6/06/2024

Mengenal tentang Dongeng, Ciri- Ciri, Struktur, Unsur- Unsur dan Contohnya

Dongeng merupakan sebuah cerita yang sifatnya imajinatif atau tidak benar- benar terjadi. Cerita dalam dongeng biasanya diselipkan nasihat- nasihat dan pesan kepada para pembacanya. Sifatnya yang imajinatif membuat dongeng banyak disukai oleh anak- anak. 

Photo by Jonas Jacobsson on Unsplas

Salah satu jenis dongeng yang banyak digemari adalah fabel. Fabel merupakan dongeng yang para tokohnya berisikan hewan. Hewan- hewan dalam fabel dapat bertindak seperti halnya manusia di dunia nyata dalam tingkah laku, tindak tanduk, dan watak. 

Ciri- Ciri Dongeng 
Dongeng memiliki ciri- ciri khusus yang membedakannya dengan cerita lainnya. Diantara ciri- ciri dari dongeng adalah sebagai berikut : 
  • Sebagian besar dongeng tidak diketahui nama pengarangnya atau bersifat anonim. 
  • Dongeng disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut atau dari generasi ke generasi 
  • Dongeng berfungsi sebagai hiburan dan pendidikan
  • Dongeng memiliki sifat imajinatif atau khayalan 
  • Dongeng memuat pesan- pesan tertentu yang dapat berguna sebagai pembelajaran 

Struktur Dongeng 
Meskipun disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut, namun dongeng dapat dicirikan memiliki struktur tertentu yaitu :
  • Pendahuluan, yang juga merupakan pembukaan dari dongeng. Bagian ini memuat penggambaran singkat tentang isi cerita dalam dongeng. Biasanya, akan dikenalkan tokoh cerita, latar waktu dan latar tempat cerita dongeng. 
  • Isi Peristiwa, yaitu kejadian kronologis atau berurutan yang menggambarkan isi dari dongeng. 
  • Penutup, yaitu bagian akhir dongeng yang biasanya berisikan amanat dan pesan moral yang dapat dipetik dalam kehidupan sehari- hari. 

Unsur- Unsur Dongeng 
Dongeng memiliki beberapa unsur yang terdiri atas tema, latar, alur, tokoh, sudut pandang maupun amanat. 

Tema, yaitu suatu gagasan yang menjadi dasar dari cerita dalam sebuah dongeng. Tema dongeng dapat berupa kepahlawanan, persahabatan, keberanian, persaudaraan, dan sebagainya. 

Latar, yaitu keterangan waktu, tempat, dan suasana dalam sebuah dongeng. Latar waktu dalam dongeng dapat berupa waktu di pagi hari, siang hari, ataupun malam hari. Latar tempat dongeng dapat berupa tempat dimana cerita tersebut berada. Latar tempat seperti hutan, sungai, pantai, atau gunung, dapat menjadi latar tempat cerita berada. Sedangkan latar suasana, dapat mencakup keadaan yang terbangun dalam cerita seperti senang, sedih, haru, menakutkan, menegangkan dan sebagainya. 

Alur, atau plot cerita, yaitu urutan dari suatu peristiwa dalam dongeng. Alur dalam dongeng berfungsi untuk memudahkan para pembaca dalam memahami jalannya cerita dongeng. Alur dongeng dapat dibedakan menjadi tiga yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. 
a. alur maju, merupakan urutan peristiwa dalam cerita dongeng secara runtut dari awal, maju ke tengah dan sampai penyelesaian.
b. alur mundur, yaitu urutan peristiwa secara mundur yang dimulai dari penyelesaian kemudian beranjak ke awal peristiwa. Cerita dengan alur mundur biasanya terjadi dalam latar waktu lampau. 
c. Alur Campuran, yaitu urutan waktu dari penampilan cerita dimulai pada bagian konflik, kemudian kembali ke awal peristiwa dan berakhir pada penyelesaian. 

Tokoh, yaitu pemeran utama dalam dongeng. Tokoh dapat berupa tokoh protagonis yaitu tokoh pemeran utama yang bersifat baik, namun ada pula tokoh antagonis, yaitu tokoh yang selalu menenatng protagonis. Tokoh antagonis memiliki sifat yang berkebalikan dengan tokoh protagonis seperti angkuh, sombong, licik dan sebagainya. Selain kedua jenis tokoh tersebut, ada pula tokoh tritagonis yang menjadi penengah pada tokoh protagonis dan antagonis. 

Sudut Pandang, yaitu cara pengarang dalam mengisahkan cerita dongeng. Terdapat tiga sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Pada sudut pandang orang pertama, pengarang menempatkan diri sebagai tokoh aku sebagai tokoh utama. Sementara itu pada sudut pandang orang kedua, pengarang menempatkan tokoh "kamu" sebagai tokoh utama. Terakhir, sudut pandang orang ketiga, pengarang akan menempatkan tokoh 'dia' sebagai tokoh utama. 

Amanat, yaitu pesan yang dapat ditarik dalam cerita. Dongeng biasanya menyimpan suatu amanat atau pesan tertentu yang berisikan suatu pembelajaran tertentu. 

Berikut beberapa contoh dongeng yang menarik dan mengandung pesan moral:
  1. Si Kancil dan Penghormatan pada Orang Tua: Dahulu kala, di tengah hutan yang lebat dan hijau, tinggalah seekor kancil yang lincah dan cerdik. Namanya, si Kancil. Meskipun kecil, si Kancil memiliki hati yang besar dan selalu berusaha untuk menjalani hidup dengan baik dan bijaksana. Suatu hari, saat si Kancil sedang bermain-main di hutan, ia bertemu dengan seekor burung hantu yang bijaksana. Burung hantu memberikan pesan tentang menghormati orang tua, dan si Kancil pun belajar dari pengalamannya.
  2. Putri Pukes dan Danau Laut Tawar: Putri Pukes adalah seorang putri yang sangat manja dan suka mengeluh. Suatu hari, ia berbicara dengan Danau Laut Tawar dan mengeluh tentang kehidupannya. Danau memberikan pesan tentang bersyukur dan menghargai apa yang dimiliki.
Demikian tentang dongeng, Ciri- Ciri, Struktur, Unsur- Unsur dan Contohnya. Semoga dapat menjadi tambahan referensi dalam belajar tentang materi dongeng. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 

No comments:

Post a Comment