Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan penyair melalui bahasa yang terikat dengan irama, rima, matra, dengan unsur yang sarat makna. Puisi cenderung tersusun secara imajinatif akan perasaan penyair yang memadukan kekuatan bahasa, dengan kekuatan struktur fisik dan struktur batin sehingga menghasilkan karya dengan makna yang mendalam.
Dalam penyusunannya, puisi memiliki unsur- unsur bahasa yang rapi, indah dan tertata dengan memperhtaikan bunyi serta irama. Bahasa yang dipakai puisi pun bersifat konotatif dengan pemadatan seluruh unsur kemampuan bahasa. Selain itu puisi merupakan pengungkapan perasaan penyair berdasar pada pengalamannya.
Dalam sebuah puisi, ada beberapa unsur pembangun seperti unsur intrinsik yang memuat unsur tema, suasana, imaji, simbol , musikalitas ,gaya bahasa dan amanat. Sementara itu unsur ekstrinsik dalam sebuah puisi mencakup unsur keadaan sosial, lingkungan, pengalaman, kondisi ekonomi dari penyair itu sendiri.
Puisi dibedakan menjadi dua yaitu puisi lama dan puisi baru dimana karakteristik puisi lama lebih terikat pada kaidah- kaidah dan aturan penulisan yang berlaku, sedangkan itu puisi baru tidak terikat pada aturan atau kaidah, artinya lebih bebas baik dalam jumlah baris, suku kata maupun rima.
Puisi Lama
Puisi lama masih terikat pada pakem atau aturan yang berkaitan dengan kaidah penulisan yang berlaku pada karya sastra berwujud puisi. Ada beberapa jenis puisi baru diantaranya mantra, pantun, talibun, syair, karmina dan gurindam.
Mantra
Mantra dikenal sebagai ucapan yang bernada magis yang memiliki nilai kesakralan yang kuat. Mantra biasanya ditemui pada upacara- upacara tertentu untuk mencapai tujuan- tujuan yang dikehendaki. Salah satu contohnya adalah mantra yang diucapkan agar suatu daerah atau wilayah tidak terjadi hujan.
Pantun
Pantun merupakan puisi jenis lama yang masih sering ditemukan sampai saat ini. Pantun memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b dimana setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan baris. Ada berbagai jenis pantun seperti pantun anak, pantun pendidikan, pantun jenaka, pantun agama, pantun kehidupan, dan sebagainya.
Talibun
Talibun merupakan pantun yang jumlah barisnya selalu genap setiap baitnya. Jumlah baris biasanya berjumlah enam, delapan, sepuluh maupun kelipana dua lainnya.
Syair
Syair termasuk dalam karya sastra arab yang berbentuk puisi dengan ciri khusus yaitu sajak a-a-a-a. Syair menceriakan kisah- kisah yang mengandung nilai dan amanat tertentu.
Karmina
Karmina sering disebut sebagai pantun kilat yaitu jenis pantun yang sangat pendek.
Gurindam
Gurindam merupakan jenis puisi lama yang komposisinya hanya terdiri dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya. Gurindam memiliki sajak a-a-a-a dengan kandungan nasihat dan amanat di dalamnya.
Puisi Baru
Puisi baru digolongkan menjadi dua macam yaitu berdasarkan isi dan berdasarkan bentuk. Puisi baru berdasarkan isi contohnya balada, himne, romansa, ode, epigram, elegi, dan satire, sedangkan contoh puisi baru berdasarkan bentuknya meliputi distikon, tersina, kuatrain, kuint, sektet, septime, oktaf, dan soneta.
Puisi baru berdasarkan isi
Balada
Balada merupakan puisi yang berbentuk sajak yang biasanya berisikan kisah atau cerita.
Himne
Himne berkaitan dengan pija puji yang dimaksudkan kepada Tuhan, negara atau sesuatu yang dianggap sakral atau tinggi
Romansa
Romansa berhubungan dengan sisi romantisme dalam ungkapan perasaan yang dituangkan dalam sebuah puisi
Ode
Ode merupakan puisi yang berisikan sanjungan kepada orang tua, pahlawan, dan orang - orang yang dianggap berjasa.
Epigram
Epigram merupakan puisi yang berisi tuntunan dan ajaran hidup yang memuat unsur pembelajaran, didaktik, dan nasihat untuk kebaikan dan kebenaran.
Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ungkapan kesedihan yang mendalam akan diri sendiri atau suatu peristiwa
Satire
Satire merupakan puisi yang berisikan ungkapan bernada sindiran atau kritikan terhadap seeorang atau sesuatu.
Puisi baru berdasarkan bentuk
Distikon
Distikon sering disebut puisi dua seuntai yang merupakan puisi yang jumlah barisnya hanya ada dua dalam setiap baitnya.
Terzina
Terzina sering disebut puisi tiga seuntai yang merupakan puisi yang jumlah barisnya tiga dalam setiap baitnya.
Kuatrain
Kuatrain sering disebut puisi empat seuntai yang merupakan puisi yang jumlah barisnya empat dalam setiap baitnya.
Kuint
Kuint sering disebut puisi lima seuntai yang merupakan puisi yang memiliki lima baris dalam setiap baitnya.
Sektet
Sektet sering disebut puisi enam seuntai yang merupakan puisi yang memiliki enam baris dalam setiap baitnya.
Septime
Sektet sering disebut puisi tujuh seuntai yang merupakan puisi yang memiliki tujuh baris dalam setiap baitnya.
Oktaf
Oktaf sering disebut puisi delapan seuntai yang merupakan puisi yang memiliki delapan baris dalam setiap baitnya.
Soneta
Soneta merupakan jenis puisi yang memiliki empat belas baris kalimat yang terbagi menjadi empat bait dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua bait terakhir mengandung tiga baris.
No comments:
Post a Comment