Pelaksanaan Ujian Nasional memang sudah selesai beberapa waktu yang lalu, namun proses pelaksanaan Ujian pada tahun ini masih menimbulkan kesan bagi kita semua. Pelaksanaan ujian pada tahun ini adalah menggunakan dua sistem yaitu Ujian Nasional dengan sistem CBT (Computer Based Test) dan penggunaan Paper Based Test (PBT). Penggunaan CBT dalam ujian nasional sering disebut dengan sistem UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).
Jujur dalam UN |
Pada tahun ini antusiasme penggunaan sistem CBT atau yang lebih familiar disebut UNBK dalam pelaksanaan Ujian Nasional begitu tingginya. Hal itu telihat dari banyaknya jumlah sekolah yang tahun ini menggunakan sistem UNBK. Dikutip dari laman unbk.kemdikbud.go.id, ada 4381 satuan pendidikan yang pada tahun ini menggunakan sistem UNBK atau naik 800 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan peningkatan yang luar biasa besar sekolah yang menggunakan sistem UNBK pada tahun ini bila dibandingkan dengan tahun yang lalu.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang disebut juga Computer Based Test (CBT) merupakan sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut dinilai cukup memuaskan dan semakin mendorong untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi maka pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK sebanyak 555 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 378 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri.
Sistem penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian dari server server lokal (sekolah), ujian akan dilaksanakan secara offline dan pada tahap berikutnya hasil ujian akan dikirim kembali (upload) dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online.
Dari uraian diatas tentunya penyelenggaraan UNBK sangatlah berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT). Pada sistem UNBK, siswa tidak menggunakan media seperti alat tulis namun mereka menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Pertama- tama siswa akan diminta login dahulu dengan id dan password masing- masing peserta kemudian sebelum masuk ke soal, peserta juga diminta memasukkan token yang sudah diberikan oleh pengawas. Bila berhasil, maka butir soal akan muncul.
Dengan sistem yang terkomputerisasi, maka kemungkinannya akan sangat kecil dalam kesalahan pengisian data baik nama ataupun nomor peserta karena data sudah diinputkan terlebih dahulu. Dengan tampilan yang simple dan mudah navigasinya, siswa pasti tidak akan merasa kesulitan dengan sistem ini. Dengan sistem CBT, soal juga akan tersusun secara acak sehingga akan membedakan paket soal antara komputer yang satu dengan yang lain. Dengan hal itu maka prosentase kecurangan dengan sistem UNBK sangat kecil sekali.
Dalam proses mengerjakan soal ujian, siswa hanya diharuskan menge-klik jawaban yang dianggap benar dan ketika waktu belum berakhir dan apabila masih ragu dalam menjawab atau merasa menge-klik jawaban yang salah, maka siswa akan dapat dengan mudah merevisi jawaban tadi dengan jawaban yang dianggap lebih benar.
Berbeda halnya dengan penggunaan sistem ujian dengan Paper Based Test (PBT), siswa harus mempersiapkan alat tulis penunjang untuk Ujian seperti pensil 2B, penghapus, penggaris dan alas LJK. Siswa mengisi lembar jawab komputer dengan pembulatan- pembulatan dalam Lembar Jawab Komputer (LJK). Bila dipandang dari segi waktu pengerjaannya, sistem UNBK lebih efisien bila dibandingkan dengan sistem PBT.
Adapun berbagai tanggapan beragam muncul dengan pelaksanaan sistem yang baru dimulai selama dua tahun ini. Sebagian siswa menyatakan bahwa mereka lebih suka menggunakan sistem PBT karena mereka bisa membaca- baca butir soal pada lembar soal secara lebih detail. Selain itu ujian dengan sistem PBT hanya berlangsung antara tiga atau empat hari saja dengan perhari permapelnya satu mapel untuk tingkat SMK dan dua mapel untuk tingkat SMA.
Sedangkan untuk sistem UNBK, biasanya berlangsung lebih lama karena keterbatasan sarana. Biasanya ujian akan dibagi menjadi beberapa sesi perharinya dan pelaksanaannya akan memakan waktu sampai dengan 6 hari. Nah, hal tersebut kadang membuat siswa menjadi lebih jenuh dalam belajar karena waktu pelaksanaannya yang cukup lama dan disatu sisi siswa yang mengerjakan dengan sistem PBT sudah selesai ujiannya.
Namun, tidak sedikit siswa yang lebih menyukai sistem ujian dengan UNBK dikarenakan sistem UNBK merepresentasikan perkembangan teknologi yang semakin terkini yang salah satunya diterapkan melalui sistem ujian. Peserta juga akan lebih mempunyai pengalaman lebih dalam menggunakan teknologi. Disamping itu sistem UNBK tidak ribet membawa alat tulis seperti pensil, penghapus, penggaris dan alas LJK. Penggunaannya juga mudah, karena peserta hanya mengikuti alur aturan yang diterapkan melalui navigasi yang tersedia dalam tampilan.
Nah, bila disuruh menjawab "UN Berbasis Komputer Atau Paper Based Test?" kedua sistem ujian mempunyai kelemahan dan kelebihan sendiri- sendiri. Namun dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat maka UNBK bisa menjadi pilihan pelaksanaan ujian- ujian selanjutnya di masa mendatang.
No comments:
Post a Comment