Ahzaa.Net: Materi IPAS
Materi IPAS Kelas 5 SD/ MI Semester 1 : Mengenal Cahaya dan Sifat- Sifatnya

Materi IPAS Kelas 5 SD/ MI Semester 1 : Mengenal Cahaya dan Sifat- Sifatnya

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Pada kesempatan ini kita akan belajar materi IPAS Kelas 5 SD/ MI khususnya mengenal sifat- sifat cahaya. Cahaya kita kenal sebagai  salah satu bentuk energi yang sangat penting bagi kehidupan kita. 

Dengan cahaya, kita dapat melihat suatu benda dengan baik. Cahaya tentunya memiliki beberapa sifat- sifat yang dapat kita lihat dan temukan dalam kehidupan kita sehari- hari. 

Gambar oleh KBCH dari Pixabay


Nah, berikut ini sifat-sifat cahaya dan contohnya dalam kehidupan sehari- hari. 

1. Pemantulan (Refleksi)
Pemantulan adalah proses di mana cahaya yang mengenai permukaan dipantulkan kembali. Hukum pemantulan menyatakan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul.

Contoh: Cermin adalah contoh pemantulan cahaya yang ada di sekitar kita. Ketika cahaya mengenai cermin, ia dipantulkan kembali dan menghasilkan bayangan yang jelas dari objek yang berada di depannya. Pemantulan cahaya juga memungkinkan kita melihat benda-benda di sekitar kita dan cahaya dari sumbernya seperti matahari atau lampu memantul dari permukaan benda dan masuk ke mata kita.

2. Pembiasan (Refraksi)
Pembiasan adalah perubahan arah cahaya saat melewati medium yang berbeda dengan kecepatan yang berbeda. Indeks bias suatu medium menentukan sejauh mana cahaya dibelokkan.

Prisma adalah alat yang sering digunakan untuk menunjukkan pembiasan cahaya. Ketika cahaya putih melewati prisma, ia dibelokkan dan terpisah menjadi spektrum warna yang berbeda, menghasilkan pelangi. Contoh lain adalah pensil yang terlihat bengkok saat sebagian dari pensil tersebut dimasukkan ke dalam air.

3. Difraksi
Difraksi adalah pembelokan cahaya saat melewati celah sempit atau saat mengenai tepi objek. Fenomena ini lebih jelas terlihat ketika panjang gelombang cahaya mendekati ukuran celah atau penghalang.

Difraksi cahaya dapat diamati saat cahaya melewati kisi difraksi, menghasilkan pola interferensi yang terdiri dari titik-titik terang dan gelap. Contoh lain adalah pola cincin pada sinar matahari yang dilihat melalui jaring atau kisi.

4. Interferensi
Interferensi terjadi ketika dua atau lebih gelombang cahaya bertemu dan saling tumpang tindih, menghasilkan pola terang dan gelap akibat penguatan dan pelemahan gelombang.

Interferensi dapat dilihat pada film minyak yang tipis di permukaan air, menghasilkan pola warna-warni. Ini terjadi karena gelombang cahaya yang dipantulkan dari permukaan depan dan belakang film minyak saling berinterferensi.

5. Polarisasi
Polarisasi adalah sifat cahaya di mana gelombang cahaya berosilasi dalam satu arah saja. Cahaya biasa terdiri dari gelombang yang berosilasi dalam berbagai arah.

Polarisasi dapat dilihat pada prinsip kerja kacamata hitam. Kacamata hitam memanfaatkan sifat ini untuk mengurangi silau dari permukaan yang memantulkan cahaya, seperti air atau jalan raya. Polarisasi juga digunakan dalam layar LCD (Liquid Crystal Display) untuk mengontrol transmisi cahaya.

6. Dispersi
Dispersi adalah pemisahan cahaya putih menjadi spektrum warna karena perbedaan kecepatan cahaya dalam medium yang berbeda.

Pelangi adalah hasil dari dispersi cahaya matahari oleh tetesan air hujan. Ketika cahaya matahari memasuki tetesan air, ia dibelokkan, dipantulkan di dalam tetesan, dan akhirnya keluar dengan warna-warna yang terpisah berdasarkan panjang gelombangnya.

7. Efek Doppler
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi cahaya yang diterima oleh pengamat akibat pergerakan relatif antara sumber cahaya dan pengamat.

Efek Doppler dapat diamati pada bintang yang bergerak menjauh atau mendekati Bumi. Cahaya dari bintang yang bergerak menjauh tampak bergeser ke arah merah (redshift), sedangkan cahaya dari bintang yang mendekat tampak bergeser ke arah biru (blueshift). Efek ini digunakan dalam astronomi untuk mengukur kecepatan dan arah pergerakan bintang dan galaksi.

8. Penyerapan (Absorpsi)
Penyerapan adalah proses di mana energi cahaya diserap oleh medium, sehingga intensitas cahaya berkurang.

Contoh penyerapan terjadi pada kain berwarna gelap yang menyerap lebih banyak cahaya dibandingkan dengan kain berwarna terang, sehingga terasa lebih panas di bawah sinar matahari. Sel surya juga memanfaatkan penyerapan cahaya untuk mengkonversi energi matahari menjadi listrik.

9. Emisi
Emisi adalah proses di mana atom atau molekul melepaskan energi dalam bentuk cahaya setelah mengalami eksitasi.

Sifat emisi terjadi pada lampu neon. Pada prinsipnya, lampu neon menghasilkan cahaya melalui emisi. Gas di dalam tabung neon mengalami eksitasi oleh arus listrik dan kemudian melepaskan energi sebagai cahaya tampak. Contoh lainnya adalah sinar laser, di mana atom atau molekul tertentu dipompa ke tingkat energi tinggi dan kemudian melepaskan cahaya yang sangat terfokus.

10. Fluoresensi dan Fosforesensi
Fluoresensi adalah emisi cahaya oleh zat yang menyerap cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya. Fosforesensi mirip dengan fluoresensi tetapi berlangsung lebih lama setelah sumber cahaya dihilangkan.

Contoh sifat flouresensi terdapat pada highlighter. Pada highlighter yang kita gunakan untuk menyoroti teks, bahan yang dipergunakan adalah pewarna fluorescent yang sifatnya dapat menyerap cahaya ultraviolet dan memancarkan cahaya tampak yang terang. Selain itu, prinsip fluoresensi diterapkan pada mainan atau jam tangan yang bersinar dalam gelap. Benda- benda tersebut memanfaatkan fosforesensi untuk memancarkan cahaya setelah diekspos ke sumber cahaya.

Itulah tentang cahaya dan sifat- sifatnya. Semoga pembahasan ini bermanfaat buat semuanya yaa... Selamat belajar dan semoga sukses selalu.

Salam. 
Materi IPAS Kelas 5 SD/ MI Semester 1 : Bagian- Bagian Mata dan Gangguan pada Penglihatan Mata

Materi IPAS Kelas 5 SD/ MI Semester 1 : Bagian- Bagian Mata dan Gangguan pada Penglihatan Mata

Mata merupakan salah satu indra pada manusia yang sangat penting fungsinya. Sebagai indra penglihatan, mata memerlukan cahaya untuk dapat menangkap benda yang ada di sekitar. 

Pada pembahasan ini, kita akan belajar tentang bagian- bagian mata berikut fungsinya serta gangguan - gangguan yang terdapat pada indra penglihatan tersebut. 

Gambar oleh ðŸ’ŒðŸŒ¸ðŸŒ·Marion 🌷🌸💌 Wellmann dari Pixabay


Bagian- Bagian Mata dan Fungsinya
Mata memiliki beberapa bagian yang memiliki fungsi masing- masing. Berikut ini beberapa bagian mata sekaligus fungsinya, 

1. Kornea
Kornea adalah lapisan transparan di bagian depan mata yang melindungi mata dan membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. Kornea berperan sebagai jendela mata, memungkinkan cahaya masuk dan memulai proses pembiasan untuk membentuk gambar.

2. Pupil
Pupil adalah lubang kecil di tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Ukuran pupil dapat berubah-ubah: mengecil (miosis) ketika ada banyak cahaya dan membesar (midriasis) ketika cahaya redup.

3. Iris
Iris adalah bagian berwarna di mata yang mengelilingi pupil dan mengontrol ukuran pupil dengan mengatur kontraksi dan relaksasi otot-otot iris. Fungsi utama iris adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata, memastikan cahaya yang tepat mencapai retina.

4. Lensa
Lensa adalah struktur transparan yang terletak di belakang pupil. Lensa bertanggung jawab untuk memfokuskan cahaya ke retina, memungkinkan mata melihat benda dengan jelas pada berbagai jarak. Lensa dapat mengubah bentuknya (akomodasi) untuk memfokuskan cahaya dari objek dekat dan jauh.

5. Retina
Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) yang mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal ini kemudian dikirim ke otak melalui saraf optik untuk diproses menjadi gambar.

6. Makula
Makula adalah area kecil di tengah retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam. Makula memungkinkan kita melihat detail halus dan melakukan tugas-tugas seperti membaca dan mengenali wajah.

7. Fovea
Fovea adalah bagian dari makula yang mengandung konsentrasi tertinggi sel kerucut, yang bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan detail halus. Fovea adalah pusat penglihatan tajam, di mana gambar yang sangat fokus terbentuk.

8. Saraf Optik
Saraf optik adalah kumpulan serabut saraf yang membawa sinyal listrik dari retina ke otak. Otak kemudian menginterpretasikan sinyal ini sebagai gambar visual yang kita lihat.

9. Humor Aqueous
Humor aqueous adalah cairan transparan yang mengisi ruang antara kornea dan lensa. Cairan ini membantu menjaga tekanan intraokular, memberikan nutrisi ke kornea dan lensa, serta membuang limbah metabolik.

10. Humor Vitreous
Humor vitreous adalah cairan kental dan jernih yang mengisi ruang antara lensa dan retina. Humor vitreous membantu menjaga bentuk bola mata dan memberikan dukungan struktural untuk retina.

11. Sklera
Sklera adalah bagian putih mata yang kuat dan fibrosa. Sklera melindungi mata dan memberikan bentuk dan kekuatan struktural pada bola mata.

12. Koroid
Koroid adalah lapisan jaringan yang kaya akan pembuluh darah yang terletak di antara retina dan sklera. Koroid menyediakan oksigen dan nutrisi ke retina dan bagian lain dari mata.

13. Konjungtiva
Konjungtiva adalah selaput tipis dan transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata. Konjungtiva melindungi mata dari infeksi dan iritasi, serta menjaga kelembaban mata.

Gangguan atau Penyakit pada Mata
Mata sebagai indra penglihatan dapat mengalami beberapa gangguan. Gangguan- gangguan tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, baik kebiasaan, penyakit, usia, maupun bawaan lahir. Di bawah ini gangguan- gangguan yang sering ditemukan pada mata sebagai indra penglihatan. 

1. Katarak
Katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh, sehingga menghalangi cahaya masuk ke retina dan mengganggu penglihatan. Gejala katarak biasanya berupa penglihatan kabur, warna terlihat pudar, kesulitan melihat di malam hari, silau yang berlebihan dari cahaya, dan seringkali membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca.

2. Glaukoma
Glaukoma adalah kelompok penyakit mata yang merusak saraf optik, sering kali akibat tekanan intraokular yang meningkat. Pada penderita glaukoma, penglihatan tepi berkurang (pada glaukoma sudut terbuka), nyeri mata yang parah, mual, muntah, penglihatan kabur mendadak, dan lingkaran cahaya di sekitar lampu (pada glaukoma sudut tertutup).

3. Konjungtivitis (Mata Merah)
Definisi: Konjungtivitis adalah peradangan atau infeksi pada konjungtiva, selaput yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata. Konjungtivitas bergejala seperti mata merah, gatal, berair, adanya lendir atau nanah, dan sensasi terbakar pada mata.

4. Keratitis
Keratitis adalah peradangan pada kornea, yang dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, atau penggunaan lensa kontak yang berlebihan. Adapun gejala keratitis adalah nyeri mata, penglihatan kabur, mata merah, sensitivitas terhadap cahaya, dan sensasi ada benda asing di mata.

5. Strabismus (Mata Juling)
Strabismus adalah kondisi di mana mata tidak sejajar dan melihat ke arah yang berbeda. Penderita mata juling biasanya bergejala mata yang terlihat mengarah ke arah yang berbeda, penglihatan ganda, dan penurunan persepsi kedalaman.

6. Amblyopia (Mata Malas)
Amblyopia adalah kondisi di mana satu mata gagal untuk mencapai ketajaman visual yang normal, sering disebabkan oleh strabismus atau perbedaan ukuran refraksi antara kedua mata. Gejala mata malas adalah penglihatan kabur pada satu mata, kesulitan menangkap gerakan, dan kehilangan persepsi kedalaman.

7. Miopia (Rabun Jauh)
Miopia adalah kondisi di mana objek yang jauh terlihat kabur karena cahaya yang masuk ke mata difokuskan di depan retina. Gejala miopia adalah penglihatan kabur pada jarak jauh, kelelahan mata, dan sering menyipitkan mata untuk melihat objek yang jauh.

8. Hipermetropia (Rabun Dekat)
Hipermetropia adalah kondisi di mana objek yang dekat terlihat kabur karena cahaya yang masuk ke mata difokuskan di belakang retina. Gejala rabun dekat adalah penglihatan kabur pada jarak dekat, ketegangan mata, sakit kepala, dan kelelahan mata saat membaca atau melakukan pekerjaan jarak dekat.

9. Astigmatisme
Astigmatisme adalah kondisi di mana kornea atau lensa mata memiliki kelengkungan yang tidak merata, sehingga menyebabkan penglihatan kabur pada semua jarak. Gejala astigmatisme adalah penglihatan kabur atau terdistorsi pada semua jarak, kelelahan mata, dan sakit kepala.

10. Presbiopia
Presbiopia adalah kondisi yang berkaitan dengan usia di mana mata kehilangan kemampuan untuk fokus pada objek dekat, biasanya mulai terjadi setelah usia 40 tahun. Gejala presbiopi adalah kesulitan membaca tulisan kecil, kelelahan mata saat membaca atau melakukan pekerjaan jarak dekat, dan kebutuhan untuk menjauhkan objek agar bisa melihatnya dengan jelas.


Itulah Bagian- Bagian Mata dan Gangguan pada Penglihatan Mata. Semoga pembahasan di atas bermanfaat buat teman- teman semua dalam belajar. Salam. 

Mengenal Perubahan Biologi, Pengertian dan Contohnya

Mengenal Perubahan Biologi, Pengertian dan Contohnya

Perubahan energi yang terkandung dalam materi dapat menyebabkan perubahan materi. Perubahan tersebut dapat diakibatkan beberapa faktor misalnya, pendinginan, pemanasan maupun faktor lainnya. Sesuatu dapat disebut berubah apabila berubah massanya, volume atau berubah menjadi materi lainnya. Adapun contoh dari perubahan - perubahan materi dalam kehidupan sehari- hari adalah besi berkarat, kapur barus yang menyublim, es yang mencair, air yang mendidih dan menjadi uap, dan sebagainya. 

Perubahan biologi adalah salah satu dari jenis perubahan materi yang terjadi selain perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan biologi merupakan salah satu bentuk perubahan wujud yang disebabkan oleh organisme biotik. Organisme- organisme biotik yang berperan dalam perubahan biologi adalah jamur, bakteri dan lumut. Perubahan biologi memiliki ciri khusus yaitu adanya penambahan substansi (irreversible) dan menghasilkan zat baru. 

Perubahan biologi seringkali ditemukan dalam kehidupan kita sehari- hari, seperti proses fotosintesis, pembusukan, pelapukan dan proses fermentasi. 

Image by 2023852 from Pixabay


Fotosintesis 
Fotosintesis didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat (membuat makanan sendiri) oleh tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuhan mampu melakukan proses fotosintesis. Tumbuhan yang memiliki klorofil (zat hijau daun) yang mampu membuat makanan sendiri. 

Proses fotosintesis berlangsung dengan mengolah air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari dan menghasilkan oksigen serta karbondioksida. 

Pembusukan 
Proses pembusukan pada makanan terjadi karena adanya mikroorganisme yang menyebabkan makanan membusuk. Makanan yang mengalami pembusukan akan mengalami perubahan seperti mengeluarkan bau, berlendir dan kadang mengeluarkan gas. Contoh dari peristiwa pembusukan adalah pembusukan pada roti yang ditandai dengan jamur- jamur di permukaan atau sekitar roti. 

Pelapukan 
Pelapukan merupakan peristiwa perubahan bentuk dan sifat benda yang dapat disebabkan makhluk hidup maupun benda mati. Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup disebut pelapukan biologis. Contoh makhluk hidup yang berperan sebagai agen pelapukan adalah rayap, bakteri, dan jamur. 

Pelapukan yang disebabkan oleh perubahan kegiatan fisis disebut pelapukan fisik atau mekanik. Faktor yang menyebabkan pelapukan fisik diantaranya suhu, tekanan, hujan, sinar matahari, angin dan gelombang laut.

Sementara pelapukan yang diakibatkan oleh zat kimia dapat menyebabkan penguraian pada struktur benda. Peristiwa tersebut dikenal sebagai pelapukan kimia. Contoh dari pelapukan kimia adalah reaksi antara batuan dan kapur air.

Demikian tentang perubahan biologi baik secara definisi maupun contoh- contohnya. Semoga pembelajaran ini memudahkan teman- teman yang belajar materi IPAS SMK kelas 10 semester 1 Kurikulum Merdeka. 

Semoga Bermanfaat.

Salam. 
Mengenal Berbagai Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari- Hari

Mengenal Berbagai Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari- Hari

Dalam kehidupan sehari- hari, kita tidak dapat terlepas dari kegiatan pengukuran, apakah mengkur tinggi badan, mengukur jarak tempuh perjalanan, menimbang berat badan, maupun mengukur waktu perjalanan. Tentunya setiap pengukuran tersebut memakai alat ukur yang berbeda- beda. 

Image by <a href="https://pixabay.com/users/qimono-1962238/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1875247">Arek Socha</a> from <a href="https://pixabay.com/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=1875247">Pixabay</a>
Source : Pixabay

Pada pembahasan kali ini, kita akan belajar tentang mengenal berbagai jenis alat ukur yang lazim kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari beserta penggunaannya masing- masing. Berikut penjelasannya,

Pengukur panjang benda
Ada beberapa alat yang termasuk pengukur panjang benda diantaranya mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Berikut uraiannya,

Mistar 
Mistar merupakan alat ukur panjang yang memiliki skala ukuran berupa garis- garis. Mistar atau yang dikenal juga dengan penggaris memiliki skala pengukuran terkecil 1 mm sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris. Tingkat ketelitian dan ketidakpastian hasil pengukuran untuk mistar adalah 0,5 mm atau 0,05 cm. 

Jangka Sorong 
Sama seperti mistar, yang digunakan sebagai alat ukur panjang, jangka sorong digunakan untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 20 cm dan digunakan untuk mengukur ketebalan uang logam, diameter bagian dalam tabung dan diamater bola. Sda dua skala pembacaan pada jangka sorong yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama terdapat pada rahang tetap jangka sorong sedangkan skala nonius merupakan skala yang dapat bergeser dan terdapat pada rahang sorong. Ketelitian dari jangka sorong mencapai hingga 0,01 cm atau 0,1 mm. 

Mikrometer sekrup
MIkrometer sekrup termasuk dalam alat ukur panjang dimana memiliki ketelitian yang paling kecil yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Pada mikrometer sekrup, terdapat rahang geser yang merupakan skala nonius dan rahang tetap yang menunjukkan skala tetap. Mirkometer berguna untuk mengukur diameter dari plat yang sangat tipis dan juga benda yang bundar. 

Pengukur waktu 
Pengukur waktu digunakan untuk mengukur lama sebuah proses berlangsung  atau menunjukkan suatru durasi waktu. Beberapa alat ukur yang sering digunakan adalah stopwatch, jam tangan, dan jam dinding. 

Pengukur Massa
Massa dari sebuah zat memiliki sifat yang tetap dalam segala tempat. Beberapa alat yang merupakan pengukur massa adalah neraca. Neraca memiliki jenis- jenis yang berbeda sesuai dengan peruntukannya. Ada neraca digital, neraca gantung, neraca analog maupun neraca sama lengan.   
Neraca gantung sering digunakan untuk mengukur massa benda yang berat seperti beras atau pupuk. Neraca digital sering ditemukan untuk menimbang benda- benda dengan ukuran yang lebih akurat sehingga neraca digital ini banyak digunakan pada laboratorium. Neraca sama lengan banyak digunakan untuk mengukur massa dari emas maka tak heran, neraca jenis ini banyak ditemukan di toko- toko mas.

Demikian tentang berbagai macam alat ukur dalam kehidupan sehari- hari. Semoga pembahasan ini dapat membantu teman- teman dalam mempelajari materi IPAS SMK. 

Semoga Bermanfaat.
Materi IPAS Kelas 10 SMK : Ketahui Klasifikasi Zat Berdasarkan Wujud dan Komposisinya

Materi IPAS Kelas 10 SMK : Ketahui Klasifikasi Zat Berdasarkan Wujud dan Komposisinya

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Baik, pada kesempatan ini kita akan belajar tentang bagaimana mengklasifikasikan zat berdasarkan wujud dan komposisinya. Untuk memulai pembelajaran ini, kita terlebih dahulu mengenal apa itu klasifikasi materi dan pengertian dari materi. 

Klasifikasi materi merupakan penggolongan materi berdasarkan karakteristik yang sama maupun dengan berbagai kemungkinan perubahan wujud atau karakteristik lainnya. Sedangkan materi merupakan sesuatu yang memiliki massa dan menempati maupun mengisi suatu ruang tertentu sehingga kadang- kadang, materi juga dikenal sebagai suatu zat yang ada di sekitar alam. 

Image by Elf-Moondance from Pixabay

Materi dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi diantaranya wujud, komposisi dan cara pemisahannya. 

Klasifikasi Materi berdasarkan wujudnya 
Wujud suatu materi didasarkan pada karakteristik partikel penyusunnya. Partikel dikenal sebagai bagian terkecuil dari suatu materi yang sudah tidak dapat dibagi. Ada tiga wujud materi berdasarkan wujudnya yaitu padat, cair dan gas. 

Wujud materi padat 
Materi padat memiliki ciri bentuk dan volumenya yang selalu tetap. Selain itu letak antarpartikel dari benda padat berdekatan sehingga partikelnya tidak dapat bergerak bebas. Gaya tari partikel dari benda padatpun sangat kuat. Contoh dari benda padat adalah kayu, besi, batu dan sebagainya.

Wujud materi cair 
Materi yang berwujud cair memiliki karakteristik yang berbeda- beda menyesuaikan tempat atau wadahnya. Pasalnya, jarak antarpartikel dalam materi cair tidak terlalu rapat. Volume materi benda cair sifatnya tetap. Hal ini karena materi cair mudah berpindah namun tidak meninggalkan gugus partikelnya. 

Wujud materi gas 
Materi yang berwujud gas memiliki bentuk dan volume yang berubah- ubah dan mengisi ruang yang ditempatinya. Materi gas juga mempunyai letak antarpartikel yang berjauhan sehingga partikel dapat bergerak bebas dan gaya tarik antarpartikelnya sangat lemah. Contoh dari materi berwujud gas adalah oksigen, argon, helium, dan sebagainya. 

Klasifikasi Materi Berdasarkan Komposisinya
Materi berdasarkan komposisinya dibedakan menjadi dua yaitu zat tunggal dan campuran. Zat tunggal mencakup unsur dan senyawa, sedangkan campuran meliputi larutan, koloid, dan suspensi. 

Zat Tunggal 
Zat tunggal merupakan materi yang bersifat tunggal dan homogen. Zat tunggal dibedakan menjadi dua yaitu unsur dan senyawa. 

Unsur 
Unsur adalah zat yang tidak dapat dibagi kembali menjadi zat lain dengan cara kimia biasa. Saat ini jumlah unsur yang diketahui ada 118 yang terdiri dari 92 unsur alam dan sisanya sebagai unsur buatan. Unsur buatan didihasilkan dengan cara mengubah unsur yang sudah ada. Dalam penulisan lambang unsur, ada beberapa aturan, menurut Berzellius dijelaskan sebagai berikut : 
  • Menggunakan nama unsur dalam bahasa latin 
  • Lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur tersebut dan ditulis dengan huruf kapital
  • Apabila ada unsur- unsur yang memiliki huruf pertama dari namanya sama, maka lambang dari salah satu unsur ditambah dengan satu huruf yang ditulis dengan huruf kecil. 
Adapun unsur dikelompokkan lagi menjadi unsur logam, semi logam dan non logam. Unsur logam atau disebut juga dengan metal, banyak ditemukan bercampur dengan unsur lainnya. Contoh dari unsur logam adalah besi (Fe), Aluminium (Al), Tembaga (Cu), Seng (Zn). Unsur logam memiliki beberapa ciri diantaranya mengkilap dan berwujud padat pada suhu kamar, dapat diregangkan  dan ditempa, dan merupakan penghantar listrik yang baik. 

Sedangkan ciri dari unsur semi logam, merupakan unsur yang menunjukkan sifat logam maupun non logam. Unsur semi logam bersifat semikonduktor, artinya bukan penghantar listrik yang baik pada suhu rendah, akan tetapi dapat menjadi penghantar listrik yang baik pada suhu tinggi. Contoh unsur semi logam adalah silikon (Si), arsenik (Ar), antimon (Sb), boron (B), dan lain- lain. 

Unsur non logam, merupakan unsur yang tidak memiliki sifat logam sama sekali. Unsur non logam dapat berwujud gas, padat maupun cair. Contoh unsur logam berwujdu gas adalah nitrogen (N), oksigen (O), klorin (Kl), helium (He), dan flourin (F). Adapun contoh unsur non logam yang berwujud padat adalah belerang (S), fosfor (P), iodin (I), dan lain- lain. Sedangkan unsur non logam yang berwujud cair contohnya adalah bromin (Br). 

Unsur non logam memiliki ciri- ciri diantaranya kusam, dapat berwujud gas, padat maupun cair, tidak dapat ditempa dan rapuh, serta merupakan pengharnat listrik (konduktor) yang buruk, kecuali jenis grafit. 

Senyawa 
Senyawa merupakan zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang berbeda dan dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia. Contoh dari senyawa adalah garam yang tersusun atas reaksi kimia antara natrium dan klorin. Selain garam, senyawa yang sering ditemukan di kehidupan sehari- hari adalah gula, penyedap rasa, air.

Bagian yang terkecil dari senyawa disebut sebagai molekul. Adapun molekul yang tergabung dalam jumlah banyak akan membentuk senyawa.

Campuran 
Campuran merupakan gabungan dari dua zat atau lebih yang sifat aslinya tidak hilang sama sekali. Campuran dapat berupa gabungan dari unsur dengan unsur, senyawa dengan senyawa maupun senyawa dengan unsur.

Contoh campuran yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari- hari adalah air kopi, air teh, sirop, baja, kuningan, tanah dan udara. Campuran digolongkan menjadi dua jenis yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. 

Campuran homogen atau larutan merupakan campuran dua zat atau lebih dimana zat- zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi. Contoh dari campuran homogen adalah campuran air gula dalam botol sirup. Campuran homogen memiliki sifat- sifat antara lain 
  • ukuran molekul pada partikel yang bercampur
  • partikel yang tercampur rata ketika zat- zatnya bercampur
  • campuran yang tidak akan mengendap jika didiamkan
  • campuran yang bening atau tembus cahaya. 

Sedangkan campuran heterogen merupakan campuran yang setiap bagian atau komponennya tidak sama. Contoh campuran heterogen adalah campuran air dan minyak, campuran gula dan garam, campuran air dan kapur, dan lain- lain.

Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu suspensi dan koloid. Suspensi merupakan campuran antara dua zat atau lebih dimana zat- zat penyusunnya masih dapat dibedakan antara satu dengan lainnya yang dapat diamati dengan mata. Contoh suspensi adalah campuran air dengan pasir. Adapun ciri- ciri suspensi adalah sebagai berikut :
  • ukuran partikel yang bercampur lebih besar 
  • pencampuran antarpartikelnya tidak merata
  • campuran akan mengendap apabila didiamkan
  • campuran sifatnya keruh dan tidak tembus cahaya 

Sementara itu, koloid merupakan campuran yang ukuran partikelnya terletak antara larutan dan suspensi. Contoh koloid adalah tinta dan santan. Koloid memiliki ciri- ciri yaitu 
ukuran partikel yang lebih besar dari partikel larutan
  • pencampuran partikelnya tampak merata 
  • campuran tidak akan mengendap apabila didiamkan 
  • campuran sifatnya keruh, tetapi dapat menghamburkan cahaya 
  • campuran dapat dipisahkan dengan penyaringan ultra

Demikian tentang Klasifikasi Zat Berdasarkan Wujud dan Komposisinya . Semoga pembahasan ini dapat membantu teman- teman dalam belajar khususnya untuk materi IPAS kelas 10 SMK. Semoga Bermanfaat.

Salam. 
Materi dan Latihan Soal IPAS  Kelas 10 SMK/ MAK: Pencemaran Tanah, Pengertian, Ciri- Ciri dan Dampak  Bagi Lingkungan

Materi dan Latihan Soal IPAS Kelas 10 SMK/ MAK: Pencemaran Tanah, Pengertian, Ciri- Ciri dan Dampak Bagi Lingkungan

Pencemaran tanah terjadi karena masuknya zat, energi, makhluk hidup dan komponen lain ke dalam tanah sebagai akibat dari kegiatan manusia. Pencemaran tanah dapat menyebabkan turunnya kualitas tanah dan membuat malfungsi dari peruntukan tanah itu sendiri. 

Image by eko pramono from Pixabay

Penyebab Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh banyak hal diantaranya penggunaan pestisida dalam pertanian, pembuangan limbah ke tanah yang tanpa melalui proses pengolahan, dan bahan kimia buangan industri.

Dampak Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah berdampak pada kelangsungan hidup makhluk baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Polusi tanah dapat mengancam kesehatan manusia, dan memengaruhi dari ekosistem yang hidup. 

Beberapa dampak kesehatan yang muncul sebagai akibat dari pencemaran tanah adalah sebagai berikut :
Pemicu kanker
Polutan yang mencemari tanah banyak yang mengandung zat karsinogenik sebagai pemicu kanker. Zat- zat tersebut terdapat pada logam berat.

Kerusakan organ 
Kerusakan organ dapat disebabkan oleh polutan tanah seperti mercuri.

Bioakumulasi 
Manusia atau hewan yang memakan sayuran atau daging yang telah terpapar polutan tanah akan menyebabkan penyakit yang tidak disadari. 

Sementara itu dampak pencemaran bagi tanah adalah meliputi :
Hilangnya keanekaragaman hayati 
Paparan polutan yang berbahaya dapat mematikan sejumlah jenis tanaman atau hewan yang menyebabkan adanya kelangkaan spesies. 

Menurunkan kesuburan tanah 
Tanah yang terpapar polutan akan menurun bahkan hilang kesuburannya . Hal ini diakibatkan karena hilangnya biota- biota atau mikroflora tanah yang membantu mendukung kesuburan tanah. 

 Untuk melatih pemahaman belajar pada materi di atas, teman- teman dapat berlatih soal- soal berkaitan dengan materi pencemaran air. Berikut latihannya,

Latihan Soal IPAS SMA- SMK Kelas X Mengenal Pencemaran Tanah, Pengertian, Penyebab dan Dampak  Bagi Lingkungan

1. Pernyataan yang tepat tentang pencemaran tanah adalah ....(jawaban bisa lebih dari satu)
a. pencemaran tanah banyak merupakan peristiwa alami yang sering terjadi 
b. pencemaran tanah diakibatkan oleh aktivitas manusia 
c. pencemaran tanah dapat hilang dengan sendirinya 
d. pencemaran tanah berakibat buruk terhadap kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan 
e. pencemaran tanah dan pencemaran air dapat saling berkaitan satu sama lain 


2. Di bawah ini yang bukan merupakan penyebab dari pencemaran tanah adalah ....
a. kebocoran limbah cair
b. penggunaan pestisida pada tanaman 
c. pembuangan bahan kimia industri 
d. pembakaran bahan bakar minyak
e. limbah kimia yang dibuang 


3. Polutan yang mencemari tanah banyak yang mengandung zat karsinogenik. Pernyataan yang tepat adalah ....
a. zat karsinogenik merupakan zat yang mengganggu saluran pernapasan 
b. zat karsinogenik merupakan zat pemicu kanker 
c. zat karsinogenik merupakan merupakan zat yang dapat menguraikan struktur tanah 
d. zat karsinogenik berperan dalam pertumbuhan mikroorganisme 
e. zat karsinogenik mudah ditemukan pada pestisida 


4. Zat karsinogenik pada polutan banyak ditemukan pada ....
a. daging atau sayur 
b. logam berat 
c. kayu yang lapuk 
d. karat besi 
e. pestisida 


5. Merkuri yang mencampuri tanah berdampak pada kesehatan manusia yaitu ....
a. penyakit saluran pernapasan atas 
b. kerusakan organ 
c. penyakit maag 
d. menurunnya kekebalan tubuh 
e. keracunan tubuh 


6. Bioakumulasi dapat terjadi apabila ....
a. manusia memakan makanan yang telah terkontaminasi polutan tanah
b. manusia menghirup udara yang tercemar 
c. manusia membersihkan polutan tanah 
d. manusia memproses limbah
e. manusia menggunakan alat yang merupakan hasil daur ulang limbah plastik


Materi IPAS Kelas 10 SMA - SMK: Pencemaran Udara, Pengertian, Penyebab dan Dampak  Bagi Lingkungan

Materi IPAS Kelas 10 SMA - SMK: Pencemaran Udara, Pengertian, Penyebab dan Dampak Bagi Lingkungan

Udara merupakan salah satu komponen penting yang paling berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan biotik di muka bumi. Udara mengandung senyawa- senyawa dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, seperti oksigen. 

Udara yang bagus akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan makhluk hidup, sebaliknya kualitas udara yang buruk akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan hewan. Kualitas udara yang buruk disebabkan oleh pencemaran udara.

Gambar oleh Sathish kumar Periyasamy dari Pixabay

Pencemaran udara merupakan suatu kondisi udara yang mengandung subtansi baik fisik maupun biologi, senyawa kimia yang berakibat buruk terhadap kesehatan makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan. Ada beberapa polutan yang merupakan penyebab dari pencemaran udara diantaranya sebagai berikut,

Karbon Monoksida (CO) 
Karbon monoksida (CO) merupakan polutan hasil dari pembakaran yang tidak sempurna pada kendaraan bermotor. Karbon monoksida tidak memiliki bau dan rasa, namun apabila gas ini terhirup oleh manusia, maka hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dalam darah akan diikat oleh gas tersebut sehingga menyebabkan kurangnya kadar pasokan oksigen. 

Karbon dioksida (CO2) 
Karbon dioksida (CO2) merupakan gas yang diperlukan dalam proses fotosintesis. Meskipun berguna dalam proses fotosintesis, kadar CO2 yang terlalu banyak akan menyebabkan pemanasan global karena gas tersebut dapat menghalangi pemancaran panas dari bumi hingga panas kembali dipantulkan ke bumi kembali. Peristiwa ini juga dikenal sebagai efek rumah kaca. 

Kloroflourokarbon (CFC)
Gas CFC merupakan gas yang banyak dipergunakan dalam industri, seeprti pengembang busa, pendingin AC dan lemari es, dan bahan penyemprot parfum maupun hairspray. Gas CFC akan beraksi dengan ozon yang akibatnya membentuk lubang ozon. Ozon sendiri merupakan pelindung bumi dari sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet yang menembus bumi akan berdampak pada kesehatan manusia seperti kanker dan menurunnya kekebalan tubuh. Selain itu bagi lingkungan, sinar ultraviolet juga akan menyebabkan matinya alga yang akan merusak ekosistem laut.

Sulfur Oksigen (SO)
Sulfur oksigen dapat menyebabkan hujan asam apabila bereaksi dengan uap air di udara. Hujan asam yang turun kebumi dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai perabotan yang terbuat dari besi dan kayu. Hujan asam juga dapat menyebabkan matinya tumbuhan  dan hewan. Sulfur oksida bagi kesehatan manusia dapat mengakibatkan gangguan pada pernapasan yaitu penyempitan saluran pernapasan. 

Nitrogen Dioksida (NO2)
Nitrogen Oksida (NO) dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Gas nitrogen dioksida memiliki bau yang tajam dan berwarna cokelat kemerahan. NO2 sangat berbahaya bagi manusia, pasalnya, dapat menyebabkan gangguan napas, dan sumber karsinogen sebagai pemicu kanker. 

Dampak Pencemaran Udara
Adapun dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara adalah sebagai berikut :
  • Munculnya gangguan pada kesehatan manusia seperti gangguan pernapasan batuk dan penyakit pernapasan.
  • Terjadinya pemanasan global yang menyebabkan perubahan pola iklim yang tidak menentu. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu global dan mencairnya es kutub.
  • Efek hujan asam menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman.
  • Pelapukan dan korosi terjadi pada bangunan
  • Pemudaran warna cat bangunan

Demikian Materi IPAS Kelas 10 SMA - SMK: Pencemaran Udara, Pengertian, Ciri- Ciri dan Dampak  Bagi Lingkungan. Semoga materi ini membantu teman- teman dalam mempelajari materi pencemaran udara. 

Selamat belajar.
Materi IPAS Kelas 10 SMA - SMK Plus Latihan Soal: Mengenal Pencemaran Air, Pengertian, Ciri- Ciri dan Dampak  Bagi Lingkungan

Materi IPAS Kelas 10 SMA - SMK Plus Latihan Soal: Mengenal Pencemaran Air, Pengertian, Ciri- Ciri dan Dampak Bagi Lingkungan

Manusia memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan lingkungan yang terjadi tak ayal memengaruhi kelangsungan hidup dari makhluk hidup yang ada di dalamnya. Makhluk hidup dalam suatu lingkungan selalu bergantung antara satu dengan lainnya. Sehingga, adanya perubahan komponen akan menyebabkan dampak terhadap makhluk hidup lain. Pencemaran lingkungan merupakan faktor yang sering dikaitkan dengan  perubahan lingkungan yang terjadi. Selain faktor alam dan manusia, pencemaran lingkungan terjadi apabila dalam lingkungan tersebut terjadi penurunan kualitas lingkungan sebagai akibat masuknya bahan - bahan pencemar. 

Image by Jacek Kijewski from Pixabay 

Salah satu lingkungan yang tercemar akibat bahan- bahan pencemar adalah air. Pencemaran air terjadi apabila pada lingkungan air tersebut terkontaminasi oleh zat- zat yang dapat menurunkan kualitas air seperti sampah, bahan- bahan beracun, misalnya pestisida dan pupuk kimia. 

Pencemaran air juga dapat terjadi sebagai akibat pengelolaan sampah dan limbah yang buruk. Bahan- bahan atau zat- zat yang berbahaya dibuang ke air seperti sungai, dan laut hingga menyebabkan pencemaran. 

Selain buruknya pengelolaan sampah dan limbah, peristiwa alam menyumbang juga dalam perubahan kualitas air dan status ekologi air. Fenomena alam yang dapat berperan dalam turunnya kualitas air adalah seperti gunung berapi, gempa bumi, badai, punahnya ikan, maupun ledakan alga (blooming algae). 

Jenis Limbah Pencemar Air
Dilihat dari bentuk limbah yang dibuang oleh manusia, berikut ini ada beberapa jenis- jenis limbah yang dapat menyebabkan perubahan kualitas air sekaligus mengakibatkan pencemaran air :

Limbah Organik 
Limbah organik merupakan limbah yang diakibatkan oleh aktivitas organisme dalam proses pembusukan. Limbah organik yang berlebihan dan mencemari air akan menyebabkan perkembangan mikroorganisme yang tidak terkendali sehingga menyebabkan air akan tercemar. 

Limbah Cair 
Limbah cair merupakan limbah yang berasal dari sisa aktivitas industri seperti minyak. Limbah industri biasanya akan menutupi permukaan air sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup biota- biota yang hidup pada ekosistem air tersebut. Selain itu, air yang tercemar karena limbah cair juga tidak dapat untuk dikonsumsi oleh makhluk hidup seperti manusia dan hewan. 

Limbah Padat 
Limbah padat yang mengkontaminasi air akan menyebabkan perubahan penampakan air, misalnya warna yang berubah. Limbah padat akan menyebabkan kepekatan dan massa jenis air meningkat. 

Limbah Kimia 
Limbah kimia merupakan limbah yang berasal dari bahan- bahan kimia baik aktivitas rumah tangga maupun industri. Limbah bahan- bahan kimia meliputi pestisida, detergen, dan bahan pembersih lainnya. Limbah kimia dapat menyebabkan kekebalan hewan air terhadap polutan. Residu dari polutan akan sangat berbahaya apabila dimakan oleh hewan seperti ikan dan kemudian ikan- ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia. 

Air yang terkontaminasi oleh zat- zat berbahaya memiliki ciri- ciri tertentu, diantaranya sebagai berikut, 
  • PH air tidak normal (PH air yang normal = 6,5 -7,5)
  • Air mengalami perubahan warna, bau dan rasa
  • Suhu dan temperatur air mengalami perubahan 
  • Adanya endapan, bahan terlarut maupun koloidal 
  • Adanya mikroorganisme yang berlebih dalam air 
  • Radioaktivitas pada air meningkat 

Air yang tercemar memiliki dampak terhadap lingkungan diantaranya 
  • Menurunnya kualitas air sehingga air menjadi tidak layak konsumsi oleh makhluk hidup seperti manusia dan hewan
  • Munculnya wabah penyakit  seperti disentri, kolera, typhus pada lingkungan yang airnya tercemar 
  • Adanya penyakit akibat pencemaran logam berat. 
  • Meningkatnya populasi alga yang menghasilkan racun (bloming algae)
  • Berkurangnya kadar oksigen terlarut pada perairan sehingga menyebabkan organisme yang hidup pada perairan tersebut mati akibat kekurangan oksigen. 
  • terjadi biomagnifikasi, yaitu masuknya zat- zat polutan ke dalam rantai makanan  dan mengkontaminasi makhluk hidup. 

Untuk melatih pemahaman belajar pada materi di atas, teman- teman dapat berlatih soal- soal berkaitan dengan materi pencemaran air. Berikut latihannya,

Latihan Soal IPAS SMA- SMK Kelas X Mengenal Pencemaran Air, Pengertian, Ciri- Ciri dan Dampak  Bagi Lingkungan

1. Hubungan antara perubahan lingkungan dengan kelangsungan hidup makhluk hidup adalah ....
a. perubahan lingkungan tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup 
b. perubahan lingkungan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup 
c. perubahan lingkungan hanya berpengaruh terhadap sebagian kecil makhluk hidup yang tinggal di dalamnya 
d. perubahan lingkungan membawa dampak yang positif terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup 
e. perubahan lingkungan selalu berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup 


2. Di bawah ini yang merupakan penyebab dari pencemaran air adalah ....
a. pembuatan sumur artetis 
b. penyulingan air payau menjadi air tawar 
c. masuknya zat- zat berbahaya di air 
d. penangkapan ikan secara besar- besaran di laut dengan jaring
e. penyemprotan tanaman dengan pestisida


3. Contoh bahan- bahan limbah buatan yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas air adalah ....
a. pestisida, pupuk kimia, tanah humus
b. pestisida, pupuk kimia, limbah beracun 
c. sampah organik, tawas, pupuk kimia
d. oksigen, alga, makanan ikan 
e. pestisida, pupuk organik, alga 


4. Salah satu dampak yang disebabkan oleh ledakan alga adalah ....
a. meningkatnya populasi ikan 
b. berubahnya warna air 
c. meningkatnya kadar PH air menjadi normal
d. munculnya penyakit minamata 
e. wabah penyakit disentri 


5. Pernyataan yang tepat tentang limbah organik adalah ....
a. limbah organik berasal dari sisa aktivitas industri
b. limbah organik diakibatkan oleh aktivitas organisme dalam proses pembusukan
c. limbah organik dapat terurai dengan sendirinya
d. limbah organik hanya berpengaruh terhadap sebagian kecil populasi di air 
e. limbah organik tidak berbahaya dan tidak berdampak signifikan


6. Minyak dapat dianggap sebagai limbah cair yang mencemari. Dampak langsung yang ditimbulkan oleh limbah minyak adalah ....
a. tertutupnya permukaan air 
b. air menjadi terkontaminasi dan tidak dapat dikonsumsi 
c. munculnya spesies hewan yang baru 
d. perubahan suhu permukaan air
e. kekebalan hewan air terhadap polutan meningkat 


7. Dampak yang ditimbulkan oleh limbah kimia pada lingkungan di perairan adalah ....
a. kekebalan hewan air terhadap polutan 
b. kepekatan air menurun 
c. PH menjadi seimbang 
d. permukaan perairan menjadi dangkal 
e. suhu air meningkat 


8. Penyakit minamata disebabkan oleh pencemaran logam berat yaitu ....
a. besi 
b. air raksa 
c. timbal 
d. timah 
d. tembaga 


9. Salah satu akibat pengayaan unsur hara (eutrofikasi) mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen pada perairan. Eutrofikasi disebabkan oleh ....
a. timah 
b. detergen 
c. timbal 
d. air raksa 
e. kompos 


10. Air yang terkontaminasi memiliki PH yang tidak normal. PH air yang normal berkisar antara ....
a. 2 - 3
b. 4,5 - 5 
c. 6,5 - 7
d. 6,5 - 7,5
e. 7,5 - 8


Demikian Materi IPAS Kelas 10 SMA - SMK Plus Latihan Soal: Mengenal Pencemaran Air, Pengertian, Ciri- Ciri dan Dampak  Bagi Lingkungan. Nantikan lagi materi- materi IPAS lainnya hanya di AhzaaNet.

Semoga Bermanfaat

Selamat Belajar.
Mengenal Berbagai Jenis Interaksi Antar Komponen Ekosistem Biotik dan Abiotik

Mengenal Berbagai Jenis Interaksi Antar Komponen Ekosistem Biotik dan Abiotik

Setiap makhluk hidup tidak dapat hdiup sendiri dan selalu bergantung pada makhluk hidup lain serta lingkungannya. Sifat saling bergantung inilah yang membentuk suatu pola interaksi. Interaksi yang terjadi dapat saling menguntungkan, tidak saling berpengaruh maupun saling merugikan. Interaksi yang terjadi mencakup interaksi antarkomponen biotik maupun komponen biotik dengan komponen abiotik. 

Gambar oleh Larisa Koshkina dari Pixabay 

1. Interaksi antarkomponen biotik
Ada tiga bentuk interaksi antarkomponen biotik yaitu simbiosis, kompetisi maupun predasi. Berikut uraiannya, 

a. Simbiosis 
Simbiosis adalah hubungan yang sangat erat antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda . Interaksi dalam simbiosis ada yang saling menguntungkan, satu mendapat untung dan satu tidak, satu diuntungkan dan satu dirugikan serta tidak saling memengaruhi. 

(1) simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan antara dua organisme berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh dari simbiosis mutualisme adalah serangga yang mengambil nektar dari bunga sehingga membantu penyerbukan. 

(2) Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme berbeda spesies dimana salah satu spesies diuntungkan sementara spesies lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh dari simbiosis komensalisme adalah ikan hiu dan ikan remora, paus dan teritip, serta burung dan koloni semut.

(3) Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme merupakan hubungan  antara dua organisme berbeda spesies dimana salah satu spesies diuntungkan sementara spesies lainnya dirugikan. Contoh dari simbiosis parasitisme adalah benalu dengan pohon inang. 

(4) Simbiosis netralisme 
Simbiosis netralisme merupakan bentuk hubungan antara populasi dua spesies atau lebih dalam suatu daerah dimana dalam populasi tersebut tidak saling memengaruhi atau mengganggu. Contoh dari simbiosis netralisme adalah adanya populasi kerbau dan ayam yang sama- sama hidup dalam padang rumput.

b. Predasi
Predasi merupakan hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang dimangsa. Contoh dari hubungan predasi adalah interaksi yang terjadi antara harimau dan rusa. 

c. Kompetisi
Kompetisi merupakan jenis interaksi antarorganisme yang saling bersaing dikarenakan memiliki kebutuhan yang sama. Kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem tersebut memiliki ketidakseimbangan dalam hal makanan, air maupun kebutuhan lainnya. Contoh kompetisi yang terjadi adalah kompetisi hewan predator seperti harimau, cheetah, dan hewan karnivora lainnya dalam memperebutkan makanan berupa hewan- hewan buruan seperti rusa.

2. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Interaksi antara komponen biotik dan abiotik akan membentuk keseimbangan kehidupan di permukaan bumi. Hal ini dapat terlihat dari adanya rantai makanan, jaring- jaring makanan dan siklus materi. 

a. Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya yang berbeda jenis. Rantai makanan yang paling sederhana terdiri atas produsen dan konsumen. Rantai makanan yang lebih kompleks terbentuk atas produsen, konsumen dan pengurai (dekomposer).

Produsen
Produsen bertindak sebagai tingkatan pertama pada rantai makanan. Produsen merupakan penyedia makanan bagi konsumen. Produsen selalu ditempati oleh tumbuhan hijau yang memiliki klorofil sehingga dapat melangsungkan proses fotosintesis. 

Konsumen
Konsumen dalam rantai makanan merupakan hewan yang mendapatkan sumber makanan dari produsen. Konsumen dibedakan menjadi konsumen tingkat I, Konsumen tingkat II, Konsumen tingkat III dan seterusnya. 

- Konsumen tingkat I
Konsumen tingkat I disebut juga konsumen primer. Konsumen tingkat I mendapatkan sumber makanan langsung dari produsen. Konsumen tingkat I ini terdiri atas hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivora)

- Konsumen tingkat II
Konsumen tingkat II merupakan hewan yang mendapatkan makanan dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat II terdiri atas hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) dan hewan pemakan daging (karnivora).

- Konsumen tingkat III
Konsumen tingkat III merupakan hewan yang mendapatkan makanan dari konsumen tingkat II.

- Konsumen puncak
Konsumen puncak merupakan konsumen tingkatan teratas pada rantai makanan. Konsumen puncak terdiri atas hewan karnivora yang tidak ada lagi pemangsanya.

- Pengurai
Pengurai (dekomposer) merupakan organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati. Organisme dekomposer terdiri atas kuman (mikroba), bakteri, cacing tanah, dan jamur. Hasil penguraian dari dekomposer yang berupa zat- zat organik akan dapat dimanfaatkan oleh produsen. Hal ini menunjukkan bahwa siklus rantai makanan akan senantiasa terkait.

b. Jaring- Jaring Makanan
Rantai makanan yang saling terhubung antara satu sama lainnya akan membentuk jaring- jaring makanan. Jaring- jaring makanan merupakan kumpulan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan membentuk pola seperti jaring. Jaring- jaring makanan yang paling sederhana terbentuk atas dua rantai makanan. 

c. Siklus Materi
Siklus materi merupakan proses perpindahan energi dan materi secara konstan dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik berikutnya dalam suatu ekosistem. Materi penyusun tubuh makhluk hidup berasal dati bumi berupa unsur dan senyawa kimia. Dalam suatu siklus materi, tidak terdapat materi yang terbuang, pasalnya, materi tersebut secara berkelanjutan diambil dari lingkungan dan digunakan oleh makhluk hidup. Siklus air mancakup siklus materi, siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, dan siklus fosfor.

Demikian rangkuman materi tentang jenis interaksi antarkomponen ekosistem baik biotik maupun abiotik. Semoga dapat membantu teman- teman dalam belajar. 

Salam. 
Komponen Lingkungan Hidup Biotik dan Abiotik, Pengertian dan Contohnya

Komponen Lingkungan Hidup Biotik dan Abiotik, Pengertian dan Contohnya

Lingkungan merupakan kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun daratan. Komponen lingkungan hidup dikelompokkan menjadi dua komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. 

Image by eko pramono from Pixabay

Komponen biotik
Komponen biotik merupakan komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Pada komponen biotik, ada dua jenis penggolongan yaitu berdasarkan tingkat organisasinya dan berdasar fungsi dan peran dalam suatu ekosistem. 

a. Berdasar tingkat organisasi, komponen biotik dibedakan menjadi individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.

(1) individu
Individu merupakan makhluk hidup yang berdiri sendiri atau termasuk dalam satuan makhluk hidup tunggal. Contoh dari individu adalah seorang manusia, seekor hewan, sebatang pohon. 

(2) populasi 
Populasi merupakan sekumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu habitat tertentu dan dengan waktu yang tertentu pula. Makhluk hidup dapat dikatakan sejenis apabila makhluk hidup tersebut memiliki berbagai persamaan, seperti bentuk tubuh, melakukan perkawinan, dan mampu menghasilkan keturunan yang fertil. Contoh dari populasi adalah sekawanan singa yang hidup di padang rumput dapat disebut sebagai populasi singa atau sekumpulan domba yang hidup di padang rumput juga dapat disebut sebagai populasi domba. 

(3) komunitas
Komunitas merupakan semua populasi yang hidup bersama pada suatu lingkungan yang kondisi geografis dan waktunya relatif sama. Populasi yang hidup dalam sebuah komunitas akan saling berinteraksi dan memengaruhi antaranggotanya. Adapun contoh dari komunitas biotik adalah hewan, manusia, tumbuhan, dan mikroorganisme.

(4) Ekosistem 
Ekosistem adalah interaksi yang terbentuk antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup pada suatu lingkungan. Ekosistem memiliki ciri khas tertentu yang mencakup beberapa faktor seperti suhu, curah hujan, iklim, dan sebagainya.

(5) Bioma dan Biosfer
Bioma merupakan sebuah ekosistem besar yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis. Bioma memiliki sifat khas yang dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya. Contoh bioma adalah bioma gurun, bioma padang rumput, bioma hutan gugur, hutan basah, tundra dan taiga. Sedanhgkan biosfer merupakan bagian luar bumi yang terdiri dari udara, daratan, dan air yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Biosfer juga dapat dimaknai sebagai kumpulan seluruh ekosistem yang ada di bumi. 

b. Berdasar fungsi dan peranannya, komponen biotik terdiri atas produsen, konsumen, pengurai dan detritivor.

(1) Produsen 
Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Tumbuhan dapat disebut sebagai organisme yang mampu membuat makanan sendiri. Pasalnya, tumbuhan memiliki klorofil (zat hijau daun) yang digunakan pada proses fotosintesis untuk membuat makanan sendiri. Kemampuan tumbuhan membuat makanan sendiri membuat tumbuhan juga dapat disebut sebagai organisme autotrof. 

Dalam pembuatan makanan, sebagian besar tumbuhan memanfaatkan sinar matahari, namun ada pula tumbuhan yang tidak memerlukan sinar matahari dalam proses pembuatan makanannya. Tumbuhan yang memerlukan sinar matahari untuk membuat makanannya disebut fotoautotrof, contohnya pohon pisang, pohon palem, pohon jati, pohon mangga, pohon durian dan sebagainya. Sedangkan tumbuhan yang tidak memerlukan sinar matahari untuk proses pembuatan makanannya biasanya menggunakan cadangan energi dalam senyawa kimia untuk memprosesnya. 

(2) Konsumen 
Konsumen merupakan sekelompok organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Yang termasuk konsumen dalam komponen biotik adalah hewan dan manusia. Konsumen dapat pula disebut sebagai heterotof. Oleh karenanya, dalam suatu lingkungan dikenal adanya rantai makanan  atau peristiwa makan memakan antarorganisme. Konsumen digolongkan menjadi tiga yaitu konsumen tipe I, konsumen tipe II dan konsumen tipe III. Konsumen tipe I mendapatkan makanan langsung dari produsen atau tumbuhan hijau dan konsumen tipe II merupakan organisme pemakan konsumen I atau primer . Sedangkan konsumen puncak terdiri atas organisme yang tidak dapat dimakan oleh konsumen lainnya melainkan ketika mati diuraikan oleh dekomposer. 

(3) Pengurai
Pengurai (dekomposer) merupakan mikroorganisme yang menguraikan senyawa organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa anorganik yang lebih kecil. 

Jamur dan bakteri merupakan contoh dari dekomposer yang dapat menguraikan organisme yang telah mati, sampah, kotoran, dan sisa- sisa makhluk hidup untuk menghasilkan berbgaia macam mineral di dalam tanah yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lainnya.

Komponen abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen yang tak hidup, contohnya air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu dan iklim.

(1) Tanah 
Tanah merupakan faktro abiotik yang tersusun atas mineral, air, udara dan bahan organik yang berasal dari penguraian tumbuhan maupun hewan. Zat penyusun tanah yang berbeda akan menyebabkan perbedaan pada jenis tanah. Jenis tanah akan memengaruhi jenis makhluk hidup yang terdapat pada ekosistem, seperti pada tanah yang subur, akan terdapat berbagai macam organisme sementara pada tanah yang tandus, maka terdapat sedikit organisme. 

(2) Air 
Air merupakan bagian ekosistem yang paling banyak terdapat di muka bumi. Air juga memiliki peran yang penting bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan.

(3) Udara
Udara, seperti oksigen dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk bernapas dan karbondioksida yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Kondisi udara dalam suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cahaya matahari, kelembaban dan air. 

(4) Cahaya Matahari
Matahari berperan penting bagi sumber energi semua organisme di bumi. Sinar matahari bagi tumbuhan dibutuhkan sebagai komponen pada proses fotosintesis. Fotosintesis sendiri merupakan suatu proses untuk menghasilkan makanan dan oksigen pada tumbuhan yang dibutuhkan oleh tumbuhan itu sendiri, maupun makhluk hidup lainnya. Selain berperan dalam fotosintesis, cahaya matahari juga dapat memengaruhi temperatur atau suhu lingkungan.

(5)  Suhu
Suhu atau temperatur sangat memengaruhi dari kehidupan suatu organisme. Organisme- organisme yang hidup pada daerah dingin, misalnya, akan berbeda dengan organisme yang hidup pada daerah yang panas. Contohnya tumbuhan kurma dan hewan khas gurun seperti unta akan mudah ditemukan pada daerah bersuhu panas  dan hewan yang memiliki kulit yang tebal atau bulu yang tebal seperti beruang dan panda yang dapat ditemukan pada daerah yang bersuhu dingin. 

(6) Iklim 
Iklim merupakan keadaan cuaca rata- rata di suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama. Iklim terbentuk oleh interaksi berbagai komponen abiotik, seperti kelembaban udara,  suhu, curah hujan, cahaya matahari. Iklim juga berpengaruh terhadap komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah.

Demikian ranghkuman materi tentang komponen lingkungan biotik dan abiotik dan contohnya. Semoga dapat membantu teman- teman dalam belajar khususnya untuk materi lingkungan biotik dan abiotik. Nantikan materi- materi belajar lainnya hanya di AhzaaNet. Semoga bermanfaat.

Salam.
Jenis Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan, Pengertian dan Contohnya

Jenis Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan, Pengertian dan Contohnya

Perkembangbiakan tumbuhan secara umum dibagi menjadi dua yaitu perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegetatif. Perkembangbiakan generatif melibatkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina sedangkan vegetatif tidak melibatkan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina pada tumbuhan. 

Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang perkembangbiakan secara vegetatif pada tumbuhan. Seperti yang sudah dikenalkan sebelumnya, perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif tidak melibatkan peleburan pada sel kelamin baik jantan maupun betina. Perkembagbiakan secara vegetatif pun dibagi menjadi dua yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. 

Image by eko pramono from Pixabay

Perkembangbiakan vegetatif  alami
Berikut ini beberapa contoh perkembangbiakan secara vegetatif alami pada tumbuhan. 

1. Spora
Spora merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi untuk memperbanyak tumbuhan. Perkembangbiakan tumbuhan vegetatif dengan spora dapat ditemukan pada tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. 

2. Tunas 
Prinsip perkembangbiakan tumbuhan dengan tunas adalah dengan memperbanyak tumbuhan dengan tunas atau tumbuhan muda yang tumbuh dari bagian induk tumbuhan. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas tampak pada tumbuhan pisang dan bambu.

3. Akar tinggal 
Ciri- ciri khusus tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal adalah  adanya batang yang menjalar di abwah tanah. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini tampak pada tyumbuhan jahe, lengkuas, temu lawak, dan kunyit.

4. Umbi batang
Perkembangbiakan vegetatif alami dengan umbi batang terdapat pada tumbuhan kentang, ubi jalar, dan bengkuang. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi batang memiliki batang yang menggembung dan tumbuh di dalam tanah. 

5. Umbi lapis
Tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis memiliki lapisan- lapisan daun yang mengelilingi batang. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah bawang putih, bawang merah, bunga bakung dan tulip. 

6. Umbi akar
Umbi akar memiliki ciri- ciri pada tumbuhan tersebut, akarnya dapat menyimpan cadangan makanan. Tumbuhan yang berkembang dengan cara ini terdapat pada tumbuhan singkong dan wortel. 

7. Tunas Adventif
Ciri- ciri tumbuhan yang berkembangbiak dengan tunas adventif adalah memiliki tunas yang tumbuh ditepi- tepi daun atau akar tumbuhan. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan tunas adventif dapat dilihat pada tumbuhan cocor bebek dan sukun.

9. Stolon
Stolon atau geragih merupakan batang yang menjalar di dalam atau di atas permukaan tanah. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan stolon adalah stroberi dan rumput teki. 

Perkembangbiakan vegetatif  buatan 
Ada beberapa cara perkembangbiakan secara vegetatif buatan, diantaranya adalah cangkok, stek, menyambung, menempel (okulasi) dan merunduk.

1. Cangkok 
Perkembangbiakan dengan cangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit batang dan membungkusnya dengan tanah humus sehingga pada bagian yang duikupas tersebut akan tumbuh akar. Cangkok dapat dilakukan pada tymbuhan seperti rambutan, mangga, jeruk, jambu, nangka, dan apel.

2. Setek
Setek dilakukan dengan cara memotong bagian tumbuhan kemudian menanam bagian tersbeut hingga tumbuh tanaman yang baru. Setek dapat diterapkan pada tumbuhan singkong dan mawar.

3. Menyambung 
Menyambung dilakukan dengan cara menggabungkan dua batang tumbuhan yangs ejenis hingga diperoleh tumbuhan dengan sifat baru. Menyambung dapat dilakukan pada tumbuhan seperti mangga, rambutan, kopi dan durian.

4. Menempel (okulasi) 
Menempel dilakukan dengan cara menempelkan mata tunas satu tumbuhan ke batang tumbuhan yang lain. Menempel juga dapat diterapkan pada tumbuhan mangga, rambutan dan nangka.

5. Merunduk
Pada prinsipnya, perkembangbiakan dengan cara merunduk dilakukan dengan merundukkan bagian batang tumbuhan di dalam tanah. Proses merunduk sendiri dapat diterapkan pada tumbuhan seperti stroberi, apel, dan arbei. 

Itulah jenis perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan berikut contohnya. Demikian pembelajaran pada hari ini, semoga bermanfaat.

Salam. 

Formulir Kontak