Ahzaa.Net: Agama Islam
Sujud Sahwi, Pengertiannya, Sebab - Sebab, Lafaz dan Tata Caranya

Sujud Sahwi, Pengertiannya, Sebab - Sebab, Lafaz dan Tata Caranya

Sujud Sahwi merupakan sujud yang dilakukan karena seseorang meninggalkan sunah ab'ad, kekurangan rokaat atau kelebihan rokaat , maupun ragu- ragu tentang jumlah rokaat dalam shalat. Sujud Sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca dzikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam shalat. 

Gambar oleh Mehmet A. dari Pixabay

Sebab- sebab sujud Sahwi
Ada empat hal yang menyebabkan sujud sahwi
  1. Apabila menambah perbuatan dari jenis shalat karena lupa seperti berdiri, atau ruku', atau sujud, misalnya ia ruku' dua kali atau berdiri di waktu ia harus duduk, atau shalat lima rakaat pada shalat yang seharusnya empat rokaat misalnya, maka ia wajib sujud sahwi karena menambah perbuatan, setelah salam, baik ingat sebelum salam atau sesudahnya. 
  2. Apabila mengurangi salah satu rukun shalat, lalu ingat sebelum sampai pada rukun yang sama pada rokaat berikutnya, maka wajib kembali melakukannya.Apabila ingat setelah sampai pada rukun yang sama pada rokaat berikutnya, maka dianggap rokaatnya batal. Apabila ingats etelah salam, maka wajib melakukan rukun yang ditinggalkan dan menyelesaikannya, dan sujud sahwi setelah salam. Jika salam sebelum cukup rokaatnya, seperti orang yang shalat tiga rokaat pada sholat yang empat rokaat, kemudian salam, lalu diingatkan, maka dia harus berdiri tanpa bertakbir dengan niat shalat, kemudian melakukan rokaat keempat, kemudian tasyahud dan salam, kemudian sujud sahwi.
  3. Apabila meninggalkan salah satu sunnah ab'ad, seperti lupa tidak tasyahud awal, maka gugur baginya tasyahud, dan wahjib sujud sahwi sebelum salam. 
  4. Apabila ragu tentang jumlah rokaat, apakah baru tiga rokaat atau empat, maka menganggap yang lebih sedikit, lalu menambah satu rokaat lagi, dan sujud sahwi sebelum salam. Dan apabila dugaannya lebih kuat pada salah satu kemungkinan, maka harus melakukan yang lebih yakin, dan sujud setelah salam.

Lafaz Sujud Sahwi
Sujud Sahwi ialah sujud yang dilakukan karena kelupaan dalam shalat. Cara mengerjakannya sama dengan sujud biasa, artinya dengan takbir di antara dua sujud dan dikerjakan sesudah tahiyat akhir sebelum salam. Adapun lafaz sujud sahwi adalah sebagai berikut : 

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw
Artinya, 
Maha Suci Allah yang Tidak Tidur dan Tidak Lupa

Tata Cara mempraktikan sujud sahwi
Tata cara melaksanakan sujud sahwi adalah sebagai berikut :
  • Sebelum salam sujud sahwi dilaksanakan setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam shalat diketahui sebelum salam. Sujud sahwi ini dilaksanakan dengan membaca takbir terlebih dahulu, dilanjutkan dengan sujud dan membaca bacaan sujud sahwi tiga kali, dilanjutkan dengan duduk iftirasy dilanjutkan dengan sujud sahwi kembali dengan bacaan yang sama, dilanjutkan dengan duduk tawarud (tasyahud akhir), membaca takbir dan dilanjutkan dengan salam.
  • Setelah salam, yaitu sujud sahwi dilaksanakan setelah salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam shalat. 
Demikian tentang Sujud Sahwi, Pengertiannya, Sebab - Sebab, Lafaz dan Tata Caranya, semoga tulisan ini bermanfaat buat teman- teman semua. 

Salam. 
Mengenal tentang Shalat, Pengertian, Syarat Wajib dan Sah, Rukun  dan Hikmahnya

Mengenal tentang Shalat, Pengertian, Syarat Wajib dan Sah, Rukun dan Hikmahnya

Shalat merupakan salah satu dari rukum Islam kedua. Oleh karena itu setiap manusia wajib mendirikannya. Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar tentang shalat, apakah itu shalat, syarat wajib, rukun, hal- hal yang membatalkan shalat serta hikmah dari shalat itu sendiri. Baik, berikut penjelasannya, 

Pengertian Shalat
Shalat secara bahasa berarti doa, sedangkan menurut istilah adalah setia, gerakan dan atau ucapan yang diawali dengan takbirotul Ikhrom dan diakhiri dengan salam. 

Shalat merupakan ibadah yang sangat menentukan bagi diterimanya atau ditolaknya semua amal perbuatan manusia baik ketika di dunia. Jika shalat yang dilakukan baik, maka seluruh amal perbuatan kebaikannya akan diterima oleh Allah Swt dan jika shalat yang dilakukan itu jelek maka semua amal perbuatan itu di tolak. 

Image by Mario Vogelsteller from Pixabay 

Padahal orang yang amal perbuatannya ditolak oleh Allah Swt, maka Allah Swt menjauhkan orang itu dari semua kebaikan yang terkait dengan rizki, ketenangan dan perasaan tenteram. 

Kewajiban Shalat banyak ditemukan dalam ayat- ayat Al Quran, seperti QS An NIsa ayat 103

فَاِذَا قَضَيۡتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذۡكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِكُمۡ ۚؕ فَاِذَا اطۡمَاۡنَنۡتُمۡ فَاَقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ‌ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتۡ عَلَى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ كِتٰبًا مَّوۡقُوۡتًا


Artinya ,
Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa Allah Swt mewajibkan seseorang untuk shalat wajib yang sudah duitentukan waktunya. Adapun shalat yang diwajibkan oleh Allah adalah Shalat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya. 

Syarat Wajib Shalat
Orang yang wajib menunaikan shalat diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Beragama Islam
  2. Berakal Sehat 
  3. Sudah Baligh atau dewasa
  4. Tidak sedang Haid ataupun Nifas

Syarat Sahnya Shalat 
Sementara itu syarat sahnya shalat adalah sebagai berikut :
  1. Mengetahui waktu shalat
  2. Mengahdap kiblat 
  3. Menutup aurat 
  4. Pakaian dan tempatnya harus suci dari najis
  5. Suci dari hadas dan najis

Rukun Shalat 
Rukun Shalat adalah perbuatan yang hartus dilakukan dan apabila ditinggalkan maka shalatnya tidak akan sah atau batal. Adapun rukun shalat adalah sebagai berikut:
  1. Berdiri bagi yang mampu 
  2. Takbirotul Ikhrom 
  3. Membaca Surah Al Fatihah 
  4. Ruku' dan tumakninah
  5. Iktidal 
  6. Sujud disertai tumakninah 
  7. Duduk diantara dua sujud 
  8. Duduk untuk melaksanakan tahuyat akhir
  9. Membaca syahadat pada waktu tahiyat 
  10. Membaca sholawat kepada Nabi Saw saat waktu tahiyat akhir 
  11. Mengucapkan salam untuk pertama 
  12. Niat keluar dari menjalankan shalat 
  13. Selama orang yang menjalankan sholat tidak melaksanakan semua rukun- rukun tersebut di atas, maka selama itu pula sholatnya tidak sah dan tidak diterima oleh Allah Swt. 

Hal- Hal yang membatalkan Shalat 
  1. Berbicara dengan sengaja 
  2. Menggerakkan anggota badan hingga tiga kali berturut turut 
  3. Berhadas seperti kentut, keluar mani, dan lain- lain 
  4. Niatnya berubah, seperti bimbang, dengan hitungan rokaat shalat yang telah dilakukannya sehingga dia tidak bisa konsentrasi ke arah sholatnya.
  5. Dadanya berguncang hingga tidak menghadap kiblat 
  6. Makan dan minum
  7. Tertawa hingga terdengar suara tertawanya 
  8. Murtad
  9. Tubuhnya dan atau pakaiannya terkena najis

Hikmah Shalat
Diantara hikmah yang terkandung di dalam ibadah shalat adalah sebagai berikut :
  1. Sebagai sarana untuk bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberikan beberapa nikmat kepada kita 
  2. Membuat perintah kepada manusia untuk bersikap jujur
  3. Sebagai sarana untuk membuktikan bahwa manusia itu sebagai hamba yang harus emlaksanakan perintah dan menjauhi larangan
  4. Untuk mengukur ketakwaan yang dimiliki seseorang hamba yang beriman 
  5. Menyadarkan manusia akan jati dirinya sebagai hamba Allah swt yang rendah dan mengingatkan manusia untuk tidak bersikap sombong
  6. Memerintahkan manusia untuk selalu menjaga kebersihan hati dan jiwanya
  7. Memerintahkan manusia untuk mempunyai hati yang lapang dan untuk menjaga diri dari hawa nafsu
  8. Membentuk manusia yang berakhlakul karimah
Demikian tentang Shalat, Pengertian, Syarat Wajib dan Sah, Rukun  dan Hikmah Shalat . Semoga membantu teman- teman yang sedang belajar materi ini. 

Semoga Bermanfaat. 


Memahami tentang Kewajiban Ibadah, Apa Itu Ibadah, Dasar Perintah, Fungsi dan Macam- Macamnya

Memahami tentang Kewajiban Ibadah, Apa Itu Ibadah, Dasar Perintah, Fungsi dan Macam- Macamnya

Halo sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Pada kesempatan ini kita akan belajar materi Fikih pada jenjang SMA/ MA tentang materi kewajiban ibadah. Bagi teman- teman yang mempelajari materi tersebut, bisa di baca yaa dari awal hingga akhir tulisan. Baik, langsung saja kita mulai yaa...

Pengertian Ibadah 
Ibadah berasal dari bahasa arab yang berarti budak, hamba sahaya, abdi, sesuatu yang hina atau rendah. Dalam artian, manusia yang beribadah tersebut sedang merendahkan dirinya di hadapan Allah Swt, Sang Maha Pencipta. Hal tersebut merupakan hal yang wajar, mengingat manusia diciptakan Allah Swt dalam keadaan yang lemah dan tidak memiliki daya apapun di hadapan-Nya. 

Gambar oleh Данила Кривошеев dari Pixabay

Dalam hal ini, manusia hanya diperbolehkan untuk merendahkan diri di hadapan Allah Swt dan dilarang keras merendahkan dirinya di ahadapan sesama manusia. 

Dalam arti yang sempit, pengertian ibadah adalah menyembah Allah Swt. Menyembah bermakna memusatkan penyembahan kepada Allah Swt semata-- mata dan tidak ada yang disembah dan mengabdikan diri kecuali kepada-Nya saja. 

Pengabdian berarti penyerahan secara mutlak dan kepatuhan sepenuhnya secara lahir dan bathin bagi manusia kepada kehendak Ilahi dengan penuh kesadaran.

Berdasarka istilah, ibadah adalah amal perbuatan yang dikerjakan manusia untuk bertaqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan cara menaati dan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta mengamalkan  segala yang diijinkan-Nya semata- mata hanya untuk mengharap ridho-Nya.

Jadi, segala amalan dan pekerjaan yang bernilai ibadah atau tidak bernilai ibadah, tergantung pada niatnya. Jika dikerjakan karena Allah Swt, maka akan bernilai ibadah, namun apabila dikerjakan hanya untuk mendapatkan pujian dari manusia yang lain, maka tidak akan dinilai sebagai ibadah. 

Dasar Perintah Ibadah 
Ada beberapa dalil di dalam Al Quran yang mewajibkan manusia untuk beribadah kepada Allah Swt.  diantaranya dalam QS Al Baqarah ayat 21, QS Adz Dzariyat ayat 56,  dan QS Al Bayyinah ayat 5.

1. QS Al Baqarah ayat 21


يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اعۡبُدُوۡا رَبَّكُمُ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ وَالَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَ ۙ

Yaaa aiyuhan naasu'buduu Rabbakumul lazii khalaqakum wallaziina min qablikum la'allakum tattaquun

Artinya :
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (QS Al Baqarah ayat 21)

2. QS Adz Dzariyat ayat 56

وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِيَعۡبُدُوۡنِ

Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun

Artinya,
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

3. QS Al Bayyinah ayat 5

وَمَاۤ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِيَعۡبُدُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوا الزَّكٰوةَ‌ وَذٰلِكَ دِيۡنُ الۡقَيِّمَةِ

Wa maa umiruu il-la liy'abu dul laaha mukhlisiina lahud-diina huna faa-a wa yuqiimus salaahta wa yu-tuz zakaata; wa zaalika diinul qaiyimah

Artinya:
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Adapun makna dari ayat- ayat dalam surah- surah di atas adalah sebagai berikut :
  • Kewajiban beribadah merupakan perintah langsung dari Allah Swt melalui wahyu dalam Al Quran.
  • Ibadah merupakan tujuan penciptaan manusia oleh Allah Swt di muka bumi, sebagai tujuan hidup manusia
  • Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas dan semata- mata karena Allah Swt.

Fungsi dan Tujuan Ibadah 
Ibadah dapat berfungsi sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah Swt yang membukakan pintu hidayah, rahmat, taufik, dan ridho dari Allah Swt sehingga dapat menjadikan manusia meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
  • Sarana mendekatkan diri pada Allah Swt
  • Mendapatkan ridha dan kasih sayang Allah Swt 
  • Membentuk manusia bertaqwa 
  • Sebagai bukti rasa syukur kepada Allah Swt 
  • Membuat jiwa manusia lebih tenang 
  • Membentuk manusia yang berakhlak mulia
  • Membuka kesadaran akan kebesaran Allah Swt
  • Menunjukkan manusia pada jalan yang benar
  • Menjadikan hidup manusia semakin berkah 

Macam- Macam Ibadah
Ibadah dalam agama islam banyak macamnya. Berdasarkan dari sisi cara melaksanakannya, ibadah dibagi menjadi dua yaitu ibadah mahdloh (ibadah khusus) dan ibadah ghairu mahdloh (ibadah umum).

Ibadah mahdlah merupakan bentuk ibadah yang tata caranya sudah ditentukan oleh syara' di dalam Al Quran dan Al hadits. Pokok- pokok ibadah Mahdloh terdapat dalam rukun Islam. Adapun contoh ibadah Mahdloh adalah melaksanakan shalat fardhu, shalat sunnah, puasa ramadhan, menunaikan zakat dan haji. 

Sedangkan ibadah ghairu mahdloh  merupakan semua catatan dan amalan yang dikerjakan oleh seseorang yang tata caranya tidak ditentukan secara khusus dan terperinci oleh syara' dan dikerjakan dengan niat mencari ridha Allah Swt. Bentuk ibadah Ghairu Mahdloh biasanya berkaitan dengan hubungan antarmanusia (ibadah muamalah). Contoh ibadah Ghairu Mahdloh adalah  pernikahan, pembagian harta waris, mencati nafkah, menuntut ilmu, melaksanakan jual beli, sodaqoh, infaq, membantu orang lain yang membutuhkan dan menyantuni anak yatim. 

Demikian ulasan tentang Kewajiban Ibadah, Apa Itu Ibadah, Dasar Perintah, Fungsi dan Macam- Macamnya. Semoga Allah Swt selalu merahmati kita semua dengan karua-Nya. Amin.

Semoga Bermanfaat. 

Formulir Kontak