Mengenal Puasa Tarwiyah Tanggal 8 Dzulhijjah: Pengertian, Keutamaan, dan Pelaksanaannya
Puasa Tarwiyah merupakan salah satu amalan puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, yaitu satu hari menjelang Hari Arafah. Puasa Tarwiyah merupakan salah satu dari serangkaian ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam selama sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, yang dianggap sebagai salah satu periode paling suci dalam kalender Islam.
Pengertian Puasa Tarwiyah
Secara etimologi, kata "Tarwiyah" berasal dari bahasa Arab yang berarti "memikirkan" atau "merenungkan". Dalam konteks sejarah Islam, Tarwiyah adalah hari ketika para jamaah haji mempersiapkan diri untuk melaksanakan Wukuf di Arafah, yang berlangsung pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari ini, mereka biasanya melakukan berbagai persiapan mental dan spiritual, termasuk menyiapkan air minum (tarwiyah), karena air sangat penting untuk bertahan di padang Arafah yang tandus.
Puasa Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan. Walaupun demikian, banyak ulama dan para ulama klasik seperti Imam Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Ahmad menyatakan bahwa menjalankan puasa ini mendatangkan pahala besar dan memberikan manfaat spiritual yang signifikan.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Meskipun tidak ada hadis yang secara langsung mengaitkan keutamaan khusus dengan puasa Tarwiyah, para ulama menyimpulkan keutamaannya berdasarkan beberapa aspek berikut:
Memperoleh Pahala Puasa Sunnah
Seperti puasa sunnah lainnya, puasa Tarwiyah merupakan bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menjalankan puasa pada hari ini dianggap sebagai salah satu bentuk pengabdian dan ketundukan kepada perintah Allah.
Persiapan Spiritual
Puasa Tarwiyah membantu seseorang untuk mempersiapkan diri secara spiritual menjelang Hari Arafah, yang memiliki keutamaan khusus dan merupakan hari utama dalam ibadah haji. Melalui puasa tarwiyah, seseorang dapat membersihkan jiwa dan lebih khusuk dalam menjalankan ibadahnya.
Mengikuti Sunnah Rasul
Puasa pada hari Tarwiyah, meskipun tidak ada riwayat langsung dari Rasulullah SAW yang mengatakannya, tetap dianggap baik oleh para ulama karena mengikuti tradisi persiapan diri untuk ibadah besar, yaitu Wukuf di Arafah.
Meraih Ampunan Dosa
Puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah, diyakini membawa ampunan dosa. Dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari yang amal salih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini,” (HR. Bukhari). Puasa pada hari-hari ini, termasuk Tarwiyah, masuk dalam kategori amal salih tersebut.
Pelaksanaan Puasa Tarwiyah
Cara melaksanakan puasa tarwiyah bisa dianggap sama dengan puasa sunnah lainnya. Adapun tata cara melaksanakan puasa tarwiyah adalah sebagai berikut:
Niat Puasa tarwiyah
Niat berpuasa harus dilakukan sebelum fajar pada hari 8 Dzulhijjah. Niat dapat diucapkan dalam hati dengan tujuan menjalankan puasa sunnah Tarwiyah karena Allah SWT. Niat puasa tarwiyah adalah Nawaitu shauma tarwiyyata sunnatan lillaahi ta'aalaa. Yang artinya: "saya berniat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Menahan Diri dari Makan dan Minum
Seperti puasa pada umumnya, orang yang berpuasa harus menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Memperbanyak Ibadah
Selain menahan diri dari makan dan minum, disarankan untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur'an, berdoa, berdzikir, dan amal-amal kebajikan lainnya.
Berbuka Puasa
Setelah matahari terbenam, orang yang berpuasa dianjurkan untuk berbuka dengan makanan yang halal dan baik, serta memulai berbuka dengan doa.
Pengaruh Puasa Tarwiyah Terhadap Kehidupan
Puasa Tarwiyah memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan seorang Muslim. Dengan berpuasa, seseorang dilatih untuk mengendalikan hawa nafsu dan memperkuat kesabaran. Selain itu, puasa ini membantu membersihkan hati dari berbagai noda dosa dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Puasa Tarwiyah juga dapat menjadi momen introspeksi diri khususnya dalam merenungkan perjalanan hidupnya dan memperbaiki kekurangan dalam ibadah dan amal sehari-hari. Pasalnya, waktu dalam puasa tarwiyah merupakan saat yang tepat untuk memperbanyak doa dan permohonan ampun, mengingat Allah lebih sering, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Semoga Bermanfaat.