Ahzaa.Net
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Seni Rupa SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Seni Rupa SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Penyusunan Modul Ajar (MA) pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada mata pelajaran seni rupa di jenjang SMA harus memasukkan beberapa dimensi profil lulusan. Pasalnya, dimensi profil lulusan inilah yang menjadi karakteristik pada penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di kurikulum merdeka. 

Perangkat Pembelajaran Seni Rupa SMA/MA

Konsep yang dapat diterapkan pada pembelajaran mendalam di mapel seni rupa di jenjang SMA meliputi eksplorasi makna di balik karya seni, kaitan antara seni dengan isu- isu terkini seperti sosial, budaya, dan lingkungan serta pengembangan identitas dan ekpresi diri. Siswa juga diajak untuk berpikir kritis dan reflektif terhadap proses kreatif. 

Pada modul ajar yang disusun, guru dapat memperhatikan beberapa karakteristik pembelajaran mendalam di mapel seni rupa diantaranya project based learning dimana siswa dapat menciptakan karya seni sebagai sebuah solusi atau respon terhadap isu- isu terkini. Karya seni yang dibuat tidak hanya berorientasi pada hasil saja, namun juga berbasis pada proses dimana terdapat penekanan pada eksplorasi karya, refleksi dan revisi karya tersebut. 

Karya seni yang dibuat juga dapat dihubungkan dengan bidang ilmu lainnya. Siswa pun juga diberikan keleluasaan untuk bereksplorasi secara personal sesuai dengan gaya masing- masing. 

Nah, sebagai gambaran modul ajar (MA) seni rupa berbasis pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di jenjang SMA, berikut ini contoh modul ajar (MA) yang dapat teman- teman perhatikan, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : SENI RUPA
UNIT 2 MENGAMATI DAN MENDESKRIPSIKAN KARYA SENI RUPA

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah :
Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (3 Pertemuan @ 2 JP)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal:
  • Peserta didik umumnya memiliki pengalaman mengamati berbagai objek visual dalam kehidupan sehari-hari (gambar, foto, iklan, benda-benda di sekitar).
  • Mereka mungkin sudah mengenal beberapa jenis karya seni rupa (lukisan, patung, fotografi, desain grafis) secara umum, namun belum memahami elemen-elemen dasar seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur) secara mendalam atau bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk suatu karya.
  • Pemahaman tentang konteks sejarah atau budaya di balik sebuah karya seni rupa kemungkinan masih terbatas.

Minat:
  • Minat terhadap seni rupa bervariasi. Beberapa peserta didik mungkin memiliki hobi menggambar/melukis, sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada seni digital atau instalasi.
  • Membawa contoh karya seni rupa yang relevan dengan minat mereka (misalnya, ilustrasi komik, desain fashion, mural jalanan) dapat meningkatkan minat.
  • Kesempatan untuk mengemukakan pendapat, berdiskusi, dan berkreasi visual (walaupun sederhana) akan sangat menarik.

Latar Belakang:
  • Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga eksposur terhadap jenis karya seni rupa juga bervariasi (seni tradisional, seni modern, seni pop kultur).
  • Beberapa mungkin pernah mengunjungi pameran seni atau galeri, sementara yang lain mungkin hanya terpapar seni melalui media sosial.
  • Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan banyak contoh gambar/foto karya seni rupa dari berbagai periode, gaya, dan budaya. Video dokumenter tentang seniman atau proses berkarya.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan yang jelas, diskusi kelompok, mendengarkan presentasi analisis karya, dan sesi tanya jawab.
  • Kinestetik: Membutuhkan aktivitas observasi langsung (jika ada karya seni di sekitar sekolah), membuat sketsa cepat, atau melakukan eksperimen sederhana dengan elemen seni rupa.
  • Diferensiasi: Perlu adanya variasi dalam jenis karya yang diamati (misalnya, seni dua dimensi vs. tiga dimensi), tingkat kedalaman deskripsi/analisis (identifikasi elemen vs. interpretasi makna), dan cara menyajikan hasil observasi (tulisan, lisan, visual).

B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Pemahaman tentang definisi seni rupa dan fungsinya, elemen-elemen dasar seni rupa (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, gelap-terang), prinsip-prinsip desain (keseimbangan, proporsi, irama, kesatuan), serta pengelompokan perkembangan seni rupa (tradisional, modern, kontemporer).
  • Prosedural: Kemampuan mengamati sebuah karya seni rupa secara detail, mengidentifikasi elemen dan prinsip seni rupa yang digunakan, mendeskripsikan karya secara objektif dan subjektif, serta mengaitkan karya dengan konteks budaya/sejarah.
  • Metakognitif: Apresiasi terhadap seni rupa sebagai bentuk ekspresi manusia, kesadaran akan pentingnya observasi dalam kehidupan, dan keberanian untuk menginterpretasi serta mengemukakan pendapat tentang karya seni.

Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik:
  • Meningkatkan kemampuan literasi visual dalam mengamati berbagai gambar, iklan, desain produk, atau lingkungan sekitar secara lebih mendalam.
  • Membantu mereka memahami pesan visual yang disampaikan dalam berbagai media.
  • Mengembangkan kepekaan estetik dan apresiasi terhadap keindahan di sekitar.
  • Memberi dasar bagi mereka yang tertarik pada bidang kreatif (desain, arsitektur, fotografi, dll.).
  • Memahami seni sebagai cerminan masyarakat dan budaya.

Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan menengah. Mengidentifikasi elemen dasar mungkin mudah, tetapi mendeskripsikan secara objektif, menganalisis hubungan antar elemen, dan menafsirkan makna membutuhkan penalaran kritis dan kepekaan yang lebih dalam.

Struktur Materi: Materi akan disajikan secara sistematis: dimulai dari pengenalan definisi dan fungsi seni rupa, dilanjutkan dengan pengenalan elemen dan prinsip seni rupa sebagai "bahasa visual", kemudian praktik mengamati dan mendeskripsikan karya, hingga mengaitkan karya dengan konteks perkembangan seni rupa.

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Mensyukuri kemampuan melihat dan mengapresiasi keindahan ciptaan Tuhan melalui seni rupa.
  • Kewargaan: Menghargai keragaman seni rupa tradisional dan modern dari berbagai budaya di Indonesia dan dunia.
  • Penalaran Kritis: Menganalisis elemen visual, menafsirkan makna, dan mengevaluasi kualitas karya seni rupa.
  • Kreativitas: Mengembangkan cara pandang baru dalam mengamati, serta menghasilkan deskripsi yang imajinatif.
  • Kolaborasi: Berdiskusi dan berbagi pandangan tentang karya seni dalam kelompok.
  • Kemandirian: Mencari referensi karya seni secara mandiri, mengembangkan perspektif pribadi.
  • Komunikasi: Mengekspresikan hasil pengamatan dan interpretasi secara lisan maupun tulisan.
  • Estetika: Mengembangkan kepekaan terhadap keindahan visual dan harmoni.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan pembelajaran yang akan dicapai adalah:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik mampu mengagumi dan mensyukuri anugerah indra penglihatan dan kemampuan berkreasi yang merefleksikan kebesaran Tuhan.
  • Kewargaan: Peserta didik mampu menghargai dan melestarikan warisan seni rupa budaya bangsa serta menghormati karya seni dari berbagai budaya dunia.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis elemen-elemen dan prinsip-prinsip seni rupa pada sebuah karya serta mengaitkannya dengan konteks penciptaannya.
  • Kreativitas: Peserta didik mampu mengeksplorasi berbagai cara pandang dalam mengamati dan mendeskripsikan karya seni rupa, serta mengembangkan ide deskripsi yang unik.
  • Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mengamati, mendiskusikan, dan menyajikan deskripsi karya seni rupa.
  • Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif untuk mencari, mengamati, dan mempelajari berbagai karya seni rupa secara mandiri.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil pengamatan dan interpretasi mereka tentang karya seni rupa secara jelas dan efektif.
....

Modul Ajar (MA) seni Rupa di atas merupakan contoh dari salah satu dokumen pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). Teman- teman dapat mengunduh dokumen lengkap melalui dokumen berikut :

Semoga bermanfaat

Salam.
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP) SMA, Berikut Contoh dan Tautan Unduhnya

 Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi salah satu pendekatan yang dinilai sesuai untuk mengiringi kurikulum merdeka. Pendekatan ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI-BP). 

Dalam penerapannya, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di mapel PAI-BP dapat menjadi sebuah strategi dalam pembentukan karakter, pemahaman nilai dan aspek spiritual siswa secara reflektif maupun spiritual. 

Perangkat Pembelajaran PAIBP

Prinsip pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk mapel PAI-BP menekankan pada pemusatan pada makna dan refleksi, berbasis pengalaman dan projek, dan mendorong pemikiran kritis dan empati. 

Siswa dalam pembelajaran dapat diajak utnuk memahami nilai- nilai agama Islam sesuai dengan keadaan dan realita dalam kehidupan sehari- hari, jadi bukan hanya sekedar menghafal. 

Selain itu, pembelajaran dapat dikaitkan dengan projek- projek sosial yang nyata di sekitar mereka, studi kasus maupun praktik ibadah yang bermakna. 

Selanjutnya, guru dapat megajak para siswa untuk berdialog, menganalisis isu- isu terkini terkait keagamaan, dan memahami keberagaman secara bijak. 

Sebagai guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, teman- teman dapat menerapkan beberapa strategi pembelajaran berbasis pembelajaran mendalam. Sebagai contoh, dalam strategi proyek berbasis nilai, siswa dapat membuat kampanye digital terkait dengan pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu strategi dialog dapat dilakukan dengan diskusi kelompok tentang menjaga akhlak di era digital. 

Pada strategi studi kasus secara nyata, siswa dapat menganalisis kasus nyata yang berkaitan dengan toleransi antarumat beragama di Indonesia dan mengaitkannya dengan nilai- nilai Islam. Semua strategi dapat diintegrasikan dengan teknologi yang siswa kuasai. 

Nah, teman- teman, untuk menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam, salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan cara menyusun modul ajar (MA) berdasarkan CP dan ATP. Berikut ini salah satu contoh Modul Ajar PAI-BP kurikulum merdeka dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
BAB : 1 MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA



A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (8 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
  • Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya sudah memiliki pengetahuan dasar tentang Al-Qur'an dan Hadis. Sebagian besar mungkin sudah terbiasa membaca Al-Qur'an, meskipun tingkat kefasihan dan pemahaman tajwid bervariasi. Mereka mungkin juga sudah pernah mendengar atau memahami konsep "kebaikan" dan "kerja keras" dalam kehidupan sehari-hari, namun belum tentu mengaitkannya secara mendalam dengan dalil syar'i dan implementasinya dalam konteks kompetisi positif serta etos kerja yang produktif.
  • Minat: Minat peserta didik terhadap materi ini bisa tinggi jika dikaitkan dengan tujuan hidup mereka, seperti meraih kesuksesan di sekolah, masa depan karier, atau kontribusi kepada masyarakat. Mereka mungkin tertarik pada kisah-kisah inspiratif tokoh Muslim yang sukses berkat etos kerja dan kompetisi dalam kebaikan.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga dan sosial yang beragam, dengan berbagai tingkat pemahaman dan praktik keagamaan. Beberapa mungkin memiliki lingkungan yang sangat mendukung kegiatan keagamaan, sementara yang lain mungkin perlu motivasi lebih. Pengalaman mereka dalam berkompetisi (baik di akademik, olahraga, maupun seni) dan pengalaman dalam bekerja (tugas sekolah, membantu di rumah, atau pekerjaan paruh waktu) akan memengaruhi perspektif mereka.

Kebutuhan Belajar:
  • Peserta didik yang visual akan terbantu dengan tayangan video murottal, infografis peta konsep, atau visualisasi kisah inspiratif.
  • Peserta didik yang auditori akan diuntungkan dengan metode talaqqi, peer teaching, diskusi, atau mendengarkan ceramah/podcast.
  • Peserta didik yang kinestetik akan sangat terbantu dengan praktik menulis ayat, role-playing, atau simulasi kompetisi kebaikan.
  • Diferensiasi diperlukan untuk tingkat hafalan dan tajwid yang berbeda, serta untuk mengakomodasi minat mereka dalam menerapkan konsep ini di berbagai bidang kehidupan.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Memahami makna dan kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, serta hadis terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja. Memahami konsep fastabiqul khairat dan amal saleh.
  • Prosedural: Mampu membaca Al-Qur'an dengan tartil dan tajwid yang benar, menghafal ayat-ayat dan hadis, serta mampu merumuskan contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Metakognitif: Mampu merefleksikan makna kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam konteks diri sendiri, masyarakat, dan masa depan, serta mampu mengevaluasi perilaku diri terkait nilai-nilai tersebut.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan untuk membentuk karakter peserta didik agar memiliki semangat juang, daya saing yang sehat, dan etos kerja yang tinggi untuk meraih kesuksesan, baik di dunia maupun akhirat. Ini juga membekali mereka dengan nilai-nilai positif dalam menghadapi persaingan di era global.
  • Tingkat Kesulitan: Cukup menantang karena melibatkan aspek hafalan, pemahaman tafsir yang mendalam, dan yang terpenting adalah internalisasi nilai-nilai untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek tajwid juga memerlukan ketelitian.
  • Struktur Materi: Dimulai dengan pengenalan dalil naqli (Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis), dilanjutkan dengan memahami makna dan kandungan ayat/hadis, kemudian meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, dan diakhiri dengan implementasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampak positifnya.
Integrasi Nilai dan Karakter (Profil Pelajar Pancasila):
  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Mensyukuri nikmat Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan ajaran agama, serta berakhlak mulia dalam berkompetisi dan bekerja.
  • Bernalar Kritis: Menganalisis makna ayat dan hadis, serta mengevaluasi perilaku diri dan orang lain terkait kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
  • Kreativitas: Merumuskan ide-ide penerapan kompetisi kebaikan dan etos kerja dalam konteks yang beragam.
  • Kolaborasi: Bekerja sama dalam kegiatan diskusi, peer teaching, atau proyek kebaikan.
  • Kemandirian: Berinisiatif dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain.
  • Komunikasi: Mampu menyampaikan pemahaman, argumen, dan hasil refleksi dengan baik.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME: Peserta didik menunjukkan perilaku fastabiqul khairat dan etos kerja sebagai bentuk ibadah dan rasa syukur kepada Allah SWT.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105, dan Hadis, serta mengaitkannya dengan fenomena kompetisi dan etos kerja di masyarakat.
  • Kreativitas: Peserta didik mampu merumuskan ide-ide konkret untuk menerapkan semangat kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara positif dalam diskusi atau kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
  • Kemandirian: Peserta didik menunjukkan inisiatif dan tanggung jawab dalam belajar, menghafal, dan menerapkan nilai-nilai secara personal.
  • Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan pemahaman dan argumentasi mereka tentang materi dengan jelas dan percaya diri
....

Format Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang lebih lengkap dapat teman- teman baca melalui dokumen berikut ini. Oya, dokumen MA PAI-BP juga sudah lengkap untuk jenjang SMA Kelas 10, 11 dan 12. 

Semoga Bermanfaat

Salam.
 
 
Modul Ajar (MA) Deep Learning Seni Musik SMA Kelas 10, 11, dan 12, Berikut Tautan Unduhnya

Modul Ajar (MA) Deep Learning Seni Musik SMA Kelas 10, 11, dan 12, Berikut Tautan Unduhnya

Dalam mata pelajaran seni musik, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat menjadi sebuah pandangan baru dalam bermusik mengingat bahwa musik tidak hanya sekedar terkait dengan keterampilan teknik, namun juga sebagai sarana bagi siswa untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan membentuk karakter. 

Seni Musik

Melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) para siswa akan mampu mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang konsep seperti teori musik, harmoni, ritme dan notasi serta mereka memiliki rasa kreativitas melalui penciptaan musik. Disamping itu kemampuan dalam apresiasi pun akan terasah khususnya dalam mengenali berbagai genre musik. 

Pembelajaran mendalam dalam mapel seni musik juga akan menumbuhkan kolaborasi dan empati dalam bermusik khususnya pada saat bermain musik ensambel serta mengaitkannya dengan budaya, teknologi dan konteks kehidupan sehari- hari. 

Penerapan deep learning dalam pelajaran seni musik dapat dilakukan dengan pendekatan kontekstual, project based learning (PjBL), problem based learning (PBL) inkuiri maupun dengan kolaborasi dan diskusi. 

Nah, buat teman- teman guru yang mengampu mapel seni musik di SMA, dapat membuat MOdul Ajar (MA) sebagai rancangan pembelajaran berbasis deep learning di kelas. Sebagai gambaran susunan modul ajar (MA) deep learning seni musik SMA, teman- teman dapat melihat contoh Modul Ajar (MA) berikut ini, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : SENI MUSIK
BAB 1 :  EKSPLORASI BUNYI DALAM MUSIK


A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : Seni Musik
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (2 Pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal: Sebagian besar peserta didik kemungkinan sudah familiar dengan berbagai jenis musik dan mungkin pernah mendengar atau memainkan alat musik sederhana. Namun, pemahaman mendalam tentang klasifikasi alat musik berdasarkan sumber bunyi dan unsur-unsur musik mungkin masih terbatas. Beberapa mungkin sudah memiliki pengalaman bermain alat musik formal atau non-formal.
Minat: Peserta didik memiliki minat yang beragam terhadap musik, mulai dari penikmat pasif hingga yang aktif terlibat dalam kegiatan bermusik (misalnya, band sekolah, paduan suara, atau kursus musik). Penting untuk mengidentifikasi minat spesifik mereka untuk memotivasi pembelajaran.
Latar Belakang: Peserta didik berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, yang dapat memengaruhi akses mereka terhadap alat musik atau pengalaman bermusik. Beberapa mungkin berasal dari keluarga dengan tradisi musik yang kuat, sementara yang lain mungkin belum banyak terpapar.
Kebutuhan Belajar:
Visual: Membutuhkan media visual seperti gambar, video, atau demonstrasi langsung.
Auditori: Membutuhkan kesempatan untuk mendengar berbagai jenis bunyi, musik, dan penjelasan verbal.
Kinestetik: Membutuhkan kesempatan untuk bereksplorasi, mencoba memainkan alat musik, atau membuat bunyi secara langsung.
Beberapa mungkin membutuhkan dukungan tambahan dalam memahami konsep abstrak, sementara yang lain mungkin membutuhkan tantangan lebih untuk eksplorasi mandiri.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang akan Dicapai:
Faktual: Mengenal berbagai jenis alat musik berdasarkan sumber bunyi (aerophone, idiophone, chordophone, membranophone, electrophone).
Konseptual: Memahami konsep unsur-unsur musik (melodi, ritme, harmoni, tempo, dinamika, timbre).
Prosedural: Mengidentifikasi dan menghasilkan bunyi dari berbagai sumber, serta mengkolaborasikan bunyi-bunyi tersebut.
Metakognitif: Merefleksikan pengalaman eksplorasi bunyi dan musik.
Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Musik adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari peserta didik (lagu favorit, musik di media sosial, acara hiburan). Materi ini membantu mereka memahami lebih dalam tentang bagaimana bunyi-bunyi di sekitar mereka dapat diolah menjadi musik, serta mengapresiasi keragaman budaya musik.
Tingkat Kesulitan: Materi ini memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Pengenalan jenis-jenis alat musik mungkin mudah dipahami, tetapi mengidentifikasi unsur-unsur musik dalam sebuah komposisi atau mengkolaborasikan bunyi memerlukan pemahaman dan latihan yang lebih mendalam.
Struktur Materi: Materi diawali dengan pengenalan sumber bunyi dan klasifikasi alat musik, dilanjutkan dengan eksplorasi unsur-unsur musik, dan diakhiri dengan kolaborasi untuk menghasilkan karya musik sederhana.
Integrasi Nilai dan Karakter:
Kreativitas: Mendorong peserta didik untuk bereksperimen dengan bunyi dan menciptakan ide-ide musik baru.
Kolaborasi: Mengembangkan kemampuan bekerja sama dalam kelompok untuk menghasilkan karya musik.
Mandiri: Mendorong peserta didik untuk bereksplorasi secara mandiri dan menemukan solusi.
Apresiasi Budaya: Mengenalkan kekayaan musik tradisional dan modern.
Ketekunan: Mengembangkan kesabaran dan ketekunan dalam belajar dan berlatih.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan pembelajaran yang akan dicapai adalah:
Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis dan mengidentifikasi berbagai sumber bunyi dan unsur-unsur musik.
Kreativitas: Peserta didik mampu mengeksplorasi, menciptakan, dan mengkolaborasikan bunyi-bunyi menjadi karya musik.
Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama secara efektif dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kemandirian: Peserta didik mampu bereksplorasi dan belajar secara mandiri, serta bertanggung jawab atas proses pembelajarannya.
Komunikasi: Peserta didik mampu mengkomunikasikan ide-ide musikal dan hasil karyanya kepada orang lain.

Selengkapnya untuk modul di atas, dapat teman- teman lihat melalui lampiran Modul Ajar (MA) deep learning Seni Musik berikut. Oya, pada dokumen, teman- teman dapat melihat juga contoh MA deep learning Seni Musik untuk kelas 10, 11 dan 12. Silahkan unduh melalui dokumen berikut ini, 


Semoga Bermanfaat yaa...

Salam. 
Contoh Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Kimia SMA Tahun 2026, Berikut Link Unduhnya

Contoh Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Kimia SMA Tahun 2026, Berikut Link Unduhnya

 Pendekatan pembelajaran mendalam atau yang dikenal juga sebagai deep learning merupakan suatu pendekatan belajar dalam kurikulum merdeka yang menekankan pemahaman konseptual terhadap ilmu yang diajarkan serta mengaitkan antar pengetahuan dan dalam konteks yang nyata. Pendekatan ini juga mengasah kemampuan murid untuk berpikir kritis yang membedakan dengan pendekatan pembelajaran yang cenderung menghafal konsep. 

Perangkat Ajar Deep Learning Kimia SMA


Pada mata pelajaran kimia di SMA, pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat diterapkan dengan cara- cara yang menarik dan menyenangkan. Dalam materi reaksi oksidasi- reduksi, misalnya, siswa dapat melakukan dua aspek yaitu mengaitkan teori dan praktik dengan meneliti fenomena karat pada besi. Selanjutnya, siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah seperti analisis, evaluasi dan sintesa. 

Pemecahan masalah terkait topik dapat dilakukan dengan kolaborasi antarsiswa dan mengambil sumber pengetahuan melalui literasi digital. Hal ini tentu saja membuat sisa dapat mengambil manfaat dari ilmu kimia secara nyata. 

Strategi penerapan deep learning dalam pembelajaran kimia 
Ada beberapa strategi dalam penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dalam mapel kimia, diantaranya :
a. Pendekatan kontekstual, yaitu mengaitkan konsep kimia dengan fenomena sehari- hari, misalnya, analisis PH produk rumah tangga melalui konsep asam - basa serta pembahasan plastik dan dampaknya terhadap lingkungan dengan konsep polimer. 

b. Problem Based- Learning (PBL), yaitu pemecahan masalah dengan memberikan permasalahan yang harus diselesaikan, misalnya, alasan pemakaian deterjen ramah lingkungan dibanding deterjen biasa. Melalui pendekatan ini, siswa dapat melakukan penelitian kecil, berdiskusi dan menyajikan hasil berupa solusi. 

c. Inkuiri dan eksperimen laboratorium, dimana siswa dapat merancang dan melaksanakan percobaan di dalam laboratorium. 

d. Project based Learning (PjBL), yaitu siswa dapat membuat proyek yang berkaitan dengan beberapa konsep kimia, misalnya membuat bioplastik dari singkong atau jagung maupun tanaman lain sebagai langkah untuk mengurangi limbah plastik. 

Sebagai tambahan untuk memudahkan dalam mengajar, teman- teman guru Kimia juga dapat memanfaatkan teknologi digital yang tersedia di internet. 

Langkah awal untuk merancang pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) Kimia di kelas, teman- teman dapat menyusun MOdul Ajar (MA) pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang memuat langkah- langkah disertai dengan dimensi profil lulusan dari deep learning. Teman- teman dapat membaca contoh dokumen Modul Ajar (MA) Kimia berikut sebagai tambahan referensi dalam menyusun Modul Ajar. 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (KIMIA)
BAB 1 :  REAKSI KIMIA


A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah :
Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : IPA (Kimia)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 x 2 JP @45 menit)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal: Peserta didik diharapkan memiliki pemahaman dasar tentang konsep atom, molekul, ikatan kimia, serta hukum kekekalan massa dari jenjang pendidikan sebelumnya (SMP) atau materi sebelumnya di kelas X. Beberapa mungkin sudah familiar dengan contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, pembakaran, karat).
Minat: Sebagian peserta didik mungkin tertarik pada "percobaan" atau "fenomena" kimia yang terlihat langsung (misalnya, perubahan warna, pembentukan gas, ledakan kecil). Beberapa mungkin belum melihat relevansi kimia dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan "Joyful Learning" melalui demonstrasi menarik dan "Meaningful Learning" dengan mengaitkan pada fenomena nyata akan sangat membantu.
Latar Belakang: Peserta didik memiliki latar belakang yang beragam dalam hal pengalaman praktikum atau paparan terhadap konsep kimia. Penting untuk menyediakan dukungan yang berbeda bagi mereka yang mungkin kesulitan dengan konsep abstrak atau perhitungan stoikiometri.
Kebutuhan Belajar:
Visual: Membutuhkan animasi molekuler, diagram reaksi, video demonstrasi percobaan, atau infografis untuk memahami perubahan tingkat partikel.
Auditori: Membutuhkan penjelasan verbal yang jelas, diskusi kelompok, atau sesi tanya jawab untuk memperkuat pemahaman konsep.
Kinestetik: Membutuhkan kegiatan langsung seperti praktikum sederhana, simulasi interaktif, atau membangun model molekul.
Beberapa peserta didik mungkin memerlukan bimbingan ekstra dalam menyeimbangkan persamaan reaksi atau melakukan perhitungan stoikiometri, sementara yang lain membutuhkan tantangan lebih lanjut untuk merancang percobaan sendiri.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan: Materi ini mencakup pengetahuan konseptual (definisi reaksi kimia, jenis-jenis reaksi, hukum dasar kimia, stoikiometri), pengetahuan prosedural (menulis dan menyetarakan persamaan reaksi, melakukan perhitungan mol, merancang percobaan), dan pengetahuan metakognitif (merefleksikan pentingnya reaksi kimia dalam kehidupan dan industri).
Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Materi ini sangat relevan karena reaksi kimia terjadi di mana-mana: dalam tubuh kita (metabolisme), di dapur (memasak, pembusukan makanan), di alam (fotosintesis, pembakaran), dan di industri (produksi bahan bakar, obat-obatan, pupuk). Pemahaman ini membantu siswa memahami fenomena di sekitar mereka dan dasar-dasar teknologi.
Tingkat Kesulitan: Moderat hingga tinggi. Konsep dasar reaksi kimia mungkin mudah dipahami, tetapi menyeimbangkan persamaan reaksi yang kompleks dan terutama perhitungan stoikiometri membutuhkan pemahaman matematis yang kuat dan pemikiran logis.
Struktur Materi: Materi akan dibagi menjadi beberapa bagian: (1) Konsep dasar reaksi kimia dan ciri-cirinya, (2) Jenis-jenis reaksi kimia, (3) Persamaan reaksi dan penyetaraan, (4) Stoikiometri dasar (konsep mol, hukum-hukum dasar kimia, perhitungan), (5) Reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Integrasi Nilai dan Karakter:
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan: Menyadari keteraturan dan kompleksitas reaksi kimia di alam sebagai ciptaan Tuhan.
Kecermatan dan Ketelitian: Penting dalam praktikum dan perhitungan kimia.
Rasa Ingin Tahu: Mendorong eksplorasi fenomena kimia.
Tanggung Jawab: Dalam penggunaan bahan kimia dan pembuangan limbah.
Berpikir Kritis: Menganalisis hasil percobaan dan menyelesaikan masalah stoikiometri.
Inovatif: Mendorong ide-ide baru dalam pemanfaatan reaksi kimia.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Dalam pembelajaran ini, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai adalah:
1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME dan Berakhlak Mulia: Melalui pemahaman tentang keteraturan reaksi kimia di alam, siswa diharapkan menumbuhkan rasa syukur dan kesadaran akan pentingnya menjaga alam.
2. Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis ciri-ciri reaksi kimia, menyeimbangkan persamaan reaksi, dan menyelesaikan masalah stoikiometri dengan langkah-langkah yang logis.
3. Kreativitas: Peserta didik mampu merancang model visual reaksi kimia atau menyajikan hasil percobaan dengan cara yang inovatif.
4. Kemandirian: Peserta didik memiliki inisiatif dalam mencari informasi tentang reaksi kimia dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
5. Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan hasil percobaan, penyeimbangan persamaan, dan perhitungan secara lisan maupun tertulis dengan jelas dan akurat.

....

Lanjutan dari contoh Modul Ajar (MA) Pendekatan Pembelajaran Mendalam (deep learning) mapel Kimia SMA untuk kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman buka melalui dokumen berikut ini, 



Semoga Bermanfaat 

Salam. 

Terbaru! Bahan Belajar IPAS Lengkap Kelas 4 SD/ MI Semester 1: Yuk Persiapkan Asesmen Sumatif Harian, Tengah Semester dan Akhir Semester Ganjil Tahun 2025/ 2026

Terbaru! Bahan Belajar IPAS Lengkap Kelas 4 SD/ MI Semester 1: Yuk Persiapkan Asesmen Sumatif Harian, Tengah Semester dan Akhir Semester Ganjil Tahun 2025/ 2026

Sahabat AhzaaNet, kembali lagi yaa di blog pembelajaran kami. Pada posting ini, kami khususkan untuk membahas bahan belajar lengkap untuk mapel IPAS kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil) Kurikulum Merdeka. 

bahan belajar IPAS Kelas 4 SD/MI


Pada mapel IPAS Kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil), ada empat materi yang dibahas antara lain sebagai berikut :

Bab I : Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi
Bab II : Wujud Zat dan Perubahannya 
Bab III : Gaya di Sekitar Kita 
Bab IV : Mengubah Bentuk Energi

Baik, kita bahas satu per satu berkaitan dengan materi tersebut sebagai persiapan teman- teman dalam menghadapi asesmen sumatif baik asesmen sumatif harian, asesmen sumatif tengah semester (STS), dan asesmen sumatif akhir semester (SAS) tahun ajaran 2025/ 2026. 

Bab I : Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi
Bab pertama membahas tentang tumbuhan sebagai bagian yang berperan penting di bumi. Pada bab ini, dijelaskan tentang bagian tumbuhan beserta fungsinya yang memuat bagian akar, batang, daun, dan bunga. 

Selain itu, dibahas tentang proses fotosintesis yang sangat berguna bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi.

Masih dengan bagian bab pertama, pembahasan topik terakhir adalah tentang perkembangbiakan pada tumbuhan, baik secara alami maupun buatan. Pada bagian ini pula, dijelaskan pula proses penyerbukan dan persebaran biji pada tumbuhan. 

 Oya, teman- teman dapat belajar melalui ringkasan materi lengkap dengan latihan soal pada tulisan yang sudah saya posting sebelumnya, 

Kumpulan Materi Bab I IPAS Kelas 4 SD/MI: Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi










Kalian dapat belajar materi untuk bab pertama tersebut di atas sesuai dengan topik pembahasan yang ingin dipelajari. Selanjutnya, kita bahas materi apa saja di bab 2 IPAS Kelas 4 SD/ MI. 

Bab II, Wujud Zat dan Perubahannya 
Ada tiga topik yang dibahas pada materi bab II IPAS Kelas 4 SD/ MI, yaitu tentang materi, wujud materi dan perubahan wujud benda. 

Bagian pertama, dijelaskan tentang apa itu materi dan ciri- cirinya. Sementara untuk bagian kedua dibahas topik tentang bagaimana perubahan wujud benda terjadi. Bagian ketiga mempelajari tentang wujud- wujud materi di sekitar dan karakteristiknya. 

Kalian dapat belajar topik- topik tersebut melalui tautan yang disediakan. Setiap topik pembelajaran sudah dilengkapi dengan ringkasan materi dan latihan soal untuk memudahkan dalam belajar. 

Selanjutnya, kita masuk ke materi Bab III, tentang Gaya di Sekitar Kita 

Bab III, Gaya di Sekitar Kita 
Pada bab III, Gaya di sekitar kita, akan dipelajari tentang gaya yang dijumpai di lingkungan sekitar. Gaya dapat bermanfaat dengan mendukung kegiatan manusia, namun juga dapat merugikan. Nah, pembahasan materi berkisar tentang pengaruh gaya terhadap benda, bentuk- bentuk gaya pada benda, faktor yang memengaruhi besaran gaya serta menjelaskan manfaat dan kerugian dari gaya. 

Semua pokok bahasan tersebut sudah saya posting di artikel sebelumnya. Untuk memudahkan kalian belajar, berikut ini saya kompil post yang berkaitan dengan materi. 

Bab IV, Mengubah Bentuk Energi
Topik bahasan yang di bahas pada bab terakhir IPAS Kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil) adalah membahas tentang energi. Pada bab ini, dijelaskan tentang perubahan energi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. 

Pada bagian kedua, topik yang dibahas adalah tentang energi potensial dan energi kinetik di lingkungan sekitar. 

Sebagai bahan belajar untuk materi bab IV, Mengubah Bentuk Energi ini, dapat kalian pelajari melalui postingan yang lalu. 

Demikian teman- teman, kumpulan bahan belajar lengkap untuk mapel IPAS Kelas 4 SD/ MI sebagai persiapan menghadapi asesmen sumatif akhir semester (SAS), Asesmen Sumatif Tengah Semester (STS) maupun Asesmen Sumatif Akhir Semester (SAS) tahun 2025/ 2026. Silahkan bagikan postingan ini bila bermanfaat. 

Salam. 
Energi Kinetik, Energi Benda karena Geraknya, Macam dan Pemanfaatannya di Kehidupan Sehari- Hari

Energi Kinetik, Energi Benda karena Geraknya, Macam dan Pemanfaatannya di Kehidupan Sehari- Hari

Tidak hanya benda diam yang memiliki energi, ternyata benda yang bergerak pun memiliki suatu energi. Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak  seringkali disebut sebagai energi kinetik. Energi  kinetik banyak ditemukan dalam konteks sehari- hari. 

Energi Kinetik


Teman- teman, pada pembahasan materi IPAS kelas 4 SD/ MI kali ini, kita akan belajar tentang energi kinetik , macam- macam dan pemanfaatannya di kehidupan sehari- hari. Pembahasan lengkap akan disajikan melalui ringkasan materi berikut, 


Energi Kinetik 
1. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena gerakan yang dilakukannya.

2. Energi kinetik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu massa dan kecepatan benda 

3. Energi kinetik dalam kehidupan sehari- hari dapat berupa energi panas, energi bunyi, energi cahaya, energi listrik, dan sebagainya. 

4. Energi panas
a. energi panas yang disalurkan kepada suatu benda akan menyebabkan partikel penyusun benda bergerak lebih cepat.
b. panas atau suhu tinggi pada benda akan bergerak ke benda yang memiliki suhu lebih rendah sehingga dua benda tersebut akan memiliki suhu yang sama. 

5. Energi cahaya
a. energi cahaya merupakan suatu energi yang dipancarkan dari sumber cahaya seperti matahari dan lampu. 
b. Cahaya dapat merambat melalui gelombang elektromagnetik

6. Energi bunyi
a. Energi bunyi dihasilkan oleh benda- benda yang bergetar.
b. Bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dapat merambat melalui benda padat, gas maupun benda cair. 

7. Energi listrik
a. energi listrik merupakan bentuk energi yang diakibatkan oleh pergerakan elektron pada rangkaian listrik. 
b. Energi listrik berguna untuk membantu manusia dalam berbagai keperluan hidup. 

8. Contoh energi kinetik dalam kehidupan sehari- hari
a. musik yang terlalu kencang akan membuat kaca- kaca bergetar bahkan pecah.
b. ban sepeda motor akan terasa panas setelah selesai berkendara
c. sepeda akan bergerak ketika dikayuh 
d. badan akan terasa hangat setelah selesai berolahraga 
e. saat berbicara, leher kita akan terasa bergetar. 

Nah, untuk memperdalam konsep pembahasan di atas, kita lanjut ke latihan soal yaa...

1. Pernyataan yang tepat tentang energi kinetik adalah ....
A. energi kinetik tersimpan pada benda yang diam
B. energi kinetik dimiliki benda karena gerakan yang dilakukannya 
C. energi kinetik merupakan energi yang dipengaruhi oleh kalor 
D. energi kinetik dihasilkan dari perputaran suatu benda 


2. Di bawah ini faktor yang memengaruhi gerakan pada energi kinetik adalah ....
A. suhu benda dan kelembaban udara
B. massa benda dan gaya yang berlaku
C. massa benda dan suhu benda
D. massa benda dan kecepatan gerak benda 


3. Gerak partikel pada benda yang diberikan panas adalah ....
A. semakin lambat 
B. semakin cepat 
C. tetap
D. tidak tetap 


4. Energi bunyi merupakan bentuk energi yang berasal dari ....
A. getaran benda 
B. panas benda
C. cahaya benda 
D. gerakan benda 


5. Pernyataan yang tepat tentang energi bunyi adalah ....
A. bunyi merambat melalui benda gas 
B. bunyi merambat melalui benda padat 
C. bunyi merambat melalui benda cair 
D. semua pernyataan benar 


6. Berikut ini yang termasuk contoh sumber energi panas adalah ....
A. alat musik 
B. matahari 
C. panel surya 
D. senter 


7. Energi cahaya termasuk sebagai energi kinetik. Hal ini dikarenakan ....
A. energi cahaya bergerak melalui medium 
B. energi cahaya bergerak melalui gelombang elektromagnetik 
C. energi cahaya bergerak melalui udara 
D. energi cahaya bergerak melalui gelombang panas


8. Proses pembuatan garam tradisional di tepi pantai menggunakan prinsip pemanfaatan energi ....
A. cahaya 
B. listrik 
C. panas 
D. bunyi 


Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Energi Potensial yang Tersimpan pada Benda, Apa Macamnya dan Pemanfaatannya di Kehidupan Sehari- Hari? Berikut Penjelasannya

Energi Potensial yang Tersimpan pada Benda, Apa Macamnya dan Pemanfaatannya di Kehidupan Sehari- Hari? Berikut Penjelasannya

Setiap benda memiliki energi yang tersimpan di dalamnya. Energi tersebut kita kenal dengan sebutan energi potensial. Sebagai contoh, energi kimia yang tersimpan pada baterai yang kemudian diubah menjadi energi listrik sehingga dapat menjalankan mobil- mobilan remot.

energi potensial


Teman- teman, pembahasan pada post ini adalah tentang energi yang tersimpan pada suatu benda. Materi ini merupakan salah satu pokok bahasan yang dibahas pada mapel IPAS kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil). 


Melalui pembahasan ini, kalian dapat belajar sekaligus berlatih soal untuk menghadapi asesmen sumatif harian, tengah semester ataupun asesmen akhir semester. 

Nah, apa saja bentuk energi yang tersimpan pada benda dan pemanfaatannta di kehidupan sehari- hari? Berikut pembahasan lengkapnya, 

Energi yang Tersimpan pada Benda
1. Energi yang tersimpan pada benda disebut sebagai energi potensial.

2. Ada beberapa bentuk energi potensial diantaranya energi potensial kimia, energi potensial pegas atau elastis dan energi potensial gravitasi. 

3. Bentuk energi potensial dan contohnya 
a. Energi potensial kimia
(1) Energi potensial kimia adalah energi yang tersimpan pada molekul atau dalam struktur atom suatu benda 
(2) Energi potensial kimia dapat tersimpan pada benda- benda seperti bahan bakar fosil, makanan maupun hasil dari proses fotosintesis tumbuhan. 
(3) Bahan bakar fosil memiliki energi tersimpan yaitu energi kimia yang dapat berubah menjadi energi panas dan kinetik. Energi bahan bakar fosil digunakan pada kendaraan untuk berjalan. 
(4) Pada makanan, tersimpan energi kimia yang dapat menghasilkan tenaga untuk beraktivitas. 
(5) Proses fotosintesis menghasilkan energi kimia yang dapat memberikan perkembangan bagi tumbuhan. 

b. Energi potensial pegas atau elastis
(1) Energi potensial pegas atau elastis adalah energi yang dimiliki oleh benda- benda yang memiliki gaya pegas atau benda yang sifatnya elastis.
(2) Energi potensial pegas atau elastis tersimpan pada benda- benda seperti karet pegas, karet gelang dan tali busur. 
(3) Besar kecilnya gaya potensial elastis tergantung pada besar tarikan terhadap benda tersebut.   
(4) Pada permainan trampolin, semakin tinggi lompatan, maka semakin besar pula dorongan yang dihasilkan dari lompatan tersebut. 

c.  Energi potensial gravitasi 
(1) Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh benda dikarenakan kedudukan terhadap suatu bidang datar sebagai acuannya.
(2) Energi potensial gravitasi dipengaruhi oleh massa dan ketinggian benda. 
(3) Semakin besar massa dan semakin tinggi benda, maka energi potensial gravitasi yang dimiliki oleh benda tersebut akan semakin besar. 
(4) Contoh energi potensial gravitasi terdapat pada air terjun untuk pembangkit listrik tenaga air. 

Langsung lanjut ke latihan soal yaa....

1. Pernyataan yang tepat tentang energi potensial adalah ....
A. energi potensial merupakan energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak 
B. energi potensial merupakan energi yang tersimpan pada suatu benda 
C. energi potensial merupakan energi yang dihasilkan dari panas benda 
D. energi potensial merupakan energi yang dihasilkan dari perubahan energi lain 


2. Manusia dan makhluk hidup lain dapat beraktivitas karena adanya tenaga yang dihasilkan oleh ....
A. energi kalor pada makanan
B. energi kimia pada makanan
C. energi gerak pada otot 
D. energi listrik pada syaraf 


3. Tumbuhan menghasilkan energi kimia yang didapatkan melalui proses ....
A. transpirasi 
B. gutasi 
C. respirasi 
D. fotosintesis 


4. Saat kita memegang tali busur panah dan menariknya dengan kencang, maka energi potensial pegas yang terdapat pada anak panah diubah menjadi energi ....
A. kalor 
B. gerak 
C. listrik 
D. bunyi 


5. Batubara sebagai salah satu bahan bakar fosil memiliki energi potensial berupa energi kimia yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Proses perubahan energi yang terjadi pada batubara sehingga dapat menjadi sumber energi listrik adalah ....
A. energi potensial kimia --> energi panas --> energi gerak --> energi listrik 
B. energi potensial kimia --> energi gerak --> energi panas --> energi listrik
C. energi potensial kimia --> energi cahaya --> energi gerak --> energi listrik
D. energi potensial kimia --> energi panas --> energi cahaya --> energi listrik


6. Ketika kita melempar bola ke atas, maka bola tersebut akan jatuh ke tanah dan diam. Dalam keadaan tersebut, bola memiliki energi yang disebut ....
A. energi potensial kimia 
B. energi potensial gravitasi 
C. energi potensial panas 
D. energi potensial gerak 


7. Faktor yang memengaruhi energi potensial gravitasi adalah ....
A. massa benda dan suhu benda 
B. suhu benda dan ketinggian benda 
C. ketinggian benda dan massa benda 
D. warna benda dan massa benda 


8. Contoh penerapan energi potensial gravitasi terdapat pada ....
A. air terjun untuk pembangkit listrik 
B. pemakaian solar sel untuk tenaga surya 
C. pemakaian baterai untuk lampu senter 
D. batubara untuk pembangkit listrik


Semoga Bermanfaat 

Salam. 
Menjelaskan Pengertian Energi dan Perubahannya dalam Kehidupan Sehari- hari : Materi IPAS SD Kelas 4 Semester 1 (Ganjil)

Menjelaskan Pengertian Energi dan Perubahannya dalam Kehidupan Sehari- hari : Materi IPAS SD Kelas 4 Semester 1 (Ganjil)

Setiap makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan membutuhkan energi untuk hidup. Tanpa adanya energi, manusia tidak dapat melakukan aktivitas. Demikian juga hewan yang membutuhkan energi untuk aktivitas serta tumbuhan memerlukan energi untuk melakukan proses fotosintesis. 

energi dan perubahannya

Sebenarnya, apakah energi itu? dan  bagaimana perubahan energi yang terjadi di kehidupan sehari- hari? Berikut ringkasan lengkap materi tentang energi dan perubahan bentuk dalam kehidupan sehari- hari. Materi ini merupakan topik yang di bahas pada materi IPAS kelas 4 SD/ MI disemester ganjil. 

Baik, berikut penjelasannya, 

Energi 
1. Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. 

2. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, namun energi dapat berubah bentuk.

3. Hukum kekekalam energi berbunyi, "energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain"

4. Ada beberapa bentuk energi seperti energi listrik, energi panas, energi cahaya, energi bunyi, energi kimia dan energi gerak atau kinetik. 

5. Bentuk- bentuk energi
a. energi listrik, yaitu energi yang asalnya dari arus listrik
b. energi panas atau kalor, yaitu energi yang berasal dari pergerakan atom dan molekul pada suatu zat sehingga menyebabkan suhu naik. 
c. energi cahaya, yaitu energi yang berasal dari sinar atau pancaran sumber cahaya.
d. energi gerak, yaitu energi yang tersimpan pada benda yang bergerak
e. energi bunyi, yaitu energi yang berasal dari benda yang bergetar.
f. energi kimia, yaitu energi yang tersimpan pada bahan- bahan kimia.

6. Perubahan bentuk energi dan contohnya
a. energi kimia menjadi energi listrik, yaitu pada baterai yang menyimpan energi kimia untuk kemudian diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan dari energi kimia akan diubah menjadi bentuk energi lain, misalnya energi gerak dan energi cahaya. Contohnya, pada mainan mobil- mobilan anak yang memakai baterai, atau pada lampu senter. 

b. energi kimia menjadi energi gerak, yaitu perubahan bentuk energi dari reaksi kimia. Contoh perubahan bentuk energi kimia menjadi energi gerak adalah bahan bakar seperti bensin atau solar untuk membuat kendaraan bergerak dan makanan yang dibutuhkan makhluk hidup untuk melakukan aktivitas. 

c. energi listrik menjadi energi gerak, yaitu perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contoh perubahan energi ini adalah kipas angin, blender, mesin cuci, dan sebagainya. 

d. energi listrik menjadi energi cahaya dan bunyi, yaitu perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh perubahan energi listrik menjadi cahaya dan bunyi ditemukan pada alat rumah tangga seperti televisi.

e. energi gerak menjadi energi cahaya, yaitu perubahan bentuk energi gerak menjadi energi cahaya. Contoh perubahan ini terdapat pada dinamo sepeda yang mana ketika sepeda bergerak dan memutar kumparan dinamo akan menyebabkan munculnya arus listrik dan menghasilkan energi cahaya. 

f. energi gerak menjadi energi bunyi, yaitu perubahan bentuk energi dari energi gerak menjadi energi bunyi. Contoh perubahan energi ini adalah alat musik yang menjadi sumber bunyi. 

g. energi gerak menjadi energi energi panas, yaitu perubahan bentuk energi dari energi gerak menjadi energi panas. Contoh dari perubahan bentuk energi ini adalah saat kedinginan, menggosokkan dua telapak tangan akan menghasilkan energi panas. Energi panas dihasilkan dari gerakan yang dilakukan. 

h. energi listrik menjadi energi panas, yaitu perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi energi panas. Contoh perubahan energi listrik menjadi panas adalah setrika, solder, kompor listrik, dan penanak nasi. 

h. energi cahaya menjadi energi listrik, yaitu perubahan bentuk energi cahaya menjadi energi listrik. Contoh dari perubahan bentuk energi ini adalah pembangkit listrik tenaga surya yang memanfaatkan panel surya untuk menyerap energi cahaya dari sinar matahari untuk diubah menjadi energi listrik.


Yuk lanjut ke latihan soal yaa...

1. Pernyataan yang tepat tentang energi adalah ....
A. energi dapat diciptakan dengan mudah 
B. energi dapat dimusnahkan secara cepat 
C. energi dapat muncul dan dapat pula hilang sesuai dengan kapasitasnya 
D. energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan


2. Menurut hukum kekekalan energi, meskipun energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, namun energi ....
A. mudah berubah bentuk 
B. dapat dikendalikan
C. tidak dapat disimpan 
D. dapat diubah menjadi bentuk lainnya


3. Hana mengisi daya ponselnya melalui soket terminal listrik di kamarnya. Contoh tersebut menunjukkaan bentuk dari energi ....
A. kalor 
B. listrik 
C. cahaya 
D. gerak 


4. Pada suhu yang dingin di perkemahan, api unggun dinyalakan untuk menghangatkan badan. Hal tersebut merupakan bentuk dari energi ....
A. cahaya 
B. kalor 
C. bunyi 
D. kimia 


5. Pak Ari memasang panel surya untuk menghasilkan energi dari sinar matahari. Hal tersebut merupakan contoh dari bentuk energi ....
A. gerak 
B. bunyi 
C. cahaya 
D. kimia 


6. Bu Anna membunyikan lonceng sebagai tanda kelas akan dimulai. Anak- anak yang mendengarnya langsung menuju ke kelas masing- masing. Hal tersebut merupakan contoh dari bentuk energi ....
A. gerak 
B. kimia 
C. bunyi 
D. cahaya 


7. Baterai dan aki memiliki energi yang tersimpan di dalamnya. Bentuk energi yang dimaksud adalah ....
A. energi kimia 
B. energi cahaya 
C. energi gerak 
D. energi listrik 


8. Di bawah ini yang merupakan contoh perubahan energi kimia menjadi energi gerak adalah ....
A. gitar yang berbunyi ketika dipetik 
B. lampu senter menyala ketika dipasang baterai 
C. mikser akan berputar ketika disalurkan ke soket listrik
D. motor yang bergerak ketika diisi oleh bahan bakar bensin 


9. Seseorang dapat beraktivitas dikarenakan adanya makanan diserap oleh tubuh. Dalam hal ini terjadi perubahan bentuk energi yaitu ....
A. energi kimia menjadi energi gerak
B. energi kimia menjadi energi listrik 
C. energi listrik menjadi energi bunyi 
D. energi listrik menjadi energi gerak 


10. Lampu senter membutuhkan baterai untuk dapat menyala. Hal tersebut merupakan contoh dari perubahan bentuk energi ....
A. energi kimia menjadi energi listrik 
B. energi listrik menjadi energi cahaya 
C. energi listrik menjadi energi bunyi dan cahaya 
D. energi gerak menjadi energi cahaya 


11. Televisi dapat menyala dan menampilkan gambar dan bunyi. Hal ini merupakan contoh dari perubahan bentuk energi ....
A. energi kimia menjadi energi listrik 
B. energi listrik menjadi energi cahaya 
C. energi listrik menjadi energi bunyi dan cahaya 
D. energi gerak menjadi energi cahaya 


12. Baling- baling pada kipas angin dapat berputar karena disambungkan pada soket listrik. Hal tersebut merupakan contoh dari perubahan bentuk energi ....
A. energi kimia menjadi energi listrik 
B. energi listrik menjadi energi gerak 
C. energi listrik menjadi energi bunyi dan cahaya 
D. energi gerak menjadi energi cahaya 


13. Pada masa lalu, sepeda dilengkapi dengan lampu yang dihubungkan dengan dinamo. Lampu akan secara otomatis menyala ketika sepeda dikayuh. Pada contoh konteks tersebut, terjadi perubahan bentuk energi yaitu ....
A. energi kimia menjadi energi listrik 
B. energi listrik menjadi energi cahaya 
C. energi listrik menjadi energi bunyi dan cahaya 
D. energi gerak menjadi energi cahaya


14. Drum yang ditabuh dengan baik akan menghasilkan suara yang harmoni. Hal ini merupakan contoh dari perubahan bentuk energi ....
A. energi gerak menjadi energi bunyi 
B. energi listrik menjadi energi cahaya 
C. energi listrik menjadi energi bunyi dan cahaya 
D. energi gerak menjadi energi cahaya 


15. Para mekanik menggunakan solder untuk memasang beberapa komponen elektronik di alat yang dibuat. Solder yang digunakan merupakan contoh alat yang mangalami perubahan bentuk energi ....
A. energi gerak menjadi energi bunyi 
B. energi listrik menjadi energi panas 
C. energi listrik menjadi energi bunyi dan cahaya 
D. energi gerak menjadi energi cahaya 


16. Ketika berada di dataran tinggi, salah satu cara untuk menghasilkan panas secara alami adalah dengan cara menggosok- gosokkan kedua telapak tangan. Peristiwa ini menunjukkan adanya perubahan bentuk energi ....
A. energi gerak menjadi energi panas 
B. energi listrik menjadi energi panas 
C. energi listrik menjadi energi bunyi dan cahaya 
D. energi gerak menjadi energi cahaya 


17. Panel surya merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menghasilkan energi alternatif. Panel surya akan menyerap energi matahari yang kemudian akan diubah menjadi energi ....
A. gerak 
B. kalor 
C. listrik 
D. cahaya 


Semoga Bermanfaat 

Salam.
Contoh Penyusunan Modul Ajar (MA) Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) IPA Fisika SMA Terbaru, Berikut Link Downloadnya

Contoh Penyusunan Modul Ajar (MA) Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) IPA Fisika SMA Terbaru, Berikut Link Downloadnya

Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) oleh pemerintah mulai digulirkan pada tahun ajaran baru ini. Pendekatan pembelajaran mendalam ini ditambahkan dengan beberapa aspek profil lulusan. 

Modul Ajar (MA) Fisika SMA


Penerapan pendelatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat diaplikasikan pada semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran fisika. Seperti kita ketahui, pelajaran fisika selalu dikaitkan dengan rumus yang lumayan kompleks. Melalui pendekatan pembelajaran mendalam ini, siswa tidak hanya sekedar menghafal rumus, namun diajak untuk memahami konsep dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari- hari sekaligus merefleksikan proses belajarnya.

Dengan prinsip meaningful learning, yang membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, konsep fisika memiliki korelasi dengan fenomena sehari- hari. Siswa juga diajak untuk belajar dengan prinsip pembelajaran berkesadaran (mindful learning) dimana mereka dapat menyadari proses berpikirnya. Tentunya, kedua prinsip tersebut disempurnakan dengan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) melalui eksperimen, simulasi secara interaktif, dan permainan- permainan dalam pembelajaran. 

Sebagai contoh, dalam konsep Fisika SMA dengan topik Hukum Newton, siswa dapat disimulasikan sensor gerak yang memungkinkan adanya tarik- menarik benda. Dalam hal ini, dapat diterapkan aspek kolaborasi, berpikir kritis dan pemahaman konsep. 

Dalam hal ini, penyusunan MOdul ajar bagi guru Fisika dapat menjadi langkah awal dalam merancang pembelajaran selama di kelas. Salah satu aspeknya, adalah memasukkan dimensi profil lulusan yang sesuai dengan materi yang diajarkan. 

Berikut ini contoh buat teman- teman Modul Ajar (MA) mapel Fisika SMA yang dapat teman- teman cermati. 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : IPA (FISIKA)
BAB 1 :  SISTEM PENGUKURAN DALAM KERJA ILMIAH

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4 x 45 menit)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Peserta didik pada umumnya telah memiliki pengetahuan dasar mengenai besaran dan satuan dari jenjang SMP, seperti panjang, massa, dan waktu, serta satuan standar yang umum digunakan (meter, kilogram, detik). Keterampilan yang dimiliki meliputi kemampuan dasar dalam mengukur menggunakan alat sederhana (penggaris, timbangan sederhana). Pemahaman awal yang sudah dimiliki adalah konsep bahwa pengukuran sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang sains. Namun, pemahaman tentang ketidakpastian pengukuran, angka penting, dan dimensi besaran mungkin masih terbatas atau belum mendalam. Beberapa peserta didik mungkin juga sudah terbiasa menggunakan media digital untuk mencari informasi.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Materi "Sistem Pengukuran dalam Kerja Ilmiah" mencakup jenis pengetahuan konseptual (besaran, satuan, dimensi, ketidakpastian) dan prosedural (teknik pengukuran, penulisan angka penting, analisis dimensi). Relevansi materi ini sangat tinggi dengan kehidupan nyata peserta didik, terutama dalam kegiatan sehari-hari yang melibatkan pengukuran (misalnya, menimbang bahan makanan, mengukur jarak, mengukur waktu) dan juga relevan dengan profesi di bidang sains dan teknik. Tingkat kesulitan materi ini bersifat moderat, dengan beberapa konsep abstrak seperti dimensi besaran yang mungkin memerlukan pemahaman yang lebih mendalam. Struktur materi tersusun secara hierarkis, dimulai dari konsep dasar besaran dan satuan, kemudian berkembang ke alat ukur, ketidakpastian, angka penting, dan diakhiri dengan dimensi besaran. Integrasi nilai dan karakter akan ditekankan pada ketelitian, kejujuran dalam pengukuran, rasa ingin tahu, kritis dalam menganalisis data, dan kolaborasi dalam kegiatan kelompok.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
  1. Penalaran Kritis: Peserta didik mampu menganalisis hasil pengukuran, mengidentifikasi ketidakpastian, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang akurat.
  2. Kreativitas: Peserta didik mampu merancang prosedur pengukuran sederhana dan menemukan solusi kreatif untuk mengatasi tantangan dalam pengukuran.
  3. Kolaborasi: Peserta didik dapat bekerja sama dalam kelompok untuk melakukan eksperimen, mengumpulkan data, dan mempresentasikan hasil.
  4. Kemandirian: Peserta didik mampu melakukan pengukuran secara mandiri dan bertanggung jawab atas hasil yang diperoleh.
  5. Komunikasi: Peserta didik dapat mengomunikasikan hasil pengukuran dan analisisnya secara jelas dan sistematis, baik secara lisan maupun tulisan.

....

Lebih lengkap untuk Modul Ajar (MA) IPA Fisika di atas, dapat teman- teman buka melalui dokumen berikut ini, 


Demikian contoh Modul Ajar (MA) IPA Fisika SMA yang dapat teman- teman gunakan sebagai tambahan referensi dalam penyusunan Modul Ajar berbasis Deep Learning. Oya, perangkat ajar lengkap mapel- mapel lainnya dapat teman- teman dapatkan pada menu Perangkat Ajar. 

Semoga Bermanfaat

Salam. 

Formulir Kontak