Sejarah Paskibraka, Awal Mula Pembentukan, Formasi Paskibraka dan Tokoh Penggagas Nama Paskibraka - Ahzaa.Net

Sejarah Paskibraka, Awal Mula Pembentukan, Formasi Paskibraka dan Tokoh Penggagas Nama Paskibraka

Sejarah Paskibraka, Awal Mula Pembentukan, Formasi Paskibraka dan Tokoh Penggagas Nama Paskibraka
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau yang lebih dikenal sebagai Paskibraka  merupakan pasukan pengibar bendera yang bertugas mengibarkan dan menurunkan duplikat bendera pusaka pada acara peringatan proklamasi kemerdekaan baik di tingkat kabupaten/ kota, provinsi maupun nasional. 

Pasukan pengibar bendera pusaka yang anggotanya terdiri dari siswa maupun siswi jenjang SMA atau sederajat kelas 10 maupun kelas 11 tersebut direkrut dan diseleksi dengan berbagai tahapan yang berjenjang dengan sistem dan mekanisme pendidikan dan latihan yang ketat. 

Anggota Paskibraka selain memiliki mental dan fisik yang kuat harus memiliki jiwa dan nilai- nilai kebangsaan dalam melaksanakan tugas sebagai pasukan pengibar bendera pusaka. 

Nah, bagaimana awal mula Paskibraka, dan sejak kapan Paskibraka dibentuk serta mengapa Paskibraka memiliki formasi 17-08-1945? Simak yaa melalui ulasan tulisan ini hingga terakhir...

Awal Mula Paskibraka
Awal mula Paskibraka digagas ketika Ibu kota republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tahun 1946. Saat itu Presiden Soekarno memerintahkan ajudannya Mayor Laut Husein Mutahar dalam rangka peringatan HUT Proklamasi kesemrdekaan RI yang pertama untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman istana. 

Husein Mutahar kemudian memiliki gagasan untuk melibatkan para pemuda dari seluruh penjuru tanah air dalam pengibaran bendera pusaka. Hal ini terlintas dalam pemikirannya karena para pemuda adalah generasi penerus bangsa.

Namun, pada saat peringatan HUT Kemerdekaan, Mutahar hanya dapat menghadirkan lima orang pemuda yang terdiri atas 3 putra dan 2 putri berasal dari berbagai daerah yang secara kebetulan mereka berada di Yogyakarta. Sejak pengibaran  bendera pusaka pada peringatan HUT Kemerdekaan RI tersebut, sistem dan cara yang sama dilakukan hingga tahun 1949. 

Ketika ibu kota negara Indonesia kembali ke Jakarta pada tahun 1950, pengibaran bendera pusaka tidak lagi ditangani oleh Muntahar akan tetapi pengibaran bendera pusaka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan. Adapun para pengibar bendera merupakan pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta. 

Formasi Paskibraka
Beralihnya kepemimpinan pada masa Presiden Soeharto, Husein Muntahar kembali dipanggil untuk menangani kepentingan pengibaran bendera pusaka. Kemudian pada tahun 1967, Muntahar mulai menerapkan formasi pengibaran menjadi tiga kelompok sesuai jumlah anggotanya yaitu pasukan 17 sebagai pengiring, pasukan 8 sebagai pembawa bendera dan pasukan 45 sebagai pengawal. Secara makna, jumlah tersebut melambangkan tanggal proklamasi kemerdekaan yaitu 17 - 08- 1945.

Pasukan pengiring yang disebut kelompok 17 memiliki posisi paling depan dan berperan sebagai pemandu dan pengiring pasukan yang dipimpin oleh setiap Komandan Kelompok (DanPok). Anggota dalam kelompok ini seluruhnya adalah anggota Paskibraka.

Kelompok 8 berada di belakang kelompok 17 yang berperan sebagai pasukan inti pembawa bendera, dengan susunan satu berada di depan tengah sebagai pembawa baki bendera utama, dan dibelakangnya berperan sebagai pembawa baki cadangan dikawal oleh empat anggota Paspampres (khusus di istana merdeka).

Tiga anggota Paskibraka putra memiliki peran sebagai pembentang bendera (1 orang), sebagai komandan kelompok 8( 1 orang) sekaligus sebagai pengerek tali bendera (posisi tengah) dan satu lainnya berperan sebagai pengerek tali bendera. Tiga putri yang berada pada baris belakang berperan sebagai pelengkap atau pagar pasukan.

Pasukan 45 memiliki posisi berada di belakang kelompok 8 yang berperan sebagai pasukan pengawal atau pengaman kehormatan dengan fungsi simbolis. Pasukan 45 terdiri atas 1 orang sebagai Danki Paskibraka, 4 orang sebagai pengawal di Pasukan 8, dan 40 orang lainnya sebagai pasukan 45. Ada empat regu pada pasukan 45 yang terdiri atas 10 pasukan tiap regunya.

Sejak tanggal 17 Agustus 1968, para petugas pengibar bendera berasal dari pemuda utusan provinsi, akan tetapi seluruh provinsi belum mengirimkan utusan sehingga masih harus menambah anggota dari pasukan yang bertugas di tahun sebelumnya. 

Bendera Duplikat
Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi kemudian mulai diserahkan pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta kepada seluruh Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I di  Indonesia. 

Selanjutnya, bendera duplikat mulai dikibarkan untuk menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta. Bendera duplikat yang terdiri dari 6 carik kain itu mulai dikibar/ diturunkan dengan tetap diantar oleh Bendera Pusaka.  Pada tahun yang sama juga, anggota pengibar Bendera pusaka adalah utusan dari para remaja siswa SLTA dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan ketentuan perwakilan sepasang remaja putra dan putri tiap provinsi.

Tokoh Pemberi Nama Paskibraka
Nama Paskibraka sendiri baru terlontar oleh seorang tokoh bernama Idik Sulaeman pada tahun 1973. Paskibraka menggantikan istilah sebelumnya dikenal dengan nama Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Paskibraka berasal dari kata PAS yang berarti Pasukan, KIB, kepanjangan dari KIBar yang bermakna pengibar, Ra adalah Bendera, dan Ka berarti Pusaka. Sejaks aat itulah hingga kini, pengibar bendera pusaka di setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI memakai istilah Paskibraka. 

Itulah Sejarah Paskibraka, Awal Mula Pembentukan dan Tokoh yang berperan dalam Paskibraka. Semoga tulisan di atas memberikan wawasan baru buat teman- teman semuanya. 

Dirgahayu Republik Indonesia ke -78, Terus Melaju Untuk Indonesia Maju...


EmoticonEmoticon

Formulir Kontak