Ahzaa.Net: Penyebaran Islam di Nusantara
Materi Sejarah : Penyebaran Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia, Jalur Apa Saja yang Ditempuh?

Materi Sejarah : Penyebaran Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia, Jalur Apa Saja yang Ditempuh?

 Agama dan kebudayaan Islam tersebar di bumi nusantara melalui beberapa jalur. Jalur perdagangan, jalur dakwah dan pendidikan, perkawinan, maupun melalui sarana kesenian. 

Photo by Ave Calvar on Unsplash


a. Jalur Perdagangan 
Penyebaran agama dan kebudayaan Islam melalui perdagangan dilakukan oleh para pedagang Islam yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat. Mereka biasanya tinggal sementara di pusat perdagangan sambil menunggu angin musim yang baik untuk berlayar kembali ke negaranya. 


Kesempatan tersebut dimanfaatkan mereka untuk bertransaksi sekaligus memperkenalkan agama dan budaya Islam kepada penduduk pribumi nusantara. 

b. Jalur Dakwah dan Pendidikan 
Islam mengajarkan bahwa setiap muslim merupakan pendakwah. Para mubalig dan guru - guru agama Islam mempunyai tugas untuk menyiarkan agama Islam. 

Salah satu cara mereka dalam menyiarkan agama Islam adalah dengan mendirikan pesantren - pesantren untuk mencetak kader agama Islam. 

Di pulau Jawa, misalnya, penyiaran agama Islam dilakukan oleh para wali yang dikenal dengan sebutan "Wali Sanga" atau sembilan wali. Berikut para wali yang termasuk dalam Walo Sanga tersebut, 

  1. Sunan Ampel atau Raden Rahmat dari Ampel Denta, Surabaya
  2. Sunan Bonang atau Mahdum Ibrahim putra dari Raden Rahmat, dari Bonang, Tuban 
  3. Sunan Kalijaga atau Jaka Sayid putra seorang tumenggung Majapahit dari Kadilangu Demak 
  4. Sunan Giri putra Maulana Ishak 
  5. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah putra Syarif Abdullah yang menikah dengan Rara Santang atau Syarifah Modarin putri Prabu Siliwangi 
  6. Sunan Drajat atau Syamsudin putra Raden rahmat atau Sunan Ampel yang tinggal di Drajat Sedayu
  7. Sunan Maulana Magribi atau Malik Ibrahim yang berasal dari  Persia dan berkedudukan di Gresik 
  8. Sunan Kudus dari Kudus 
  9. Sunan Muria dari Jepara 

c. Jalur Perkawinan 
Semakin berkembangnya perdagangan, maka semakin banyak pedagang yang menetap di wilayah nusantara untuk sementara waktu bahkan dalam kurun waktu yang lama. 

Daerah - daerah mereka sering disebut sebagai pekayon. Banyak diantara pedagang Islam yang kemudian menikah dengan penduduk pribumi. Jika wanita yang dinikahi berasal dari lingkup bangsawan, maka akan berpengaruh besar dalam proses Islamisasi terhadap masyarakat. 

d. Jalur Kesenian 
Penyebaran Islam melalui jalur kesenian juga dinilai sangat efektif. Penyebaran melalui jalur tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Pada waktu itu, kebudayaan Hindu masih sangat kuat yang menyebabkan para mubalig menempuh cara dengan memanfaatkan kesenian Hindu sebagai sarana menyiarkan agama Islam. Berbagai kesenian seperti wayang kulit, gamelan, lagu anak- anak merupakan sarana- sarana syiar agama Islam melalui jalur kesenian. 

Itulah beberapa jalur penyebaran agama dan kebudayaan Islam dalam proses Islamisasi di nusantara sehingga mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga saat ini dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. 

Semoga pembahasan di atas bermanfaat buat teman- teman yang sedang mempelajari tentang penyebaran agama Islam di nusantara. 

Salam. 


Formulir Kontak