Ahzaa.Net: IPA
Materi IPA : Mengenal Lidah, Salah satu Organ Pencernaan, Struktur, Bagian, Penyakit dan Cara Menjaganya

Materi IPA : Mengenal Lidah, Salah satu Organ Pencernaan, Struktur, Bagian, Penyakit dan Cara Menjaganya

Lidah, meskipun sebagai bagian tubuh yang ukurannya kecil, namun sangat berperan penting dalam kelangsung hidup kita. Lidah berfungsi dalam mengunyah dan juga menelan makanan, serta untuk membantu berbicara dan melafalkan kata- kata secara jelas. 

Photo by Ave Calvar on Unsplash

Lidah merupakan organ yang berada di mulut kita yang berguna untuk membantu dalam mengunyah, berbicara dan bernapas. Lidah sebagai organ salah satu organ pencernaan, dapat menggerakkan makanan di sekitar mulut dan membantu ketika kita mengunyah dan menelan. 

Selain itu, lidah dapat membantu kita dalam berbicara dan menyusun kata- kata dengan jelas. Lidah dalam sistem pernapasan juga membantu saluran napas tetap terbuka. 

Struktur Lidah
Lidah sebagian besar terbuat dari otot yang ditambatkan di dalam mulut oleh jaringan yang kuat dan ditutup oleh mukosa. Lidah juga ditutup dengan berbagai jenis benjolan (papila) dan kuncup pengecap. 

Bagian  Lidah
Ada empat kuncup pengecap yaitu : 
  1. Filiform, yang terletak di dua pertiga bagian depan lidah dan tampak seperti benang. Papila form tidak mengandung kuncup pengecap. 
  2. Fungsi form, yaitu papila yang bentuknya seperti jamur dan treletak di sisi dan ujung lidah. 
  3. Circumvallate, yaitu bejolan kecil di bagian belakang lidah yang mengandung sekitar 250 kuncup pengecap. 
  4. Foliate, yaitu papila yang terletak di setiap sisi bagian belakang lidah. Papila ini tampak seperti lipatan jaringan kasar. 

Bagian Lidah yang Peka Terhadap Rasa
Lidah memiliki bagian- bagian yang peka terhadap rasa. 
  1. Ujung lidah, peka terhadap rasa manis
  2. Pinggir depan lidah, peka terhadap rasa asin 
  3. Pinggir belakang lidah, peka terhadap rasa masam
  4. Pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit 

Penyakit atau gangguan pada lidah 
  • Glositis, yaitu peradangan pada lidah (lidah berwarna kemerahan, membengkak, dan nyeri)
  • Glosodinia, yaitu perasaan terbakar atau nyeri di lidah
  • Lidah mati rasa, yaitu lidah tidak dapat merasakan apapun. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti alergi, gangguan autoimun, kerusakan saraf maupun kekurangan vitamin atau mineral tertentu. 

Cara menjaga kesehatan lidah 
  • Segera minum atau berkumur setelah makan 
  • Tidak makan makanan atau minum minuman yang terlalu panas, terlalu dingin atau pedas. 
 
Itulah pembahasan tentang lidah, sebagai bagian dari organ pengecap rasa. Semoga bermanfaat buat semuanya dalam menambah referensi belajar teman- teman. 

Selamat belajar dan salam.
Mengenal Hidung, Tempat Organ Penciuman, Fungsi, Struktur dan Bagian, Gangguan Penyakit pada Hidung serta Cara Menjaganya

Mengenal Hidung, Tempat Organ Penciuman, Fungsi, Struktur dan Bagian, Gangguan Penyakit pada Hidung serta Cara Menjaganya

Hidung merupakan tempat dari organ penciuman yang kita miliki. Sebagai pintu masuk ke sistem pernapasan, hidung dapat menghangatkan, menyejukkan dan menyaring udara yang masuk ke bagian dalam tubuh kita. 

Gambar oleh Susann Mielke dari Pixabay

Fungsi Hidung
Hidung memiliki banyak fungsi, seperti berkaitan dengan pernapasan dan indera penciuman. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang fungsi dari hidung, 
  1. Hidung memungkinkan udara masuk dan mengoksidasi tubuh kita. Hidung berperan penting dalam menyaring dan membersihkan udara yang masuk agar tidak terpapar kuman dan alergen 
  2. Hidung memberikan kita indera penciuman 
  3. Hidung menghangatkan dan melembabkan udara sehingga dapat memberikan rasa nyaman ke dalam sistem pernapasan kita. 

Bagian - bagian hidung 
Hidung terdiri atas bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar hidung meliputi akar hidung, puncak hidung dan dorsum hidung. 

Bagian Luar Hidung
Nama Bagian Hidung  Fungsi
 Akar hidung  bagian atas hidung yang terletak di antara alis, tempat hidung yang terhubung ke wajah kita
 Puncak hidung  bagian bawah hidung yang menampung lubang hidung dan berbentuk meruncing
 Dorsum hidung  bagian tengah hidung yaitu antara akar hidung dan puncak hidung.

Bagian Dalam Hidung 
Nama Bagian Hidung  Fungsi
 Silia  serabut yang berfungsi menangkap kotoran dan pertikel. Silia memindahkan kotoran dan partikel ke lubang hidung yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh. 
 Rongga hidung  tempat udara mengalir masuk dan keluar.
 Sel saraf  sel- sel yang berperan untuk meneruskan rangsang ke otak  Sel saraf ini juga berfungsi penting dalam memberikan indera penciuman. 
 Rambut hidung  rambut tempat kotoran dan debu yang ada di hidung
 Lubang hidung  lubang yang mengarah ke rongga hidung kita
 Sinus paranasal  kantung udara yang terhubung ke rongga hidung dimana kantung tersebut dapat menghasilkan lendir agar hidung tetap lembab.
 Septum  tulang dan tulang rawan yang memisahkan rongga hidung kita.
 Konka  lipatan yang menghangatkan dan melembabkan udara setelah kita menghirupnya. Konka juga berperan dalam membantu drainase hidung. Ada tiga konka di sepanjang hidung

Gangguan penyakit pada hidung 
Beberapa gangguan atau penyakit yang sering terjadi pada hidung adalah sebagai berikut :
  1. Polip, yaitu bagian dari sinus yang keluar dan menyerupai balon atau daging di daerah hidung 
  2. Sinusitis, yaitu peradangan daerah hidung 
  3. Mimisan, yaitu infeksi pada hidung karena demam, batuk pilek, atau akibat benturan pada hidung. 
  4. Anosmia, yaitu hidung tidak dapat mengenali bau. 

Cara menjaga organ hidung
  • Konsumsi makanan bervitamin 
  • Menjaga kebersihan hidung 
  • Tidak sering mencium benda dengan bau yang menyengat. 

Demikian tentang Hidung, Tempat Organ Penciuman, Fungsi, Struktur dan Bagian, Gangguan Penyakit pada Hidung serta Cara Menjaganya. Semoga pembahasan di atas bermanfaat untuk tambahan referensi belajar teman- teman. 

Selamat belajar 

Salam. 
Materi IPA : Rangkuman Indera Pendengaran Telinga, Bagian, Fungsi, Gangguan dan Cara Menjaganya

Materi IPA : Rangkuman Indera Pendengaran Telinga, Bagian, Fungsi, Gangguan dan Cara Menjaganya

Telinga merupakan organ yang berperan penting dalam pendengaran khususnya dalam mendeteksi dan menganalisis suara. Tidak hanya untuk mendengar saja, telinga juga membantu dalam hal keseimbangan tubuh. 

Gambar oleh Fabio dari Pixabay


Proses Mendengar
Gelombang suara memasuki lubang telinga sehingga menyebabkan gendang telinga (membran timphani bergetar). Getaran diteruskan ke telinga tengah ( tiga tulang  kecil) dan tulang kecil memperkuat serta mengirim gelombang suara ke telinga bagian dalam. Pada saat gelombang suara mencapai telinga bagian dalam, getaran dibuah menjadi energi listrik oleh sel- sel rambut (stereocilia) dan energi listrik dikirimkan melalui serabut saraf ke otak. 

Telinga Menjaga Keseimbangan
Selain mendengar, telinga juga berperan dalam membantu keseimbangan tubuh. Prosesnya adalah sebagai berikut, 

Telinga bagian dalam berisi saluran setengah lingkaran yang berisi cairan dan sensor seperti rambut. Saat kita menggerakkan kepala, cairan di dalam saluran berbentuk lingkaran ini bergerak dan menggerakkan sensor. Sensor kemudian mengirimkan informasi ini melalui saraf vestibular ke otak kita dan selanjutnya, mengirimkan sinyal ke otot-otot kita untuk membantu tetap seimbang.

Bagian - Bagian telinga
Telinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar meliputi daun telinga, lubang telinga dan saluran telinga. Sedangkan telinga tengah mencakup gendang telinga, tulang martil, landasan dan sanggurdi serta saluran eustachius. Telinga dalam meliputi tingkap jorong, rumah siput dan saraf pendengaran. 
Oleh Sanko - Karya sendiri berdasarkan: Anatomy of the Human Ear.svg, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=15962233
sumber : wikipedia


Nama Bagian Telinga Fungsi
 daun telinga mengumpulkan getaran suara
 lubang telinga saluran untuk meneruskan rangsang suara ke gendang telinga
 gendang telinga menangkap dan meneruskan getaran suara
 rumah siput/ kohlea mengubah getaran suara menjadi impuls yang akan diteruskan ke saraf pendengaran
 saluran setengah lingkaran alat keseimbangan tubuh
 saluran eustachius menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut dan menyeimbangkan tekanan udara  di dalam dan luar telinga
 saraf telinga meneruskan rangsangan suara ke otak
 

Gangguan pada Telinga 
Salah satu contoh gangguan yang dapat terjadi pada telinga adalah tuli. Tuli dapat disebabkan oleh faktor bawaan dari lahir, kerusakan pada saraf, maupun kotoran yang menyumbat. 

Menjaga Kesehatan Telinga
  1. Menjaga kesehatan organ pendengaran sangat diperlukan mengingat pentingnya organ tersebut dalam hidup kita. Beberapa cara dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut :
  2. Membersihkan saluran telinga dengan tepat dan teratur 
  3. Menghindari mendengar bunyi- bunyi-an yang keras
  4. Mengecilkan volume saat mendengarkan suara melalui headphone
  5. Mengenakan penyumbat telinga ketika berenang dan berada di tempat yang bising

Itulah pembahasan tentang indera pendengaran telinga, baik bagian- bagiannya, fungsi, gangguan dan cara menjaganya. Semoga pembahasan di atas bermanfaat buat semuanya. 

Salam. 

Sumber gambar : Oleh Sanko - Karya sendiri berdasarkan: Anatomy of the Human Ear.svg, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=15962233
Rangkuman Materi IPA : Indera Penglihatan Mata, Bagian- Bagian, Fungsi dan Gangguan pada Mata

Rangkuman Materi IPA : Indera Penglihatan Mata, Bagian- Bagian, Fungsi dan Gangguan pada Mata

Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali untuk belajar di AhzaaNet. Hari ini kita akan membahas tentang indera penglihatan yaitu mata, bagian- bagiannya, fungsi dan gangguan yang terdapat pada mata. Pembahasan akan berbentuk rangkuman agar mudah untuk dipelajari. 

Gambar oleh João dari Pixabay


Tentang Mata 
Mata merupakan organ sensorik yang memungkinkan kita untuk dapat melihat. Pada prinsipnya, mata bekerja dengan menangkap cahaya tampak dari dunia luar dan mengubahnya menjadi bentuk kemudian diinterpretasikan oleh otak. Otak tidak memiliki kemampuan sensorik sendiri namun membutuhkan mata dan indra lainnya, seperti pendengaran dan peraba untuk mengumpulkan informasi tentang dunia di sekitar kita.

Bagian- Bagian Mata dan Fungsinya 

sumber gambar : https://my.clevelandclinic.org/


 Nama Bagian Mata  Fungsi
 Kornea  menerima rangsang cahaya dan melindungi mata
 Pupil  mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata
 Lensa  memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina
 Retina  menangkap bayangan
 Sklera  bagian terluar bola mata yang berfungsi melindungi bagian dalam bola mata
 Cairan aqueous humor  meneruskan rangsangan cahaya ke retina
 koroid  bagian tengah bola mata yang terdiri atas selaput tipis dan selaput darah untuk mencegah berkas cahaya dipantulkan ke sekeliling kita
 saraf mata  meneruskan rangsangan ke otak
 iris  mengatur gerak pupil dan memberi warna mata
 otot mata  menggerakkan bola mata

Sementara itu, mata juga memiliki bagian luar diantaranya sebagai berikut :

 Nama Bagian Mata Fungsi
 Alis Mata mencegah keringat dan kotoran masuk ke mata
 kelenjar air mata menghasilkan air mata yang berguna membasahi kornea
 bulu mata mencegah kotoran masuk ke mata dan mengurangi intensitas cahay yang masuk ke mata
 kelopak mata melindungi bola mata dari benda asing dan membersihkan bola mata
 

Gangguan pada Mata
Adapun beberapa gangguan yang terjadi pada mata adalah sebagai berikut :

Gangguan Mata 
 Miopi (rabun jauh) bayangan jatuh di depan retina, ditolong dengan lensa cembung
 Hipermetropi (rabun dekat) bayangan jatuh di belakang retina, ditolong dengan lenda cekung
 Presbiopi (daya akomodasi lemah) biasanya terjadi ketika proses menua, ditolong dengan lensa rangkap/ cembung- cekung
 Astigmatisme  tidak dapat membedakan garis datar dan tegak, ditolong dengan lensa silinder
 Hemeralopi (rabun senja) kemampuan penglihatan menurun ketika senja tiba, ditolong dengan mengganti kornea 
 Katarak mata tertutup lapisan putih, ditolong dengan operasi katarak
 Juling kelainan akibat tidak serasinya otot mata kanan dan kiri sehingga arah pandangan kedua bola mata tidak sama
 xeroptalmia mengeringnya selaput kornea mata karena akibat kekurangan vitamin A terus menerus

Itulah tentang indera penglihatan mata, bagian- bagian, fungsi dan gangguan- gangguan yang terjadi pada mata. Nah, begitu berartinya mata sehingga kita harus menjaganya. Oleh karena itu kita dapat menjaga kesehatan organ mata yaitu :
a. mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A
b. melakukan aktivitas yang wajar dengan gadget, seperti membatasi waktu pemakaian, mengatur jarak ketika menggunakan gadget.
c. memakai kacamata pelindung saat berada di terik matahari. 

Semoga Bermanfaat yaa...

Salam. 
Mengenal Berbagai Wujud Benda : Karakteristik dan Contohnya

Mengenal Berbagai Wujud Benda : Karakteristik dan Contohnya

Benda di sekitar kita hadir dalam berbagai bentuk dan wujud, yang dapat dikategorikan berdasarkan keadaan fisiknya. Dalam kehidupan sehari- hari, kita pasti akan berinteraksi dengan berbagai benda- benda tersebut. Nah, pada tulisan ini, kita akan belajar tentang mengenal macam- macam wujud benda yaitu  padat, cair, dan gas, termasuk karakteristik serta contoh masing-masing.

Image by Elf-Moondance from Pixabay

Semoga dengan pembahasan ini, teman- teman tidak perlu bingung lagi membedakan benda- benda yang ada di sekitar berdasarkan wujudnya. Berikut ulasannya, 

1. Wujud Padat
Benda yang berwujud padat memiliki karakteristik bentuk dan volume yang tetap. Partikel-partikelnya teratur dan sangat rapat, menyebabkan benda padat memiliki struktur yang kaku dan tidak mudah berubah bentuk. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel di dalam benda padat sangat kuat, membuatnya sulit untuk dipisahkan atau diubah bentuknya tanpa penerapan gaya yang signifikan.

Contoh dari benda padat adalah sebagai berikut :
Besi
Besi adalah contoh klasik dari benda padat. Dengan struktur kristal yang teratur, besi sangat kuat dan sering digunakan dalam konstruksi dan pembuatan peralatan.

Kayu
Kayu memiliki struktur yang juga padat dan digunakan secara luas dalam pembuatan furnitur dan bangunan.

Es
Es adalah air dalam bentuk padat yang dapat diamati pada suhu di bawah titik beku air (0°C).

2. Wujud Cair
Benda cair memiliki karakter seperti volume tetap tetapi bentuknya dapat berubah sesuai dengan wadahnya. Partikel-partikel dalam cairan tidak sekompak pada padatan dan memiliki ruang gerak yang lebih bebas. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel cukup kuat untuk menjaga volume, tetapi tidak cukup kuat untuk mempertahankan bentuk yang kaku. Hal ini memungkinkan cairan mengalir dan mengisi bentuk wadah tempat ia berada.

Contoh benda cair adalah sebagai berikut :
Air
Air adalah contoh cairan yang paling umum. Dengan sifatnya yang mudah mengalir, air digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari seperti minum, mandi, dan memasak.

Minyak
Minyak memiliki viskositas lebih tinggi daripada air dan digunakan dalam memasak serta sebagai pelumas dalam mesin.

Alkohol
Alkohol adalah cairan yang sering digunakan dalam industri kimia, medis, dan sebagai bahan dasar dalam minuman beralkohol.

3. Wujud Gas
Benda yang berwujud gas memiliki karakteristik diantaranya bentuk atau volume yang tetap. Partikel-partikel dalam gas tersebar luas dan bergerak dengan bebas. Gaya tarik-menarik antar partikel sangat lemah, memungkinkan gas mengembang dan mengisi volume ruang yang tersedia. Gas dapat dengan mudah dikompresi atau dikembang, tergantung pada tekanan dan suhu lingkungan sekitarnya.

Contoh benda gas yaitu :
Oksigen
Oksigen adalah gas yang sangat penting untuk respirasi makhluk hidup. Oksigen hadir di atmosfer dan digunakan dalam proses pernapasan.

Karbon Dioksida
Karbon dioksida adalah hasil dari proses pernapasan manusia dan pembakaran bahan bakar. Gas ini juga digunakan dalam industri minuman bersoda.

Hidrogen
Hidrogen adalah gas yang paling ringan dan digunakan dalam industri sebagai bahan bakar serta dalam reaksi kimia untuk pembuatan berbagai produk.

Perubahan Wujud
Benda dapat berubah wujud dari satu bentuk ke bentuk lain melalui proses fisika, seperti peleburan, pembekuan, penguapan, dan kondensasi. Misalnya, air (cair) dapat berubah menjadi es (padat) pada suhu rendah, atau menjadi uap air (gas) ketika dipanaskan. Proses-proses ini dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan.
  1. Peleburan: Perubahan dari padat ke cair, seperti es yang meleleh menjadi air.
  2. Pembekuan: Perubahan dari cair ke padat, seperti air yang membeku menjadi es.
  3. Penguapan: Perubahan dari cair ke gas, seperti air yang mendidih dan berubah menjadi uap.
  4. Kondensasi: Perubahan dari gas ke cair, seperti uap air yang mendingin dan menjadi titik-titik air pada permukaan yang dingin.

Itulah pembahasan singkat tentang wujud benda, karakteristik dan contohnya. Semoga ulasan di atas bermanfaat buat teman- teman semuanya dalam belajar. 

Selamat belajar...

Salam. 
Gerak pada Tumbuhan, Macam- Macam dan Contohnya

Gerak pada Tumbuhan, Macam- Macam dan Contohnya

Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga bisa bergerak meskipun dalam gerak yang sangat lambat dan sulit untuk kita ketahui gerakan tumbuhan tersebut. Tumbuhan dapat bergerak disebabkan oleh rangsangan atau stimulus dari dalam maupun dari luar tumbuhan itu sendiri. 

Image by Jill Wellington from Pixabay

Nah, berikut ini beberapa macam gerak tumbuhan dibedakan dari luar maupun dari dalam tumbuhan. 

1. Gerak Esionom (Etionom)
Gerak esionom (etionom) merupakan gerak tumbuhan yang disebabgkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari luar. Ada tiga jenis gerak esionom (etionom) yaitu gerak tropisme, gerak nasti dan gerak taksis. 

A. Gerak tropisme 
Gerak tropisme merupakan gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, baik yang menuju sumber rangsang maupun yang menjauhi sumber rangsang. Bagian dari tumbuhan yang bergerak dapat terjadi pada cabang, daun, kuncup bunga maupun sulur tumbuhan. 

Gerak tropisme dapat berupa tropisme positif, dimana arah geraknya menuju sumber rangsang maupun tropisme negatif, dimana arah geraknya menjauhi sumber rangsang. 

Gerak tropisme juga dibedakan menjadi beberapa gerak, sesuai dengan sumber rangsangnya seperti fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme. 

a. Fototropisme 
Fototropisme pada tumbuhan merupakan gerak bagian dari tumbuhan akibat rangsangan berupa cahaya. Fototropisme dapat dilihat pada tanaman yang tumbuh membelok ke arah cahaya. Contoh dari fototropisme adalah tanaman tumbuh berbelok mendekati arah cahaya yang datang dari jendela. 

b. Geotropisme 
Geotropisme merupakan gerak tumbuhan yang terpengaruh oleh gaya gravitasi bumi. Contoh dari gerak geotropisme adalah gerakan akar yang menuju ke bawah atau ke kedalaman tanah. 

c. Hidrotropisme 
Hidrotropisme merupakan gerak tumbuhan yang terpengaruh oleh rangsangan air. Hidrotropisme dapat dilihat pada bagian tumbuhan yaitu ujung akar yang bergerak menuju sumber air. 

d. Kemotropisme 
Kemotropisme merupakan gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh zat kimia tertentu seperti gerak ujung akar menuju pupuk (zat kimia).

e. Tigmotropisme 
Tigmotropisme atau sering dikenal sebagai haptotropisme merupakan gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang sentuhan atau persinggungan. Tigmotropisme sering ditemukan pada tanaman anggur, semangka, kacang panjang, pare, sirih yang uju sulurnya membelit. 

B. Gerak Nasti 
Kebalikan dari gerak tropisme, Gerak nasti merupakan gerak tumbuhan yang arah geraknya tidak terpengaruh oleh datangnya rangsangan. Gerak nasti dapat dibedakan menjadi beberapa gerak, yaitu gerak fotonasti, niktinasti, tigmonasti, termonasti, dan nasti kompleks. 

a. Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Gerak fotonasti dapat ditemukan pada bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang mekar di sore hari. Selain itu contoh fotonasti dapat dilihat pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) yang mekar pada siang hari dan menguncup pada malam hari. 

b. Niktinasti 
Niktinasti yang juga disebut sebagai gerak tidur merupakan gerak nasti yang diakibatkan karena rangsangan gelap. Gerak niktinasti dapat dilihat pada beberapa tanaman seperti tanaman polong- polongan. Pada tanaman tersebut, daun majemuk akan mengatup  di malam hari dan akan membuka kembali pada keesokan harinya saat matahari sudah terbit. Niktinasti terjadi karena sel- sel motor di persendian tangkai daun atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. 

c. Tigmonasti (Seismonasti)
Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan karena rangsangan sentuhan atau getaran. Seismonasti dapat dilihat pada daun putri malu (Mimosa pudica) yang menutup jika disentuh. Proses mengatupnya daun putri malu tersebut diakibatkan karena adanya rangsangan sentuhan yang menyebabkan terjadinya aliran air menjauhi bagian yang disentuh tersebut. Air yang mengalir akan menyebabkan kadar air di daerah- daerah yang terkena sentuhan berkurang dan tekanan turgor mengecil. 

d. Termonasti 
Termonasti merupakan gerak nasti yang terjadi karena adanya rangsangan suhu. Termonasti dapat ditemukan pada bunga tulip yang mekar apabila temperaturnya mendadak naik dan akan menutup kembali jika temperatur menurun. 

e. Nasti Kompleks 
Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa rangsang sekaligus. Nasti kompleks terjadi pada stomata yang membuka dan menutup. 


C. Gerak Taksis    
Taksis merupakan gerak sebagian atau seluruh tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arahnya dipengaruhi oleh datangnya rangsang. Macam rangsangan meliputi cahaya (fototaksis) dan zat kimia (kemotaksis). 

Contoh gerak fototaksis terjadi pada gerak Euglena yang bergerak menuju cahaya, sementara gerak kemotaksis terjadi pada gerak spermatozoid yang bergerak menuju sel telur.

2. Gerak Endonom 
Gerak endonom merupakan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan atau faktor - faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Gerak endonom dapat terjadi pada tumbuhan yang diakibatkan oleh perubahan kadar air pada bagian tumbuhan (higroskopis). Tumbuhan yang mengalami gerak higroskopis tersebut seperti pecahnya kulit buah polong- polongan seperti lamtoro dan turi. Selain itu, higroskopis dapat ditemukan pada tumbuhan lumut dan tumbuhan paku yang membuka kotak sporanya. 

Demikian macam- macam gerak yang terjadi pada tumbuhan dan contohnya. Semoga pembahasan di atas dapat membantu teman- teman dalam belajar khususnya materi gerak pada tumbuhan.

Selamat belajar dan tetap semangat.

Salam. 
Proses Respirasi yang Terjadi pada Tumbuhan: Pengertian, Proses dan Faktor Lajunya

Proses Respirasi yang Terjadi pada Tumbuhan: Pengertian, Proses dan Faktor Lajunya

Respirasi merupakan proses mobilisasi energi yang dilakukan oleh jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi  untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Respirasi dapat terjadi pada semua tingkatan organisme hidup dari satuan terkecil yaitu sel hingga individu. 

Image by 2023852 from Pixabay

Sebagian besar proses respirasi memerlukan oksigen sebagai oksidator dan reaksi inilah dikenal sebagai respirasi aerob. Meskupun demikian, ada pula proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, atau yang dikenal sebagai respirasi anaerob. 

Respirasi aerob merupakan respirasi yang membutuhkan oksigen, sedangkan respirasi anaerob merupakan respirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan oksigen

Pada hakekatnya, respirasi merupakan reaksi reduksi, yaitu senyawa organik teroksidasi menjadi karbondioksida dan oksigen yang diserap akan mengalami reduksi menjadi air. 

Respirasi pada Tumbuhan 
Resporasi pada tumbuhan dikenal dengan sebutan fotorespirasi. Senyawa karbohidrat merupakan komponen utama senyawa respirasi khususnya pada tumbuhan tinggi. Respirasi pada tumbuhan merupakan kebalikan dari proses fotosintesis. 

Respirasi pada tumbuhan merupakan kebalikan dari proses fotosintesis. 
Source : Shutterstock


Secara umum, respirasi dituliskan sebagai berikut :

C6H12O6 + 6O2→ 6CO2 + 6H2O + Energi

Melalui rumus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut,
  • Glukosa + Oksigen Karbondioksida + air + energi (dalam bentuk ATP)
  • Perubahan energi kimia menjadi ATP (adenosin trifosfat), glukosa yang berperan sebagai zat makanan kemudian diurai dan teroksidasi menghasilkan energi. 
  • Energi dilepaskan secara bertahap dan akan menghasilkan kira- kira 2.800 - 3.000 Kilojoule/ mol

Energi yang dilepas pada proses respirasi akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan, perbaikan, pergerakan dan metabolisme makhluk hidup. 

Proses Respirasi Tumbuhan
Proses respirasi dimulai dengan adanya penangkapan oksigen dari lingkungan. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan proses difusi melalui ruang antarsel, dinding sel, sitoplasma dan membran sel. 

Pada proses respirasi, oksigen yang digunakan akan melalui beberapa tahapan seperti glikolisis, daur krebs dan rantai transportasi elektron respiratori. 

Glikolisis 
Glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi molekul asam piravat. 

Daur Krebs
Daur Krebs merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi karbondioksida dan air serta energi kimia.

Rantai transportasi elektron respiratori 
Hasil sampingan respirasi akan berwujud air, yang kemudian akan dibuang ke luar tubuh melalui stomata. 

Faktor Laju Respirasi pada Tumbuhan 
Laju respirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faltor antara lain sebagai berikut :

Ketersediaan substrat (senyawa awal)
Tumbuhan yang memiliki kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula dan sebaliknya. 

Ketersediaan oksigen 
Ketersediaan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk proses respirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. 

Suhu 
Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10° C, namun hal in tergantung pada masing- masing spesies. 

Usia tumbuhan
Usia tumbuhan mempengaruhi laju respirasi. Laju reaksi yang lebih tinggi ditunjukkan oleh tumbuhan yang lebih muda, dan sebaliknya laju reaksi yang lebih rendah ditunjukkan oleh tumbuhan yang lebih tua. 

Demikian Proses Respirasi yang Terjadi pada Tumbuhan secara proses dan faktor- faktor yang mempengaruhi lajunya. Semoga pembahasan ini bermanfaat buat teman- teman yang sedang belajar tentang materi respirasi pada tumbuhan. Selamat belajar dan tetap semangat.

Salam. 
Pengertian Fotosintesis, Proses, Hasil dan Faktor Penentu Lajunya

Pengertian Fotosintesis, Proses, Hasil dan Faktor Penentu Lajunya

Fotosintesis sangat berperan penting bagi kehidupan di muka bumi. Pasalnya, hampir sebagian besar oksigen yang dibutuhkan makhluk hidup dihasilkan oleh proses tersebut. Sebenarnya, apakah sih proses fotosintesis itu? Bagaimana terjadinya dan faktor apa saja yang memengaruhi laju fotosintesis, berikut penjelasannya.

Image by eko pramono from Pixabay

Pengertian Fotosintesis 
Fotosintesis merupakan suatu proses yang dilakukan oleh organisme seperti tumbuhan hijau, alga dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi nutrisi atau energi terpakai dengan bantuan energi cahaya. Beberapa organisme yang dapat menghasilkan energi melalui proses fotosintesis tersebut dikenal dengan sebutan fototrof.

Fotosintesis dalam prosesnya mengikat karbon bebas dari CO2 dan mengubahnya menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi, dan oleh karenanya, fotosintesis dapat disebut sebagai salah satu cara asimilasi karbon. 

Tumbuhan yang dapat mensintesis makanan secara langsung dari senyawa organik memiliki sifat autotrof. Tumbuhan autotrof menggunakan karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya dan energi yang diperlukan dalam menjalankan proses tersebut berasal dari proses fotosintesis. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk membentuk senyawa organik lainnya seperti selulosa dan dapat digunakan pula sebagai bahan bakar. 

Tumbuhan menangkap cahaya matahari menggunakan klorofil, yaitu pigmen yang memberikan warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terletak dalam organel yang dikenal sebagai kloroplas. 

Klorofil akan menyerap cahaya matahari yang dimanfaatkan dalam fotosintesis. Meskipun tumbuhan berwarna hijau banyak mengandung kloroplas dan dapat menghasilkan energi, namun hanya pada bagian daun saja sebagian besar energi yang dihasilkan. Pada daun, terdapat mesofil, yaitu lapisan sel yang mengandung setengah juta kloroplas tiap milimeter persegi. Cahaya tanpa warna akan melewati lapisan epidermis dan cahaya yang transparan akan menuju mesofil dimana sebagian besar proses fotosintesis terjadi. 

Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Hijau 
Proses fotosintesis terjadi karena ada komponen- komponen yang ada di dalamnya. Komponen- komponen atau bahan- bahan tersebut  diperlukan dalam proses yang akan berlangsung. 

Komponen Fotosintesis 
Tumbuhan memerlukan bahan- bahan dalam proses fotosintesis. Adapun bahan- bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
  • Air 
  • Karbondioksida
  • Cahaya Matahari 
  • Klorofil

Air
Air pada tumbuhan berasal dari dalam tanah. Air akan diserap oleh bagian akar yang dikenal sebagai rambut akar dan masuk ke batang melalui pembuluh kayu. Air yang mengandung zat hara, akan dialirkan ke seluruh bagian tumbuhan seperti ranting dan daun. 

Karbondioksida 
Karbondioksida akan masuk dari udara ke tubuh tumbuhan melalui stomata dan lentisel. Stomata merupakan pori mikroskopik. 

Energi Matahari 
Energi cahaya  akan diserap oleh klorofil dan kemudian menggerakkan sintesis molekul makanan (air hara) dalam kloroplas.

Persamaan Kimia Proses Fotosintesis
Proses pembuatan makanan melalui fotosintesis dapat dirumuskan secara kimia melalui rumus molekul berikut ini,

6CO2 + 6H2O + Energi Cahaya → C6H12O6 + 6O2

Pada rumus tersebut dapat dijabarkan penjelasannya sebagai berikut :
  • Karbondioksida + air (dibantu energi cahaya) → glukosa + oksigen 
  • Energi cahaya diperlukan agar menghasilkan energi kimia. 
  • Energi cahaya membantu transfer elektron dari H2O ke CO2
  • Hasil fotosintesis berupa glukosa yaitu sejenis karbohidrat. Selain itu, fotosintesis menghasilkan oksigen yang dibutuhkan makhliuk hidup untuk bernapas.

Image by brgfx on Freepik

Faktor Penentu Laju Proses Fotosintesis
Laju Proses fotosintesis ditentukan oleh beberapa faktor utama seperti intensitas cahaya, konsentrasi karbondioksida, suhu, kadar air dan kadar fotosintesis.

Intensitas cahaya 
Laju proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik apabila terdapat banyak cahaya matahari. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari, maka semakin maksimal laju proses fotosintesis. 

Konsentrasi karbondioksida 
Karbondioksida yang banyak atau melimpah di udara akan menentukan laju fotosintesis karena karbondioksida merupakan salah satu bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis. 

Suhu 
Fotosintesis dapat bekerja pada suhu yang optimal dan meningkatnya suhu, maka laju fotosintesis akan juga semakin meningkat.

Kadar Air 
Kadar air yang sedikit akibat kekurangan air akan menyebabkan stomata menutup. Hal ini tentu saja akan menghambat penyerapan karbondioksida dan kemudian akan mengurangi laju fotosintesis. 

Kadar Fotosintesis 
Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) seperti karbohidrat yang berkurang akan menyebabkan laju fotosintesis naik, dan sebaliknya, apabila kadar fotosintat bertambah maka laju fotosintesis akan berkurang. 

Demikian tentang fotosintesis, baik pengertian, proses yang terjadi, hasil dan faktor penentu lajunya. Semoga pembahasan di atas memudahkan teman- teman dalam belajar materi fotosintesis. Selamat belajar dan semoga bermanfaat.

Salam. 
Mengenal Atmosfer:  Pengertian, Sifat, Susunan, Lapisan dan Manfaatnya Bagi Kehidupan di Muka Bumi

Mengenal Atmosfer: Pengertian, Sifat, Susunan, Lapisan dan Manfaatnya Bagi Kehidupan di Muka Bumi

Bumi memiliki selubung yang berupa lapisan- lapisan gas yang merupakan gabungan dari berbagai gas yang berlapis- lapis dan tidak berwarna. Lapisan- lapisan gas yang menyelubungi bumi seringkali disebut sebagai atmosfer. 

Gambar oleh Sathish kumar Periyasamy dari Pixabay

Sebagai selubung bumi, atmosfer berfungsi sebagai pelindung di bumi dari sinar matahari yang energinya sangat kuat pada siang hari. Selain itu, atmosfer juga melindungi bumi maupun benda- benda langit yang akan jatuh ke bumi.

Pengertian Atmosfer 
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu atmos, berarti uap dan saphira yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer dapat didefinisikan sebagai lapisan gas yang menyelimuti bumi. Lapisan atmosfer, terpengaruh gaya gravitasi bumi sehingga keberadaannya tetap ada di tempatnya. 

Sifat Atmosfer
Atmosfer secara fisik dapat dirasakan dan keberadaannya dapat diperkirakan. Oleh karenanya, atmosfer memiliki beberapa sifat diantaranya :
  • Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan
  • Bersifat dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan menyusut 
  • Bersifat transparan terhadap berberapa bentuk radiasi 
  • Memiliki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan 

Ketebalan atmosfer
Secara pasti,  lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi tidak dapat diukur dengan spesifik. Hal ini disebabkan oleh batas antara lapisan atmosfer bumi dengan ketebalan luar yang tidak jelas. Adapun beberapa ahli memperkirakan ketebalan atmosfer mencapai 650 km. 

Susunan Atmosfer
Atmosfer terdiri atas gas- gas dan senyawa kimia. Gas- gas dalam atmosfer dibedakan menjadi dua kelompok yaitu gas konstan dan gas variabel. Gas konstan jumlahnya bersifat permanen sedangkan gas variabel jumlahnya berubah- ubah. 

Gas konstan  yang jumlahnya tetap atau permanen berupa gas nitrogen, oksigen, hidrogen, helium dan beberapa gas lainnya seperti argon, neon, krypton, dan xenon. Gas- gas tersebut memiliki proporsi yang tetap pada permukaan bumi dan berada di ketinggian kira- kira 25 km. Adapun gas- gas tersebut yang tercampur disebut sebagai udara kering. Udara kering murni tidak pernah ada di alam ini. Pasalnya terdapat uap air di udara yang jumlahnya berubah- ubah dan keberadaan udara yang tercemar, misalnya oleh debu. Udara inilah yang dikenal sebagai udara alam (natural air).

Gas variabel yang jumlahnya berubah terdiri atas uap air, karbon dioksida, dan ozon. Ketiganya berperan dalam pertukaran panas oleh atmosfer, matahari, bumi dan bagian- bagian atmosfer sendiri. 

Nitrogen dan oksigen menjadi gas yang terbanyak jumlah volume udaranya yaitu mencapai 99%. Akan tetapi, kedua gas tersebut bersifat pasif terhadap proses meteorologi. Selain Nitrogen dan Oksigen, ada beberapa gas- gas penting lainnya dalam proses meteorologi seperti 
  1. Uap air (H2O), yang dapat berubah wujud dari fase gas menjadi fase cair dan padat.
  2. Karbondioksida (CO2), gas yang dapat menjadi inti kondensasi
  3. Ozon (O3), gas yang berperan menyerap sinar ultraviolet yang berbahaya bagi manusia.

Lapisan Atmosfer 
Berdasarkan ketinggian dan perubahan suhunya, atmosfer dapat digolongkan menjadi empat lapisan yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer (ionosfer).

Troposfer 
Dalam atmosfer, troposfer merupakan lapisan terbawah. Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 0 hingga 16 km. Lapisan troposfer memiliki beberapa karakteristik dan sifat diantaranya :
  • Troposfer berpengaruh terhadap kehidupan di bumi dan merupakan tempat beberapa peristiwa yang berkaitan dengan cuaca terjadi. Lapisan troposfer merupakan satu- satunya lapisan di atmosfer yang mengandung uap air. 
  • Troposfer memiliki temperatur yang berubah- ubah, dimana semakin tinggi permukaan, maka akan semakin rendah temperaturnya.
  • Troposfer mempunyai ketinggian dan ketebalan lapisan yang berbeda- beda disetiap bagian bumi. 
  • Troposfer terdiri atas beberapa lapisan yaitu lapisan planetair (0-1 km), lapisan konveksi (1-8 km), dan lapisan tropopause (8-12 km). Lapisan tropopause ini membatasi lapisan troposfer dengan lapisan di atasnya dan pada lapisan inilah gerakan udara vertikal  (konveksi) terhenti. 

Stratosfer 
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 16 - 50 km. Lapisan stratosfer memiliki ciri- ciri  sebagai berikut :
  • Lapisan stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu 
a. lapisan isoterm, terletak diantara 16 - 20 km, temperatur tetap (-50°C).
b. lapisan panas, terletak 21 - 35 km, temperatur antara -50°C sampai 50°C
c. lapisan campuran teratas, terletak antara 36 - 50 km, temperatur antara -70°C sampai 80°C

  • Lapisan stratosfer disebut juga sebagai ozonosfer karena pada lapisan ini tedapat lapisan ozon (O3). Lapisan ozon merupakan lapisan yang menjadi pelindung permukaan bumi  dari pancaran sinar ultraviolet matahari yang berlebihan sehingga tidak dapat merusak kehidupan di bumi. 
  • Lapisan Stratosfer juga terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer. 
  • Stratosfer memiliki suhu yang tetap (konstan). 

Mesosfer 
Mesosfer berada di ketinggian antara 50 - 80 km. Lapisan mesosfer dapat melindungi bumi dari tumbukan benda- benda langit seperti meteor. Meteor yang akan jatuh ke bumi akan terbakar menjadi kepingan- kepingan kecil karena adanya gesekan dengan udara. 

Termosfer 
Termosfer merupakan lapisan udara yang berada di ketinggian lebih dari 80 km. Termosfer memiliki ciri dan karakteristik antara lain :
  • Pada lapisan termosfer, sebagian molekul dan atom- atom atmosfer mengalami proses ionisasi sehingga lapisan termosfer seringkali disebut lapisan ionosfer. 
  • Lapisan termosfer memiliki lapisan inversi, yaitu semakin tinggi maka suhunya semakin tinggi pula. Lapisan termosfer memiliki suhu yang cukup tinggi, mencapai ratusan derajat celcius.
  • Lapisan termosfer mempunyai partikel- partikel ion yang berfungsi sebagai pemantul gelombang radio. Lapisan termosfer terbagi menjadi tiga lapisan yaitu lapisan E (lapisan Kennely Heavyside dengan ketinggian antara 100 - 200 km), lapisan F atau lapisan Appleton (200 - 400 km) dan lapisan atom (400 - 800 km).
Pada lapisan E dan F, terjadi pemantulan gelombang radio yaitu gelombang panjang dan gelombang pendek. 

Manfaat Atmosfer
Atmosfer memiliki peranan penting bagi kehidupan di muka bumi. Diantara manfaat penting atmosfer adalah sebagai berikut :
a. memantulkan kembali sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari
b. melindungi bumi dari benturan benda- benda langit seperti meteor 
c. pemantul gelombang radio untuk proses telekomunikasi 
d. menjaga kestabilan suhu udara sehingga udara slalu stabil, tidak terlalu panas di siang hari dan tidak terlalu dingin di malam hari. 
e. menjaga temperatur bumi
f. sumber gas dan uap pembuat hujan 
g. membantu makhluk hidup dalam pemenuhan oksigen untuk bernapas. 

Demikian tentang atmosfer, pengertian, sifat, susunan, lapisan dan manfaatnya bagi kehidupan di muka bumi. Semoga pembahasan materi ini dapat memudahkan teman- teman yang sedang mempelajari materi tentang atmosfer. 

Semoga bermanfaat 

Salam. 
Rangkuman Materi dan Latihan Soal IPA Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 4 Getaran, Gelombang, dan Cahaya  Part III Cahaya dan Alat Optik

Rangkuman Materi dan Latihan Soal IPA Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 4 Getaran, Gelombang, dan Cahaya Part III Cahaya dan Alat Optik

Hai sahabat Ahzaa, kita lanjutkan ke bagian III dari materi IPA kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Kurikulum Merdeka  Bab 4 tentang Getaran, Gelombang, dan Cahaya. Bagian ini akan membahas sub bab ketiga yaitu cahaya dan alat optik melalui rangkuman materi dan latihan soal. 

Gambar oleh S. Hermann & F. Richter dari Pixabay

Oya, bagian satu dan bagian dua, dapat teman- teman pelajari pada postingan sebelumnya. 

Baik, langsung saja yaa, berikut rangkuman materi dan latihan soalnya, selamat belajar dan tetap semangat...

Rangkuman Materi dan Latihan Soal IPA Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 4 Getaran, Gelombang, dan Cahaya  Part III Cahaya dan Alat Optik 

1. Berdasarkan sumber cahaya, semua benda dapat dibagi menjadi dua yaitu benda yang mampu memancarkan cahaya sediri dan benda yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri atau akibat proses pemantulan cahaya.

2. Cahaya dapat dipantulkan jika menumbuk suatu permukaan bidang benda.  

3. Pemantulan baur (difus) terjadi apabila cahaya dipantulkan di bidang yang kasar, tidak rata atau tidak halus seperti kertas, aspal, dan tembok.

4. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata dan licin seperti cermin datar. 

5. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya dan sudut datangnya cahaya memiliki besar yang sama.

6. Cahaya dapat dibiaskan, artinya perambatan cahaya dapat dibelokkan dari arah sumber awal. 

Pembiasan cahaya dapat terjadi apabila cahaya melalui dua medium dengan kerapatan optik yang berbeda. 

Ketika cahaya merambat melalui medium dengan kerapatan yang rendah, maka kecepatan cahaya akan menurun. 

Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda maka semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi. 

Pembiasan cahaya tidak akan terjadi apabila posisi cahaya masuk tegak lurus dengan bidang batas kedua medium. 

7. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yaitu perambatannya tidak memerlukan medium seperti halnya gelombang tali atau gelombang suara.

8. Beberapa contoh gelombang elektromagnetik adalah sinar gamma, sinar X, sinar UV, inframerah, gelombang mikro, gelombang radio. 

9. Seseorang dapat melihat benda yang berwarna-warni karena ada cahaya tampak yang diterima oleh mata dimana cahaya tampak mengenai benda dan terpantul hingga menuju mata dan warena- warna yang diterima mata tersebut yang memberikan kesan warna hijau, biru dan seterusnya.

10. Warna-warna cahaya yang dapat dilihat oleh mata sangat bergantung pada panjang gelombang dari gelombang cahaya yang masuk ke mata. Sebagai contoh cahaya hijau yang memiliki panjang gelombang sekitar 500 nm (nanometer) akan dapat terlihat apabila benda-benda yang berwarna hijau menyerap semua spektrum cahaya selain panjang gelombang 500 nm.

11. Mata dibalut oleh tiga lapis jaringan yang memiliki fungsi dan ketebalan berbeda yaitu :
a. Lapisan luar adalah lapisan sklera, yang mana lapisan ini membentuk kornea. 
b. Lapisan tengah disebut sebagai lapisan koroid, yang membentuk iris mata. 
c. Lapisan dalam atau retina mata.

12. Proses penglihatan pada mata
  • Sklera membentuk putih mata dan bersambung dengan bagian depan yang bening yang disebut kornea. 
  • Kornea merupakan tempat cahaya masuk ke mata. 
  • Lapisan kornea mata terluar bersifat kuat dan tembus cahaya.
  • Fungsi kornea adalah melindungi bagian yang sensitif  yang berada di belakangnya dan membantu memfokuskan bayangan pada retina.
  • Setelah melewati kornea, selanjutnya cahaya akan dibawa menuju pupil. Pupil adalah bagian berwarna hitam yang merupakan jalan masuk cahaya ke dalam mata dan dikelilingi oleh iris. 
  • Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju lensa yang bersifat fleksibel.
  • Otot siliar yang ada dalam mata akan membantu mengubah kecembungan lensa mata.
  • Cahaya akan melewati lensa kemudian akan membentuk bayangan yang jatuh tepat di retina, yaitu sel yang sensitif  terhadap cahaya matahari atau saraf  penerima rangsang sinar (fotoreseptor). Retina terdiri atas dua macam sel fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel kerucut menjadikan kamu melihat berbagai warna dan sel batang akan menunjukkan responsnya ketika berada di tempat yang redup.

13. Seseorang yang mengalami buta warna mengalami ketidakmampuan dalam membedakan warna. Hal ini disebabkan oleh kekurangan pada sel kerucut. 

14. Alat optik dikenal sebagai alat bantu penglihatan. Fungsinya adalah untuk melihat benda- benda yang jauh seperti bintang.

15. Alat optik yang digunakan untuk melihat benda- benda yang jauh menjadi lebih jelas terlihat dikenal dengan nama teleskop. 

16. Teleskop sederhana merupakan perpaduan antara dua lensa cembung yang terletak pada bagian dalam badan teropong. Lensa yang lebih besar disebut sebagai lensa objektif, sementara yang lebih kecil adalah lensa okuler. Lensa okuler letaknya berada di dekat mata. Lensa objektif  membentuk sebuah bayangan dan kemudian bayangan tersebut akan diperbesar oleh lensa okuler.

Baik, kita lanjutkan ke latihan soal yaa....

Latihan Soal IPA Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 4 Getaran, Gelombang, dan Cahaya  Part III Cahaya dan Alat Optik 

1. Berikut ini contoh benda yang merupakan sumber cahaya adalah ....
a. bintang 
b. bulan 
c. bumi 
d. planet 


2. Bulan merupakan salah satu benda langit yang tidak mampu memancarkan cahaya sendiri. Pernyataan yang tepat adalah ....
a. bulan menyerap cahaya dari bintang di langit 
b. bulan memantulkan cahaya dari benda langit lain yaitu matahari 
c. bulan menerima pantulan cahaya dari bumi 
d. bulan memantulkan cahaya dari beberapa benda langit lainnya, termasuk matahari dan bintang - bintang 


3. Cahaya yang memantul pada bidang kasar atau tidak rata, maka pemantulan yang terjadi ....
a. teratur 
b. tidak teratur 
c. tegak lurus 
d. diteruskan 


4. Jika suatu cahaya memantul pada bidang datar seperti cermin, maka akan terjadi ....
a. pemantulan baur 
b. pemantulan tidak teratur
c. pemantulan teratur 
d. pemantulan ke segala arah 


5. Pernyataan yang tepat tentang besar sudut yang dibentuk oleh pemantulan teratur dan pemantulan baur adalah ....
a. sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut darimana datangnya cahaya 
b. sudut pantulan cahaya besarnya tidak sama dengan sudut darimana datangnya cahaya
c. sudut pantulan cahaya lebih besar daripada sudut darimana datangnya cahaya
d. sudut pantulan cahaya lebih kecil daripada sudut darimana datangnya cahaya


6. Kedalaman air sungai yang bersih dan jernih akan terlihat dangkal meskipun pada kenyataannya dalam. Hal ini menunjukkan sifat cahaya ....
a. dapat dipantulkan 
b. dapat merambat 
c. dapat dibiaskan 
d. dapat diluruskan 


7. Pernyataan yang tepat berkaitan dengan terjadinya sifat pembiasan adalah ....
a. Sifat pembiasan dapat terjadi ketika cahaya melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik yang sama 
b. Sifat pembiasan dapat terjadi ketika cahaya melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda 
c. Sifat pembiasan dapat terjadi ketika cahaya melalui beberapa medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda 
d. Sifat pembiasan dapat terjadi ketika cahaya melalui beberapa medium yang memiliki kerapatan optik yang sama 


8. Kecepatan cahaya saat merambat melalui medium dengan kerapatan tendah ke medium yang lebih rapat adalah ....
a. meningkat 
b. tetap atau sama 
c. tidak stabil 
d. menurun 


9. Efek pembiasan yang terjadi ketika perubahan kecepatan cahaya semakin besar saat melalui dua medium yang berbeda adalah ....
a. semakin kecil 
b. konstan 
c. semakin besar 
d. tidak stabil 


10. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, artinya cahaya merambat ....
a. melalui dua medium 
b. memerlukan medium 
c. tidak memerlukan medium 
d. memerlukan medium yang banyak 


11. Lapisan terluar dari mata yang membentuk kornea adalah ....
a. lapisan sklera 
b. lapisan koroid 
c. lapisan dalam 
d. retina mata 


12. Lapisan mata yang membentuk iris mata adalah ....
a. lapisan sklera 
b. lapisan koroid 
c. lapisan dalam 
d. retina mata 


13. Bagian mata berupa sel yang sensitif  terhadap cahaya matahari atau saraf  penerima rangsang sinar adalah ....
a. retina 
b. pupil 
c. iris 
d. lensa mata 


14. Saat kita dapat melihat berbagai warna, maka bagian retina mata yang berperan adalah ....
a. sel batang 
b. sel kerucut 
c. sel retina 
d. sel reseptor 


15. Saat kita berada di tempat yang redup, maka mata akan menunjukkan suatu respon tertentu. Bagian retina yang berperan dalam hal ini adalah ....
a. sel batang 
b. sel retina 
c. sel kerucut 
d. sel reseptor 


16. Cacat atau kekurangan sel kerucut pada retina akan mengakibatkan ketidakmampuan seseorang dalam ....
a. melihat benda yang jauh 
b. melihat benda yang dekat 
c. membedakan warna 
d. melihat di waktu tertentu 


17. Alat optik yang dapat membuat benda-benda yang berada pada tempat yang sangat jauh menjadi lebih jelas terlihat adalah ....
a. kacamata 
b. stetoskop 
c. mikroskop 
d. teleskop 


18. Jenis lensa yang digunakan pada teleskop adalah ....
a. lensa datar 
b. lensa cekung 
c. lensa cembung 
d. lensa bikonkaf 


19. Pada suatu teleskop lensa yang ukurannya lebih besar disebut ....
a. lensa okuler 
b. lensa objektif 
c. lensa cembung 
d. lensa cekung


20. Lensa pada teleskop yang letaknya di dekat mata  dan ukurannya lebih kecil dari lensa lainnya adalah ....
a. lensa okuler 
b. lensa objektif 
c. lensa cembung 
d. lensa cekung

Demikian Rangkuman Materi dan Latihan Soal IPA Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Kurikulum Merdeka Bab 4 Getaran, Gelombang, dan Cahaya  Part III Cahaya dan Alat Optik . Semoga bermanfaat.

Salam. 

Formulir Kontak