Pembelajaran dan asesmen merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dan
keduanya sebaiknya diintegrasikan secara harmonis. Penting bagi pendidik dan
peserta didik untuk memahami kompetensi yang ingin dicapai sehingga seluruh
proses pembelajaran dapat difokuskan untuk mencapainya.
Gambar oleh Hermann Traub dari Pixabay |
Hubungan antara pembelajaran dan asesmen dapat diilustrasikan dengan
menggambarkan tahap-tahap berikut:
Tahap Perencanaan Asesmen dan Pembelajaran
Pendidik merencanakan asesmen yang akan dilaksanakan pada awal, saat, dan
akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen awal penting untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tingkat capaian mereka.
Tahap Perencanaan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran, yang
mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan serta kebutuhan
peserta didik. Pendidik juga harus memastikan tujuan pembelajaran sudah sesuai
dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.
Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas,
interaktif, dan kontekstual. Pendidik diharapkan menyelenggarakan pembelajaran
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan dapat memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Selain itu, memberi ruang yang cukup
bagi kreativitas, kemandirian, serta potensi fisik dan psikologis peserta
didik. Selama proses pembelajaran, pendidik dapat melakukan asesmen formatif
untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai oleh peserta
didik.
Tahap Proses Asesmen Pembelajaran:
Asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur aspek yang relevan secara
holistik. Asesmen dapat bersifat formatif dan sumatif. Asesmen formatif pada
awal pembelajaran digunakan untuk mendukung pembelajaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik. Asesmen formatif selama pembelajaran dapat
menjadi dasar untuk merefleksi proses belajar dan dapat digunakan untuk
perencanaan dan revisi pembelajaran jika diperlukan.
Setelah peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, pendidik dapat melanjutkan
ke tujuan berikutnya. Namun, jika tujuan belum tercapai, pendidik perlu
memberikan penguatan sebelum melakukan asesmen sumatif untuk memastikan
ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran.
Proses ini akan terus berlanjut dalam bentuk siklus, dan refleksi dapat
dilakukan oleh pendidik baik secara pribadi maupun melibatkan kolega pendidik,
kepala satuan pendidikan, atau pengawas sekolah. Dengan demikian, proses
pembelajaran dan asesmen harus diintegrasikan dengan baik untuk mendukung
kesuksesan peserta didik di dalam kelas.
Nah, lebih lanjut tentang Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen,
teman- teman dapat baca panduan melalui dokumen berikut ini,
Demikian Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Semoga bermanfaat buat teman- teman guru yang membutuhkan panduan ini.
Salam.
EmoticonEmoticon