangkatan setelah tanggal 25 Dzul Qo'dah. 

Gambar oleh GLady dari Pixabay

Gelombang pertama yang biasanya diberangkatkan sebelum tanggal 25 Dzul Qo'dah, ketika mendarat di bandara King Abdul Aziz, akan langsung diberangkatkan ke kota Madinah. Sebagian besar dari jamaah haji gelombang pertama akan melaksanakan haji dengan cara haji Tamattu', yaitu melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu dengan mengakhirkan pelaksanaan ibadah haji. 

Sedangkan pada gelombang kedua, jamaah haji akan sampai di bandara King Abdul Aziz setelah tanggal 25 Dzul Qa'dah sehingga mereka langsung akan diberangkatkan ke kota Makkah al Mukarromah. Kebanyakan dari jamaah haji gelombang kedua ini akan melaksanakan ibadah haji dengan cara Ifrad, yaitu melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu dengan mengakhirkan ibadah umrah. 

Dalam pelaksanaan ibadah haji, para jamaah melaksanakan rukun haji dan wajib haji serta melakukan sunnah haji. Berikut tata urutan pelaksanaan dalam haji baik rukun haji maupun wajib haji serta sunnah haji. 

Ihram 
Ihram artinya berniat dengan sepenuh hati karena Allah untuk memulai melaksanakan ibadah haji dengan memakai pakaian khusus untuk ihram. Pakaian khusus untuk ihram adalah pakaian yang tidak berjahit. Mengenakan pakaian ihram dapat dimulai dari Miqot. 

Cara melakukan Ihram
Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a. Memotong rambut terlebih dahulu agar tampak rapi, memotong kuku, agar dapat melaksanakan ibadah haji secara khusus. 

b. Memakai pakaian ihram dengan ketentuan sebagai berikut : 
Untuk pria, memakai dua helai kain putih yang tidak berjahit disarungkan dan satu helai lagi diselendangkan. Sementara itu, untuk wanita, berupa pakaian yang menutup seluruh auratnya kecuali wajah dan telapak tangan. 

c. Salat sunnah ihram dua rakaat sambil berniat melaksanakan ihram haji dengan niat ," Aku berniat ibadah haji dan aku berihram haji hanya semata- mata karena Allah Swt. Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku memenuhi panggilanmu, sesungguhnya segala puji, kenikamatan dan semua kerajaan adalah milikmu, tidak ada sekutu bagimu."

d. Berangkat ke masjidil haram untuk melaksanakan thawaf kudum yaitu mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali sebagai salam pembukaan yang dimulai dari garis Hajar Aswad. 

e. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah diberangkatkan ke padang arafah untuk melakukan wukuf. 

Wukuf di Padang Arafah 
Jamaah yang sampai di padang arafah akan menunggu datangnya waktu wukuf yaitu tanggal 9 Dzulhijjah di tenda- tenda yang telah dipersiapkan. Para jamaah akan berada di Padang Arafah selama sehari hingga waktu magrib di tanggal 9 Dzulhijjah. 

Selama waktu menunggu waktu wukuf, para jamaaah haji disunnahkan untuk memperbanyak istighfar, membaca talbiyah, membaca takbiran atau doa- doa lain yang bertujuan untuk memohon ampunan kepada Allah Swt. 

Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalufah adalah menginap di kota Muzdalifah pada malam ke-1 Dzulhijjah. Dari Padang Arafah, para jamaah kemudian diberangkatkan untuk menginap. Mereka diberangkatkan pada permulaan malam (waktu maghrib) tanggal 9 Dzulhijjah. 

Saat bermalam di Muzdalifah, para jamaah diharuskan mencari batu kerikil sebanyak 7 butir yang digunakan untuk melempar jumrah aqabah pada waktu setelah terbitnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah. Ketika melempar jumrah ula, para jamaah sambil mengucapkan "Bismillahi Allahu Akbar" yang artinya dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. 

Setelah melempar jumrah aqabah ini, bagi yang terkena denda atau ingin melaksanakan kurban diharuskan untuk membayarnya . Kemudian para jamaah disuruh untuk memotong rambut yang disebut dengan tahalul awal. 

Mabit di Mina 
Dari Muzdalifah, para jamaah haji diberangkatkan menuju Mina pada waktu sebelum terbenamnya matahari tanggal 10 Dzulhijjah untuk melaksanakan mabit (menginap) di Mina. 

Di Mina, para jmaah haji diharuskan untuk mencari 70 butir kerikil atau lebih untuk digunakan melempar jumrah, yaitu Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah yang akan dilaksanakan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah setelah tergelincirnya matahari (waktu zuhur). Para jamaah yang ingin melaksanakan nafar awal, maka pada tanggal 12 Dzulhijjah jamaah harus sudah selesai melempar 3 jumrah dan kembali ke Makkah untuk melaksanakan Thawaf Ifadlah dan Wada'. 

Thawaf 
Para jamaah haji yang telah selesai melaksanakan thawaf Ifadlah diharuskan untuk memotong rambut yang disebut dengan tahallul tsani (memotong rambut). 

Para jamaah haji yang telah melaksanakan thawaf Ifadlah, maka mereka tinggal melaksanakan thawaf Wada' (thawaf perpisahan).

Para jamaah haji yang melaksanakan thawaf Ifadla setelah tanggal 10 Dzulhijjah harus berhenti jika tidak ingin terkena  denda. Karena pada setiap hari raya biasanya Hajar Aswad diberi wangi- wangian, sedangkan mereka masih mengenakan ihram. 

Syarat Melaksanakan Thawaf
Adapun syarat untuk melaksanakan thawaf adalah sebagai berikut: 
  • Menutup aurat
  • Suci dari hadas kecil dan besar
  • Ka'bah selalu berada di sebelah kiri ketiha thawaf
  • Mengelilingi sebanyak 7 kali 
  • Memulai thawaf dari Hajar Aswad. Hal ini ditandai dengan garis lurus yang berwarna cokelat yang diletakkan dengan Hajar Aswad. 
  • Thawaf dilakukan di dalam masjidil haram. 

Cara Melakukan Thawaf 
a. Memulai dengan Hajar Aswad yang disertai niat, " Nawaitu An Atuufa Bil Baitil'atiiqi, Sab'ata Aswaati, Lillahi Ta'ala, yang artinya aku berniat melaksanakan thawaf mengelilingi baiti atiq (ka'bah) sebanyak 7 putaran semata- mata karena Allah. 

b. Setelah berniat mengelilingi Ka'bah dengan arah yang berlawanan jarum jam hingga 7 putaran. Tiga putaran pertama dilakukan dengan latri- lari kecil, dan 4 putaran berikutnya dilakukan dengan jalan biasa. 

c. Pada saat sampai pada rukun zamani (garis coklat), para jamaah diwajibkan melaksanakan rukum yamaniatu memberi isyarat dengan melambaikan tangan ke arah Hajar SAswad sambil membaca Bismillahi Allahu Akbar. 

d. Setelah selesai melaksanakan thawaf, kemudian para jamaah menuju ke makam Ibrahim untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat yang dinamakan sunnah thawaf. 

e. Kemudian para jamaah menuju ke Hijr Ismail untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat. 

f. Para jamaah menuju ke Muzdalifah yaitu suatu tempat yang sangat istimewa untuk berdoa dan barangsiapa yang berdoa di tempat Allah Swt akan mengabulkan doanya tersebut. 

Sa'i 
Setelah para jamaah haji melakukan thawaf Ifadlah, maka kemudian mereka melaksanakan sa'i (berlari- lari kecil antara bukit Sofa dan Marwah). Hitungan mulai dari bukit Sofa dan diakhiri di bukit Marwah. 

Cara melakukan Sa'i adalah sebagai berikut :
Niat melakukan sa'i, nawaitu an as'i ma baina soffa walmarwata sa'yalhajj lillahi ta'ala, yang artinya aku berniat melaksanakan sa'i antara bukit safa dan marwah untuk memenuhi wajib haji semata- mata karena Allah swt. 

Dari bukit shafa, para jamaah berjalan biasa, namun setelah sampai pada lampu hijau di bukit shafa, maka para jamaah mulai berlati- lari kecil sampai di lampu hijau bukit marwah, dan sesampainya di bukit shafa, para jamaah diharuskan berdiri menghadap ka'bah sambil berdoa, Bismillahi Allahu Akbar. Hal tersebut dilakukan seterusnya sambil berlari- lari kecul diantara bukit shafa dan marwah, dan disunnahkan juga membaca kalimat, Inna soffa walmarwata min sya'aa irillah, yang artinya sesungguhnya )berlari- lari) diantara bukit shafa dan marwah terhadap syiar menegakkan agama Allah. 

Tahallul 
Setelah semua wajib dan rukun haji dikerjakan oleh para jamaah haji, maka sebagai penutup dari semua amalan- amalan haji adalah tahallul, yaitu memotong atau mencukur rambut. Bagi seorang laki- laki disunnahkan mencukur semua rambut yang ada di kepalanya dan bagi wanita disunnahkan untuk memotong tiga helai rambutnya. 

Thawaf Wada' 
Thawaf Wada' artinya thawaf perpisahan yang dilakukan  para jamaah haji ketika akan meninggalkan Makkah al Mukarromah. Thawaf wada' menandakan perpisahan dengan Mekkah. 

Itulah pembahasan tentang tata urutan melaksanakan ibadah haji. Semoga penjelasan di atas dapat membantu teman- teman yang sedang mempelajari bab tentang haji. Sampai ketemu di pembahasan- pembahasan materi lainnya, hanya di AhzaaNet.

Semoga Bermanfaat.

Salam. 

Formulir Kontak