Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H atau 13 Maret 624 M. Perang yang terjadi di dekat perigi bernama Badar, 125 km selatan Madinah antara Makkah dan Madinah ini disebabkan karena pengusiran kaum muslimin oleh kaum kafir Quraisy dari Makkah.
Penyebab Perang Badar
Ketika kafilah perdagangan kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abi Sufyan bin Harb melintasi Madinah, Rasulullah menyuruh mencegatnya dipertengahan jalan karena harta yang dibawa mereka sebagian besar merupakan rampasan dari kaum muslimin ketika mereka akan berhijrah ke Madinah.
Image by ekrem from Pixabay |
Kekuatan Pasukan pada Perang Badar
Untuk mempersiapkannya, disusunlah pasukan Islam sebanyak 313 orang yang terdiri atas 210 orang muslim Anshar dan sisanya dari Muslimin Muhajirin. Bendera pasukan Islam dipegang oleh Mus'ab bin Umair.
Abu Sufyan mendengar tentang persiapan yang dilakukan oleh Rasulullah, dan kemudian memberikan kabar kepada tokoh kafir Quraisy. Abu Jahal pun membentuk pasukan yang berkekuatan 1000 orang untuk melindungi kafilah perdagangan mereka dari serangan umat Islam.
Rasulullah selanjutnya membentuk regu pengintai untuk menyelidiki kafilah perdagangan. Dalam pengintaian tersebut, pasukan kafir Quraisy telah mengawal mereka menuju ke desa Badar. Rasulullah yang mendapat laporan tersebut, kemudian bermusyawarah dengan sahabat Muhajirin dan Anshar dan disepakati untuk segera menuju desa Badar dengan maksud menyongsong kedatangan pasukan kafir Quraisy.
Pasukan Islam berkemah di dekat sumber air di desa Badar sehingga dengan mudah menghadang pasukan kafir Quraisy yang mencoba untuk mengambil pasokan air untuk kelompoknya.
Sebelum perang terjadi antara kedua pasukan, terdapat perang tanding antara keduanya. Perang tanding diawali dengan pihak kafir Quraisy yang mengirim Al Awad bin Abdul Asad yang dapat dikalahkan oleh pihak umat Islam.
Selanjutnya menyusul Atabah bin Rabiah, Syaiban bin Walid, yang keduanya dari pasukan kafir Quraisy. Dari pihak umat Islam, Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib dan Ubaid Al Harits. Pasukan kafir Quraisy kemudian menyerbu ke medan perang namun dapat dikalahkan oleh umat Islam.
Jumlah Korban
Pada peristiwa tersebut, 14 orang kaum muslimin gugur sebagai syahid dan dari kaum musyrikin, 70 orang tewas dan 70 orang lainnya ditawan.
Dalam perang yang berkecamuk, Ruqayah, putri Rasulullah meninggal dunia. Saat itu, ia ditemani oleh Utsman, suaminya di Madinah. Utsman ketika itu tidak ikut berperang karena mendampingi istrinya yang sedang sakit.
Perang Badar berhasil dimenangkan oleh kaum muslimin atas bantuan dari Allah Swt. Seusai perang Badar, kuam muslimin membawa para tawanan dan ghanimah atau harta rampasan perang.
Dampak Perang Badar terhadap Perkembangan Islam
Perang Badar membawa dampak terhadap perkembangan Islam, diantaranya sebagai berikut ini,
- Umat Islam semakin mendapatkan tempat di mata orang- orang Arab sehingga banyak dari mereka yang sukarela masuk Islam.
- Umat Islam semakin yakin dan percaya akan kebenaran Islam dan janji- janji Allah Swt, karena itu mereka selalu siap menghadapi serangan musuh demi membela kebenaran ajaran Islam.
- Gentarnya kaum kafir Quraisy ketika mereka berhadapan dengan pasukan Islam. Pasalnya pada perang Badar tersebut, kaum kafir Quraisy mengalami kekalahan yang hebat.
Demikian tentang perang Badar. Pada perang Badar, kekuatan umat Islam tidak sebanding dengan kekuatan kaum kafir Quraisy. Umat Islam hanya terdiri atas 313 pasukan sementara kaum kafir Quraisy memiliki kekuatan yang jauh di atas yaitu 1000 pasukan. Meskipun demikian, umat Islam dapat mengalahkan kaum kafir Quraisy dan membuat mereka segan untuk berhadapan kembali dengan umat Islam. Hal itulah yang semakin menguatkan keyakinan kita kepada Allah Swt bahwa Allah Swt selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa.
Semoga Bermanfaat.
Salam.
No comments:
Post a Comment