Ahzaa.Net: Biologi
Mengenal Indera Penglihatan pada Manusia : Bagian dan Fungsi Mata serta Kelainan pada Mata

Mengenal Indera Penglihatan pada Manusia : Bagian dan Fungsi Mata serta Kelainan pada Mata

Mata merupakan salah satu panca Indera yang berperan penting pada manusia. Oleh karenanya mata dijuluki sebagai jendela dunia. Bagian mata tidak hanya bola mata saja, namun juga ada bagian- bagian lain seperti otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. 

Nah, teman- teman, pada tulisan ini kita akan belajar tentang mata, bagian- bagian mata yang mencakup bola mata, otot mata, fungsi mata, dan kelainan pada mata. Simak yaa pembahasannya sampai akhir.

Teman- teman, tahukah kamu bahwa mata hanya dapat melihat di tempat yang terang yang berlimpah cahaya atau redup yang minim cahaya. Mata tidak dapat melihat pada tempat yang gelap karena syarat mata bisa melihat suatu benda adalah apabila ada cahaya yang mengenai benda kemudian cahaya tersebut dipantulkan oleh benda dan diterima oleh mata. 


Gambar oleh Muhammad Abdullah dari Pixabay 

Bola Mata
Ada beberapa bagian mata beserta fungsinya. Bola mata merupakan bagian mata yang memiliki tiga lapisan dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Adapun ketiga lapisan dinding tersebut dari luar ke dalam secara berurutan adalah sklera, koroid dan retina.

Sklera merupakan lapisan dinding pada bola mata yang terdiri atas jaringan ikat dengan serat yang kuat. Warna sklera adalah putih buram dengan sifat tidak tembus cahaya, kecuali pada bagian depan yang transparan yang dikenal dengan kornea. Sementara itu lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata kita kenal dengan sebutan konjungtiva. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan juga serabut saraf. 

Lapisan kedua pada bola mata adalah koroid, yaitu lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberikan nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Koroid berwarna agak gelap coklat kehitaman yang bermanfaat untuk mencegah pemantulan sinar. Bagian depan pada koroid membentuk badan siliaris yang bersambung ke depan dan membentuk iris yang berwarna. Sementara pada bagian depan, iris bercelah membentuk anak mata (pupil) dimana sinar dari luar dapat masuk. Iris sendiri berfungsi sebagai diafragma atau pengatur ukuran pupil untuk mengontrol sinar yang masuk. 

Lapisan selanjutnya adalah retina dimana bagian yang peka terhadap sinar. Seluruh bagian retina berkaitan dengan badan sel-sel saraf. Serabut dari sel- sel saraf tersebut membentuk urat saraf optik. Urat saraf optik tersebut memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik merupakan bagian yang tidak peka terhadap sinar. Bagian ini disebut bintik buta. 

Rongga bola mata terbagi dua akibat keberadaan lensa dan ligamentum pengikatnya. Adapun bagian rongga bola mata yaitu terletak di bagian depan lensa, yang berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa yang  berisi vitreous humor. Baik aqueous humor maupun vitreous humor, keduanya berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. 

Bola mata dapat mengalami kekeringan apabila tidak dibasahi. Nah, untuk mencegah kekeringan pada bola mata, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal). Kelenjar tersebut terletak di bawah alis. Kandungan yang terdapat pada air mata adalah lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah yang kecil. Selain berfungsi sebagai pelumas, air mata berfungsi untuk mencegah mikroorganisme masuk  ke dalam mata.

Otot Mata
Otot Mata merupakan bagian mata yang berfungsi memegang sklera. Otot mata terdiri atas enam otot mata yaitu 4 otot rektus ; rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal dan 2 otot obliq yaitu otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior). Otot rektus sendiri berperan dalam menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. 

Retina Mata
Saat sinar masuk ke mata, terjadi pembiasan lima kali sebelum sampai ke retina. Sinar akan melalui  konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pada kornea-lah pembiasan yang terbesar terjadi. Pada mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bagian yang paling peka terhadap sinar yaitu bintik kuning.

Pada retina terdapat dua macam sel reseptor, yaitu sel kerucut (sel konus) yang berisi pigmen lembayung dan sel batang (sel basilus)yang berisi pigmen ungu. Kedua pigmen tersebut akan berpendar apabila terkena sinar, khususnya pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Itulah yang menyebabkan pigmen pada sel basilus berguna untuk situasi kurang terang, sementara pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna.  Jumlah sel batang semakin ke tengah akan semakin berkurang sehingga hanya ada sel konus saja di daerah bintik kuning .

Adaptasi Rodopsin
Pada sel basilus terdapat pigmen ungu yang  disebut rodopsin. Rodopsin merupakan suatu senyawa protein dan vitamin A sebagai hasil dari penguraian rodopsin jika terkena sinar misalnya sinar matahari. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap dimana mata sulit untuk melihat pada adaptasi tersebut. Durasi waktu pembentukan kembali disebut adaptasi gelap atau adaptasi rodopsin. 


Titik Dekat dan Titik Jauh
Titik dekat (punctum proximum) adalah jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata sedangkan titik jauh (punctum remotum) merupakan jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi. Saat mata manusia berada sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut. Hal itu berbeda ketika berada sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel.  Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus dibiaskan untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. 

Titik dekat mata pada anak- anak umumnya sangat pendek yaitu kira- kira 9 cm. Semakin usia bertambah, maka jarak titik dekat akan semakin panjang. Orang- orang yang berusia kira- kira 40 tahun sampai 50 tahun terdapat perubahan pada titik dekat mata sampai 50 cm sehingga memerlukan bantuan kaca mata cembung (positif) untuk membaca. 

Kelainan pada Mata
Presbiopi yaitu kondisi mata tua yang disebabkan  elastisitas lensa berkurang. Para penderita presbiopi memerlukan pertolongan lensa rangkap. 

Hipermetropi merupakan suatu kondisi penderitanya kesulitan untuk melihat suatu benda dari dekat secara jelas karena bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Kondisi tersebut menyebabkan . 

Miopi atau mata dekat menyebabkan penderita hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat sehingga benda yang jaraknya jauh tidak terlihat. Kondisi tersebut disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh  jatuh di depan retina. Penderita miopi  Lensa cekung (negatif) akan membantu penderita miopi. 

Astigmatisma, yaitu kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama. Hal ini menyebabkan fokus tidak sama karena bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Lensa silindris, dapat membantu penderita astigmatisma.

Katarak,  terjadi karena adanya pengapuran pada lensa sehingga pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.

Rabun senja  atau imeralopi, ketidakmampuan melihat atau rabun pada senja hari. 

Mengenal Sistem Saraf pada Tubuh Manusia, Macam dan Fungsinya

Mengenal Sistem Saraf pada Tubuh Manusia, Macam dan Fungsinya

Teman- teman, tahukah kamu bahwa ada sistem dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk mengirimkan kabar seluruh bagian dari tubuh ke otak atau menyampaikan apa yang menjadi perintah otak untuk bereaksi pada tubuh. Seperti halnya saat terjadi bahaya, tubuh sudah bereaksi terlebih dahulu sebelum otak merasakannya. Saat kita merasakan ada sesuatu yang menuju mata maka mata kita akan menutup, hal ini juga ketika kita memegang panci yang panas, maka tangan kita akan melepasnya. Yap, benar sekali, itulah sistem kerja dari sistem saraf. 

Sistem saraf menyampaikan apa yang dilihat, didengar, bau yang dicium, rasa yang dirasa, dan sentuhan yang dirasa dari seluruh organ indra tubuh kepada otak. Selain itu saraf juga menerima perintah dari otak dan memberitahukan tubuh, akan reaksi yang harus dilakukan. 

Nah, pada tulisan ini kita akan membahas tentang sistem saraf. Teman- teman, pada tubuh manusia, sistem saraf terdiri atas berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Bisa dikatakan bahwa saraf tersebar ke seluruh tubuh dan bahkan memiliki cakupan yang lebih luas jika dibandingkan organ lain. 

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Ada dua sistem saraf pada manusia yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam aktivitasnya, saraf mempunyai hubungan kerja yang berkaitan seperti mata rantai antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Sementara efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Hal ini dapat kita lihat pada otot dan kelenjar.

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang disebut dengan neuron. Adapun fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan atau impuls yang berupa rangsang atau tanggapan. 

Struktur Sel Saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Berikut ini hal- hal yang harus diketahui tentang kedua  serabut saraf tersebut. 
  • Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sementara akson bertugas mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan- jaringan yang lain. 
  • Dendrit memiliki ukuran yang pendek sedangkan akson biasanya sangat panjang. 
  • Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. 
  • Baik akson maupun dendrit keduanya berisi plasma sel. 

Bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Mielin berfungsi untuk melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut Nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls. 

Kelompok sel saraf berdasarkan struktur dan fungsinya
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

a. Sel saraf sensori
Sel saraf sensori berfungsi untuk menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berkaitan dengan saraf asosiasi (intermediet).

b. Sel saraf motor
Sel saraf motor berfungsi untuk mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor terletak pada sistem saraf pusat. Pada sel saraf motor, ukuran dendrit sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sementara itu ukuran akson biasanya sangat panjang.

c. Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet atau sel saraf asosiasi dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori maupun berkaitan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk simpul saraf (ganglion).

Sistem Saraf Pusat
Otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis) tergolong dalam sistem saraf pusat. Keduanya merupakan organ yang sangat penting bagi manusia. Strukturnya yang lunak memerlukan perlindungan lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. 

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
  1. badan sel, membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)
  2. serabut saraf, membentuk bagian materi putih (substansi alba)
  3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat 

Meskipun otak dan sumsum tulang belakang memiliki materi yang sama namun keduanya mempunyai susunan yang berbeda. 

Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Sedangkan pada sumsum tulang belakang,  bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, dan bagian korteks berupa materi putih.

A. Otak
Otak terdiri atas lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

1. Otak besar (serebrum)
Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, seperti kecerdasan (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. 

Otak besar juga berperan dalam semua kegiatan atau gerakan sadar yang sesuai dengan kehendak, meskipun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. 

Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Daerah tersebut berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan mempelajari berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut adalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi, contohnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Sementara itu pusat penglihatan terdapat pada bagian belakang.

b. Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Pada bagian depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang berfungsi untuk mengelola kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Pada bagian atas (dorsal) otak tengah adalah lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan sebagai pusat pendengaran.

c. Otak kecil (serebelum)
Otak kecil berfungsi untuk koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Otak kecil inilah yang berperan jika terdapat rangsangan yang merugikan atau berbahaya.

d. Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol terdiri dari serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, dan menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.

e. Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

B. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) 
Sumsum tulang belakang berbentuk tabung panjang dari dasar tengkorak hingga di atas pinggang. Sumsum tulang belakang terdiri dari serabut saraf dan sel yang membawa informasi masuk dan keluar otak sehingga otak dapat memberi perintah dan mengendalikan fungsi tubuh dan organ dalam. Pada sumsum tulang belakang inilah sel darah merah, keping darah, dan sel darah putih diperoduksi.

Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi tersebar di seluruh bagian tubuh kita. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sementara saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak. Sistem saraf inilah yang mengatur denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan keluarnya keringat.

1. Saraf Sadar
Sistem Saraf Sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. lima pasang saraf motor
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor

2. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. 
Saraf simpatik berfungsi 
  • memperbesar pupil
  • menghambat aliran ludah
  • mempercepat denyut jantung
  • mengecilkan bronkus
  • menghambat sekresi kelenjar pencernaan
  • menghambat kontraksi kandung kemih

Sedangkan saraf parasimpatik mempunyai fungsi untuk 
  • mengecilkan pupil
  • menstimulasi aliran ludah
  • memperlambat denyut jantung
  • membesarkan bronkus
  • menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
  • mengerutkan kantung kemih 

Itulah tentang sistem saraf pada tubuh manusia. Setelah kita mempelajari tentang sistem saraf pada artikel di atas, ada satu pertanyaan nih, Mengapa saat jari kuku, rambut dipotong kita tidak bisa merasakan sakit, apakah penyebabnya?

Jawaban bisa dilihat di sini yaa...
Sebenarnya ketika kita merasakan sakit atau gatal, hal tersebut bukan hanya karena saraf sendiri. Pada sel saraf tersebar saraf yang hanya pada bagian ujungnya, yang dapat merasakan. Akan tetapi, saraf ini tidak terdapat pada rambut maupun kuku jadi ketika kita memotong rambut, kita tidak merasakan sakit.

Semoga Bermanfaat.  
Ringkasan Materi dan Contoh Latihan Soal Tentang Siklus/ Daur Hidup Makhluk Hidup

Ringkasan Materi dan Contoh Latihan Soal Tentang Siklus/ Daur Hidup Makhluk Hidup

Daur hidup merupakan fase yang dialami oleh makhluk hidup sejak menetas atau lahir, sampai tumbuh dewasa. Setiap hewan memiliki daur hidup yang berbeda-beda. Nah, apa saja daur hidup yang terjadi pada makhluk hidup, berikut pembahasannya. 

Gambar oleh jplenio dari Pixabay


Siklus/ Daur Hidup Makhluk Hidup

A. Siklus/ Daur Hidup Hewan melalui Metamorfosis

1. Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis merupakan perubahan bentuk yang dialami dari telur hingga dewasa. Ada dua bentuk metamorfosis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

a. Metamorfosis sempurna
- Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami empat tahapan pertumbuhan dalam daur hidupnya yaitu telur – larva – pupa (kepompong) – dewasa (imago).
- Salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu- kupu, tawon, lalat, kumbang, nyamuk, lebah, ngengat, semut. . 

b. Metamorfosis tidak sempurna
- Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorfosis yang hanya mengalami tiga tahapan dalam daur hidupnya yaitu telur – nimfa – dewasa (imago)
- Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah belalang, jangkrik, capung, rayap, kepik, walang sangit, dan kecoa

2. Daur Hidup Hewan
a. Serangga
- Kupu- kupu
Tahapan awal daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur kemudian berubah menjadi ulat. Ulat kemudian akan berubah menjadi pupa atau kepompong. Masa kepompong akan berlangsung selama berhari-hari. Apabila telah cukup sempurna, maka kupu-kupu dewasa pun keluar dari kepompong dan siap untuk terbang.
- Lalat
Daur hidup lalat dimulai dari telur yang menetas menjadi larva. Larva kemudian tumbuh menjadi pupa, dan pupa tumbuh menjadi lalat muda dan selanjutnya menjadi lalat dewasa.
- Tawon
Daur hidup tawon dimulai dari telur yang menetas menjadi larva. Larva kemudian tumbuh menjadi pupa, selanjutnya pupa tumbuh menjadi lalat muda dan kemudian menjadi lalat dewasa.
- Kumbang
Daur hidup kumbang dimulai dari telur yang menetas menjadi larva. Larva kemudian tumbuh menjadi pupa, dan pupa tumbuh menjadi kumbang muda dan selanjutnya menjadi kumbang dewasa.
- Kecoa
Daur hidup kecoa dimulai dari telur yang menetas menjadi nimfa. Nimfa merupakan hewan muda yang menyerupai hewan dewasa. Kecoa muda memiliki tubuh yang lebih kecil dan belum muncul sayapnya. Kecoa muda kemudian akan tumbuh menjadi kecoa dewasa dengan berkali- kali mengalami pergantian kulit (eksidis)
- Belalang
Belalang melewati 3 tahapan metamorfosis yang dimulai dari telur, kemudian telur tersebut menetas menjadi nimfa atau bayi belalang. Bayi belalang akan mengalami pergantian kulit hingga menjadi belalang dewasa yang bersayap.
- Nyamuk
Daur hidup nyamuk dimulai dari telur yang menetas menjadi jentik- jentik nyamuk. Jentik- jentik kemudian berubah menjadi pupa. Selanjutnya pupa berubah menjadi nyamuk muda yang kemudian tumbuh menjadi nyamuk dewasa

b. Katak
Katak termasuk kategori hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Hal tersebut dapat dilihat pada bentuk kecebong yang sangat berbeda dengan bentuk katak ketika dewasa. Tahapan awal dari metamorfosis sempurna pada katak dimulai dari telur. Telur kemudian akan menetas menjadi berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang. Setelah beberapa lama, berudu mengalami perkembangan yaitu memiliki dua kaki. Kaki kecebong yang berjumlah semakin bertambah dibarengi tubuh kecebong yang ikut mengalami perubahan, sehingga menjadi katak kecil. Katak kecil  memiliki ukuran ekor yang lebih pendek (menyusut) dibandingkan pada saat masih berudu. Katak kecil pun berkembang menjadi katak dewasa yang dapat hidup di air dan di darat dengan alat pernafasan berupa kulit dan paru- paru. 

B. Siklus/ Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis
- Proses perkembangan tanpa metamorfosis dicirikan sebagai siklus hidup hewan tanpa adanya perubahan bentuk. Metamorfosis ini biasanya memiliki siklus Telur/ Bayi - Anak/ hewan muda- hewan dewasa
- Contoh hewan yang daur hidupnya tanpa melalui metamorfosis adalah bebek, ayam, kambing, kucing, kerbau, anjing, harimau, buaya, ikan, beruang dan sebagainya. 

======================================================================================
Untuk menguji materi tentang "Daur Hidup Makhluk Hidup" di atas, teman- teman bisa berlatih soal materi di atas secara online. Terdapat 15 buah soal yang bisa dikerjakan secara online dengan skor pencapaian otomatis saat selesai mengerjakan latihan.

Latihan Soal tentang Daur Hidup Makhluk Hidup pada halaman berikutnya yaa 

>>>>>>> Halaman 2 <<<<<<<

Formulir Kontak