Teater tradisional dikenal sebagai salah satu bentuk kesenian tradisonal yang bersumber dari kebudayaan masyarakat. Awal mulanya, teater tradisional diselenggarakan sebagai pengiring kegiatan upacara tradisional keagamaan maupun upacara adat. Namun seiring perkembangan zaman, teater tidak hanya dapat dilihat saat peristiwa ritual keagamaan, namun menjangkau tingkat- tingkat hidup, siklus hidup dan hiburan.
Dalam penyampaiannya, teater memiliki keunikan dan kekhasan di setiap daerah. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat dan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Kegiatan teater di masyarakat yang sebagian besar menekuni tani, pastilah berkaitan dengan unsur- unsur ritual kesuburan, siklus kehidupan baik kelahiran, pertumbuhan dan kematian. Selain itu juga, kegiatan berteater juga diperuntukkan untuk hiburan masyarakat.
Sebenarnya apakah itu teater tradisional dan apa karakteristik serta macamnya? Yuk simak pembahasannya berikut ini...
Pengertian Teater Tradisional
Teater Tradisional adalah suatu bentuk teater yang lahir, tumbuh dan berkembang di suatu wilayah masyarakat. Teater tradisional diciptakan sebagai hasil dari kreativitas suatu masyarakat yang berakar dari budaya setempat dan sudah dikenal oleh lingkungan masyarakat itu sendiri.
Teater tradisional memiliki beberapa karakteristik diantaranya sebagai berikut :
- Pertunjukan dilakukan secara turun temurun, artinya berdasarkan tata cara dan pola yang diikuti secara tradisional dari generasi ke generasi
- Setia terhadap pakem yang sudah ada
- Pementasan dilakukan di tempat terbuka dengan berbagai sisi
- Penonton berasal dari berbagai kalangan
Macam Teater Tradisional
Teater tradisional dibedakan menjadi tiga jenis yaitu teater rakyat, teater klasik dan teater transisi.
Teater rakyat
Seperti namanya, teater rakyat merupakan teater yang berkembang pada kalangan masyarakat umum di suatu wilayah. Teater rakyat memiliki ciri sebagai berikut :
- improvisasi
- sederhana
- spontan
- cerita yang menyatu terhadap kehidupan rakyat
Berikut ini contoh dari teater rakyat dan asal daerahnya di Indonesia
Sumatra Barat | Randai dan Bakaba |
Riau | Makyong dan Mendu |
Kalimantan Barat | Mendu |
Kalimantan Selatan | Mamanda dan Bapangdung |
Bali | Arja, Topeng Prembon, dan Cepung |
Jawa Barat | Tarling, Ubrug, Banjet, Longser, Topeng Cirebon, Ketuk Tilu |
DKI Jakarta | Lenong, Blantek, Topeng Betawi |
Jawa Tengah | Ketoprak, Srandul, Jemblung, Gatoloco |
Jawa Timur | Kentrung, Ludruk, Ketoprak, Reog, Jemblung, Topeng Malang |
Sulawesi Selatan | Sinrilli |
Sumatra Selatan | Dulmuluk |
Teater Klasik
Teater Klasik merupakan teater yang lahir dan berkembang di lingkungan kelas atas kerajaan seperti keraton. Teater klasik memiliki ciri khas sebagai berikut :
- sifat yang mapan
- cerita yang teratur
- pelaku yang terlatih
- tempat yang memadai dalam gedung pertunjukan
- bersifat feodalistik
- unsur cerita yang statis namun menarik
Dalam teater klasik, pelaku memerlukan kreativitas untuk mengembangkan jalannya cerita dan menghidupkan lakon yang ada di dalamnya. Beberapa contoh dari teater klasik adalah wayang kulit, wayang orang, wayang golek.
Teater Transisi
Teater transisi merupakan kombinasi dari teater tradisional dan teater barat, artinya sumbernya dari teater tradisional namun dengan penyajian dari teater barat. Bebetrapa contoh dari teater transisi adalah sebagai berikut :
- Komidi Stambul
- Srimulat
- Sandiwara Dardanela
- Sandiwara Miss Cicih
Itulah tentang pengertian teater tradisonal, karakteristik dan macamnya. Semoga pembahasan tentang teater tradisional di atas dapat memudahkan teman- teman dalam belajar.
Semoga Bermanfaat
Salam.
No comments:
Post a Comment