Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
oleh peserta didik di setiap fase. Dalam Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial, tujuan yang ingin dicapai terletak pada Fase E. CP digunakan sebagai
panduan untuk pembelajaran intrakurikuler. Namun, kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila tidak perlu mengacu pada CP, karena fokus utamanya
adalah mengembangkan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang telah
diatur dalam Keputusan Kepala BSKAP tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen
Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka sehingga CP digunakan untuk
pembelajaran intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila
digunakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Memahami CP merupakan langkah pertama dalam perencanaan pembelajaran dan
penilaian. Untuk merancang pembelajaran dan penilaian Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial dengan baik, kita perlu memahami secara menyeluruh CP Projek
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, termasuk rasional Projek, tujuan, dan
karakteristiknya.
Rasional Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Rasional Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial adalah ilmu (sains) yang
diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan tentang
hukum-hukum alam yang diperoleh dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran dan dapat ditelaah secara kritis oleh siapa pun
yang ingin mengetahuinya.
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan nyata di abad ke-21 yang berkaitan dengan fenomena alam dan sosial
di sekitar mereka secara ilmiah dengan menerapkan konsep sains. Dengan kata
lain, setelah mempelajari mata pelajaran ini, peserta didik akan memiliki
kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup
lebih nyaman, sehat, dan baik.
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial melibatkan integrasi antara ilmu
sosial dan ilmu alam sebagai kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Ilmu sosial melibatkan aspek-aspek kehidupan sosial dalam keberagaman agama
dan gotong royong. Sementara itu, ilmu alam melibatkan interaksi manusia
dengan alam dan penjelasan ilmiah tentang fenomena yang terjadi di alam.
Integrasi kedua ilmu ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan sumber daya alam
dengan bijaksana. Kurangnya pemahaman tentang ilmu pengetahuan menyebabkan
masalah dalam interaksi manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak hanya membutuhkan interaksi dengan manusia
lain dalam masyarakat, tetapi juga sangat bergantung pada alam. Oleh karena
itu, ilmu pengetahuan hadir untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
fenomena alam dan sosial secara ilmiah. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan,
peserta didik akan memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat
secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman, sehat, dan baik.
Tujuan Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Tujuan dari Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial adalah membekali peserta
didik dengan pengetahuan dasar, keterampilan, dan sikap yang meliputi: (1)
pola pikir, perilaku, dan karakter peserta didik untuk peduli dan bertanggung
jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan alam semesta, serta masalah yang
dihadapi; (2) kemampuan untuk menilai manfaat dan risiko penggunaan ilmu
pengetahuan alam dan sosial; (3) kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih
berdasar dengan menggunakan ilmu pengetahuan alam dan sosial serta teknologi;
dan (4) kemampuan untuk menemukan solusi bagi masalah yang dihadapi melalui
sains, baik masalah individu maupun masyarakat.
Karakteristik Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial memiliki ciri khas
dengan menggunakan benda konkret dan non-konkret di alam sebagai objek kajian
yang dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Pembelajaran ini melibatkan
langkah-langkah sistematis dan menggunakan cara berpikir yang logis dan
ilmiah.
Menurut Goodman dan Stivers (2010), Pembelajaran Berbasis Projek (PjBL) adalah
pendekatan pengajaran yang melibatkan kegiatan pembelajaran dan tugas nyata
yang menantang peserta didik dalam menyelesaikan masalah sehari-hari secara
berkelompok.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial disajikan dalam bentuk proyek
yang mengintegrasikan beberapa elemen konten/materi. Setiap proyek
dilaksanakan untuk mencapai elemen kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
yang terdiri dari tiga elemen dan dihubungkan dengan karakteristik
masing-masing bidang keahlian.
Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, terdapat tujuh aspek
yang mencakup makhluk hidup dan lingkungannya, zat dan perubahannya, energi
dan perubahannya, bumi dan antariksa, keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu, interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial, dan dinamika
sosial, serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Pembelajaran dalam mata
pelajaran ini berbasis proyek. Dalam model PjBL, peserta didik tidak hanya
memahami konten, tetapi juga mengembangkan keterampilan mereka dalam berperan
dalam masyarakat.
Keterampilan yang dikembangkan melalui PjBL termasuk keterampilan komunikasi
dan presentasi, keterampilan manajemen organisasi dan waktu, keterampilan
penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian diri dan refleksi,
partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis. Penilaian kinerja
dalam PjBL dapat dilakukan secara individu atau kelompok dengan
mempertimbangkan proses dan kualitas produk yang dihasilkan, pemahaman konten
yang ditunjukkan, dan kontribusi dalam proses realisasi proyek yang sedang
berlangsung.
Selengkapnya tentang Capaian Pembelajaran (CP) Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial SMK/ MAK (Fase E) Kurikulum Merdeka dapat di baca dan diunduh melalui dokumen berikut,
Semoga Bermanfaat.
EmoticonEmoticon