Bunyi merupakan segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar dan sumber bunyi adalah benda yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah orang bernyanyi, orang bertepuk tangan, gitar yang dipetik, drum yang dipukul, biola yang dimainkan, seruling yang ditiup, dan sebagainya.
Gambar oleh Martine dari Pixabay |
Keras- lemahnya bumi tergantung pada amplitudo (simpangan terjauh) sumber bunyi dengan pengamat, artinya jarak sumber bunyi dengan pengamat menentukan kuat dan lemah bunyi yang dihasilkan.
Semakin dekat sumber bunyi dari pengamat, maka bunyi akan semakin keras terdengar, begitupun sebaliknya semakin jauh sumber bunyi dari pengamat, maka bunyi akan terdengar semakin lemah.
Tinggi rendah bunyi tergantung pada frekuensi. Frekuensi merupakan jumlah getaran yang terjadi dalam waktu 1 detik. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur sedangkan bunyi yang frekensinya tidak teratur disebut desau (desah). Contoh bunyi desah adalah gemuruh angin, air hujan, bisik-bisik manusia, keramaian pasar, dan sebagainya.
Jenis Bunyi
Berdasar frekuensi, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu infrasonik, audiosonik dan ultrasonik. Berikut uraiannya,
a. Bunyi Infrasonik
Bunyi infrasonik merupakan bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik hanya dapat didengar oleh hewan tertentu seperti anjing dan jangkrik.
b. Bunyi Audiosonik
Bunyi audiosonik merupakan bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 - 20.000 Hz. Bunyi audiosonik merupakan bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia.
c. Bunyi Ultrasonik
Bunyi ultrasonik merupakan bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Bunyi audiosonik hanya dapat didengar oleh hewan tertentu seperti kelelawar dan lumba- lumba. Bunyi ultrasonik dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan manusia seperti mengukur kedalaman laut, mendeteksi kedalaman goa dan mengukur ketebalan logam tertentu.
Sifat Bunyi
1. Bunyi dapat merambat melalui medium
Bunyi membutuhkan medium atau zat perantara untuk merambat. Perambatan bunyi melalui medium dapat berupa zat padat, benda cair, maupun benda gas. Dalam merambat, kecepatan perambatan bunyi berbeda tergantung dengan jenis perantaranya. Cepat lambat bunyi melalui perantara bergantung pada jarak antara sumber bunyi dengan pengamat dan waktu yang dibutuhkan bunyi untuk merambat dari sumber bunyi menuju pengamat.
Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh sumber bunyi menuju pengamat tiap satuan waktu
a. Perambatan bunyi melalui benda padat
Pixabay |
Bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti besi, kayu, batu, alumunium, dan sebagainya. Contoh perambatan bunyi melalui benda padat adalah sebagai berikut,
- Permainan telepon kaleng yang dihubungkan dengan benang, maka suara akan terdengar di ujung kaleng satunya.
- Bunyi kereta api dapat didengar oleh orang yang menempelkan telinganya pada rel kereta api, walaupun posisinya masih jauh
b. Perambatan bunyi melalui benda cair
Bunyi dapat merambat melalui benda cair seperti air. Contoh perambatan bunyi melalui benda cair adalah sebagai berikut,
- terdengarnya suara air pada saat kita berenang
- terdengarnya suara benturan batu saat kita membenturkan dua buah batu di dalam kolam.
c. Perambatan bunyi melalui benda gas
Bunyi dapat merambat melalui benda gas. Hal ini dapat dilihat dari contoh berikut,
- suara gemuruh angin
- suara yang dihasilkan gitar yang dipetik
Urutan perambatan bunyi dari yang paling cepat sampai dengan paling lambat adalah perambatan melalui medium benda padat - benda cair dan benda gas
2. Bunyi dapat dipantulkan
Bunyi dapat dipantulkan apabila terdapat benda- benda yang permukaannya keras menghalangi proses perambatannya. Contoh benda- benda yang permukaannya keras tersebut adalah kayu, batu, besi, kaca dan sebagainya. Pemantulan bunyi pada benda- benda tersebut dapat mengakibatkan terbentuknya bunyi pantul seperti gema dan gaung.
a. Gema
Gema merupakan bunyi pantul yang muncul setelah bunyi asli selesai dibunyikan. Contoh gema adalah bunyi yang terdengar sesaat setelah seseorang berteriak di daerah bukit, gua, maupun lembah. Biasanya setelah seseorang berteriak di tempat- tempat tesebut, akan terdengar bunyi yang menirukannya setelah bunyi dari teriakan tersebut berhenti. Gema yang terjadi disebabkan jarak yang jauh antara sumber teriakan dengan dinding.
b. Gaung
Gaung merupakan bunyi pantul yang muncul bersamaan dengan bunyi asli. Bunyi gaung biasanya terdengar samar karena bunyi yang terdengar bercampur dengan bunyi asli pada saat yang hampir bersamaan. Contoh gaung adalah bunyi yang terdengar seolah- olah menirukan seseorang yang berbicara dalam sebuah ruangan gedung. Penyebabnya adalah adanya bunyi yang dihasilkan seseorang tersebut memantul dinding sehingga terdapat bunyi yang mengiringi suara asli.
3. Bunyi dapat diserap
Penyerapan bunyi dapat terjadi apabila dalam proses perambatannya, bunyi mengenai benda- benda yang memiliki permukaan lunak dan lembut. Permukaan benda yang lunak dan lembut tersebut bersifat meredam bunyi. Contoh benda yang dapat meredam bunyi adalah kapas, kain, busa, karet, wol dan sebagainya. Peredam bunyi dapat mudah ditemukan di bioskop, studio musik, dan gedung pertemuan untuk meredam bunyi yang dihasilkan.
Pemanfaatan Sifat Bunyi dalam Kehidupan Sehari- Hari
Sifat- sifat bunyi dapat diterapkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari, diantaranya adalah sebagai berikut,
1. Mengukur kedalaman laut dengan memanfaatkan sonar
2. Penggunaan Ultrasonografi (USG) dalam bidang medis
3. Lubang resonansi pada gitar untuk mengeraskan suara gitar
4. Mendeteksi keretakan pada logam dengan gelombang ultrasonik
5. Mengukur ketebalan logam dengan gelombang ultrasonik
Demikian Materi tentang Bunyi, Jenis Bunyi, Sifat Bunyi dan Pemanfaatan Sifat Bunyi dalam Kehidupan Sehari- Hari. Semoga tulisan di atas bermanfaat dalam memahami materi tentang Gaya. Nantikan pembahasan- pembahasan materi lainnya hanya di AhzaaNet.
Salam.
No comments:
Post a Comment