Ahzaa.Net: Hari Pramuka
Pramuka Penggalang, Yuk Kenali Kode Kehormatan, Tingkatan, Kegiatan dan Atribut yang Dipasang pada Seragam

Pramuka Penggalang, Yuk Kenali Kode Kehormatan, Tingkatan, Kegiatan dan Atribut yang Dipasang pada Seragam

Pramuka Penggalang merupakan golongan di atas Pramuka Siaga yang usianya diantara 11 hingga 15 tahun. Sebagai kiasan masa penggalangan perjuangan bangsa Indonesia pada peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928, Pramuka Penggalang memiliki satuan terkecil yang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa regu yang disebut Pasukan.


Jumlah Anggota Regu Pramuka Penggalang
Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utama yang disebut Pratama.

Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
Pramuka Penggalang memiliki kode kehormatan yang berupa janji yang disebut dengan Trisatya. Adapun Trisatya berbunyi "Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: 
1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila. 
2) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. 
3) Menepati Dasadarma.

Dasadarma sendiri terdiri atas 10 ketentuan moral yaitu :
1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3) Patriot yang sopan dan kesatria.
4) Patuh dan suka bermusyawarah.
5) Rela menolong dan tabah.
6) Rajin, trampil dan gembira.
7) Hemat, cermat dan bersahaja.
8) Disiplin, berani dan setia.
9) Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Tingkatan Pramuka Penggalang
Pramuka Penggalang dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan yaitu Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap, dan Penggalang Garuda. 

Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus (TKK). 

Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil yang disebut regu dengan jumlah anggota sebaanyak  8 orang Penggalang. Regu dipimpin oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Adapun nama- nama untuk regu diambil dari nama- nama hewan seperti harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama tumbuhan (bunga), semisal anggrek, anyelir, mawar, melati. 

Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk satuan putra dan satuan putri dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka Penggalang putri dengan masing- masing satu pembina dan satu pembantu pembina. 

Kegiatan Pramuka Penggalang
Pramuka penggalang memiliki berbagai jenis kegiatan yang mencakup sifat- sifat :
1) Kepahlawanan
2) Petualangan  atau  penjelajahan  alam
3) Kompetitif, baik  secara  regu  atau  kelompok
4) Aktualisasi diri melalui  pentas  seni  budaya  atau  lainnya
5) Kompetisi  perorangan  di  bidang  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi
6) Kepedulian  social
7) Pemantapan  iman  dan  takwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa.

Pramuka Penggalang juga mengadakan berbagai jenis kegiatan antara lain Jambore yang dilaksanakan secara bertingkat mulai Jambore Ranting, cabang, daerah hingga nasional. Selain itu Pramuka Penggalang juga mengadakan Lomba Tingkat sebagai pertemuan pramuka penggalang dalam lomba kepramukaan. 

Gladian Pimpinan Regu juga diadakan Pramuka Penggalang untuk memberi pengetahuan bidang manajerial dan kepemimpinan para pimpinan regu utama (pratama), pimpinan regu (pinru), dan  wakil pimpinan regu (wapinru) penggalang. 

Pramuka Penggalang juga mengadakan penjelajahan yaitu kegiatan mencari jejak dengan melibatkan keterampilan kepramukaan seperti sandi, tali temali, morse atau semaphore. Selain kegiatan diatas, Pramuka penggalang mengadakan latihan bersama, perkemahan, gelar (demonstrasi) , Pameran, darmawisata dan karnaval. 

Pemasangan Atribut Seragam Pramuka Penggalang
Pemasangan Atribut (Tanda Pengenal) penggalang di Seragam Pramuka berupa Tanda pengenal atau kerap disebut juga sebagai atribut, dipasang di pakaian seragam pramuka, termasuk pakaian seragam putri. Berikut gambarnya,

Pemasangan Atribut Pramuka Penggalang Putra

Pemasangan Atribut Pramuka Penggalang Putri


Bentuk dan tata cara pemasangan atribut (tanda pengenal) untuk pramuka penggalang adalah sebagai berikut:
  1. anda Tutup Kepala; Berbentuk lingkaran (putri) dan segi delapan (putra) dengan warna dasar merah. Pada putri dipasang di topi pramuka bagian depan sedangkan untuk untuk putra di samping kiri kabaret pramuka.
  2. Tanda Pandu Dunia (WOSM); Berwarna dasar ungu. Untuk putri berbentuk lingkaran, dipasang dikerah baju sebelah kanan. Sedang untuk putra berbentuk persegi, dipasang di dada (di atas papan nama) sebelah kanan.  
  3. Tanda Pelantikan; Berwarna dasar coklat tua. Untuk putri berbentuk lingkaran, di pasang di kerah baju sebelah kiri. Sedang untuk putra, dipasang di dada sebelah kiri, di bawah lipatan baju. 
  4. Papan Nama; Berwarna dasar coklat muda. Baik putra maupun putri dipasang di dada sebelah kanan di atas lipatan baju dan di bawah tanda pandu dunia (WOSM). 
  5. Tanda Lokasi Kwarcab; Memuat nama kwartir cabang (Kabupaten/Kota) anggota pramuka tinggal. Baik putra maupun putri dipasang di lengan baju sebelah kanan, paling atas. 
  6. Tanda Gugusdepan; Memuat nomor gugusdepan di mana anggota pramuka bergabung. Baik pada putra maupun putri, dipasang di lengan baju sebelah kanan, tepat di bawah Tanda Lokasi Kwarcab. Untuk anggota putri, nomor gudepnya genap dan untuk putri nomornya ganjil. 
  7. Lencana / Badge Daerah; Memuat lambang kwartir daerah dimana anggota pramuka tinggal. Dipasang di lengan baju pramuka sebelah kanan, di bawah Tanda Gudep. 
  8. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Penggalang; Terdiri atas tiga bentuk sesuai tingkatan TKK, yakni lingkaran (purwa), persegi (madya), dan segilima (utama). Baik pada putra maupun putri, dipasang lengan baju sebelah kanan, di kanan, kiri, dan bawah Lencana / Badge Daerah. Pemasangan TKK di lengan baju maksimal 5 buah TKK. Jika memiliki TKK lainnya (lebih dari lima) selebihnya dipasang di tetampan TKK. 
  9. Tanda Jabatan; Terdiri atas tanda Pratama, Pemimpin Regu, atau Wakil Pemimpin Regu dengan bentuk balok berwarna merah bersusun tiga, dua, dan satu. Pemasangannya di dada sebelah kanan, di bawah lipatan baju. 
  10. Tanda Regu; Berbentuk persegi dengan gambar sesuai nama regunya. Baik pada penggalang putri maupun putra dipasang di lengan baju sebelah kiri paling atas. 
  11. Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penggalang; Terdiri atas tiga tingkatan yaitu Ramu, Rakit, dan Terap. Pemasangan atribut TKU di lengan baju sebelah kiri, di bawah tanda regu.

Selain tanda-tanda (atribut) sebagaimana tersebut di atas, seorang pramuka penggalang dapat juga memasang tiska (Tanda Ikut Serta Kegiatan), lencana dan tanda pramuka garuda, dan tanda perhargaan lainnya pada seragam pramuka. Lencana pramuka garuda (berbentuk mendali dengan pitanya) dikalungkan di leher bersama dengan setangan leher pramuka. Tanda pramuka garuda, dan tanda penghargaan (semisal bintang tahunan) dikenakan di dada baju sebelah kiri, di atas lipatan baju.
Sedangkan tiska (Tanda Ikut Serta Kegiatan) dipasang sesuai dengan ketentuan tiska tersebut.

Pramuka Siaga, Wajib Perhatikan ini : Pengertian, Kode Kehormatan, SKU, SKK, dan TKU serta Pemasangan Atributnya

Pramuka Siaga, Wajib Perhatikan ini : Pengertian, Kode Kehormatan, SKU, SKK, dan TKU serta Pemasangan Atributnya

Pramuka Siaga merupakan sebutan bagi anggota Pramuka usia antara 7 hingga 10 tahun. Pramuka Siaga juga disebut sebagai kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia saat bersiaga dalam mewujudkan kemerdekaan. 

Kode Kehormatan Pramuka Siaga
Pramuka Siaga memiliki dua kode kehormatan yaitu Dwi Satya sebagai janji Pramuka Siaga dan Dwi Darma sebagai ketentuan moral Pramuka Siaga. Dua kode kehormatan tersebut merupakan standar moral untuk seorang Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di dalam kehidupan masyarakat. 

Bunyi Dwi Satya dan Dwi Darma
Dwi Satya berbunyi "Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh: Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia dan mengikuti tata krama keluarga. Setiap hari berbuat kebajikan." Sedangkan Dwi Darma Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya. Siaga berani dan tidak putus asa. 

Barung pada Pramuka Siaga
Pada Pramuka siaga, satuan terkecil disebut Barung dan setiap beberapa Barung dikelompokkan dalam sebuah satuan besar yang dinamakan Perindukan. Barung diberi nama dengan warna, misalnya Barung Merah, Barung Hijau dan sebagainya. Sebuah Barung beranggotakan antara 6 - 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung atau yang disebut Pinrung. Pinrung dipilih oleh Barung itu sendiri dan masing-masing Ketua Barung nantinya akan memilih satu orang dari mereka sebagai Pemimpin Barung Utama atau Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung.

SKU, SKK, TKU pada Pramuka Siaga
Pada Pramuka Siaga, syarat kecakapan umum (SKU) merupakan hal yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). Ada tiga tingkatan TKU dalam Pramuk Siaga yaitu Siaga Mula, Siaga Bantu dan Siaga Tata.  



Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Pramuka Siaga merupakan syarat wajib seorang anggota Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang hanya terdiri atas satu tingkatan. 

Tanda Kecakapan Umum Pramuka Siaga berbentuk sebuah janur yang melambangkan tanda pangkat seseorang. Tanda Kecakapan Umum (TKU) dikenakan pada lengan baju sebelah kiri di bawah tanda Barung. Sementara itu Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm dan dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah sebanyak 5 buah. 

Pemasangan atribut pada pakaian seragam Pramuka Siaga
Untuk lebih jelas tentang pemasangan atribut pada pakaian seragam Pramuka Siaga, silahkan teman- teman perhatikan pada gambar di bawah ini,

Pemasangan Atribut Pramuka Siaga Putra


Pemasangan Atribut Pramuka Siaga Putri


a. Tanda Tutup Kepala; Berbentuk lingkaran (putri) dan jajargenjang (putra) dengan warna dasar hijau. Dipasang di topi pramuka bagian depan. 

b. Tanda Pandu Dunia (WOSM); Berwarna dasar ungu. Untuk putri berbentuk lingkaran, dipasang dikerah baju sebelah kanan. Sedang untuk putra berbentuk persegi, dipasang di dada (di atas papan nama) sebelah kanan. 

c. Tanda Pelantikan; Berwarna dasar coklat tua. Untuk putri berbentuk lingkaran, di pasang di kerah baju sebelah kiri. Sedang untuk putra, dipasang di dada sebelah kiri, di bawah lipatan baju. 

d. Papan Nama; Berwarna dasar coklat muda. Baik putra maupun putri dipasang di dada sebelah kanan di atas lipatan baju dan di bawah tanda pandu dunia (WOSM). 

e. Tanda Lokasi Kwarcab; Memuat nama kwartir cabang (Kabupaten/Kota) anggota pramuka tinggal. Baik putra maupun putri dipasang di lengan baju sebelah kanan, paling atas. 

f. Tanda Gugusdepan; Memuat nomor gugusdepan di mana anggota pramuka bergabung. Baik pada putra maupun putri, dipasang di lengan baju sebelah kanan, tepat di bawah Tanda Lokasi Kwarcab. Untuk anggota putri, nomor gudepnya genap dan untuk putri nomornya ganjil. 

g. Lencana / Badge Daerah; Memuat lambang kwartir daerah di mana anggota pramuka tinggal. Dipasang di lengan baju pramuka sebelah kanan, di bawah Tanda Gudep. 

h. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Siaga; Berbentuk segitiga terbalik. Baik pada putra maupun putri, dipasang lengan baju sebelah kanan, di kanan, kiri, dan bawah Lencana / Badge Daerah. Pemasangan TKK di lengan baju maksimal 5 buah TKK. Jika memiliki TKK lainnya (lebih dari lima) selebihnya dipasang di tetampan (selendang) TKK. 

i. Tanda Jabatan; Berupa tanda Sulung, Pemimpin Barung, atau Wakil Pemimpin Barung. Pemasangannya di dada sebelah kanan, di bawah lipatan baju. 

j. Tanda Barung; Berbentuk segitiga dengan warna sesuai nama barungnya. baik pada putri maupun putra dipasang di lengan baju sebelah kiri paling atas. 

k. Tanda Kecakapan Umum (TKU) Siaga; Terdiri atas tiga tingkatan yaitu Mula, Bantu, dan Tata. Pemasangan atribut TKU di lengan baju sebelah kiri, di bawah tanda barung. 

Selain tanda-tanda (atribut) sebagaimana tersebut di atas, pakaian seragam pramuka pun dapat dipasangi tiska (Tanda Ikut Serta Kegiatan), lencana dan tanda pramuka garuda, dan tanda perhargaan lainnya. Lencana pramuka garuda (berbentuk mendali dengan pitanya) dikalungkan di leher bersama dengan setangan leher pramuka. 

Tanda pramuka garuda, dan tanda penghargaan (semisal bintang tahunan) dikenakan di dada baju sebelah kiri, di atas lipatan baju. Sedangkan tiska (Tanda Ikut Serta Kegiatan) dipasang sesuai dengan ketentuan tiska tersebut.

Sumber Tulisan :
Buku Ajar Pengembangan Kepramukaan dengan penyusun Reza Syehma Bahtiar, S.Pd., M.Pd., terbitan UWKS Press
Hari Pramuka 14 Agustus, Yuk Kita Kenal Organisasi Gerakan Pramuka, Pengertian dan Strukturnya

Hari Pramuka 14 Agustus, Yuk Kita Kenal Organisasi Gerakan Pramuka, Pengertian dan Strukturnya

Mengenal organisasi Pramuka merupakan salah satu hal yang mesti diketahui bagi para anggota Pramuka. Dimulai dari struktur organisasi Pramuka yang merupakan tingkatan- tingkatan dalam organisasi tesrebut dari tingkat nasional hingga gugus depan sebagai tingkatan yang paling bawah. 


Disitat dari Buku Ajar Pengembangan Kepramukaan dengan penyusun Reza Syehma Bahtiar, S.Pd., M.Pd., terbitan UWKS Press, berikut uraiannya,

Gerakan pramuka Indonesia merupakan sebuah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata pramuka sendiri berasal dari singkatan Praja Muda Karana yang berarti orang muda yang suka berkarya. Ada tiga anggota gerakan pramuka yang dikelompokkan berdasarkan usia, diantaranya pramuka siaga (7-10 tahun ), pramuka penggalang (11-15 tahun), pramuka penegak (16-20 tahun) dan pramuka pandega dalam rentang usia 21 hingga 25 tahun.  

Kelompok anggota lain dalam gerakan pramuka yaitu pembina pramuka, andalan pramuka, korp pelatih pramuka, pamong saka pramuka, staf kwartir dan majelis  pembimbing. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dan bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang  sasaran akhirnya pembentuk watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.

Struktur organisasi pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan paramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugus depan. Sehingga oraganisasi berjalan dengan efektif. 

Stuktur organisasi gerakan pramuka di atur dalam keputusan kwartir Nasional gerakan Pramuka Nomor 220 tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi pramuka. Dalam keputusan tersebut diatur juga tentang tugas pokok dan tangung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi gerakan pramuka.

Uraian dan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Berikut uraian dari Struktur Organisasi Gerakan Pramuka, 
a. Majelis pembimbing yaitu badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisasi, material dan finansial kepada kwartir, gugus depan satuan karya pramuka.  Majelis pembimbing dibentuk ditingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugus Depan dan Saka. Majelis pembimbing sendiri diketuai secara ex-officio yaitu,
1) Ditingkat Nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia.
2) Ditingkat Daerah (Mabida) oleh Gubernur.
3) Ditingkat Cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota.
4) Ditingkat Ranting (Mabiran) oleh Camat.
5) Sedangkan ditingkat gugus depan (Mabigus) dipilih dari anggota mabigus yang ada dan ditingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/departemen terkait.
 
b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah independen yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka 

c. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.

Kwartir dibentuk ditingkat: 
1) Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun. 
2) Daerah, disebut Kwartir daerah (kwarda), ditetapkan dalam musyawarah daerah (Musda) dengan masa bakti 5tahun. 
3) Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam musyawarah cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun. 
4) Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun. 
5) Gugus depan yang ada dalam satu wilayah kelurahan atau desa dikoordinasi oleh Koordinator Gudep (korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun. 

d. Gugus Depan (Gudep) adalah pangkalan peserta didik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi gerakan pramuka. Gugus depan berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik. Anggota putra dan puteri di himpun  dalam gudep yang terpisah, masing-masing merupakan gudep yang berdiri sendiri. Gudep luar biasa adalah gudep yang anggotanya menyandang cacat jasmani atauu mental dan dapat menyelenggarakan kegiatan dalam gudep sendiri. 

Gudep lengkap terdiri atas satu perindukan siaga, satu pasukan penggalang satu ambalan, penegak dan satu racana pandega, dengan pengertian sebagai berikut, 
1) Istilah perindukan digunakan untuk menyebut satuan pramuka siaga yang di bagi dalam satuan-satuan kecil yang di sebut barung.
2) Satuan pramuka penggalang disebut pasukan yang di bagi dalam satuan kecil di sebut regu.
3) Satuan pramuka penegak di sebut ambalan yang di bagi dalam beberapa satuan kecil yang disebut sangga.
4) Satuan pramuka pandega di sebut rancana yang tidak di bagi dalam satuan kecil.
5) Sangga kerja adalah satuan pramuka penegak setingkat regu yang di bentuk atas dasar suatu tugas atau pekerjaan 
6) Pemimpin adalah sebutan bagi peserta didik yang memimpin satuan tingakat regu ke bawah.
7) Pembina adalah sebutan bagi anggota dewasa yang memimpin dan membina pramuka ditingkat pasukan ke atas.

Gudep bertujuan untuk melaksanakan pendidikan kepramukan yang pada hakekatnya dapat membentuk sikap dan perilaku ke arah yang positif, menambah pengetahuan dan pengalaman dan menguasai keterampilan pramuka dan kecakapan. Ketiganya dapat membuat para anggota gerakan pramuka menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, berwatak dan berbudi luhur, percaya kepada kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya, serta bersama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

e. Satuan karya pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam waawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda indonesia. 

f. Badan kelengkapan kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir, yang meliputi:
1) Dewan kehormatan
2) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdiknas (ditingkat nasional), Lemdikada (ditingkat daerah), dan Lemdikacab (ditingkat Cabang).
3) Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau yang disebut dewan kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (ditingkat Nasiional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (ditingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (ditingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (ditingkat Ranting).
4) Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka).
5) Pembantu Andalan.
6) Badan Usaha Kwartir.
7) Satuan Kegiatan Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional.
8) Staf Kwartir. 

g. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden). 
h. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugus depan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugus depan. Musyawarah ini terdiri atas:
1) Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
2) Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
3) Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 tahun. Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran. 
4) Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus. 
5) Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 tahun. Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus. 

Kwartir-kwartir dalam gerakan pramuka
Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif oleh pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan. Adapun susunanya adalah sebagai berikut:
a. Seorang Ketua
b. Beberapa orang Wakil Ketua yang merangkap sebagai Ketua Bidang;
c. Seorang Sekretaris Jenderal untuk Kwartir Nasional atau seorang Sekretaris untuk jajaran untuk kwartir yang lain
d. Seorang Bendahara
Jenjang pembinaan teknis kepramukaan dalam Gerakan Pramuka, managemen atau pengelolaan Kwartir didesentralisasi sesuai struktur kewilayahan administratif pemerintah, yaitu dari pusat (Kwarnas), provinsi (Kwarda) kabupaten (Kwarcab) sampai kecamatan (Kwarran). Dalam mengelola personel, materiil dan keuangan, Kwartir merupakan suatu organisasi otonom yang bertanggungjawab kepada musyawarah tingkat masing-masing. 

Berkaitan dengan pembinaan teknis penyelenggaraan kepramukaan, fungsi-fungsi Kwartir berjenjang mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, sampai Ranting adalah sebagai berikut:
a. Kwarnas: Kebijakan dan perencanaan strategi pada tingkat Nasional. Kwarnas menetapkan kebijakan-kebijakan penyelenggaraan kepramukaan, termasuk penentuan perencanaan strategik untuk kurun waktu tertentu.
b. Kwarda: Pengendalian Manajemen pada tingkat Provinsi. Kwarda mengkoordinasi penerapan kebijakan-kebijakan tersebut di wilayahnya, dengan menyesuaikan pada kondisi daerahnya.
c. Kwarcab: Pengendalian Operasional pada tingkat Kabupaten/Kota Kwarcab menyelenggarakan pengendalian operasional atas penyelenggaraan kebijakan itu serta bertanggung jawab atas pembinaan Gudep dan kegiatan kepramukaan dalam wilayahnya.
d. Kwarran: membantu Kwarcab dalam pengendalian operasional Kwartir Ranting berfungsi membantu Kwarcab dalam pembinaan Gudep dan Saka dalam wilayahnya. 

Demikian Organisasi Gerakan Pramuka, Pengertian dan Strukturnya. Semoga Hari Pramuka ini dapat membentuk sumber daya yang profesional dan proporsional. Semoga Bermanfaat.

Salam Pramuka.

Logo dan Tema Hari Pramuka ke-62 Tahun 2023, Berikut Link Downloadnya

Logo dan Tema Hari Pramuka ke-62 Tahun 2023, Berikut Link Downloadnya

Hari Pramuka yang ke -62 akan diperingati pada tanggal 14 Agustus 2023. Pada peringatan Hari Pramuka ke-62 tersebut, Kwartir Gerakan Pramuka telah mempublish tema dan logo untuk diusung, yaitu Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional. 


Sementara itu, logo Hari Pramuka ke-62 tahun 2023, berdasarkan SK Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 068 Tahun 2023, dirinci sebagai berikut :
  • Angka 6 dan angka 2 yang menunjukkan angka 62 sebagai angka ulang tahun ke-62. 
  • Angka 6 berbentuk stilasi dari kelopak tunas dan angka 2 menopang logogram tunas yang merepresentasikan kesatuan yang kokoh. 
  • Terdapat pula logotype PRAMUKA dan tulisan tema "Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional"

Logo 62 tahun Gerakan Pramuka tersebut dapat disosialisasikan dan digunakan dalam peringatan Hari Pramuka Tahun 2023 oleh seluruh jajaran Gerakan Pramuka. 

Gerakan Pramuka berawal dari gerakan kepanduan nasional Indonesia yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 tahun 1961 tertanggal 20 Mei 1961 yang selanjutnya ditegaskan melalui UU Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang dibentuk oleh, dari, dan untuk Pramuka sebagai perkumpulan berbadan hukum untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. 

Ada beberapa peristiwa penting yang mengiringi lahirnya Hari Pramuka tanggal 14 Agustus diantaranya sebagai berikut :
Hari Tunas Gerakan Pramuka yang merupakan pidato Presiden di hadapan tokoh dan pimpinan organisasi kepanduan tanggal 9 Maret 1961. 
Hari Permulaan Tahun Kerja, yaitu ditetapkannya tanggal 20 Mei sebagai tonggak kerja untuk pendidikan di lingkungan ketiga. Hal ini merujuk pada terbitnya Kepres Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka sebagai satu- satunya organisasi kepanduan untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia dan pengesahan Anggaran Dasar (AD)Gerakan Pramuka. 

Hari Ikrar Gerakan Pramuka, yang merupakan pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia untuk melebur dalam organisasi Gerakan Pramuka, di Istana OLahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.

Pelantikan Pengurus Pramuka yang terdiri atas Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, disertai penganugerahan Panji- Panji Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961. Selain itu juga diselenggarakan defile Pramuka sebagai pengenalan secara resmi Gerakan Pramuka kepada masyarakat Indonesia. Peristiwa terakhir inilah yang membuat tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai hari Pramuka. 

Buat teman- teman yang ingin mengunduh Logo dan Tema Hari Pramuka , berikut Link Unduhnya


Semoga Bermanfaat. 
14 Agustus Diperingati sebagai Hari Pramuka, Bagaimana Sejarahnya ?

14 Agustus Diperingati sebagai Hari Pramuka, Bagaimana Sejarahnya ?

Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus tiap tahunnya dan biasanya berbagai kegiatan dilaksanakan menjelang hari Pramuka tersebut untuk memperingatinya. 

Berkaca ke masa lalu, Pramuka di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, dimulai dari zaman Hindia Belanda, masa kemerdekaan, hingga pasca kemerdekaan. 



Nah,  bagaimana sejarah Pramuka di Indonesia tersebut? Dan mengapa tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Pramuka? Berikut ulasannya.

Para pemuda memiliki andil yang cukup besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia khususnya dalam perkembangan gerakan kepanduan di Indonesia. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, organisasi kepanduan di Indonesia diawali dengan adanya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie” (NPO) pada tahun 1912.

Masa Hindia Belanda
Beberapa organisasi kepanduan kemudian berdiri yang diprakarasi oleh bangsa Indonesia pada masa awal pergerakan diantaranya Javaansche Padvinders Organisatie yang didirikan oleh S.P. Mangkunegara VII, Padvinder Muhammadiyah, Nationale Padvinderij yang didirikan oleh Budi Utomo, Syarikat Islam Afdeling Pandu, dan  Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. 

Kemudian terbentuknya Persatuan Antara Pandu Indonesia (PAPI) menjadi titik awal bersatunya organisasi kepanduan di Indonesia. Organisasi tersebut menaungi  Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. PAPI sendiri kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938. 

Pada tahun 1930 juga berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) sebagai gabungan dari gerakan kepanduan yang diprakarsai oleh beberapa tokoh diantaranya Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij). 

Gerakan kepanduan Indonesia saling bermunculan pada periode 1928 hingga 1935. Berdirilah kepanduan berlandaskan kebangsaan seperti Pandu Indonesia (PI), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK), Padvinders Organisatie Pasundan (POP) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI) maupun gerakan- gerakan kepanduan berasaskan agama seperti Hizbul Wathan, Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Pandu Ansor, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Al Wathoni, Tri Darma dari agama Kristen, Kepanduan Asas Katolik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI). 

Dengan adanya gerakan- gerakan kepanduan yang berdiri, kemudian BPPKI merencanakan  All Indonesian Jambore dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan. Kegiatan yang kemudian digelar dengan nama Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem  (PERKINDO) tersebut kemudian dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 19 hingga 23 Juli 1941. 

Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, gerakan kepanduan dilarang keberadaannya. Pasalnya, gerakan tersebut dianggap membangkitkan persatuan dan kesatuan para pemuda di Indonesia. 

Masa Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan, tepatnya sebulan setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai panitia untuk pembentukan suatu wadah organisasi kepanduan bagi seluruh bangsa Indonesia. Selanjutnya, panitia yang dibentuk mengadakan Kongres Kepanduan Indonesia yang dilaksanakan di Surakarta pada tanggal 27 sampai 29 Desember 1945. Pada kongres tersebut terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia yang didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh. Pemerintah Republik Indonesia kemudian menetapkan organisasi kepanduan melalui keputusan Menteri Pendidikan, pengajaran dan Kebudayaan nomor No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Serangan Belanda pada tahun 1948 turut menghambat perkembangan dari gerakan Pandu. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1948, di halaman gedung Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta, terjadi insiden yaitu ancaman Belanda yang mengakibatkan gugurnya Soeprapto. Namun, pelarangan gerakan Pandu Rakyat tidak menyurutkan para pemuda yang mendorong berdirinya perkumpulan kepanduan lainnya seperti Kepanduan Indonesia Muda (KIM), Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI).

Masa Tahun 1950-an
Pandu Rakyat Indonesia kemudian menyelenggarakan Kongres keduanya pada tanggal 20 hingga 22 Januari 1950 di Yogyakarta. Pada kongres ini, disetujui adanya pemberian kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupkan kembali bekas organisasi masing- masing. Selain itu juga ditegaskan bahwa Pandu Rakyat bukanlah satu- satunya organisasi kepanduan di Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951. 

Pada konferensi di Jakarta yang dilaksanakan oleh wakil- wakil organisasi kepanduan tanggal 16 September 1951, berdirilah Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. IPINDO merupakan federasi untuk organisasi kepanduan putera sementara untuk kepanduan puteri mencakup dua federasi yaitu Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI) dan Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO). Kemudian pada tahun 1953, IPINDO menjadi anggota kepanduan dunia.  

Pada peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang kesepuluh, Jambore Nasional pun digelar oleh IPINDO. Bertempat di Pasar Minggu, Jakarta, kegiatan tersebut diselenggarakan pada tanggal 10 hingga 20 Agustus 1955. 

Lahirnya Gerakan Pramuka
Kelahiran gerakan Pramuka di awali dengan bertemunya tokoh- tokoh dan pemimpin gerakan kepanduan Indonesia di istana negara atas undangan Presiden sebagai mandataris MPR pada tanggal 9 Maret 1961. Dalam pertemuan yang diadakan, diputuskanlah hal- hal berkaitan dengan pembaruan gerakan kepanduan, termasuk metode dan aktivitas, dan peleburan seluruh organisasi gerakan kepanduan menjadi satu wadah yaitu Pramuka. 

Sebagai panitia yang mengemban tugas tersebut, ditunjuklah tokoh- tokoh yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono, Prof. Prijono sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan, Dr. A Azis Saleh yang menjabat menteri pertanian dan Achmadi yang menjabat sebagai menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa. Penunjukan tersebut disahkan dalam Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka. 

Namun, masih pada bulan yang sama, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121 tahun 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang menambahkan Martono sebagai menteri sosial dalam susunan panitia gerakan Pramuka yang telah disebutkan pada keputusan Presiden nomor 112 tahun 1961. 

Lahirnya Hari Pramuka
Ada beberapa peristiwa penting yang mengiringi lahirnya Hari Pramuka tanggal 14 Agustus diantaranya sebagai berikut :
  • Hari Tunas Gerakan Pramuka yang merupakan pidato Presiden di hadapan tokoh dan pimpinan organisasi kepanduan tanggal 9 Maret 1961. 
  • Hari Permulaan Tahun Kerja, yaitu ditetapkannya tanggal 20 Mei sebagai tonggak kerja untuk pendidikan di lingkungan ketiga. Hal ini merujuk pada terbitnya Kepres Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka sebagai satu- satunya organisasi kepanduan untuk menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia dan pengesahan Anggaran Dasar (AD)Gerakan Pramuka. 
  • Hari Ikrar Gerakan Pramuka, yang merupakan pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia untuk melebur dalam organisasi Gerakan Pramuka, di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961.
  • Pelantikan Pengurus Pramuka yang terdiri atas Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, disertai penganugerahan Panji- Panji Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961. Selain itu juga diselenggarakan defile Pramuka sebagai pengenalan secara resmi Gerakan Pramuka kepada masyarakat Indonesia. Peristiwa terakhir inilah yang membuat tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka
Itulah Sejarah lahirnya Hari Pramuka yang selalu diperingati tanggal 14 Agustus. Semoga dengan Pramuka yang tercermin dalam nilai- nilai di dalamnya, dapat menambah semangat persatuan dan kesatuan bangsa. 

Semoga Bermanfaat.

Sumber : https://pramukarek.or.id/

Formulir Kontak