Ahzaa.Net: Kelainan Mata
Mengenal Indera Penglihatan pada Manusia : Bagian dan Fungsi Mata serta Kelainan pada Mata

Mengenal Indera Penglihatan pada Manusia : Bagian dan Fungsi Mata serta Kelainan pada Mata

Mata merupakan salah satu panca Indera yang berperan penting pada manusia. Oleh karenanya mata dijuluki sebagai jendela dunia. Bagian mata tidak hanya bola mata saja, namun juga ada bagian- bagian lain seperti otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. 

Nah, teman- teman, pada tulisan ini kita akan belajar tentang mata, bagian- bagian mata yang mencakup bola mata, otot mata, fungsi mata, dan kelainan pada mata. Simak yaa pembahasannya sampai akhir.

Teman- teman, tahukah kamu bahwa mata hanya dapat melihat di tempat yang terang yang berlimpah cahaya atau redup yang minim cahaya. Mata tidak dapat melihat pada tempat yang gelap karena syarat mata bisa melihat suatu benda adalah apabila ada cahaya yang mengenai benda kemudian cahaya tersebut dipantulkan oleh benda dan diterima oleh mata. 


Gambar oleh Muhammad Abdullah dari Pixabay 

Bola Mata
Ada beberapa bagian mata beserta fungsinya. Bola mata merupakan bagian mata yang memiliki tiga lapisan dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Adapun ketiga lapisan dinding tersebut dari luar ke dalam secara berurutan adalah sklera, koroid dan retina.

Sklera merupakan lapisan dinding pada bola mata yang terdiri atas jaringan ikat dengan serat yang kuat. Warna sklera adalah putih buram dengan sifat tidak tembus cahaya, kecuali pada bagian depan yang transparan yang dikenal dengan kornea. Sementara itu lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata kita kenal dengan sebutan konjungtiva. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan juga serabut saraf. 

Lapisan kedua pada bola mata adalah koroid, yaitu lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberikan nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Koroid berwarna agak gelap coklat kehitaman yang bermanfaat untuk mencegah pemantulan sinar. Bagian depan pada koroid membentuk badan siliaris yang bersambung ke depan dan membentuk iris yang berwarna. Sementara pada bagian depan, iris bercelah membentuk anak mata (pupil) dimana sinar dari luar dapat masuk. Iris sendiri berfungsi sebagai diafragma atau pengatur ukuran pupil untuk mengontrol sinar yang masuk. 

Lapisan selanjutnya adalah retina dimana bagian yang peka terhadap sinar. Seluruh bagian retina berkaitan dengan badan sel-sel saraf. Serabut dari sel- sel saraf tersebut membentuk urat saraf optik. Urat saraf optik tersebut memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik merupakan bagian yang tidak peka terhadap sinar. Bagian ini disebut bintik buta. 

Rongga bola mata terbagi dua akibat keberadaan lensa dan ligamentum pengikatnya. Adapun bagian rongga bola mata yaitu terletak di bagian depan lensa, yang berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa yang  berisi vitreous humor. Baik aqueous humor maupun vitreous humor, keduanya berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. 

Bola mata dapat mengalami kekeringan apabila tidak dibasahi. Nah, untuk mencegah kekeringan pada bola mata, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal). Kelenjar tersebut terletak di bawah alis. Kandungan yang terdapat pada air mata adalah lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah yang kecil. Selain berfungsi sebagai pelumas, air mata berfungsi untuk mencegah mikroorganisme masuk  ke dalam mata.

Otot Mata
Otot Mata merupakan bagian mata yang berfungsi memegang sklera. Otot mata terdiri atas enam otot mata yaitu 4 otot rektus ; rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal dan 2 otot obliq yaitu otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior). Otot rektus sendiri berperan dalam menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. 

Retina Mata
Saat sinar masuk ke mata, terjadi pembiasan lima kali sebelum sampai ke retina. Sinar akan melalui  konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pada kornea-lah pembiasan yang terbesar terjadi. Pada mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bagian yang paling peka terhadap sinar yaitu bintik kuning.

Pada retina terdapat dua macam sel reseptor, yaitu sel kerucut (sel konus) yang berisi pigmen lembayung dan sel batang (sel basilus)yang berisi pigmen ungu. Kedua pigmen tersebut akan berpendar apabila terkena sinar, khususnya pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Itulah yang menyebabkan pigmen pada sel basilus berguna untuk situasi kurang terang, sementara pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna.  Jumlah sel batang semakin ke tengah akan semakin berkurang sehingga hanya ada sel konus saja di daerah bintik kuning .

Adaptasi Rodopsin
Pada sel basilus terdapat pigmen ungu yang  disebut rodopsin. Rodopsin merupakan suatu senyawa protein dan vitamin A sebagai hasil dari penguraian rodopsin jika terkena sinar misalnya sinar matahari. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap dimana mata sulit untuk melihat pada adaptasi tersebut. Durasi waktu pembentukan kembali disebut adaptasi gelap atau adaptasi rodopsin. 


Titik Dekat dan Titik Jauh
Titik dekat (punctum proximum) adalah jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata sedangkan titik jauh (punctum remotum) merupakan jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi. Saat mata manusia berada sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut. Hal itu berbeda ketika berada sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel.  Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus dibiaskan untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. 

Titik dekat mata pada anak- anak umumnya sangat pendek yaitu kira- kira 9 cm. Semakin usia bertambah, maka jarak titik dekat akan semakin panjang. Orang- orang yang berusia kira- kira 40 tahun sampai 50 tahun terdapat perubahan pada titik dekat mata sampai 50 cm sehingga memerlukan bantuan kaca mata cembung (positif) untuk membaca. 

Kelainan pada Mata
Presbiopi yaitu kondisi mata tua yang disebabkan  elastisitas lensa berkurang. Para penderita presbiopi memerlukan pertolongan lensa rangkap. 

Hipermetropi merupakan suatu kondisi penderitanya kesulitan untuk melihat suatu benda dari dekat secara jelas karena bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Kondisi tersebut menyebabkan . 

Miopi atau mata dekat menyebabkan penderita hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat sehingga benda yang jaraknya jauh tidak terlihat. Kondisi tersebut disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh  jatuh di depan retina. Penderita miopi  Lensa cekung (negatif) akan membantu penderita miopi. 

Astigmatisma, yaitu kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama. Hal ini menyebabkan fokus tidak sama karena bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Lensa silindris, dapat membantu penderita astigmatisma.

Katarak,  terjadi karena adanya pengapuran pada lensa sehingga pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.

Rabun senja  atau imeralopi, ketidakmampuan melihat atau rabun pada senja hari. 

Formulir Kontak