Sitasi ilmiah merupakan salah satu aspek penting dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Sitasi sebagai sebuah rujukan digunakan untuk menghindari pelanggaran dalam penulisan seperti plagiarisme. Dalam penulisan karya ilmiah, seyogyanya memerlukan pandangan atau pemikiran dari sumber lainnya sehingga secara etika, harus dicantumkan sumber pengambilannya. Salah satu dari stasi ilmiah yang lazim digunakan adalah daftar pustaka.
Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay |
Lantas, apakah daftar pustaka itu dan bagaimana fungsinya dalam sebuah sitasi ilmiah? Berikut ulasannya.
Daftar Pustaka adalah
Daftar pustaka merupakan sumber rujukan dari seorang penulis dalam kegiatannya menyusun karya tulis ilmiah. Daftar pustaka juga dikenal dengan istilah bibliografi atau kepustakaan. Adapun fungsi dari daftar pustaka adalah sebagai berikut :
- Membantu para pembaca untuk mengetahui ruang lingkuip studi penulis
- Memberikan kepada pembaca petunjuk tentang tulisan yang disajikan dan mengetahui hubungan dengan tulisan lain yang relevan
- Membantu para pembaca dalam menentukan sumber yang sesuai dengan bidang studi
- Sebagai bentuk tanggung jawab penulis berhubungan dengan sumber- sumber yang diambil dalam tulisannya.
Variasi penulisan daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka memiliki beragam jenis, misalnya format American Psychological Association (APA) atau format karya tulis ilmiah Indonesia. Meskipun formatnya berbeda, keduanya memiliki unsur- unsur yang sama yaitu mencakup nama penulis, tahun terbit sumber, judul sumber yang dipakai sebagai referensi, dan data publikasi seperti nama tempat terbit dan penerbit.
Pemilihan daftar pustaka sebagai bahan rujukan juga harus mempertimbangkan beberapa hal diantaranya :
- Sumber rujukan merupakan karya ilmiah 10 tahun terakhir dari tahun penulisan karya tulis ilmiah terkecuali untuk buku- buku tertentu yang dianggap penting dan merupakan sumber rujukan primer
- Penulisan dilakukan pada baris pertama dimulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 hingga 5 ketukan ke dalam.
- Jarak antarbaris adalah 1 spasi.
- Jarak antarsumber 1,5 atau 2 spasi
- Sumber diurutkan berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis namun jika nama penulis tidak diketahui, maka cukup ditulis anonim.
- Nama penulis pada daftar pustaka mendahulukan nama belakang (nama keluarga) dan di batasi oleh koma untuk kata selanjutnya yang dianggap sebagai nama diri.
Untuk lebih jelasnya, bisa diperhatikan pada format penulisan daftar pustaka APA dan format karya tulis ilmiah Indonesia.
Format APA
Format format karya tulis ilmiah Indonesia
Untuk publikasi sumber dengan penulis yang sama dan tahun yang sama, maka dapat menambahkan huruf a, b, atau c, dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi.
Apabila terdapat dua sumber dengan penulis yang sama, maka penulisannya cukup mengganti nama penulis dengan garis sepanjang 3 -5 ketukan ("_____"). Berikut contohnya,
Jika nama pengarang buku yang dirujuk lebih dari satu orang, maka nama penulis yang pertama saja yang dibalik sementara nama penulis kedua dan seterusnya tetap. Namun apabila penulisnya berjumlah empat atau lebih, maka setelah nama pertama cukup ditulis kata "dkk". "dkk" artinya dan kawan- kawan. Untuk lebih jelasnya, bisa diperhatikan pada contoh berikut,
Sistem penulisan daftar pustaka sesuai dengan aturan penulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Rujukan berupa buku
2. Rujukan dari jurnal dan majalah/koran cetak
3. Rujukan dari bab dalam buku
4. Rujukan dari prosiding cetak
5. Rujukan berupa skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian
6. Rujukan buku terjemahan
7. Rujukan dari jurnal online
8. Rujukan dari artikel di internet
Demikian tata cara penulisan daftar pustaka pada penulisan ilmiah. Semoga tulisan ini dapat membantu teman- teman dalam belajar. Terima kasih dan tetap semangat.
Salam.
EmoticonEmoticon