Ahzaa.Net: Bahasa Indonesia
Latihan Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (SAS) Gasal/ Ganjil Bahasa Indonesia Kelas 2 SD/ MI Kurikulum Merdeka Tahun 2024/ 2025

Latihan Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (SAS) Gasal/ Ganjil Bahasa Indonesia Kelas 2 SD/ MI Kurikulum Merdeka Tahun 2024/ 2025

Halo sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Baik, pada kesempatan ini kita akan belajar bersama untuk menghadapi asesmen sumatif akhir semester (SAS) untuk kelas 2 SD/ MI. Mapel yang akan kita pelajari kali ini adalah Bahasa Indonesia. 

Photo by David Iskander on Unsplash



Materi Bahasa Indonesia kelas 2 SD yang dijabarkan untuk latihan asesmen Sumatif Akhir Semester (SAS) Ganjil Pendidikan Pancasila kelas 2 SD/ MI adalah meliputi empat bab yaitu : 

Bab 1 Mengenal Perasaan
Bab 2 Menjaga Kesehatan
Bab 3 Berhati-hati di Mana Saja
Bab 4 Keluargaku Unik

Ada 40 soal yang terdiri atas 30 soal pilihan ganda, 5 soal  isian dan 5 soal uraian. Semua soal sudah saya lengkapi dengan kunci jawaban untuk memudahkan belajar teman- teman. Jika teman- teman ingin mengunduh latihan soal ini, sudah saya sediakan tautan di akhir postingan. 

Baik, langsung aaja yaa, berikut latihan soalnya, Selamat belajar dan semoga sukses. 

LATIHAN SOAL ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER (SAS) GASAL/ GANJIL BAHASA INDONESIA  KELAS 2 SD/ MI KURIKULUM MERDEKA TAHUN 2024/ 2025

1. Dini menang dalam lomba bercerita. Perasaan terhadap apa yang di alami adalah ….
a. sedih 
b. kecewa 
c. senang 


2. Ketika lewat di depan rumah, adik tiba- tiba mendengar suara petasan. Perasaan yang dia alami adalah ….. 
a. senang 
b. sedih 
c. terkejut


3. Saat orang merasa senang, maka mimik mukanya ….
a. cemberut 
b. tersenyum 
c. masam 


4. Huruf pertama dalam suatu kalimat ditulis dengan huruf ….
a. kecil 
b. kapital 
c. miring 


5. Di bawah ini penulisan huruf kapital yang benar adalah ….
a. Adik dan temannya bermain boneka di teras.
b. mereka membawa Payung karena akan hujan. 
c. ibu memasak sayur Bayam. 


6. Untuk mengakhiri kalimat pernyataan, maka digunakan tanda baca ….
a. Koma (,)
b. titik (.)
c. titik koma (;)


7. Ayah … sepeda adik yang rusak. 
a. memperbaiki 
b. melatih 
c. mendapatkan 


8. Fira merasa … karena sudah menyelesaikan tugasnya. 
a. kecewa 
b. lega 
c. sedih 


9. Pehatikan kalimat berikut ini, 
adik merasa senang mendapat hadiah itu
Penulisan huruf kapital dan  tanda titik yang tepat pada kalimat di atas  adalah ….
a. Adik merasa senang mendapat. hadiah itu
b. Adik merasa senang mendapat hadiah itu.
c. Adik. merasa senang mendapat hadiah itu


10. Anak yang … akan dijauhi oleh teman- teman. 
a. pandai 
b. ramah 
c. usil 


11. Di bawah ini kalimat tanya untuk menanyakan usia adalah ….
a. Siapa namamu?
b. Berapa umurmu?
c. Dimana rumahmu?


12. … kamu tinggal?
Kata tanya yang tepat untuk melengkapi pertanyaan di atas adalah ….
a. Kapan 
b. Mengapa 
c. Di mana


13. Perhatikan kalimat berikut ini, 
Kakak membaca buku.
Subjek dalam kalimat tersebut adalah ….
a. Kakak 
b. membaca 
c. buku 


14. Dani … batu ketika berlari. 
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. terjatuh 
b. tersandung 
c. terbawa


15. Perhatikan kalimat di bawah ini, 
Caca membagikan permen kepada temannya
Predikat pada kalimat di atas adalah ….
a. Caca 
b. membagikan 
c. permen 


16. Tanda yang dipakai di akhir pada kalimat perintah adalah ….
a. tanda tanya 
b. tanda seru 
c. titik 


17. Saat akan menyeberang jalan di  jalan raya maka kita dapat melakukannya di ….
a. trotoar 
b. zebra crossing
c. marka jalan 


18. Pengendara di jalan raya ketika melihat lampu lalu lintas berwarna merah, maka ia akan ….
a. terus berjalan 
b. berhenti 
c. pelan- pelan berjalan


19. Di bawah ini yang termasuk tempat umum adalah ….
a. pasar 
b. sekolah 
c. semua benar


20. Perhatikan ciri- ciri tempat umum berikut ini, 
Merupakan tempat bermain untuk anak- anak
Terdapat mainan seperti ayunan, jungkat- jungkit 

Tempat umum sesuai ciri- ciri di atas adalah ….
a. pasar 
b. kebun binatang 
c. taman bermain


21. Perhatikan rambu berikut ini, 

Tanda segitiga kuning dalam rambu tersebut menunjukkan ….
a. peringatan akan bahaya 
b. larangan
c. himbauan 


22. Jika ada rambu peringatan tanda bahaya, maka sikap kita adalah ….
a. tidak melakukan sesuatu
b. berhati- hati 
c. tetap melakukan sesuatu seperti biasa


23. Berikut ini contoh penulisan kata “di” yang berfungsi sebagai kata depan dan diikuti oleh kata benda yang benar adalah ….
a. di sekolah 
b. dilapangan 
c. dirumah 


24. Kata ‘di’ yang penulisannya digabung secara tepat dalam kalimat adalah ….
a. Mereka meminjam buku diperpustakaan
b. Anak- anak bermain bola dilapangan
c. Rumah itu dihuni oleh keluarga pamanku.


25. Berikut ini yang termasuk contoh benda di dalam rumah yang bisa berbahaya bagi kita adalah ….
a. buku 
b. air 
c. korek api


26. Kata berikut ini yang termasuk kata kerja pasif adalah ….
a. memelihara 
b. baca
c. dijahit


27. Di bawah ini yang merupakan contoh kalimat aktif adalah ….
a. Masakan itu dimasak oleh ibu.
b. Ibu membuat kue brownies yang enak itu.
c. Bukuku dipinjam oleh temanku.


28. Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat pasif adalah ….
a. Ibu membeli jeruk sekilo.
b. Adik menonton film kartun.
c. Sepeda itu diperbaiki oleh ayah.


29. Berikut ini yang termasuk kalimat fakta adalah ….
a. Indonesia adalah negara kepulauan.
b. Menurut adik, kue buatan ibu enak sekali. 
c. Bu guru pernah bilang, kita harus belajar giat. 


30. Kalimat berikut ini yang merupakan kalimat opini adalah ….
a. Penebangan pohon dapat menyebabkan banjir. 
b. Kertas terbuat dari kayu.
c. Ibukota Indonesia adalah Jakarta.


Isian
31. Bacalah bacaan berikut ini, 

Hujan turun dengan derasnya
Air mulai menggenang  di halaman rumah Miko
Miko tiba- tiba berlari di bawah hujan 
Baju dan wajahnya basah semua
Dia tertawa sambil berlari- larian memercikkan air

Perasaan Miko ketika bermain hujan- hujanan adalah ….


32. … kamu datang terlambat?
Kata tanya yang tepat untuk melengkapi kalimat tanya di atas adalah ….


33. Aku adalah tempat di sekolah. Aku punya banyak koleksi buku. Para siswa suka membaca dan meminjam buku di tempatku. Apakah aku?


34. Hal yang benar- benar terjadi disebut dengan ….


35. Adik bilang, soto ayam itu enak sekali. 
Kalimat tersebut termasuk dalam jenis kalimat …. 


Uraian!
36. Tuliskan huruf kapital dan tanda titik (.) di tempat yang tepat.
a. bermain ayunan dapat membuatku senang
b. ibu membeli kue donat 

37. Buatlah sebuah kalimat dengan menggunakan kata’gawai’!
38. Buatlah sebuah kalimat yang memiliki unsur subjek, predikat, dan objek!
39. Perhatikan gambar berikut ini, 
 

Buatlah cerita yang berurutan berdasarkan gambar di atas!
40. Tuliskan satu contoh kalimat opini dan kalimat fakta!

36. Bermain ayunan dapat membuatku senang.
b. Ibu membeli kue donat.

37. Penggunaan gawai yang berlebihan dapat merusak mata.  

38. Ayah mencuci motor di halaman. 

39. Miko sering membaca buku sambil tidur. 
Ia kemudian memiliki masalah dengan matanya. 
Dia kemudian pergi ke dokter untuk memeriksa matanya. Dokter memberinya kacamata yang pas agar dapat melihat dengan baik kembali. 
Sekarang ia membaca sambil duduk untuk menjaga kesehatan matanya. 

40. Kalimat opini : kata adik, ruang kelasnya kotor sekali. 
Kalimat fakta : kaca itu material yang mudah pecah. 

Demikian Latihan Soal Asesmen Sumatif Akhir Semester (SAS) Gasal/ Ganjil Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka Tahun 2024/ 2025. Untuk mengunduh soal di atas dapat teman- teman klik pada tautan di bawah, 


Nantikan latihan soal asesmen sumatif akhir semester untuk kelas 2 mapel lainnya hanya di AhzaaNet. Semoga Bermanfaat.

Salam. 
Materi Surat Lamaran Kerja Kelas 12 SMA/ SMK; Pengertian, Tujuan, Struktur, dan Contoh Surat Lamaran Kerja

Materi Surat Lamaran Kerja Kelas 12 SMA/ SMK; Pengertian, Tujuan, Struktur, dan Contoh Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran pekerjaan adalah dokumen resmi yang ditulis oleh seseorang yang bermaksud melamar pekerjaan pada suatu perusahaan atau instansi. Surat ini merupakan bagian penting dalam proses rekrutmen karena berfungsi sebagai media komunikasi pertama antara pelamar dan pihak perusahaan. Surat lamaran kerja tidak hanya mencantumkan permohonan pekerjaan, tetapi juga menjadi sarana untuk menunjukkan keahlian, pengalaman, dan minat pelamar terhadap posisi yang diinginkan.

Photo by David Iskander on Unsplash

Tujuan Surat Lamaran Pekerjaan
Tujuan utama dari surat lamaran pekerjaan adalah untuk meyakinkan pihak perusahaan bahwa pelamar adalah kandidat yang tepat untuk posisi yang tersedia. Dengan memberikan informasi yang relevan mengenai kualifikasi, pengalaman, dan motivasi, pelamar berusaha membangun kesan positif di mata perekrut. Surat ini juga menjadi langkah awal dalam menciptakan kesan profesional yang baik dan membuka kesempatan untuk dipanggil ke tahap wawancara.

Secara spesifik, tujuan surat lamaran pekerjaan meliputi:
  1. Menyatakan minat pelamar  terhadap posisi yang ditawarkan.
  2. Memperkenalkan diri secara ringkas dan profesional.
  3. Menguraikan kualifikasi dan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
  4. Menunjukkan motivasi pelamar untuk bekerja di perusahaan yang dituju.
  5. Mengajak pihak perusahaan untuk memeriksa CV atau portofolio lebih lanjut.

Struktur Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan umumnya memiliki struktur yang sistematis dan formal, terdiri dari beberapa bagian utama:

Tempat dan Tanggal Penulisan Surat
Bagian ini biasanya terletak di sudut kanan atas atau kiri atas surat dan mencantumkan lokasi serta tanggal penulisan surat.
  
Nama dan Alamat Perusahaan Tujuan
Bagian ini mencakup informasi tentang perusahaan atau instansi yang dituju. Pastikan untuk menuliskan nama perusahaan dan alamatnya secara lengkap, biasanya diikuti dengan perhatian kepada orang yang bertanggung jawab (jika diketahui), misalnya, "Kepada Yth. Kepala Bagian HRD PT .. (ABC)."

Salam Pembuka
Salam pembuka yang umum digunakan adalah "Dengan hormat," yang diikuti dengan pengantar singkat tentang posisi pekerjaan yang dilamar.

Paragraf Pembuka
Pada paragraf pertama, pelamar menjelaskan dari mana ia mengetahui lowongan pekerjaan tersebut dan posisi yang ingin dilamar. Informasi singkat mengenai pelamar juga dapat disertakan di sini.

Paragraf Inti
Pada bagian ini, pelamar memberikan rincian tentang kualifikasi, pengalaman kerja, keterampilan, dan prestasi yang relevan dengan posisi yang dilamar. Ini adalah kesempatan bagi pelamar untuk menunjukkan bagaimana dirinya cocok dengan kebutuhan perusahaan dan posisi yang dilamar.

Paragraf Penutup
Bagian ini biasanya berisi ungkapan terima kasih kepada perusahaan karena telah mempertimbangkan lamaran tersebut, serta harapan untuk dapat dipanggil ke tahap wawancara. Jangan lupa mencantumkan harapan pelamar untuk dapat berkontribusi kepada perusahaan jika diterima.

Salam Penutup 
Salam penutup yang sering digunakan adalah "Hormat saya," diikuti dengan tanda tangan dan nama lengkap pelamar.

Tips Menulis Surat Lamaran Pekerjaan yang Efektif
Agar surat lamaran pekerjaan menjadi lebih menarik dan efektif, pelamar perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

Personalisasi Surat
Hindari menggunakan format surat lamaran yang terlalu umum. Sebisa mungkin, sesuaikan surat dengan posisi dan perusahaan yang dilamar. Jika mengetahui nama perekrut atau bagian HRD yang bertanggung jawab, gunakan nama tersebut dalam salam pembuka.

Fokus pada Kualifikasi Relevan 
Ketika menjelaskan kualifikasi dan pengalaman, pastikan yang disampaikan relevan dengan posisi yang dilamar. Jangan mencantumkan informasi yang tidak berhubungan, karena hal tersebut dapat membuat surat menjadi tidak fokus.

Singkat dan Padat
Meskipun surat lamaran harus memberikan informasi lengkap, pastikan bahwa surat tidak terlalu panjang. Idealnya, surat lamaran cukup satu halaman dengan isi yang langsung ke poin utama.

Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan
Gunakan bahasa yang formal dan sopan dalam menulis surat lamaran pekerjaan. Pastikan juga bahwa surat bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan, karena ini mencerminkan profesionalisme pelamar.

Sertakan Prestasi atau Pencapaian
Jika memungkinkan, sebutkan prestasi atau kontribusi yang telah diraih di pekerjaan sebelumnya yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hal ini bisa memberikan nilai tambah pada surat lamaran.

Contoh Surat Lamaran Pekerjaan

Berikut contoh sederhana surat lamaran pekerjaan:
Semarang, 10 Oktober 2024

Kepada Yth.  
Bapak/Ibu Kepala Bagian HRD  
PT Mitra Persada Indah  
Kawasan Industri Candi
Jl. Gatot Subroto 456
Semarang

Dengan hormat,

Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang saya dapatkan dari situs resmi PT Mitra Persada Indah, saya bermaksud untuk melamar posisi Staff Administrasi di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Saya adalah lulusan S1 Administrasi Bisnis dari Universitas Diponegoro dengan pengalaman selama dua tahun di bidang administrasi perkantoran.

Selama bekerja di perusahaan sebelumnya, saya memiliki tanggung jawab dalam mengelola dokumen, menyusun laporan bulanan, serta melakukan pengarsipan yang efisien. Saya percaya bahwa kemampuan saya dalam mengorganisasi data serta keterampilan komunikasi yang baik akan sangat bermanfaat bagi PT Mitra Persada Indah.

Saya berharap dapat berkontribusi di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin dan siap untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kesempatan ini melalui wawancara. Terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang diberikan.

Hormat saya,  
[Nama Pelamar]  


Kesalahan Umum dalam Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari saat menulis surat lamaran kerja:
Menggunakan bahasa yang terlalu informal
Surat lamaran pekerjaan harus ditulis dengan bahasa formal, sesuai dengan konteks bisnis.

Tidak menyebutkan posisi yang dilamar
Pelamar sering lupa untuk menyebutkan posisi yang ingin dilamar, terutama jika perusahaan membuka beberapa lowongan secara bersamaan.

Terlalu panjang atau terlalu pendek
Surat lamaran yang terlalu panjang cenderung membuat perekrut kehilangan fokus, sementara surat yang terlalu pendek bisa dinilai kurang serius.

Salinan surat yang sama untuk semua perusahaan
Mengirim surat yang sama ke semua perusahaan tanpa melakukan personalisasi dapat memberikan kesan bahwa pelamar kurang tertarik atau tidak melakukan riset.

Demikian tentang surat lamaran kerja untuk kelas 12 SMA/ SMK. Semoga pembahasan di atas dapat bermanfaat buat semuanya. 

Salam. 
Mengenal Mite atau Mitos, Pengertian, Ciri- Ciri, Jenis- Jenis, Struktur dan Contohnya

Mengenal Mite atau Mitos, Pengertian, Ciri- Ciri, Jenis- Jenis, Struktur dan Contohnya

Sahabat AhzaaNet, Satu lagi yaa, jenis cerita yang sering kita temukan dalam teks selain legenda, dongeng dan fabel, yaitu Mite. Mite atau yang seringkali disebut mitos, adalah cerita tradisional yang sering kali mengandung unsur supernatural atau dewa-dewi, yang digunakan untuk menjelaskan asal-usul alam semesta, fenomena alam, dan adat istiadat suatu masyarakat. 

Image by F. Muhammad from Pixabay

Mitos sering kali memiliki fungsi religius atau spiritual dalam masyarakat yang mempercayainya, menawarkan penjelasan tentang dunia yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah pada saat itu. Dalam banyak budaya, mitos berfungsi untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan kepercayaan kepada generasi berikutnya. Nah, sebenarnya apa ciri- ciri mite it, jenis dan contohnya? Berikut pembahasan lengkapnya. 

Ciri-Ciri Mite
Mitos memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis cerita rakyat lainnya:
  • Bersifat Sakral: Mitos sering kali terkait dengan keyakinan agama atau kepercayaan spiritual suatu masyarakat.
  • Mengandung Unsur Supernatural: Tokoh-tokohnya biasanya dewa, dewi, atau makhluk supernatural lainnya, serta kejadian yang melibatkan kekuatan gaib.
  • Bersifat Abadi: Mitos sering kali dianggap terjadi di masa lalu yang jauh dan tidak terikat oleh waktu tertentu.
  • Menjelaskan Fenomena Alam: Banyak mitos berfungsi untuk menjelaskan asal-usul alam semesta, musim, bencana alam, dan fenomena lainnya.
  • Menyampaikan Nilai-Nilai Budaya: Mitos sering kali digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai moral, etika, dan norma sosial dalam masyarakat.

Jenis-Jenis Mite
Mitos dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan tema dan fungsinya:
  • Mitos Kosmogonik: Menceritakan penciptaan dunia dan asal-usul alam semesta. Contoh: Mitos penciptaan dunia dalam mitologi Yunani, di mana Chaos melahirkan dewa-dewi pertama.
  • Mitos Teogonik: Berfokus pada asal-usul dan hubungan para dewa. Contoh: Mitos tentang kelahiran dewa-dewi dalam mitologi Hindu seperti Wisnu dan Brahma.
  • Mitos Antropogonik: Mengisahkan penciptaan manusia dan asal-usul peradaban. Contoh: Mitos penciptaan manusia dari tanah liat dalam mitologi Sumeria.
  • Mitos Eschatologis: Menceritakan akhir dunia atau zaman. Contoh: Mitos Ragnarök dalam mitologi Nordik.
  • Mitos Etiologis: Menjelaskan asal-usul fenomena alam atau adat istiadat. Contoh: Mitos Persephone dan perubahan musim dalam mitologi Yunani.

Struktur Mite
Struktur umum dari sebuah mitos biasanya terdiri dari beberapa bagian:
  • Prolog: Pengenalan tokoh-tokoh utama, biasanya dewa-dewi atau makhluk supernatural, serta pengaturan awal cerita.
  • Klimaks: Bagian di mana konflik utama atau peristiwa penting terjadi, sering kali melibatkan kekuatan supernatural.
  • Resolusi: Penyelesaian dari konflik yang ada, sering kali dengan intervensi para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
  • Epilog: Bagian akhir yang memberikan penjelasan tentang dampak dari peristiwa tersebut terhadap dunia atau masyarakat.

Contoh Mite
Mitos Penciptaan Dunia dalam Mitologi Yunani
Prolog: Pada mulanya, hanya ada kekacauan (Chaos). Dari Chaos muncul Gaia (Bumi), Tartarus (Kedalaman), Eros (Cinta), dan beberapa entitas primordial lainnya. Gaia kemudian melahirkan Uranus (Langit), yang menjadi pasangannya.

Klimaks: Gaia dan Uranus memiliki banyak keturunan, termasuk para Titan. Uranus merasa takut dengan kekuatan anak-anaknya dan mengurung mereka di Tartarus. Gaia marah dan meminta anaknya, Kronos, untuk membalas dendam. Kronos pun menyerang Uranus dengan sabit, memotong tubuhnya, dan membebaskan saudaranya.

Resolusi: Dari darah Uranus yang tumpah, lahirlah makhluk-makhluk lain seperti para Gigantes dan para nimfa. Kronos kemudian menjadi penguasa baru, tetapi ramalan menyatakan bahwa dia akan digulingkan oleh anak-anaknya sendiri, yang kelak terbukti benar dengan munculnya Zeus.

Epilog: Peristiwa ini menjelaskan asal-usul para dewa dan dewi dalam mitologi Yunani serta mengatur panggung untuk konflik lebih lanjut antara para dewa Olimpus dan Titan.

Jadi, mite adalah komponen penting dalam budaya dan kepercayaan banyak masyarakat, menawarkan penjelasan tentang asal-usul dan fenomena yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah pada masa itu. Mitos memainkan peran dalam membentuk pandangan dunia, nilai-nilai moral, dan identitas budaya. Dengan tokoh-tokoh dan kejadian yang bersifat supernatural, mitos memberikan cara bagi masyarakat untuk memahami dunia dan tempat mereka di dalamnya. Cerita-cerita ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan memperkuat kepercayaan serta nilai-nilai yang telah lama dijunjung tinggi oleh generasi sebelumnya.
Mengenal Legenda, Pengertian, Ciri- Ciri, Jenis- Jenis, Struktur dan Contohnya

Mengenal Legenda, Pengertian, Ciri- Ciri, Jenis- Jenis, Struktur dan Contohnya

Ada banyak sekali jenis cerita yang berkembang dalam masyarakat kita. Salah satu jenis dari cerita yang berkembang adalah legenda. Legenda dapat dikatakan sebagai sebuah cerita yang berkembang secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Legenda seringkali dikaitkan dengan keberadaan sebuah tempat, asal- usul maupun fenomena berdasarkan adat dan kebiasaan masyarakat tertentu. Nah, pada post ini, kita akan membahas tentang legenda baik secara pengertian, ciri- ciri, jenis, struktur dan contohnya. 

source : https://buku.kemdikbud.go.id/

Berikut ulasannya, 

Pengertian Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, sering kali mengandung unsur sejarah atau asal-usul dari suatu tempat, fenomena alam, atau adat kebiasaan tertentu. Berbeda dengan mitos yang berfokus pada hal-hal supernatural, legenda cenderung memiliki latar belakang yang lebih realistis meskipun sering kali disertai dengan unsur magis atau luar biasa. Cerita legenda biasanya dianggap lebih "dekat" dengan kenyataan dan tokoh-tokohnya sering kali berupa manusia biasa yang melakukan hal-hal luar biasa atau berinteraksi dengan makhluk ajaib.

Ciri-Ciri Legenda
Legenda memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari bentuk cerita rakyat lainnya:
1. Bersifat Tradisional: Legenda diwariskan dari generasi ke generasi, sering kali melalui cerita lisan.
2. Mengandung Unsur Sejarah: Banyak legenda berakar pada peristiwa sejarah atau asal-usul suatu tempat.
3. Menggabungkan Fakta dan Fiksi: Legenda sering kali memadukan fakta dengan elemen-elemen fiksi atau supranatural.
4. Tokoh Utama Manusia: Berbeda dari mitos, legenda biasanya berpusat pada manusia atau tokoh yang memiliki kualitas manusiawi.
5. Menyampaikan Pesan Moral: Seperti cerita rakyat lainnya, legenda sering mengandung pesan moral atau pelajaran hidup.

Jenis-Jenis Legenda
Legenda dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan isi dan fokus ceritanya:
1. Legenda Asal-Usul (Etiologis): Mengisahkan asal-usul suatu tempat, nama, atau fenomena alam. Contoh: Legenda Danau Toba.
2. Legenda Keagamaan: Berkaitan dengan tokoh-tokoh atau peristiwa keagamaan. Contoh: Legenda Sunan Kalijaga dalam menyebarkan agama Islam di Jawa.
3. Legenda Pahlawan: Mengisahkan kepahlawanan seseorang yang dianggap berjasa besar bagi masyarakatnya. Contoh: Legenda Sangkuriang.
4. Legenda Sejarah: Menggabungkan fakta sejarah dengan unsur-unsur cerita fiksi. Contoh: Legenda Ken Arok yang mengisahkan pendiri Kerajaan Singasari.
5. Legenda Supranatural: Menceritakan peristiwa atau tokoh dengan kekuatan supranatural. Contoh: Legenda Nyi Roro Kidul.

Struktur Teks Legenda
Struktur umum dari sebuah cerita legenda biasanya terdiri dari:
1. Orientasi: Pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu. Bagian ini memberikan konteks awal bagi cerita.
2. Komplikasi: Bagian di mana masalah atau konflik mulai muncul. Ini adalah inti dari cerita di mana peristiwa penting terjadi.
3. Resolusi: Penyelesaian dari konflik yang telah terjadi. Bagian ini menutup cerita dengan memberikan akhir atau penjelasan.
4. Koda: Biasanya berfungsi sebagai penutup yang memberi pesan moral atau pelajaran dari cerita.

Contoh Legenda
Berikut contoh salah satu legenda terkenal dari daerah Sumatra Utara yaitu tentang terjadinya Danau Toba. 
Legenda Danau Toba

Orientasi: Alkisah, di sebuah desa di Sumatera Utara, hiduplah seorang petani yang menemukan seorang gadis cantik terjebak dalam bentuk seekor ikan besar. Setelah menyelamatkan ikan tersebut, gadis itu berubah menjadi manusia dan setuju untuk menikah dengan sang petani dengan syarat bahwa identitasnya harus dirahasiakan.

Komplikasi: Petani dan gadis tersebut hidup bahagia dan memiliki seorang anak laki-laki. Namun, saat marah, petani tersebut lupa akan janjinya dan mengungkapkan identitas ibunya sebagai ikan kepada anaknya.

Resolusi: Setelah janji tersebut dilanggar, istri petani tersebut kembali berubah menjadi ikan dan menghilang. Anak mereka, yang berlari ketakutan, jatuh ke dalam danau yang kemudian terbentuk di tempat tersebut. Danau ini dikenal sebagai Danau Toba, dan pulau di tengahnya disebut Pulau Samosir, yang diyakini sebagai tempat tinggal anak dari pasangan tersebut.

Koda: Legenda Danau Toba  memberikan pelajaran tentang pentingnya menepati janji dan menghargai orang lain.

Jadi, legenda merupakan bagian penting dari warisan budaya yang membantu masyarakat memahami asal-usul mereka, menghargai nilai-nilai moral, dan membangun identitas komunitas. Dengan menggabungkan fakta dan fiksi, legenda tidak hanya menyampaikan cerita yang menarik tetapi juga mempertahankan kearifan lokal dan sejarah yang berharga. Dari legenda asal-usul hingga legenda kepahlawanan, setiap cerita memberikan pandangan yang unik tentang dunia di sekitar kita dan pentingnya peran cerita dalam kehidupan sosial manusia.
Mengenal tentang Dongeng, Ciri- Ciri, Struktur, Unsur- Unsur dan Contohnya

Mengenal tentang Dongeng, Ciri- Ciri, Struktur, Unsur- Unsur dan Contohnya

Dongeng merupakan sebuah cerita yang sifatnya imajinatif atau tidak benar- benar terjadi. Cerita dalam dongeng biasanya diselipkan nasihat- nasihat dan pesan kepada para pembacanya. Sifatnya yang imajinatif membuat dongeng banyak disukai oleh anak- anak. 

Photo by Jonas Jacobsson on Unsplas

Salah satu jenis dongeng yang banyak digemari adalah fabel. Fabel merupakan dongeng yang para tokohnya berisikan hewan. Hewan- hewan dalam fabel dapat bertindak seperti halnya manusia di dunia nyata dalam tingkah laku, tindak tanduk, dan watak. 

Ciri- Ciri Dongeng 
Dongeng memiliki ciri- ciri khusus yang membedakannya dengan cerita lainnya. Diantara ciri- ciri dari dongeng adalah sebagai berikut : 
  • Sebagian besar dongeng tidak diketahui nama pengarangnya atau bersifat anonim. 
  • Dongeng disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut atau dari generasi ke generasi 
  • Dongeng berfungsi sebagai hiburan dan pendidikan
  • Dongeng memiliki sifat imajinatif atau khayalan 
  • Dongeng memuat pesan- pesan tertentu yang dapat berguna sebagai pembelajaran 

Struktur Dongeng 
Meskipun disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut, namun dongeng dapat dicirikan memiliki struktur tertentu yaitu :
  • Pendahuluan, yang juga merupakan pembukaan dari dongeng. Bagian ini memuat penggambaran singkat tentang isi cerita dalam dongeng. Biasanya, akan dikenalkan tokoh cerita, latar waktu dan latar tempat cerita dongeng. 
  • Isi Peristiwa, yaitu kejadian kronologis atau berurutan yang menggambarkan isi dari dongeng. 
  • Penutup, yaitu bagian akhir dongeng yang biasanya berisikan amanat dan pesan moral yang dapat dipetik dalam kehidupan sehari- hari. 

Unsur- Unsur Dongeng 
Dongeng memiliki beberapa unsur yang terdiri atas tema, latar, alur, tokoh, sudut pandang maupun amanat. 

Tema, yaitu suatu gagasan yang menjadi dasar dari cerita dalam sebuah dongeng. Tema dongeng dapat berupa kepahlawanan, persahabatan, keberanian, persaudaraan, dan sebagainya. 

Latar, yaitu keterangan waktu, tempat, dan suasana dalam sebuah dongeng. Latar waktu dalam dongeng dapat berupa waktu di pagi hari, siang hari, ataupun malam hari. Latar tempat dongeng dapat berupa tempat dimana cerita tersebut berada. Latar tempat seperti hutan, sungai, pantai, atau gunung, dapat menjadi latar tempat cerita berada. Sedangkan latar suasana, dapat mencakup keadaan yang terbangun dalam cerita seperti senang, sedih, haru, menakutkan, menegangkan dan sebagainya. 

Alur, atau plot cerita, yaitu urutan dari suatu peristiwa dalam dongeng. Alur dalam dongeng berfungsi untuk memudahkan para pembaca dalam memahami jalannya cerita dongeng. Alur dongeng dapat dibedakan menjadi tiga yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. 
a. alur maju, merupakan urutan peristiwa dalam cerita dongeng secara runtut dari awal, maju ke tengah dan sampai penyelesaian.
b. alur mundur, yaitu urutan peristiwa secara mundur yang dimulai dari penyelesaian kemudian beranjak ke awal peristiwa. Cerita dengan alur mundur biasanya terjadi dalam latar waktu lampau. 
c. Alur Campuran, yaitu urutan waktu dari penampilan cerita dimulai pada bagian konflik, kemudian kembali ke awal peristiwa dan berakhir pada penyelesaian. 

Tokoh, yaitu pemeran utama dalam dongeng. Tokoh dapat berupa tokoh protagonis yaitu tokoh pemeran utama yang bersifat baik, namun ada pula tokoh antagonis, yaitu tokoh yang selalu menenatng protagonis. Tokoh antagonis memiliki sifat yang berkebalikan dengan tokoh protagonis seperti angkuh, sombong, licik dan sebagainya. Selain kedua jenis tokoh tersebut, ada pula tokoh tritagonis yang menjadi penengah pada tokoh protagonis dan antagonis. 

Sudut Pandang, yaitu cara pengarang dalam mengisahkan cerita dongeng. Terdapat tiga sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Pada sudut pandang orang pertama, pengarang menempatkan diri sebagai tokoh aku sebagai tokoh utama. Sementara itu pada sudut pandang orang kedua, pengarang menempatkan tokoh "kamu" sebagai tokoh utama. Terakhir, sudut pandang orang ketiga, pengarang akan menempatkan tokoh 'dia' sebagai tokoh utama. 

Amanat, yaitu pesan yang dapat ditarik dalam cerita. Dongeng biasanya menyimpan suatu amanat atau pesan tertentu yang berisikan suatu pembelajaran tertentu. 

Berikut beberapa contoh dongeng yang menarik dan mengandung pesan moral:
  1. Si Kancil dan Penghormatan pada Orang Tua: Dahulu kala, di tengah hutan yang lebat dan hijau, tinggalah seekor kancil yang lincah dan cerdik. Namanya, si Kancil. Meskipun kecil, si Kancil memiliki hati yang besar dan selalu berusaha untuk menjalani hidup dengan baik dan bijaksana. Suatu hari, saat si Kancil sedang bermain-main di hutan, ia bertemu dengan seekor burung hantu yang bijaksana. Burung hantu memberikan pesan tentang menghormati orang tua, dan si Kancil pun belajar dari pengalamannya.
  2. Putri Pukes dan Danau Laut Tawar: Putri Pukes adalah seorang putri yang sangat manja dan suka mengeluh. Suatu hari, ia berbicara dengan Danau Laut Tawar dan mengeluh tentang kehidupannya. Danau memberikan pesan tentang bersyukur dan menghargai apa yang dimiliki.
Demikian tentang dongeng, Ciri- Ciri, Struktur, Unsur- Unsur dan Contohnya. Semoga dapat menjadi tambahan referensi dalam belajar tentang materi dongeng. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Rangkuman Materi tentang Teks Non Sastra, Pengertian dan Macam- Macamnya

Rangkuman Materi tentang Teks Non Sastra, Pengertian dan Macam- Macamnya

Teks nonsastra termasuk dalam teks non fiksi, yaitu karangan teks yang dibuat berdasarkan pada kenyataan, fakta, atau kejadian yang benar- benar terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari- hari. 

Photo by Jonas Jacobsson on Unsplas

Ada beberapa jenis dari teks non-sastra, seperti teks laporan, eksposisi, ulasan, biografi, prosedur dan tanggapan kritis. 

Teks laporan 
Teks laporan merupakan jenis teks non-sastra yang memuat penggolongan tentang sesuatu berdasar kriteria dan melaporkan hasil observasi secara sistematis dan objektif berupa hasil pengamatan dengan tujuan memecahkan suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. 

Teks laporan biasanya menjelaskan atau mendeskripsikan tentang ciri, bentuk atau sifat umum suatu objek yang berupa manusia, benda, tumbuhan atau peristiwa yang ada di dunia. 

Teks Eksposisi 
Teks eksposisi merupakan jenis teks non-sastra yang bertujuan untuk menginformasikan tentang seuatu dengan tujuan mengembangkan pengetahuan dari pembacanya. 

Teks eksposisi lebih bersifat memaparkan, menjelaskan, mengajarkan dan menerangkan suatu topik kepada para pembaca. Selain itu, teks eksposisi juga memiliki sifat ilmiah dimana sumbernya diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian dan pengamatan. 

Tesk eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana serta menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indera. 

Teks Ulasan 
Teks ulasan merupakan teks non-sastra yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. Analisis dapat berupa buku, berita, laporan, novel dan sebagainya. 

Teks ulasan memberikan analisis atau tanggapan yang berkaitan dengan latar, waktu, tempat serta karakter yang ada dalam teks tersebut. 

Teks ulasan seringkali dikenal sebagai resensi yang merupakan penilaian terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbangan baik dan buruk karya tersebut secara objektif. 

Struktur Resensi
Resensi tentang buku dapat berupa resensi buku fiksi/ sastra dan dapat berupa resensi buku non-fiksi/ ilmiah. Dalam penulisan resensi, harus diperhatikan struktur dari penulisannya diantaranya :
  • Judul 
  • Identitas buku ; judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku 
  • Pendahuluan atau pembuka resensi 
  • Isi buku yang berupa sinopsis/ gambaran isi buku dan penilaian terhadap buku
  • Penutup resensi 

Teks Biografi
Teks biografi merupakan teks yang mengisahkan tentang riwayat hidup seorang tokoh, peristiwa dan masalah yang dihadapi. Tokoh yang diceritakan dalam teks biografi biasanya merupakan tokoh yang berpengaruh, berjasa, atau terkenal. 

Ada beberapa hal yang dimuat dalam teks biografi diantaranya :
  • Riwayat hidup tokoh 
  • Gagasan atau tindakan penting yang pernah dilakukannya 
  • Sikap dan tindakannya 
  • Keteladanan tokoh 

Teks Prosedur 
Teks Prosedur merupakan teks yang di dalamnya berisikan tujuan dan langkah dalam melakukan atau membuat sesuatu. Teks prosedur dapat didefinisikan juga sebagai teks yang memberikan penjelasan atau proses melakukan atau membuat sesuatu dengan bahasa yang jelas, efektif, dan mudah dipahami. 

Teks prosedur memiliki beberapa bagian diantaranya :
  • Tujuan, yang berisi tujuan kegiatan, dan terletak pada bagian awal teks prosedur.
  • Bahan- bahan atau perlengkapan 
  • Langkah- langkah, yang disusun secara urut agar tujuan dapat tercapai. 

Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis merupakan teks yang berisi kritik tajam terhadap suatu hal atau teks yang berisi tanggapan terhadap suatu fenomena yang terjadi di sekitar dengan dikuatkan dengan fakta dan alasan.

Itulah tentang teks non-sastra, pengertian dan Macam- Macamnya. Semoga pembahasan tentang teks non-s astra di atas dapat memudahkan teman- teman dalam belajar khususnya pada materi tersbeut. Semoga Bermanfaat

Salam. 
Mengenal Majas Allegori:  Pengertian dan Contohnya dalam Kalimat

Mengenal Majas Allegori: Pengertian dan Contohnya dalam Kalimat

Majas allegori adalah suatu bentuk majas retorika yang menggunakan simbol atau gambaran kiasan untuk menyampaikan pesan atau makna tertentu di luar makna literalnya. 

Photo by Jonas Jacobsson on Unsplas

Dalam majas ini, elemen-elemen konkret atau nyata digunakan untuk mewakili konsep-konsep abstrak atau ide, menciptakan lapisan tambahan makna yang dapat merangsang pemahaman mendalam dan interpretasi kreatif.

Fungsi Allegori
Allegori memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :
Mengungkapkan Makna Tersembunyi
Allegori memberikan dimensi kedalaman dan kompleksitas pada karya seni dengan menyembunyikan makna-makna tersembunyi di balik gambaran literalnya.

Menyampaikan Kritik atau Pesan Moral
Allegori sering digunakan untuk menyampaikan kritik sosial, politik, atau pesan moral tanpa secara langsung mengungkapkannya.

Memperkaya Pengalaman Pembaca atau Penonton
Dengan memahami makna kedua, pembaca atau penonton dapat mengalami tingkat pemahaman yang lebih dalam dan memperkaya pengalaman mereka.

Contoh Kalimat dengan Majas Allegori
Berikut ini beberapa contoh kalimat yang mengandung majas allegori
  1. Senyumnya adalah matahari terbit di dalam hati, menerangi setiap sudut kegelapan.
  2. Malam adalah mantel gelap yang menyelimuti bumi, merangkulnya dengan keheningan yang meresap.
  3. Perjalanan hidupnya adalah sungai yang mengalir deras, membawa beban kenangan sebagai batu-batu sungai.
  4. Wajahnya adalah lukisan kebahagiaan, setiap goresan menandakan kisah kehidupan yang indah.
  5. Cinta adalah taman bunga yang mekar di hati, dihiasi dengan kenangan dan harapan.
  6. Angin malam membawa pesan diam-diam dari bintang-bintang, menyusupkan rahasia kehidupan.
  7. Bunga yang mekar adalah metafora kehidupan yang bersemi di antara masa-masa sulit.
  8. Bola salju yang turun adalah kisah-kisah baru yang menyelimuti dunia dengan keajaiban putih.
  9. Pohon-pohon berguguran daun adalah simbol musim gugur dalam perjalanan kehidupan.
  10. Lautan gelombang adalah puisi yang dinyanyikan oleh ombak, mengungkapkan kehidupan yang tak terkendali.
  11. Jalan berliku adalah perjalanan hidup yang penuh dengan kejutan dan tantangan.
  12. Bukit yang tinggi adalah tantangan yang harus diatasi, melambangkan keberanian dan kegigihan.
  13. Pelangi setelah hujan adalah simbol harapan di tengah-tengah kesedihan.
  14. Duri di taman bunga adalah peringatan bahwa keindahan tidak selalu bebas dari rintangan.
  15. Burung terbang adalah lambang kebebasan yang tak terhingga, menciptakan garis-garis di langit biru.
  16. Buku adalah pintu gerbang ke dunia yang lebih luas, membawa kita melintasi waktu dan ruang.
  17. Reruntuhan istana adalah saksi bisu kejayaan yang sirna dalam arus perubahan.
  18. Bintang jatuh adalah keinginan yang terkabul, menjatuhkan berjuta bintang ke bumi.
  19. Hujan yang lebat adalah air mata langit yang meresapi kehausan bumi.
  20. Pintu terbuka adalah metafora kesempatan baru yang menanti di balik setiap langkah.
  21. Api lilin yang menyala adalah semangat yang terus berkobar, menyinari kegelapan malam.
  22. Pantai yang terhampar adalah lukisan kesunyian yang diisi oleh riak gelombang dan sepi.
  23. Salju yang menutupi tanah adalah selimut putih yang merayu alam untuk tidur.
  24. Pelangi di langit senja adalah jembatan warna yang menghubungkan dua dunia.
  25. Bayangan di dinding adalah alegori kehidupan yang bersifat sementara dan efemeral.
  26. Bintang-bintang yang berserak adalah puisi langit yang tertulis dalam bahasa cahaya.
  27. Bentangan padang pasir adalah metafora kesendirian yang melahirkan kekuatan dan keteguhan.
  28. Jembatan yang melintasi sungai adalah simbol persatuan di antara perbedaan yang mengalir.
  29. Rumput yang tumbuh di celah trotoar adalah kiasan keteguhan hidup dalam kota beton.
  30. Langit yang cerah adalah layar biru yang menandakan awal dari cerita baru.

Demikian tentang Majas Allegori, Pengertian dan Contohnya dalam Kalimat. Semoga Contoh kalimat di atas dapat memberi gambaran allegori sebagai penggambaran kiasan dari makna tertentu. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Majas Eufimisme : Pengertian, Cara Penggunaan, Fungsi dalam Komunikasi dan Contohnya

Majas Eufimisme : Pengertian, Cara Penggunaan, Fungsi dalam Komunikasi dan Contohnya

Penggunaan eufimisme dalam bahasa merupakan salah satu bentuk seni yang dapat memperkaya komunikasi dengan menghadirkan kehalusan dan kelembutan dalam menyampaikan ide atau pesan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian eufimisme, bagaimana eufimisme digunakan, serta memberikan beberapa contoh konkret untuk memahami konsep ini secara lebih mendalam.

Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay

Pengertian Eufimisme
Eufimisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang berarti "baik" dan pheme yang berarti "bicara" atau "ucapan." Secara harfiah, eufimisme merujuk pada penggunaan kata-kata yang lebih lembut atau positif untuk menggambarkan suatu konsep atau kenyataan yang mungkin kurang menyenangkan. Tujuan utama eufimisme adalah menciptakan efek retorika yang lebih positif, mengurangi dampak negatif, atau membuat suatu ide terdengar lebih baik.

Cara Penggunaan Eufimisme
Eufimisme seringkali digunakan untuk menyamarkan kenyataan yang kurang menyenangkan atau menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu kasar. Misalnya, dalam menyampaikan berita sedih atau berat, seseorang mungkin memilih eufimisme untuk membuat komunikasi lebih sopan dan meminimalkan potensi ketidaknyamanan.

Contoh-contoh Eufimisme

1. "Berpulang" sebagai Eufimisme untuk "Meninggal":
Penggunaan istilah "berpulang" memberikan sentuhan kelembutan pada konsep kematian. Sebagai contoh, "Nenek saya telah berpulang ke setahun yang lalu."

2. "Beristirahat dengan tenang" sebagai Eufimisme untuk "Tidur Abadi":
Ungkapan ini sering digunakan sebagai eufimisme untuk menyampaikan bahwa seseorang telah meninggal. Contoh: "Setelah perjuangan panjang melawan penyakit, dia akhirnya beristirahat dengan tenang."

3. "Berbagi informasi yang tidak benar" sebagai Eufimisme untuk "Berbohong":
Dalam konteks media atau politik, eufimisme digunakan untuk meredam tingkat keparahan. Contoh: "Politisi tersebut disorot karena berbagi informasi yang tidak benar selama debat."

Fungsi Eufimisme dalam Komunikasi
Eufimisme memberikan dimensi kelembutan pada bahasa. Penggunaan kata-kata yang lebih positif dapat menciptakan suasana yang lebih ramah, terutama ketika menghadapi situasi yang sulit atau sensitif. Dalam konteks ini, eufimisme dapat dianggap sebagai seni untuk berkomunikasi dengan kebijaksanaan dan kepekaan terhadap perasaan orang lain.

Dalam dunia bahasa, eufimisme menjadi bagian penting dalam menyampaikan pesan dengan kelembutan dan kehalusan. Melalui penggunaan kata-kata yang lebih positif, eufimisme membantu membangun suasana yang lebih ringan bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Oleh karena itu, memahami dan menggunakan eufimisme dengan bijak dapat meningkatkan efektivitas komunikasi dan menciptakan interaksi yang lebih penuh empati.

Semoga Bermanfaat
Makna Konotatif Bahasa Indonesia, Apakah itu dan Bagaimana Penggunaannya? Yuk Simak Penjelasannya Berikut Ini

Makna Konotatif Bahasa Indonesia, Apakah itu dan Bagaimana Penggunaannya? Yuk Simak Penjelasannya Berikut Ini

Dalam bahasa Indonesia, ada berbagai macam makna. Salah satu makna yang paling banyak digunakan adalah makna denotatif dan makna konotatif. Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas makna konotatif  suatu kata. Nah, sebenarnya apakah makna konotatif itu, bagaimana penggunaannya serta contohnya, yuk kita pelajari melalui tulisan berikut ini.

Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay

Makna konotatif adalah makna yang bersifat subjektif, kias, dan khusus, yang tergantung pada konteks, asosiasi, perasaan, atau nilai yang melekat pada sebuah kata. Makna konotatif berbeda dengan makna denotatif, yang bersifat objektif, lugas, dan umum, yang sesuai dengan definisi atau acuan yang terdapat dalam kamus. Makna konotatif dapat memberikan nilai rasa, emosi, atau impresi yang lebih kuat kepada pembaca atau pendengar.

Makna konotatif termasuk ke dalam jenis makna perasaan atau makna emotif, yang merupakan makna yang timbul karena adanya hubungan antara kata dengan pengguna atau pemakainya. Makna konotatif dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti latar belakang budaya, sosial, psikologis, atau situasional dari pengguna atau pemakai kata tersebut. Makna konotatif dapat berbeda-beda bagi setiap orang atau kelompok, karena berkaitan dengan penilaian atau penafsiran yang subjektif.

Makna konotatif sering digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, cerpen, novel, atau drama, karena dapat menciptakan efek estetik, artistik, atau dramatik yang menarik dan indah. Makna konotatif juga dapat digunakan dalam bahasa sehari-hari, seperti dalam percakapan, iklan, slogan, atau humor, karena dapat menciptakan efek persuasif, ironis, atau lucu yang menarik dan menggugah.

Contoh makna konotatif dari beberapa kata adalah sebagai berikut:
  • Dia adalah bunga di sekolah, semua orang mengaguminya. (bunga = orang yang cantik dan menarik)
  • Aku merasa seperti api ketika berbicara di depan kelas, penuh semangat dan percaya diri. (api = orang yang bersemangat dan percaya diri)
  • Dia adalah tikus di kantor, selalu mencuri barang-barang milik teman-temannya. (tikus = orang yang licik dan tidak jujur)
  • Aku merasa seperti burung yang terkurung ketika tinggal di kota besar, tidak ada kebebasan dan ketenangan. (burung yang terkurung = orang yang merasa terbatas dan tertekan)
  • Dia adalah matahari di keluarga, selalu memberi cahaya dan kehangatan. (matahari = orang yang memberi kasih sayang dan kebahagiaan)
  • Aku merasa seperti pohon yang layu ketika dia pergi, tidak ada lagi harapan dan semangat. (pohon yang layu = orang yang sedih dan putus asa)
  • Dia adalah ular di rumput, selalu mengintai dan menyerang musuh-musuhnya. (ular di rumput = orang yang berbahaya dan tidak terlihat)
  • Aku merasa seperti raja ketika berada di sampingnya, dia selalu memperlakukan aku dengan baik dan hormat. (raja = orang yang berkuasa dan dihormati)
  • Dia adalah air di padang pasir, sangat berharga dan langka. (air di padang pasir = orang yang sangat dibutuhkan dan dicari)
  • Aku merasa seperti naga yang terbang ketika lulus ujian, tidak ada yang bisa menghalangi aku. (naga yang terbang = orang yang hebat dan tak terkalahkan)
  • Dia adalah burung hantu di kelas, selalu tidur di siang hari dan belajar di malam hari. (burung hantu = orang yang aktif di malam hari)
  • Aku merasa seperti ikan di air ketika berada di perpustakaan, banyak buku yang bisa kubaca. (ikan di air = orang yang merasa nyaman dan senang)
  • Dia adalah singa di lapangan, tak ada yang bisa mengalahkan kecepatan dan kekuatannya. (singa = orang yang berani dan kuat)

Itulah tentang makna konotatif dalam kalimat Bahasa Indonesia. Semoga pembahasan di atas dapat 
memudahkan teman- teman dalam mempelajari makna konotatif dan mengetahui gambaran penerapan makna konotatif dalam kalimat.

Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Majas Hiperbola adalah, Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Majas Hiperbola adalah, Pengertian, Fungsi dan Contohnya

Majas digunakan oleh seorang pengarang untuk mengekspresikan perasaannya melalui kata. Ada beberapa jenis majas, salah satunya majas perbandingan. Majas perbandingan kemudian dibedakan menjadoi beberapa majas, seperti majas personifikasi, metafora, eufimisme, sinekdokhe, alegori, hiperbola dan sebagainya. 

Nah, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang salah satu dari majas perbandingan yaitu majas hiperbola. Sebenarnya apa sih majas hiperbola itu dan bagaimana fungsi serta contohnya? Akan kita ulas melalui tulisan di bawah ini. 

Image by congerdesign from Pixabay


Majas hiperbola adalah sebuah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang melebih-lebihkan atau membesar-besarkan suatu hal dari kenyataan yang sebenarnya. Majas hiperbola termasuk ke dalam jenis majas perbandingan, yaitu majas yang membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi memiliki persamaan atau kesamaan dalam hal tertentu. Majas hiperbola digunakan untuk memberikan penekanan, kesan, atau pengaruh yang lebih kuat kepada pembaca atau pendengar.

Ada beberapa ciri dari majas hiperbola diantaranya,
  • Menggunakan kata-kata atau ungkapan yang berlebihan, melampaui, atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
  • Menggunakan perbandingan yang tidak langsung atau tersirat, tanpa menggunakan kata penghubung, seperti bak, bagai, ibarat, laksana, dan sebagainya.
  • Menggunakan kiasan atau makna konotatif, yaitu makna yang bersifat subjektif, kias, dan khusus, yang tergantung pada konteks, asosiasi, perasaan, atau nilai yang melekat pada kata tersebut.
  • Menggunakan diksi atau pilihan kata yang dramatis, ironis, atau humoris, tergantung pada tujuan dan efek yang ingin dicapai.

Majas hiperbola juga seringkali diterapkan dalam ungkapan baik secara tulis maupun non tulis. Pasalnya, majas hiperbola memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Untuk mempercantik, memperindah, atau memperkuat makna dan pesan dari sebuah kalimat.
  • Untuk mengekspresikan emosi, perasaan, atau sikap yang berlebihan atau mendalam terhadap suatu hal.
  • Untuk menarik perhatian, minat, atau simpati pembaca atau pendengar terhadap suatu hal.
  • Untuk mengkritik, mengejek, atau menyindir suatu hal dengan cara yang halus atau lucu.

Untuk lebih jelas tentang majas hiperbola, teman- teman dapat melihat pada beberapa contoh di bawah ini, 

  • Seribu tahun aku menunggumu, namun engkau tidak juga memberikan hatimu. (seribu tahun = waktu yang sangat lama)
  • Rejeki ini muncul tiba- tiba seperti  turun dari langit. (langit = tempat yang sangat tinggi atau istimewa)
  • Aku pernah datang kerumahnya dan tidak menyangka bahwa luasnya sebesar lapangan sepak bola. (lapangan sepak bola = tempat yang sangat luas)
  • Film tentang keluarga itu mengundang banjir air mata. (banjir = air yang sangat banyak)
  • Luna dinobatkan sebagai ratu kecantikan di tahun ini. (ratu kecantikan = orang yang sangat cantik).

Itulah tentang majas hiperbola, pengertian, fungsi dan contohnya. Semoga pembahasan tentang majas hiperbola ini dapat memudahkan teman- teman dalam belajar. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 


Formulir Kontak