Ahzaa.Net: CP Fase A - F Kurikulum Merdeka
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Hai sahabat Ahzaa, kembali lagi di AhzaaNet. Pada kesempatan ini saya akan melanjutkan untuk menyajikan capaian pembelajaran  Bahasa Inggris Fase A hingga F untuk jenjang SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan keterampilan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, dimulai dari Fase A hingga Fase F.

Bahasa Inggris memiliki peran dominan secara global dalam pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi. Mempelajari bahasa Inggris memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkomunikasi dengan individu dari berbagai latar belakang budaya. Dengan penguasaan bahasa Inggris, peserta didik memiliki peluang lebih besar untuk berinteraksi melalui berbagai jenis teks. Melalui interaksi ini, mereka mendapatkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan perilaku manusia yang diperlukan untuk hidup dalam budaya dunia yang beragam. 


source : pixabay

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program Paket C) dalam kurikulum nasional memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas wawasan mereka terkait diri sendiri, hubungan sosial, kebudayaan, dan peluang kerja global. Mempelajari bahasa Inggris juga membantu peserta didik memperoleh akses ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang berbeda. Pemahaman mereka tentang aspek sosial-budaya dan interkultural dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dengan memahami budaya lain dan interaksinya dengan budaya Indonesia, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas diri, dan menghargai keragaman.

Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan, yang diintegrasikan secara terpadu dalam berbagai jenis teks. 

Capaian Pembelajaran pada keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu pada Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching, Assessment (CEFR) dan setara dengan level B1. 

Level B1 (CEFR) mencerminkan kemampuan peserta didik untuk mempertahankan interaksi dan menyampaikan pesan dengan jelas dalam berbagai konteks, mengungkapkan gagasan utama secara komprehensif, dan mempertahankan komunikasi meskipun terkadang ada jeda.

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program Paket C) diharapkan dapat membantu peserta didik mencapai kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari life skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), di mana pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai mode seperti lisan, tulisan, visual, audio, dan multimodal. Pendekatan berbasis teks terdiri dari empat tahapan, yang melibatkan pembangunan pengetahuan tentang topik, pemberian model teks, konstruksi bersama teks, dan konstruksi mandiri teks oleh peserta didik.

Komunikasi dalam pembelajaran bahasa Inggris terjadi pada tingkat teks, bukan hanya pada kalimat. Artinya, makna tidak hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi juga melalui konteks. Setiap teks memiliki tujuan tertentu, seperti deskripsi, penjelasan, narasi, dan lainnya. Pembelajaran bahasa Inggris dalam kurikulum nasional membantu peserta didik untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang memiliki profil pelajar Pancasila, yaitu beriman dan berakhlak mulia, mandiri, berpikir kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global. 

Profil tersebut dapat dikembangkan melalui pembelajaran bahasa Inggris yang dinamis dan fleksibel, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih teks atau jenis aktivitas pembelajaran mereka. Materi-materi teks tertulis, visual, teks lisan, dan aktivitas belajar yang dikembangkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dapat membantu mencapai profil pelajar Pancasila. Pendekatan ini juga melibatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris, sehingga peserta didik dapat meningkatkan literasi teknologi dan kemampuan mereka dalam mengelola informasi digital.

Mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program Paket C) dapat diselenggarakan sebagai mata pelajaran pilihan, tergantung pada kesiapan sumber daya di satuan pendidikan. Jika satuan pendidikan belum siap menyelenggarakan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan, dapat dilakukan integrasi materi Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain atau kegiatan ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan bimbingan orang tua.

Tujuan dari mata pelajaran Bahasa Inggris
Tujuan dari mata pelajaran Bahasa Inggris adalah:
  1. Mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris melalui berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan audiovisual).
  2. Mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan budaya asing.
  3. Mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
  4. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Karakteristik dari mata pelajaran Bahasa Inggris
Karakteristik dari mata pelajaran Bahasa Inggris adalah sebagai berikut:
  1. Jenis teks yang diajarkan dalam Bahasa Inggris mencakup beragam jenis, seperti narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, teks khusus (pesan singkat, iklan), dan teks otentik. Teks-teks ini disajikan dalam berbagai bentuk, termasuk tulisan, lisan (monolog atau dialog), visual, audio, dan multimodal (menggabungkan aspek verbal, visual, dan audio), baik teks yang autentik maupun teks yang dibuat khusus untuk pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mendukung peserta didik dalam mengembangkan literasi teknologi dan kemampuan mereka dalam mengakses dan memahami informasi digital.
  2. Guru memiliki kebebasan untuk memilih jenis teks yang sesuai dengan kondisi kelas. Pembelajaran dapat dimulai dengan jenis teks yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks dan kemudian mampu menghasilkan teks serupa secara lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru bagi mereka. Guru dapat membantu peserta didik membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut sehingga mereka mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik secara lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan situasi yang sering dihadapi oleh peserta didik, baik di dalam konteks sekolah maupun di rumah, sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan menerapkan teks tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Proses pembelajaran berfokus pada peserta didik (learner-centered), di mana proses belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku peserta didik dari ketidaktahuan menjadi pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa dan berbagai jenis teks. Guru berperan sebagai fasilitator dalam mendukung peserta didik dalam mencapai capaian pembelajaran yang ditetapkan.
  4. Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada perkembangan kemampuan berbahasa peserta didik. Pembelajaran mencakup keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan). Peserta didik diajak untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik sebagai pendengar, pembaca, maupun pengguna bahasa aktif.

Fase Pembelajaran Bahasa Inggris
  • Pada Fase A (kelas I dan II SD/MI/Program Paket A), pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada pengenalan bahasa Inggris dan kemampuan berbahasa Inggris secara lisan. 
  • Pada Fase B (kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A), pembelajaran berfokus pada kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dengan pengenalan bahasa tulisan. 
  • Pada Fase C (kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A), pembelajaran berfokus pada kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan. 
  • Pada Fase D (kelas VII, VIII, dan IX SMP/MTs/Program Paket B), pembelajaran berfokus pada penguatan kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan. 
  • Pada Fase E dan F (kelas X, XI, dan XII SMA/MA/Program Paket C), pembelajaran berfokus pada penguatan kemampuan berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan dengan target mencapai level CEFR B1.

Setiap fase memiliki capaian pembelajaran yang berbeda. Pada akhir Fase A, peserta didik dapat memahami dan merespon instruksi sederhana dalam bahasa Inggris secara lisan, mengikuti instruksi dengan baik, mengucapkan kosakata sederhana, dan merespon gambar dan teks sederhana. Pada akhir Fase B, peserta didik dapat memahami dan merespon teks lisan dan visual sederhana dalam bahasa Inggris, mengikuti instruksi dan berbagi informasi dengan kosakata sederhana. 

Pada akhir Fase C, peserta didik dapat memahami dan merespon teks lisan, tulisan, dan visual sederhana dalam bahasa Inggris, menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk berinteraksi dalam situasi yang akrab, dan memahami hubungan antara bunyi huruf dan kosakata sederhana dalam bahasa Inggris. 

Pada akhir Fase D, peserta didik dapat menggunakan teks lisan, tulisan, dan visual dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi dalam konteks yang lebih beragam, menggunakan berbagai jenis teks dalam mempelajari bahasa Inggris, dan memproduksi teks tulisan dan visual terstruktur dengan kosakata yang lebih beragam. 

Pada akhir Fase E dan F, peserta didik dapat menggunakan teks lisan, tulisan, dan visual dalam bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam berbagai situasi, memahami dan menganalisis berbagai jenis teks, serta memproduksi teks lisan dan tulisan yang terstruktur dengan kosakata yang beragam.

Dalam pembelajaran bahasa Inggris, tujuan utamanya adalah agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan komunikatif mereka, mengembangkan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya Indonesia dan budaya asing, membangun kepercayaan diri dalam berbahasa, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Selengkapnya untuk elemen dan capaian pembelajaran bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) dapat dibaca dan diunduh pada dokumen berikut ,

Semoga Bermanfaat. 
Capaian Pembelajaran (CP) Matematika Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) Matematika Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan belajar dan berpikir logis yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan menjadi dasar perkembangan teknologi modern. Matematika memainkan peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan kemampuan berpikir manusia. Selain itu, Matematika juga dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami dan sebagai alat konseptual untuk membangun dan merekonstruksi pengetahuan matematika, serta melatih keterampilan berpikir yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 

Source : Pixabay

Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi ini sangat penting agar peserta didik memiliki kemampuan untuk memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi dalam menghadapi situasi yang selalu berubah, penuh ketidakpastian, dan kompetitif.

Baik, pada kesempatan ini saya akan membagikan Capaian Pembelajaran (CP) Matematika Kurikulum Merdeka Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C). 

Namun sebelum kita masuk ke dalam Capaian Pembelajaran Matematika, kita mulai dulu yaa, kenali apa tujuan pelajaran Matematika,  Karakteristik Pelajaran Matematika, dan fase Pelajaran Matematika. 

Tujuan Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:
  1. Pemahaman dan penerapan konsep, fakta, prinsip, operasi, dan relasi matematika secara akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematika.
  2. Kemampuan dalam penalaran dan pembuktian matematis, termasuk mengidentifikasi pola, melakukan manipulasi matematis, dan memberikan bukti dalam menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
  3. Kemampuan dalam memecahkan masalah matematis, termasuk memahami masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
  4. Kemampuan dalam berkomunikasi dan merepresentasikan gagasan matematika menggunakan simbol, tabel, diagram, atau media lainnya, serta menyajikan suatu situasi dalam bentuk simbol atau model matematis.
  5. Kemampuan dalam mengaitkan matematika dengan bidang kajian lain, lintas bidang ilmu, dan kehidupan sehari-hari.
  6. Sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, termasuk rasa ingin tahu, perhatian, minat, kreativitas, kesabaran, kemandirian, ketekunan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan nilai-nilai moral dalam belajar matematika.
Karakteristik Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika memiliki karakteristik sebagai berikut:
  1. Terkait dengan materi pembelajaran matematika yang harus dipahami oleh peserta didik, termasuk konsep, fakta, prinsip, operasi, dan relasi matematika yang bersifat formal-universal.
  2. Terkait dengan proses mental dalam belajar matematika yang melibatkan alur berpikir berkesinambungan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika.
  3. Terkait dengan pengembangan disposisi matematis peserta didik, termasuk kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas.
Fase Pembelajaran Matematika
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, setiap fase pembelajaran Matematika memiliki capaian yang harus dicapai oleh peserta didik. Berikut adalah capaian pembelajaran pada setiap fase:
  1. Fase A (Kelas I dan II SD/MI/Program Paket A): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi dalam bilangan, operasi penjumlahan dan pengurangan, pola, pengukuran panjang, dan pengenalan bangun datar.
  2. Fase B (Kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemecahan masalah dengan bilangan cacah. Mereka juga dapat memahami pola, pengukuran panjang, dan pengenalan bangun datar dan ruang.
  3. Fase C (Kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat melakukan operasi aritmetika pada bilangan cacah dengan skala yang lebih besar, pemecahan masalah dengan bilangan pecahan, pengukuran luas, dan pengenalan hubungan antar-bangun datar dan ruang.
  4. Fase D (Kelas VII, VIII, dan IX SMP/MTs/Program Paket B): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengoperasikan bilangan bulat, pecahan, desimal, dan memahami konsep seperti persamaan, pertidaksamaan, geometri, statistika, dan probabilitas.
  5. Fase E (Kelas X SMA/MA/Program Paket C): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menggunakan konsep-konsep seperti eksponen, barisan, deret, sistem persamaan linear, trigonometri, dan statistika dalam pemecahan masalah.
  6. Fase F (Kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket C): Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memodelkan situasi nyata dengan menggunakan konsep matematika seperti bunga majemuk, matriks, persamaan dan fungsi kuadrat, lingkaran, dan statistika.
Kita bisa simpulkan bahwasanya pelajaran Matematika memiliki peran penting dalam mengembangkan kemandirian, kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas peserta didik. Materi pembelajaran Matematika disusun dalam bidang kajian seperti Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus.

Untuk Capaian Pembelajaran Matematika secara lengkap dapat teman- teman baca dan unduh melalui dokumen berikut ini,

Semoga Bermanfaat yaa...
Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Pencapaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap fase. Dalam konteks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, target pencapaian dimulai dari Fase A hingga Fase F.

Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir adalah dasar penting dalam kemampuan literasi. Literasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat, digunakan dalam semua bidang studi, kehidupan sehari-hari, dan tujuan sosial. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan komunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan melalui pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan teks-teks yang berbasis genre dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Setiap genre memiliki tipe teks dengan alur pikir dan struktur khas. Tipe teks ini mengoptimalkan penggunaan bahasa dalam bekerja dan belajar sepanjang hayat.

Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay

Model utama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini terdiri dari empat tahap, yaitu penjelasan untuk membangun konteks, pemodelan, pembimbingan, dan pemandirian. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan menggunakan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:

  1. Akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun.
  2. Pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia.
  3. Kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks.
  4. Kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan berpikir kritis-kreatif) dalam belajar dan bekerja.
  5. Kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab.
  6. Kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya.
  7. Kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis dan berkeadilan.
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena fokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi merupakan indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif, dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia juga membentuk pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja. Mata pelajaran ini membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) dan berbahasa produktif (berbicara, mempresentasikan, dan menulis). Kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir didasarkan pada tiga aspek yang saling berhubungan, yaitu bahasa, sastra, dan berpikir kritis-kreatif. Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki tingkat literasi tinggi dan karakter Pancasila.

Capaian Pembelajaran Setiap Fase
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara dengan teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitar. Mereka dapat memahami dan menyampaikan pesan, mengungkapkan perasaan dan gagasan, berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi sederhana dengan sopan. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Mereka juga dapat mengungkapkan gagasan secara lisan dan tulisan dengan menggunakan kata-kata yang mereka kenal sehari-hari.

Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara dengan teman sebaya dan orang dewasa tentang hal-hal menarik di lingkungan sekitar. Mereka menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks informatif, serta dapat mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi, serta memaparkan pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Mereka juga mampu membaca dengan lancar dan fasih.

Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara dengan tujuan dan konteks sosial yang sesuai. Mereka menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan dari teks narasi dan informatif. Peserta didik dapat menanggapi dan mempresentasikan informasi, berpartisipasi aktif dalam diskusi, menuliskan tanggapan terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka, serta menulis teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman merekadengan lebih terstruktur. Peserta didik juga memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan, pengetahuan, dan keterampilan.

Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII, dan IX SMP/MTs/Program Paket B):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Mereka mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam, termasuk karya sastra. Peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang disampaikan. Mereka juga mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalaman mereka dengan lebih terstruktur, serta menuliskan tanggapan terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka. Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui paparan berbagai teks untuk penguatan karakter.

Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Mereka mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Mereka juga mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat, mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C):
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan berbicara sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Mereka mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Mereka juga mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksikan dan mengaktualisasi diri, serta selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.

Lebih lengkapnya dapat dibaca dan diunduh melalui dokumen berikut ini,

Semoga Bermanfaat. 
Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase A - F (SD/MI/Program Paket A, SMP/MTs/Program Paket B, dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C)

Capaian Pembelajaran (CP) adalah kemampuan belajar yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap tahap dan dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila, dimulai dari Tahap A hingga Tahap F.

Tahap A berlaku untuk kelas 1 hingga kelas 2 SD/MI/Program Paket A, sementara Tahap B untuk kelas 3 hingga kelas 4 SD/MI/Program Paket A, Tahap C untuk kelas 5 hingga kelas 6 SD/MI/Program Paket A, Tahap D untuk kelas 7 hingga kelas 9 SMP/MTs/Program Paket B, Tahap E untuk kelas 10 SMA/SMK/MA/MAK/Program Paket C, dan Tahap F untuk kelas 11 hingga kelas 12 SMA/SMK/MA/MAK/Program Paket C.

Source : https://bpip.go.id/

Capaian Pembelajaran digunakan dalam kurikulum, sedangkan dimensi profil pelajar Pancasila digunakan untuk memperkuat profil pelajar Pancasila. CP dirancang dan ditetapkan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, terutama Standar Isi, sehingga pendidik yang merancang pembelajaran dan penilaian dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila tidak perlu lagi mengacu pada dokumen Standar Isi, tetapi dapat mengacu pada CP.

Untuk merancang pembelajaran dan penilaian yang baik dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila, penting untuk memahami CP secara menyeluruh, termasuk rasional mata pelajaran, tujuan, dan karakteristik dari Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila.

Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila adalah bahwa pendidikan merupakan kunci untuk mengembangkan kehidupan berdasarkan Pancasila, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat, dan keadilan harus tumbuh dan diinternalisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut ditetapkan sebagai norma dasar atau grundnorm Indonesia dengan nama Pancasila, yang menjadi landasan filosofis bagi pengembangan semua aturan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila seharusnya tercermin dalam sikap dan tindakan seluruh warga negara Indonesia. Keberadaan sikap dan tindakan tersebut akan membawa bangsa Indonesia menuju kehidupan yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Namun, kenyataannya, cita-cita bangsa tersebut masih jauh dari tercapai, meskipun negara Indonesia telah ada selama lebih dari tiga perempat abad. Masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara perlu dibimbing untuk menjadi warga negara yang cerdas dan baik, sehingga mereka dapat memahami negara dan bangsa Indonesia, memiliki identitas Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air. Dengan demikian, warga negara Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, serta ikut aktif dalam melindungi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat merusak ketahanan bangsa dan negara Indonesia.

Pendidikan Pancasila mencakup nilai-nilai karakter Pancasila yang ditanamkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat untuk mempersiapkan warga negara yang cerdas dan baik. Pendidikan Pancasila mencakup elemen-elemen Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman terhadap filosofi bangsa, perbaikan konten dan proses pembelajaran dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila perlu dilakukan. Pendidikan Pancasila harus mencakup pengembangan karakter, literasi-numerasi, dan keterampilan abad ke-21 yang sesuai dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warga negara yang mampu berpikir secara global dengan bertindak secara lokal berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas bangsa.

Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila memiliki posisi strategis dalam menanamkan karakter yang sesuai dengan Pancasila kepada setiap warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan untuk mencapai Indonesia yang gemilang.

Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila adalah agar setelah mempelajari Pendidikan Pancasila, peserta didik mampu:
  • Berakhlak mulia dengan didasari oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui sikap mencintai sesama manusia, mencintai negara, dan lingkungannya untuk mewujudkan persatuan dan keadilan sosial.
  • Memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa, dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menganalisis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelaraskan hak dan kewajiban mereka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di tengah masyarakat global.
  • Memahami jati diri mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang beragam, serta mampu bersikap adil dan tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, status sosial-ekonomi, dan penyandang disabilitas; mengidentifikasi karakteristik bangsa Indonesia dan kearifan lokal masyarakat sekitar mereka, dengan kesadaran dan komitmen untuk menjaga lingkungan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta berperan aktif dalam kancah global.
Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila adalah sebagai berikut:
  • Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan untuk menciptakan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dalam membangun peradaban bangsa Indonesia.
  • Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan sosial yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila untuk mencapai persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.
  • Berorientasi pada penanaman karakter peserta didik agar menjadi warga negara yang cerdas dan baik, serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
  • Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik agar menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab.
  • Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila di setiap tahap adalah sebagai berikut:

Tahap A (Umumnya untuk kelas 1 dan 2 SD/MI/Program Paket A):
  1. Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila.
  2. Mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan sila dalam lambang negara Garuda Pancasila.
  3. Menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah.
  4. Mengenal aturan di lingkungan keluarga dan sekolah.
  5. Menceritakan contoh sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
  6. Menunjukkan perilaku mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
  7. Menyebutkan identitas diri sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya.
  8. Menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah.
  9. Menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik maupun non-fisik keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah.
  10. Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah.
  11. Mengenal ciri-ciri fisik lingkungan keluarga dan sekolah sebagai bagian dari wilayah NKRI.
  12. Menyebutkan contoh sikap dan perilaku dalam menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.
Tahap B (Umumnya untuk kelas 3 dan 4 SD/MI/Program Paket A):
  1. Memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
  3. Mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru.
  4. Mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
  5. Melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
  6. Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan perilakunya.
  7. Mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya.
  8. Menghargai perbedaan karakteristik baik fisik maupun non-fisik orang di lingkungan sekitar.
  9. Menghargai keberagaman suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
  10. Mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar.
  11. Memahami lingkungan sekitar sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
  12. Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Tahap C (Umumnya untuk kelas 5 dan 6 SD/MI/Program Paket A):
  1. Memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai kesatuan yang utuh.
  2. Mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
  3. Menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
  4. Menganalisis dan menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
  5. Menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil analisis pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah.
  6. Melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
  7. Mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan bersama serta menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan sekolah.
  8. Menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya.
  9. Mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.
  10. Membangun kebersamaan, persatuan, dan berkontribusi dalam menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.
Tahap D (Umumnya untuk kelas 7, 8, dan 9 SMP/MTs/Program Paket B):

  1. Menganalisis kronologis lahirnya Pancasila.
  2. Mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa.
  3. Memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke masa.
  4. Mengidentifikasi hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  5. Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Mengidentifikasi kontribusi Pancasila sebagai pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan menggunakan sudut pandang Pancasila.
  7. Memahami periodisasi pemberlakuan dan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  8. Memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi.
  9. Memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  10. Memahami peraturan perundang-undangan dan tata urutannya.
  11. Mematuhi pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara.
  12. Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
  13. Mampu menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai kenyataan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat.
  14. Menanggapi secara proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
  15. Memahami urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya.
  16. Menunjukkan contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya.
  17. Menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya dalam masyarakat global.
  18. Mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  19. Menjaga keutuhan wilayah NKRI.
  20. Menunjukkan perwujudan demokrasi yang didasarkan oleh nilai-nilai Pancasila.
  21. Menunjukkan contoh serta praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi.
  22. Mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara.
  23. Memahami hubungan negara dengan warga negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
  24. Menyusun laporan singkat tentang sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara.
Tahap E (Umumnya untuk kelas 10 SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C):

  1. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara.
  2. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional.
  3. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri serta mempromosikan budaya lokal dan nasional.
  4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta merumuskan solusi kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus tersebut.
  7. Menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
  8. Memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga sekolah, warga masyarakat, dan warga negara.
  9. Memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia.
Tahap F (Umumnya untuk kelas 11 dan 12 SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C):

  1. Menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka dan peluang serta tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global.
  2. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menganalisis produk perundang-undangan dan mengevaluasi ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan.
  4. Mempraktikkan sikap dan perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  5. Menganalisis potensi konflik dan memberikan solusi di tengah keragaman dalam masyarakat.
  6. Berperan aktif dalam mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Menganalisis dan memberikan solusi terkait ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dihadapi Indonesia.
  8. Memahami sistem pertahanan dan keamanan negara.
  9. Menganalisis peran Indonesia dalam hubungan antar bangsa dan negara.

Nah, lebih lengkapnya, dapat dilbaca dan diunduh melalui dokumen berikut,

Semoga Bermanfaat. 
Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) untuk  SD/ MI - SMP/MTs - SMA/MA- SMK/MAK (Fase A – Fase F)

Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) untuk SD/ MI - SMP/MTs - SMA/MA- SMK/MAK (Fase A – Fase F)

Hai sahabat Ahzaa, menjelang tahun ajaran baru iin pastilah teman- teman disibukkan dengan pembuatan perangkat ajar seperti ATP maupun Modul Ajar serta perangkat lainnya. Nah, untuk membantu tugas teman- teman, berikut ini akan saya bagikan salah satu elemen penting dalam menyusun ATP maupun Modul Ajar yaitu Capaian Pembelajaran (CP) . Istilah Capaian Pembelajaran (CP)  sebelumnya dikenal dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 yang lalu. 

Gambar oleh Данила Кривошеев dari Pixabay

Adapun Capaian Pembelajaran berikut ini untuk mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) pada fase A sampai F untuk jenjang SD hingga SMA/ SMK. 

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan menyeluruh ditujukan untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun arah Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa secara umum adalah mencakup (1) kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). 

Dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam. Pembahasan dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam.

Adapun karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam. 

Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:
  1. memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya;
  2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 
  3. membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;
  4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme;
  5. membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan demikian dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya; dan 
  6. membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan senegara (ukhuwwah waṫaniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku dan budayanya.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari serta mengatasi berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. 

Selengkapnya Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) untuk  SD/ MI - SMP/MTs - SMA/MA- SMK/MAK (Fase A – Fase F)  dapat dilihat, dibaca maupun diunduh melalui dokumen berikut :



Demikian Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) untuk  SD/ MI - SMP/MTs - SMA/MA- SMK/MAK (Fase A – Fase F) . Nantikan posting kami berikutnya untuk perangkat- perangkat kurikulum merdeka lainnya. Share ke teman- teman lainnya bila bermanfaat.

Salam. 




Formulir Kontak