Hai sahabat Ahzaa, selamat datang kembali di AhzaaNet. Baik, pada kesempatan ini kita akan belajar tentang bagaimana mengklasifikasikan zat berdasarkan wujud dan komposisinya. Untuk memulai pembelajaran ini, kita terlebih dahulu mengenal apa itu klasifikasi materi dan pengertian dari materi.
Klasifikasi materi merupakan penggolongan materi berdasarkan karakteristik yang sama maupun dengan berbagai kemungkinan perubahan wujud atau karakteristik lainnya. Sedangkan materi merupakan sesuatu yang memiliki massa dan menempati maupun mengisi suatu ruang tertentu sehingga kadang- kadang, materi juga dikenal sebagai suatu zat yang ada di sekitar alam.
Materi dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi diantaranya wujud, komposisi dan cara pemisahannya.
Klasifikasi Materi berdasarkan wujudnya
Wujud suatu materi didasarkan pada karakteristik partikel penyusunnya. Partikel dikenal sebagai bagian terkecuil dari suatu materi yang sudah tidak dapat dibagi. Ada tiga wujud materi berdasarkan wujudnya yaitu padat, cair dan gas.
Wujud materi padat
Materi padat memiliki ciri bentuk dan volumenya yang selalu tetap. Selain itu letak antarpartikel dari benda padat berdekatan sehingga partikelnya tidak dapat bergerak bebas. Gaya tari partikel dari benda padatpun sangat kuat. Contoh dari benda padat adalah kayu, besi, batu dan sebagainya.
Wujud materi cair
Materi yang berwujud cair memiliki karakteristik yang berbeda- beda menyesuaikan tempat atau wadahnya. Pasalnya, jarak antarpartikel dalam materi cair tidak terlalu rapat. Volume materi benda cair sifatnya tetap. Hal ini karena materi cair mudah berpindah namun tidak meninggalkan gugus partikelnya.
Wujud materi gas
Materi yang berwujud gas memiliki bentuk dan volume yang berubah- ubah dan mengisi ruang yang ditempatinya. Materi gas juga mempunyai letak antarpartikel yang berjauhan sehingga partikel dapat bergerak bebas dan gaya tarik antarpartikelnya sangat lemah. Contoh dari materi berwujud gas adalah oksigen, argon, helium, dan sebagainya.
Klasifikasi Materi Berdasarkan Komposisinya
Materi berdasarkan komposisinya dibedakan menjadi dua yaitu zat tunggal dan campuran. Zat tunggal mencakup unsur dan senyawa, sedangkan campuran meliputi larutan, koloid, dan suspensi.
Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan materi yang bersifat tunggal dan homogen. Zat tunggal dibedakan menjadi dua yaitu unsur dan senyawa.
Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat dibagi kembali menjadi zat lain dengan cara kimia biasa. Saat ini jumlah unsur yang diketahui ada 118 yang terdiri dari 92 unsur alam dan sisanya sebagai unsur buatan. Unsur buatan didihasilkan dengan cara mengubah unsur yang sudah ada. Dalam penulisan lambang unsur, ada beberapa aturan, menurut Berzellius dijelaskan sebagai berikut :
- Menggunakan nama unsur dalam bahasa latin
- Lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur tersebut dan ditulis dengan huruf kapital
- Apabila ada unsur- unsur yang memiliki huruf pertama dari namanya sama, maka lambang dari salah satu unsur ditambah dengan satu huruf yang ditulis dengan huruf kecil.
Adapun unsur dikelompokkan lagi menjadi unsur logam, semi logam dan non logam. Unsur logam atau disebut juga dengan metal, banyak ditemukan bercampur dengan unsur lainnya. Contoh dari unsur logam adalah besi (Fe), Aluminium (Al), Tembaga (Cu), Seng (Zn). Unsur logam memiliki beberapa ciri diantaranya mengkilap dan berwujud padat pada suhu kamar, dapat diregangkan dan ditempa, dan merupakan penghantar listrik yang baik.
Sedangkan ciri dari unsur semi logam, merupakan unsur yang menunjukkan sifat logam maupun non logam. Unsur semi logam bersifat semikonduktor, artinya bukan penghantar listrik yang baik pada suhu rendah, akan tetapi dapat menjadi penghantar listrik yang baik pada suhu tinggi. Contoh unsur semi logam adalah silikon (Si), arsenik (Ar), antimon (Sb), boron (B), dan lain- lain.
Unsur non logam, merupakan unsur yang tidak memiliki sifat logam sama sekali. Unsur non logam dapat berwujud gas, padat maupun cair. Contoh unsur logam berwujdu gas adalah nitrogen (N), oksigen (O), klorin (Kl), helium (He), dan flourin (F). Adapun contoh unsur non logam yang berwujud padat adalah belerang (S), fosfor (P), iodin (I), dan lain- lain. Sedangkan unsur non logam yang berwujud cair contohnya adalah bromin (Br).
Unsur non logam memiliki ciri- ciri diantaranya kusam, dapat berwujud gas, padat maupun cair, tidak dapat ditempa dan rapuh, serta merupakan pengharnat listrik (konduktor) yang buruk, kecuali jenis grafit.
Senyawa
Senyawa merupakan zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang berbeda dan dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui suatu reaksi kimia. Contoh dari senyawa adalah garam yang tersusun atas reaksi kimia antara natrium dan klorin. Selain garam, senyawa yang sering ditemukan di kehidupan sehari- hari adalah gula, penyedap rasa, air.
Bagian yang terkecil dari senyawa disebut sebagai molekul. Adapun molekul yang tergabung dalam jumlah banyak akan membentuk senyawa.
Campuran
Campuran merupakan gabungan dari dua zat atau lebih yang sifat aslinya tidak hilang sama sekali. Campuran dapat berupa gabungan dari unsur dengan unsur, senyawa dengan senyawa maupun senyawa dengan unsur.
Contoh campuran yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari- hari adalah air kopi, air teh, sirop, baja, kuningan, tanah dan udara. Campuran digolongkan menjadi dua jenis yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen atau larutan merupakan campuran dua zat atau lebih dimana zat- zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi. Contoh dari campuran homogen adalah campuran air gula dalam botol sirup. Campuran homogen memiliki sifat- sifat antara lain
- ukuran molekul pada partikel yang bercampur
- partikel yang tercampur rata ketika zat- zatnya bercampur
- campuran yang tidak akan mengendap jika didiamkan
- campuran yang bening atau tembus cahaya.
Sedangkan campuran heterogen merupakan campuran yang setiap bagian atau komponennya tidak sama. Contoh campuran heterogen adalah campuran air dan minyak, campuran gula dan garam, campuran air dan kapur, dan lain- lain.
Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu suspensi dan koloid. Suspensi merupakan campuran antara dua zat atau lebih dimana zat- zat penyusunnya masih dapat dibedakan antara satu dengan lainnya yang dapat diamati dengan mata. Contoh suspensi adalah campuran air dengan pasir. Adapun ciri- ciri suspensi adalah sebagai berikut :
- ukuran partikel yang bercampur lebih besar
- pencampuran antarpartikelnya tidak merata
- campuran akan mengendap apabila didiamkan
- campuran sifatnya keruh dan tidak tembus cahaya
Sementara itu, koloid merupakan campuran yang ukuran partikelnya terletak antara larutan dan suspensi. Contoh koloid adalah tinta dan santan. Koloid memiliki ciri- ciri yaitu
ukuran partikel yang lebih besar dari partikel larutan
- pencampuran partikelnya tampak merata
- campuran tidak akan mengendap apabila didiamkan
- campuran sifatnya keruh, tetapi dapat menghamburkan cahaya
- campuran dapat dipisahkan dengan penyaringan ultra
Demikian tentang Klasifikasi Zat Berdasarkan Wujud dan Komposisinya . Semoga pembahasan ini dapat membantu teman- teman dalam belajar khususnya untuk materi IPAS kelas 10 SMK. Semoga Bermanfaat.
Salam.
No comments:
Post a Comment