Ahzaa.Net: Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Mengenal tentang Karya Tulis Ilmiah, Pengertian, Ciri- Ciri, Jenisnya

Mengenal tentang Karya Tulis Ilmiah, Pengertian, Ciri- Ciri, Jenisnya

Seorang peneliti atau penulis biasanya membuat sebuah karya tulis yang berisikan suatu fakta dan pembahasan secara ilmiah. Tulisan tersebut sering dikenal dengan istilah karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah bertujuan untuk mendapatkan jawaban dari suatu permasalahan dan kebenaran yang terdapat dalam suatu objek tulisan. 

Karya ilmiah berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis dengan menggunakan bahasa yang formal sistematis-metodis, serta menyajikan fakta yang ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang benar. Selain itu karya tulis ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasa formal yang didukung dengan fakta-fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.  

Gambar oleh Kranich17 dari Pixabay

Karya tulis ilmiah membahas suatu permasalahan atau gagasan berdasarkan informasi, pengamatan, penyelidikan, pengumpulan data pada sebuah kajian atau penelitian melalui metode ilmiah yang sistematis. 

Dalam penyusunan karya ilmiah, tulisan dipaparkan secara sistematis berdasar hasil penelitian dan fakta di lapangan menggunakan metode ilmiah seperti bahasa dan pola yang baku pula.

Ciri- ciri karya tulis ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa ciri- ciri diantaranya sebagai berikut, 

a. objektif
karya tulis ilmiah harus ditulis berdasar fakta yang sebenarnya, tanpa ada suatu manipulasi yang dapat dibuktikan kebenaran dan keabsahannya. 

b. Sistematis
Pemaparan dalam karya tulis ilmiah harus mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mengikuti alur pemaparan uraian dengan mudah. 

c. Lugas
Agar para pembaca dapat memahami maksud dari karya tulis ilmiah, maka karya tulis ilmiah harus bersifat lugas, tidak ambigu atau memiliki banyak makna.

d. Logis 
POla nalar digunakan dalam karya tulis ilmiah seperti pola nalar deduktif- induktif. Pola nalar induktif digunakan untuk menyimpulkan suatu data atau fakta sedangkan untuk pola deduktif digunakan untuk membuktikan teori atau hipotesis.

e. Netral 
Pernyataan atau penilaian dalam karya tulis ilmiah harus bersifat netral, artinya tidak bersinggungan dengan kepentingan- kepentingan tertentu seperti institusi, kelompok maupun pribadi. Karya tulis ilmiah yang baik harus menghindari pernyataan yang sifatnya mengajak, membujuk, dan memengaruhi. 

f. Efektif dan efisien 
Karya tulis ilmiah disusun dengan tulisan yang menggunakan kalimat efektif dan efisien, pasalnya, agar para pembaca tidak mengalami kebingungan saat membaca karya tulis ilmiah tersebut. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus informatif, menggunakan pilihan kata atau diksi yang baik, dan tidak berbelit- belit dalam pemaparan uraiannya.

g. Ragam bahasa formal
Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah bersifat formal dan baku karena berkaitan dengan keilmiahan karya tulis tersebut.  

h) Kaya Informasi
Karya tulis ilmiah harus informatif, artinya memberikan informasi yang akurat sebanyak-banyaknya kepada para pembaca.

i) Tidak Emotif
Setiap deskipsi yang diuraikan dalam karya tulis ilmiah tidak melibatkan sisi emosional dalam menuangkan gagasannya. Pasalnya, setiap uraian yang tertuang dalam karya tulis ilmiah harus sesuai dengan fakta/ data yang ada di lapangan bukan berdasarkan emosional atau suasana hati si penulisnya. 

Jenis- Jenis Karya Tulis Ilmiah
Ada beberapa jenis karya tulis ilmiah diantaranya makalah, korespondensi, artikel, laporan, dan proposal. 

a. Makalah
Makalah merupakan karya tulis yang bersifat ilmiah dan
membahas suatu masalah tertentu. Makalah dapat berisikan hasil dari pembahasan buku maupun hasil penelitian berdasarkan hasil penelitian, peninjauan, dan hasil kajian teori. 

Selain digunakan untuk memenuhi tugas akademik maupun non akademik, makalah juga difungsikan untuk memperoleh informasi dan untuk mengetahui pemahaman penulis terhadap suatu permasalahan. Dalam makalah, sistematika yang umum digunakan adalah pendahuluan, pembahasan dan simpulan. 

b. Korespondensi
Korespondensi merupakan jenis karya tulis dimana kegiatannya dilakukan secara terus menerus antara dua pihak melalui surat. Korespondensi biasanya dilakukan dalam suatu kantor, instansi dan organisasi. Ada dua jenis korespondensi yaitu korespondensi eksteren dimana surat menyurat dilakukan oleh pihak kantor dengan pihak luar dan korespondensi interen yaitu hubungan surat menyurat dilakukan oleh orang - orang dalam suatu kantor termasuk hubungan kantor pusat dengan kantor cabang. 

Surat dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi dan sebagai bukti tertulis yang kuat. Adapun syarat dalam penulisan surat yang baik adalah sebagai berikut :
  • Surat disusun melalui teknik penyusunan yang benar dengan memperhatikan letak bagian- bagian surat sesuai pedoman. 
  • Surat juga diketik dengan format yang benar, bersih, dan rapi. Kertas yang digunakan juga sesuai dengan pemakaian umum. 
  • Isi surat juga dipaparkan secara jelas, ringkas, jelas dan eksplisit dengan menggunakan ragam bahasa yang formal dan baku. 

c. Artikel
Ada dua pandangan perspektif tentang artikel yaitu secara ilmiah dan jurnalistik. Secara ilmiah, artikel merupakan karya tulis yang memberikan pandangan atau pemikiran penulis melalui pendekatan ilmiah sementara secara perspektif jurnalistik, artikel merupakan karya tulis yang dapat diisi dengan pendapat subyektif penulis tentang suatu masalah atau peristiwa.

Artikel dapat ditulis berdasarkan tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi maupun penelitian lainnya dengan bentuk yang lebih praktis. Artikel ilmiah dapat ditulis dengan bentuk yang tidak panjang tetapi tidak menghilangkan esensi keilmiahannya. 

Artikel memiliki sistematika yang umum yaitu 
(1) judul 
(2) nama penulis
(3) abstrak 
(4) kata kunci 
(5) pendahuluan  yang memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, pokok bahasan dan tujuan
(6) kerangka teori 
(7) pembahasan 
(8) penutup 

d. Laporan 
Laporan merupakan jenis karya tulis yang berfungsi untuk menyampaikan data dan informasi terkait dengan hal atau kegiatan yang sudah dilaksanakan. Jenis laporan meliputi laporan kegiatan, praktikum, dan sebagainya. Struktur laporan secara umum terdiri atas pembuka, isi, dan penutup. 

e. Proposal 
Proposal merupakan karya tulis yang berkaitan dengan rancangan kegiatan kerja yang disusun secara sistematis dan mengikuti kaidah-kaidah tertentu. Proposal berguna sebagai media informasi kepada pembaca. Proposal berisikan latar belakang, tujuan, dan saran-saran.
 
Demikian tentang pengertian karya tulis ilmiah, ciri- ciri maupun jenisnya. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan teman- teman berkaitan dengan karya tulis ilmiah. 

Sumber referensi tulisan :
Buku Dasar-Dasar Penulisan Karya Tulis Ilmiah karya Arifin, E. Z.
Pengertian Karya Ilmiah : Tujuan, Fungsi Struktur dan Kaidah Unsur Kebahasaan

Pengertian Karya Ilmiah : Tujuan, Fungsi Struktur dan Kaidah Unsur Kebahasaan

Karya tulis ilmiah merupakan laporan tertulis yang dipublikasi untuk menjelaskan hasil pengkajian atau penelitian oleh seseorang atau sebuah tim dengan mendasarkan pada kaidah dan aturan keilmuan yang dibakukan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. 

Penulisan karya ilmiah memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah memecahkan masalah, menambah ilmu pengetahuan dan melatih kemampuan dalam menulis. Karya tulis ilmiah juga memiliki beberapa fungsi antara lain dalam fungsi pendidikan, fungsi penelitian dan fungsi pengembangan.

Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay

Jenis Karya Tulis Ilmiah
Ada beberapa macam jenis karya ilmiah yaitu
  1. Makalah, merupakan karya tulis ilmiah yang menelaah suatu masalah dengan didasarkan pada data di lapangan yang sifatnya dapat dipertanggungjawabkan dengan pembuktian.
  2. Skripsi, merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulisnya berdasarkan pendapat para ahli dalam bidang keilmuan dengan didukung oleh fakta dan data yang sifatnya dapat dipertanggungjawabkan dengan pembuktian.
  3. Tesis, merupakan karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dengan membahas pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
  4. Disertasi, merupakan karya tulis ilmiah yang memaparkan dalil atau teori sehingga dapat dibukukan. 
Struktur Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah disusun dengan sistematika yang runtut, sehingga format dalam penulisannya memakai kaidah yang tersusun dan teratur. Struktur karya tulis ilmiah terdiri atas beberapa unsur diantaranya :

1. Judul
Judul dalam karya tulis ilmiah dirumuskan dalam sebuah frasa yang jelas dan lengkap yang dapat mencerminkan hubungan antarvariabel, yaitu berkaitan erat dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian dan metode penelitian. 

Dalam penulisannya, format judul disusun melalui dua cara yaitu menggunakan huruf kapital kecuali pada anak judulnya dan menggunakan huruf kecil kecuali huruf pertamanya. Kata- kata penggabung seperti "dengan", "tentang ", dan kata depan seperti "di, "dari", dan "ke" tidak boleh menggunakan huruf kapital.Judul juga tidak diperkenankan menggunakan tanda baca apapun termasuk titik maupun koma. 

2. Pendahuluan
Bagian pendahuluan pada karya tulis ilmiah mencakup latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau kegunaan penelitian. Selain unsur- unsur pendahuluan yang  telah disebutkan, terdapat pula definisi operasional, dan sistematika penulisan.

a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah merupakan uraian yang menjelaskan tentang alasan permasalahan yang akan dibahas baik dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam hubungannya dengan kehidupan pada umumnya.

b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan aspek yang dianggap memerlukan suatu pemecahan oleh penulis sehingga diperlukan adanya langkah- langkah pemecahan masalah melalui sebuah penelitian. Dalam karya tulis ilmiah, pokok permasalahan itulah yang akan menjadi fokus pembahasan. 

c. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Tujuan penulisan karya ilmiah berupa pernyataan tentang fokus pembahasan dalam karya ilmiah dengan mendasarkan pada masalah yang telah dirumuskan. 

d. Manfaat
Manfaat dalam karya tulis ilmiah merupakan aspek yang memberikan kepada pembaca tentang kegunaan dari karya ilmiah tersebut misalnya untuk perkembangan bidang ilmu tertentu.

3. Kerangka Teoritis
Dalam karya tulis ilmiah, kerangka teoritis berperan sebagai landasan teori atau kajian pustaka yang akan mengkaji bebertapa teori yang relevan dan diakhiri dengan pengajuan hipotesis. Dalam landasan teori terdapat kerangka pemikiran dan hipotesis. 

Kerangka teoritis juga akan mengkaji penelitian- penelitian yang sudah dilakukan oleh para penulis sebelumnya. Hal ini merupakan langkah yang penting mengingat perlunya untuk menambah dan memeroleh pengetahuan dan wawasan yang baru, yang telah ada sebelumnya. Penulisan kerangka teoritis juga berguna untuk membangun perspektif yang jelas terkait hakikat dan kegunaan penelitian dalam perkembangan ilmu secara keseluruhan. 

4. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan tahapan suatu penelitian yang berisikan prosedur runtut dimulai dari persiapan, pemilihan sumber data, pengolahan data hingga pelaporan hasil penelitian yang dilakukan. Setiap penelitian memiliki metode penelitian yang berbeda tergantung pada tujuan penelitian yang dilakukan. Ada beberapa metode yang dipakai dalam penelitian seperti metode deskriptif, metode eksperimen, dan metode penelitian kelas. 

Metode deskriptif lebih menggambarkan fakta- fakta dari penelitian yang sifatnya kuantitatif maupun fakta kualitatif. Sementara itu metode eksperimen lebih menyasar ke gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan suatu perlakuan. Metode penelitian kelas, biasanya diterapkan pada kelas- kelas tertentu, seperti penelitian terhadap motivasi siswa dalam belajar dikaitkan dengan kompetensi dasar tertentu, dan sebagainya.

5. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian yang berisikan paparan isi pokok dari karya ilmiah yang dibuat dengan mendasarkan pada rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dijelaskan pada bagian pendahuluan. data dapat dihasilkan melalui proses hasil pengamatan dan wawancara dengan berbagai sudut pandang dan diperkuat dengan landasan teori sebelumnya. 

Pembahasan dapat dilengkapi dengan sarana pendukung seperti grafik maupun tabel untuk menjelaskan pernyataan atau data. Pemilihan tabel atau grafik juga merupakan hal yang tepat mengingat kemudahan dalam mencerna informasi melalui kedua perangkat tersebut. 

Dalam pembahasan, kerangka teoritis dapat digunakan untuk memperkuat argumen atau pandangan agar lebih kuat sehingga pemecahan masalah dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

6. Simpulan dan saran
Simpulan merupakan sintesis dari unsur- unsur penulisan karya ilmiah yang mencakup bagian pendahuluan, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. 

Simpulan terdiri dari berbagai unsur penelitian secara terpadu dan menyeluruh sehingga diperlukan uraian ringkas akan pernyataan- pernyataan pokok dari unsur- unsur dalam kerangka berpikir untuk mengarah pada simpulan. 

Saran- saran merupakan rekomendasi yang berisikan himbauan dalam menyusun suatu kebijakan sebagai implikasi yang diakibatkan oleh simpulan penelitian. 

7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan sumber yang digunakan sebagai landasan karya ilmiah secara tertulis seperti buku, jurnal artikel, dokumen resmi, maupun sumber website dari inetrnet. Penulisan daftar p;ustaka sifatnya alfabetis yang tidak menggunakan nomor urut. Sdapun penyusunan sumber pustaka yang benar adalah mengikuti aturan penulisan yaitu nama (disusun dari nama belakang baru nama depan); tahun terbit;judul pustaka; kota terbit; dan penerbit

Contoh : Kamal, R. Masykur et al.2015.Pintar Matematika Jilid 3A dan 3B. Bogor: Yudhistira

Unsur Kebahasaan
Unsur kebahasaan merupakan kaidah kebahasaan sebagai karakteristik dalam pembuatan karya ilmiah. Ada beberapa unsur kebahasaan dalam karya tulis ilmiah yaitu reproduktif, tidak ambigu, tidak emotif, penggunaan bahasa baku, penggunaan istilah keilmuan, bersifat denotatif dan rasional. 

Kaidah reproduktif bermakna bahwa karya tulis tersebut dapat diterima dengan pemahaman yang sama oleh pembaca. Karya tulis ilmiah juga tidak boleh ambigu atau bermakna ganda sehingga tidak membingungkan pembacaya. Selain itu juga tidak bersifat emotif yang tidak melibatkan pandangan subjektif dari penulis. Karya tulis harus menggunakan bahasa yang baku baik dalam ejaan, kata, kalimat, maupun paragrafnya. Hal tersebut agar tidak menimbulkan multitafsir bagi para pembacanya. Terakhir, karya tulis ilmiah harus rasional, artinya bersifat logis dengan alur pemikiran dan kecermatan penulis. 

Itulah tentang Pengertian Karya Ilmiah : Tujuan, Fungsi Struktur dan Unsur Kebahasaan. Sekarang sudah tahu kan pengertian dari karya tulis ilmiah dan kaidah- kaidah penyusunannya?

Semoga Bermanfaat. 

Formulir Kontak