Mengenal Asesmen Diagnostik dalam Pengajaran, Arti, Tujuan, Jenis, dan Kelebihan serta Kelemahannya - Ahzaa.Net

Mengenal Asesmen Diagnostik dalam Pengajaran, Arti, Tujuan, Jenis, dan Kelebihan serta Kelemahannya

Mengenal Asesmen Diagnostik dalam Pengajaran, Arti, Tujuan, Jenis, dan Kelebihan serta Kelemahannya
Hai sahabat Ahzaa, Mumpung masih awal- awal masuk di tahun ajaran baru nih. Apa yang teman- teman guru lakukan sebelum memperkenalkan siswa pada topik pembelajaran baru? Pastinya hal yang terbaik adalah mencari tahu seberapa dalam pengetahuan yang mereka ketahui tentang subjek atau mapel tersebut. Nah, Asesmen diagnostik dirancang khusus untuk tujuan ini. Dalam hal ini teman- teman dapat menganggap asesmen diagnostik sebagai metode cepat dalam mengukur pengetahuan siswa- siswa di kelas. 

Salah satu manfaat terpenting dari asesmen diagnostik bagaimana penilaian tersebut dapat membantu teman- teman dalam memudahkan transfer ilmu dalam pengajaran di kelas. Dengan kata lain, teman- teman dapat menyesuaikan seluruh pedagogi dengan tantangan spesifik yang akan dihadapi siswa. Tentunya hal ini membantu teman- teman dalam mengoptimalkan model pengajaran di kelas. 

Gambar oleh Photo Mix dari Pixabay 


Apa itu Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik merupakan jenis pra-evaluasi yang memungkinkan guru untuk menemukan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki siswa tentang suatu materi pelajaran. Dengan kata lain, penilaian ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa dan untuk menemukan kesenjangan belajar yang mungkin mereka miliki. Asesmen diagnostik dapat dilakukan secara periodik pada saat memasuki materi atau topik baru. 

Asesmen diagnostik tidak menentukan terhadap kadar kompetensi siswa apakah siswa lulus atau naik ke tingkat pendidikan berikutnya. Namun, melalui asesmen diagnostik, kekuatan dan kelemahan siswa mengenai bidang studi tertentu akan dapat diketahui dengan baik. Dengan informasi ini, teman- teman guru dapat membuat penyesuaian yang diperlukan pada kerangka belajar untuk mendapatkan hasil maksimal. 

Kriteria Asesmen Diagnostik
Nah, sebenarnya apa saja kriteria dari asesmen diagnostik itu sendiri? Untuk menggambarkan metode penilaian sebagai "diagnostik", metode tersebut harus memenuhi kriteria berikut: 
  • Asesmen Diagnostik harus dilakukan pada awal pengalaman belajar seperti semester baru atau unit pelajaran.
  • Asesmen Diagnostik berfokus pada pemahaman basis pengetahuan siswa pada saat ini
  • Asesmen Diagnostik harus mengidentifikasi kekuatan dan bidang peningkatan bagi siswa. 
  • Asesmen Diagnostik tidak harus dinilai 
  • Asesmen Diagnostik harus menetapkan garis dasar untuk membandingkan apa yang siswa ketahui sebelum pelajaran dan apa yang mereka pelajari setelahnya untuk mengukur perkembangan pengetahuan. 

Tujuan Penilaian Diagnostik
Mengapa sih teman- teman guru harus meluangkan waktunya untuk membuat asesmen diagnostik? Tentunya teman- teman membutuhkan pengumpulan data untuk mengukur pengetahuan siswa akan suatu topik pelajaran. Nah, hal tersebut yang mendasari bahwa asesmen diagnostik memiliki tujuan utama untuk mengumpulkan data yang cukup tentang apa yang sudah diketahui siswa tentang suatu topik. Data yang diperoleh tersebut akan dapat digunakan untuk perbaikan kualitas pembelajaran selanjutnya. Selain itu asesmen diagnostik juga akan memberikan dasar bagi teman- teman saat mengajar, dengan mengetahui topik- topik yang akan difokuskan dan ditinggalkan. Hal tersebut sangat sesuai dengan penerapan Kurikulum Merdeka saat ini yang sedang diimplementasikan. 

Jenis- jenis Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik secara luas ditempatkan dalam dua kategori yaitu Asesmen diagnostik informal dan asesmen diagnostik standar. 

1. Asesmen Diagnostik Informal
Asesmen diagnostik informal terjadi secara spontan sebelum pembelajaran baru dimulai. Misalnya, teman- teman guru dapat menanyakan siswa- siswa tentang apa yang mereka ketahui terkait mata pelajaran  yang akan diajarkan. Di samping itu teman- teman juga dapat memberikan daftar pertanyaan melalui survey untuk mengumpulkan informasi. Asesmen jenis ini efektif buat teman- teman guru yang ingin mengetahui dengan cepat seberapa banyak siswa memiliki pengetahuan tentang pembelajaran yang akan diajarkan. 

2. Asesmen Diagnostik Standar
Asesmen diagnostik standar memungkinkan guru menganalisis lebih mendalam tentang kelemahan dan kekuatan belajar siswa. Asesmen jenis ini menggunakan metode pengujian yang terdefinisi dengan baik untuk mengevaluasi pengetahuan siswa, dan mengidentifikasi kelemahan yang ada. Teman- teman guru dapat menggunakan penilaian diagnostik standar saat memerlukan informasi yang komprehensif tentang kelemahan dan kekuatan belajar siswa. 

Kelebihan dan Kelemahan Asesmen Diagnostik
Ada beberapa kelebihan dari Asesmen Diagnostik dalam pembelajaran diantaranya,
  • Memberikan wawasan kepada guru untuk membuat instruksi yang sesuai bagi siswanya.
  • Mudah digunakan karena biasanya sifatnya informal
  • Tidak memerlukan pelatihan khusus dan standar untuk diikuti.
  • Guru dapat lebih menyempurnakan atau mengubah metode yang digunakan kapan saja
  • Hasil yang cepat didapatkan.
  • Guru dapat dengan mudah berbagi pembelajaran mereka dengan rekan- rekan guru lainnya.

Selain kelebihan, asesmen diagnostik juga memiliki kelemahan antara lain,
  • Mereka tidak mempertimbangkan apa pun yang perlu dilakukan setelah penyampaian pelajaran.
  • Pentingnya penilaian diagnostik berkurang dalam jumlah kelompok siswa yang banyak.
  • Adanya asumsi yang tidak akurat tentang pengetahuan siswa terhadap suatu mata pelajaran serta adanya kecenderungan mengabaikan topik tertentu.
  • Kecemasan siswa dalam mengikuti tes yang dilaksanakan
  • Kemungkinan membutuhkan pelatihan khusus agar asesmen dapat diberikan dengan benar
  • Proses penilaian yang membutuhkan waktu

Nah, itulah sekilas mengenai Asesmen Diagnostik, pengertian, jenis- jenis dan kegunaannya dalam pembelajaran. Semoga teman- teman guru dapat meningkatkan metode pengajaran dan membantu siswa untuk belajar lebih baik. 

Semoga Bermanfaat. Salam.


EmoticonEmoticon

Formulir Kontak