Perubahan sosial merupakan perubahan dalam masyarakat yang memengaruhi beberapa unsur seperti sistem sosial, nilai, sikap dan pola perilaku individu diantara kelompoknya. Selo Soemardjan, juga menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup semua perubahan yang terjadi di dalam lembaga kemasyarakatan pada suatu masyarakat yang turut memengaruhi sistem sosial. Di dalamnya juga mencakup nilai- nilai dan pola- pola perilaku diantara kelompok- kelompok yang ada dalam masyarakat.
Perubahan dialami oleh beberapa unsur dalam masyarakat seperti nilai- nilai sosial, norma- norma sosial, pola- pola perilaku, organisasi, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, hubungan sosial dan susunan lembaga sosial kemasyarakatan.
Ada dua faktor penyebab perubahan sosial budaya yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) maupun faktor yang berasal dari luar (eksternal).
Faktor Internal
Dalam perubahan sosial, faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Faktor internal mencakup beberapa aspek seperti pertambahan dan berkurangnya penduduk, penemuan - penemuan baru, pertentangan dan konflik serta terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
Perubahan dalam struktur suatu masyarakat dapat terjadi karena adanya pertambahan penduduk yang sangat cepat. Hal ini berdampak pada perubahan -perubahan lembaga- lembaga sistem hak milik atas tanah. Selain itu juga mulai dikenal hak individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil, dan sebagainya.
Demikian juga dengan berkurangnya penduduk yang mengakibatkan kekosongan dalam berbagai hal seperti pembagian kerja, stratifikasi sosial, dan sebagainya, yang tentu saja memengaruhi lembaga - lembaga kemasyarakatan.
b. Penemuan- penemuan baru
Penemuan - penemuan baru juga memengaruhi terjadinya perubahan sosial. Penemuan baru yang sering disebut sebagai inovasi dibedakan menjadi dua yaitu discovery dan invention.
Discovery merupakan penemuan baru dari unsur suatu kebudayaan yang baru, baik yang berupa alat baru maupun berupa suatu ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu atau suatu suatu rangkaian ciptaan- ciptaan dari individu- individu dalam masyarakat yang bersangkutan.
Sementara itu invention merupakan penemuan baru yang sudah diterima, diakui dan diterapkan di masyarakat.
c. Pertentangan (konflik)
Konflik dapat diartikan sebagai sebuah proses sosial antara dua orang atau lebih dimana pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lainnya dengan cara menghancurkan atau membuat tidak berdaya. Konflik memiliki latar belakang perbedaan ciri- ciri yang di bawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan tersebut menyangkut ciri fisik, pengetahuan , adat- istiadat, keyakinan dan sebagainya.
Adanya konflik dalam mayarakat dapat menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan dapat terjadi antara perorangan, perorangan dengan kelompok, atau antarkelompok. Pertentangan antarkelompok dapat mungkin terjadi antargenerasi yaitu generasi tua dan muda. Pertentangan tersebut biasanya terjadi ketika ada perubahan pada masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke tahapan modern.
Generasi muda akan mudah menerima unsur- unsur kebuadayaan asing sehingga dapat menimbulkan perubahan- perubahan tertentu dalam masyarakat.
d. Pemberontakan atau revolusi
Revolusi dan pemberontakan dapan memengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat. Sistem yang sudah ada dapat berubah ketika terjadi suatu pemberontakan dan akhirnya sistem tersebut berubah dengan paham yang berbeda. Hal ini terjadi pada revolusi Perancis dimana terjadi pemberontakan oleh masyarakat kelas bawah terhadap kerajaan yang bertindak sewenang- wenang.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam perubahan sosial budaya merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat tersebut. Faktor eksternal dapat berupa lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia dan peperangan yang melanda.
a. Lingkungan alam fisik
Adanya peristiwa- peristiwa alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, dan sebagainya dapat menyebabkan adanya perubahan dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat. Masyarakat yang terkena dampak peristiwa alam akan menyesuaikan terhadap keadaan alam yang mereka hadapi. Hal tersebut secara langsung akan menyebabkan perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
Selain peristiwa- peristiwa alam, sebab- sebab perubahan sosial budaya dapat terjadi sebagai akibat dari perbuatan masyarakat itu sendiri, seperti pengerukan tanah secara besar- besaran tanpa memperhatikan dampak yang diakibatkan atau pengeboran tanah untuk mencari hasil tambang yang dapat mengakibatkan kebocoran gas yang membahayakan hingga membuat masyarakat meninggalkan tempat tinggalnya untuk menetap di wilayah lain. Hal itu terlihat dari peristiwa alam yang diakibatkan oleh aktivitas pengeboran manusia yaitu Lumpur Lapindo, yang mengakibatkan ribuan orang mengungsi ke tempat yang baru.
b. Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat mengakibatkan terjadinya perubahan- perubahan yang sangat besar, baik pada lembaga masyarakat maupun struktur masyarakat. Negara yang menjadi pemenang biasanya akan memaksa negara yang mengalami kekalahan untuk menerima apa yang diinginkan.
Itulah tentang perubahan sosial budaya, dari segi pengertian dan faktor- faktor penyebabnya. Semoga pembahasan ini dapat menjadi tambahan referensi dalam mempelajari materi ini khususnya pada pelajaran IPS. Selamat belajar dan tetap semangat.
Salam.
No comments:
Post a Comment