Rotasi dan Revolusi Bumi, Pengertian dan Akibatnya
Pergerakan bumi digolongkan menjadi dua yaitu rotasi bumi dan revolusi bumi. Rotasi bumi didefinisikan sebagai gerakan perputaran bumi pada porosnya dan revolusi bumi merupakan perputaran bumi mengelilingi matahari.
Rotasi bumi
Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa rotasi bumi merupakan gerak perputaran bumi pada porosnya. Dalam satu rotasi, bumi memerlukan waktu selama 24 jam.
Beberapa fenomena yang terjadi sebagai akibat rotasi bumi diantaranya pergantian siang dan malam, gerak semu harian matahari dan perbedaan waktu di bumi.
Image by Gerd Altmann from Pixabay |
Pergantian siang dan malam
Pergantian siang dan malam terjadi sebagai akibat dari rotasi bumi. Pada prinsipnya bagian- bagian bumi mendapatkan sinar matahari secara bergantian. Bagian yang mendapatkan sinar matahari akan mengalami siang sedangkan bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari akan mengalami malam.
Gerak semu harian matahari
Gerak semu harian matahari terjadi sebagai akibat bumi yang berotasi dengan pergerakan dari arah barat ke timur. Inilah yang membuat seakan- akan bahwa matahari bergerak dari timur ke barat.
Perbedaan waktu di bumi
Bumi membutuhkan waktu selama 24 jam dalam satu kali rotasinya dengan sudut tempuh sejauh 360° bujur. Hal tersebut yang membuat setiap di bumi memiliki perbadaan waktu. Adapun jarak setiap di bumi sejauh 15° akan memiliki perbedaan waktu selama 1 jam.
Indonesia sendiri memiliki tiga daerah waktua yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan waktu Indonesia Timur (WIT). Setiap daerah waktu memiliki selisih perbedaan waktu 1 jam. Misalnya, wilayah Semarang di Jawa Tengah yang termasuk dalam daerah WIB, memiliki perbedaan waktu 1 jam dengan Denpasar, Bali. Apabila di Semarang menunjukkan pukul 09.00 WIB, maka di Bali sudah menunjukkan pukul 10.00 WITA.
Revolusi Bumi
Revolusi Bumi merupakan pergerakan bumi mengelilingi matahari yang terjadi selama 365 1/4 hari. Revolusi bumi dapat mengakibatkan beberapa fenomena sebagai berikut :
Pergantian Musim
Belahan bumi utara dan selatan, mengalami empat musim dan pada daerah khatulistiwa mengalami dua musim.
Empat musim yang dialami belahan bumi utara dan selatan terjadi karena pergantian musim terjadi ketika kutub selatan bumi lebih condong ke matahari dan mengakibatkan belahan bumi selatan memiliki jarak yang dekat dengan matahari. Dekatnya wilayah dengan matahari tersebut mengakibatkan wilayah tersbeut akan mengalami musim panas.
Sebaliknya bumi wilayah utara yang semakin jauh dengan matahari mengakibatkan adanya musim dingin. Pada pergantian musim panas ke musim dingin, terjadi musim gugur dan pergantian musim dingin ke musim panas akan terjadi musim semi.
Gerak semu tahunan matahari
Matahari seolah- olah bergerak atau berpindah tempat dalam satu periode yang seringkali disebut sebagai gerak semu tahunan matahari. Oleh karena itu, akibat gerak semu tahunan, matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periodenya.
Perubahan Rasi Bintang
Rasi bintang merupakan kumpulan bintang yang membentuk suatu pola tertentu. Rasi bintang terlihat dalam waktu yang sama dan tempat yang sama. Penampakan rasi bintang setiap bulannya akan selalu berbeda. Pasalnya, gerakan bumi dalam mengelilingi matahari.
Rotasi dan Revolusi Bulan
Sebagai tambahan, bulan pun mengalami rotasi dan revolusi serta pergerakan bulan mengelilingi matahari bersama bumi sebagai bagian dari pergerakan bulan.
Sdapun periode revolusi bulan cenderung sama dengan periodde rotasinya sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi akan selalu sama.
Pada saat bulan berevolusi, maka kedudukan bulan pada garis orbitnya berubah- ubah. Oleh karenanya, bentuk bulan akan berbeda- beda ketika dilihat dari bumi seperti bulan sabit, bulan separuh dan bulan purnama.