Kerajaan Tarumanegara: Sumber Sejarah, Peninggalan Prasasti, Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi, dan Kebudayaan
Salah satu sumber yang menunjukkan keberadaan kerajaan Tarumanegara adalah berita China yang disebutkan To-lo-mo dalam utusannya ke Cina antara tahun 528, 538, dan 666. Selain itu, terdapat beberapa prasasti yang terkait dengan kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegara dapat dianggap hadir bersamaan dengan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur yaitu sekitar abad ke-5 M. Adapun raja yang terkenal dari kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman.
Ada tujuh buah prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta yang berhubungan dengan kerajaan Tarumanegara antara lain sebagai berikut :
Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun dipahat pada sebuah batu yang besar. Isi dari prasasti ini adalah empat baris kalimat, lukisan laba- laba, dan sepasang tapak kaki manusia.
Empat baris kalimat itu jika diterjemahkan berbunyi, "Ini berkas dari dua tapak kaki dewa Whisnu, ialah kaki yang mulia Purnawarman, raja negeri Taruma yang gagah berani di dunia. "
Prasasti Kebon Kopi
Pada prasasti Kebon Kopi ini terdapat dua tapak gajah yang disebut sebagai tapak kaki Gajah Airwata, yaitu gajah tunggangan dewa Whisnu. Sebagian besar prasasti ini tidak dapat terbaca karena beberapa bagian telah usang.
Prasasti Jambu
Prasasti Jambu berisi tulisan yang apabila diterjemahkan ," gagah dan mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termashur dari Sri Purnawarman yang memerintah di taruma dan yang baju zirahnya tak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa berhasil menggempur kota- kota musuh, dihormati para pangeran, tetapi merupakan duri bagi yang menentangnya."
Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianteun
Kedua prasasti tersebut masih belum berhasil dibaca namun dalam prasasti terdapat gambar sepasang telapak kaki manusia.
Prasasti Tugu
Prasasti tugu merupakan prasasti yang terpanjang dan terpenting dari raja Purnawarman. Tulisannya dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang yang melingkar. Isi prasasti Tugu adalah sebagai berikut,
"Raja Purnawarman pada masa pemerintahannya yang ke-22 telah menggali sebuah sungai yang bernama sungai Gomati yang panjangnya 6.122 busur atau 12 km dalam waktu 21 hari di samping sungai yang sudah ada, yaitu sungai Candrabhaga (sungai Bekasi). Penggalian ini dimaksudkan untuk mengatasi bahaya banjir yang selalu melanda daerah sekitarnya. Raja memberikan hadiah berupa 1000 ekor sapi sebagai tanda terima kasihnya kepada para dewa. "
Prasasti Cidanghiang
Prasasti Cidanghiang berisi dua baris kalimat yang berbunyi, "Ini tanda keperwiraan , keagungan, dan keberanian yang sungguh- sungguh dati raja dunia yang mulia Raja Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja. "
Selain peninggalan berupa prasasti, juga ditemukan arca Rajasri yang merupakan arca tertua, dua buah arca Wishnu yang memperlihatkan persamaan dengan arca- arca yang ditemukan di semenanjung Malaya, Siam, Kamboja.
Dari prasasti dan peninggalan yang ditemukan, dapat dikatakan bahwa kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua kedua setelah kerajaan Kutai.
Kehidupan Politik, Sosial, Ekonomi, dan Kebudayaan
Berdasarkan berita dari China, bahwa kerajaan To-Lo-Mo pada tahun 528, 535, 665 dan 666 yang mengirim utusannya ke China. Dalam berita ini membuktikan bahwa ada hubungan persahabatan antarkedua negara.
Secara politis pengiriman utusan ke China dimaksudkan pula untuk menghindari gangguan atau ancaman dari negeri China. Kerajaan China dahulu beranggapan bahwa negerinya merupakan negeri pusat dimana seluruh kerajaan lain harus tunduk kepada mereka.
Dalam bidang sosial, perhatian raja terhadap kesejahteraan rakyat sangat besar. Hal ini terlihat dari isi prasasti Tugu yang isinya mengenai penggalian Sungai Gomati.
Penggalian itu diamksudkan untuk mengatasi bahaya banjir dan mengairi sawah- sawah rakyatnya, agar hasil produksi padi dan hasil pertanian lainnya dapat meningkat.
Dengan usaha raja tersebut, secara politis dapat mengangkat wibawa raja di mata rakyatnya dan dari segi ekonomi, penggalian sungai Gomati akan meningkatkan hasil pertanian rakyat sehingga rakyat semakin makmur karena ekonomi mereka semakin baik. Adapun perekonomian rakyat Tarumanegara berasal dari sektor pertanian, peternakan, dan perdagangan.
Kerajaan Tarumanegara juga berhasil dalam bidang perdagangan dan pelayaran. Hal ini karena kerajaan dikelilingi oleh sungai- sungai besar maupun laut. Dengan demikian, dapat dipastikan pula bahwa selain perekonomian rakyatnya yang baik, kebudayaan mereka juga maju. Keahlian mereka dalam membuat rakit maupun perahu tidak diragukan lagi.
Barang- barang yang diperdagangkan pada masa itu adalah gading gajah, cula badak, emas, perak, dan hasil- hasil pertanian. Adapun sarana angkutan di darat, mereka membuat gerobak- gerobak yang ditarik dengan kuda atau sapi dan kerbau.
Hal tersebut membuktikan bahwa pemerintahan raja cukup baik dan masalah sosial kemasyarakatan cukup terbina dengan baik pula. Perekonomian dan pendapatan rakyat cukup tinggi, serta kebudayaan masyarakat pun sudah sangat tinggi untuk ukuran pada masa itu.