Ahzaa.Net
Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Bahasa Inggris SMA, Contoh dan Link Unduh

Modul Ajar (MA) Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Bahasa Inggris SMA, Contoh dan Link Unduh

Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada mata pelajaran bahasa Inggris di jenjang SMA bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna, berkesadaran dan menyenangkan. Pembelajaran tidak hanya menekankan pada pemahaman grammar atau vocabulary saja namun menuntun siswa untuk menerapkannya ke dalam konteks kehidupan mereka sehari- hari. 

Bahasa Inggris
AhzaaNet

Prinsip utama dalam pembelajaran mendalam (deep learning) Bahasa Inggris SMA yang mencakup pembelajaran bermakna (meaningful learning), pembelajaran berkesadaran (mindful learning) dan pembelajaran menyenangkan (joyful learning) dapat dipadukan dengan proses berpikir kritis dan kreatif serta adanya kolaborasi satu dengan lainnya. 

Buat teman- teman guru yang mengajar bahasa Inggris di jenjang SMA, adalah sebuah tantangan untuk dapat menciptakan pembelajaran yang melingkupi tiga prinsip dasar dari deep learning. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan membuat rancangan pembelajaran melalui modul ajar di kelas. 

Modul ajar untuk mapel Bahasa Inggris dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dapat diformulasikan dengan menambah beberapa aspek profil lulusan yang mencakup keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan dan Komunikasi. 

Nah, sebagai contoh, disini sudah saya siapkan modul ajar untuk mapel Bahasa Inggris jenjang SMA kelas 10 dengan topik bahasan bab pertama yaitu tentang Great Athlete. 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS
BAB 1 :  GREAT ATHLETES

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah ….
Nama Penyusun ….
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu 8 jp 
Tahun Pelajaran 2024 / 2025


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal:
  • Beberapa peserta didik mungkin sudah memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai cabang olahraga dan atlet terkenal melalui media sosial, berita, atau pengalaman pribadi menonton pertandingan.
  • Peserta didik mungkin memiliki kosakata dasar terkait olahraga dan deskripsi fisik dalam bahasa Inggris.
  • Sebagian peserta didik mungkin sudah memiliki pengalaman dalam mendeskripsikan orang atau benda dalam bahasa Inggris, meskipun mungkin masih terbatas.

Minat:
  • Mayoritas peserta didik pada usia SMA/SMK memiliki minat yang tinggi terhadap olahraga, terutama sepak bola, bulu tangkis, atau olahraga populer lainnya di Indonesia.
  • Minat terhadap kisah inspiratif atau biografi atlet berprestasi juga cenderung tinggi.
  • Peserta didik mungkin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris jika materi pelajaran dikaitkan dengan minat mereka.

Latar Belakang:
  • Peserta didik berasal dari latar belakang yang beragam, baik dari segi kemampuan berbahasa Inggris maupun akses terhadap sumber belajar.
  • Beberapa peserta didik mungkin lebih terbiasa dengan gaya belajar visual, sementara yang lain mungkin lebih nyaman dengan auditori atau kinestetik.

Kebutuhan Belajar:
  • Peserta didik dengan kemampuan bahasa Inggris dasar membutuhkan dukungan dan scaffolding yang lebih banyak dalam memahami instruksi dan menghasilkan output berbahasa Inggris.
  • Peserta didik yang lebih mahir membutuhkan tantangan yang lebih kompleks untuk mengembangkan kemampuan mereka lebih jauh.
  • Semua peserta didik membutuhkan kesempatan untuk berlatih berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam konteks yang relevan dan menarik.
  • Perlu adanya diferensiasi dalam penyampaian materi dan tugas untuk mengakomodasi berbagai tingkat kesiapan dan gaya belajar.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Pengetahuan Faktual: Nama-nama atlet berprestasi, cabang olahraga, tanggal lahir, prestasi.
  • Pengetahuan Konseptual: Konsep teks deskriptif (fungsi sosial, struktur generik, ciri kebahasaan), gagasan utama, informasi terperinci, makna inferensial.
  • Pengetahuan Prosedural: Strategi mengidentifikasi informasi dari teks lisan dan tulis, strategi menemukan gagasan utama, strategi mencari makna inferensial, langkah-langkah membuat teks deskriptif lisan dan tulis.
  • Pengetahuan Metakognitif: Kesadaran akan proses belajarnya sendiri, kemampuan merefleksikan pemahaman.

Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik:
  • Materi ini sangat relevan karena olahraga dan atlet berprestasi merupakan bagian integral dari budaya populer dan kehidupan sehari-hari peserta didik.
  • Peserta didik sering berinteraksi dengan informasi tentang atlet melalui media sosial, berita, atau diskusi dengan teman.
  • Kemampuan mendeskripsikan orang dan peristiwa adalah keterampilan komunikasi dasar yang berguna dalam berbagai konteks kehidupan.
  • Tingkat Kesulitan:
  • Materi ini memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi. Pengenalan kosakata dasar dan identifikasi informasi eksplisit relatif mudah. Namun, memahami makna inferensial, mengorganisir gagasan, dan memproduksi teks deskriptif yang koheren membutuhkan tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Teks deskriptif lisan dan tulis multimoda akan meningkatkan kompleksitas pemahaman dan produksi.

Struktur Materi:
  • Bab ini terstruktur secara progresif, dimulai dari pengenalan topik melalui gambar dan diskusi, diikuti dengan kegiatan mendengarkan dan mengidentifikasi informasi, kemudian membaca dan menganalisis teks, dan diakhiri dengan kegiatan produksi (menulis dan berbicara).
  • Setiap task memiliki tujuan pembelajaran spesifik yang mendukung tujuan pembelajaran bab secara keseluruhan.

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Kemandirian: Peserta didik didorong untuk mencari informasi tentang atlet favorit mereka, menuliskan informasi tersebut, dan merevisi tulisan secara mandiri.
  • Kolaborasi: Banyak kegiatan melibatkan kerja kelompok atau berpasangan, seperti diskusi, permainan tanya jawab, dan peer review.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pemantik, menganalisis mengapa seorang atlet menjadi hebat, dan menyimpulkan informasi berdasarkan bukti.
  • Kreativitas: Peserta didik diberi kebebasan untuk menggambar atlet dan memilih media untuk mempublikasikan tulisan mereka.
  • Integritas (Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan): Kisah-kisah atlet yang berjuang mengatasi rintangan (terutama pada bagian pengayaan tentang Paralimpiade) dapat menginspirasi peserta didik untuk memiliki ketekunan, optimisme, dan rasa syukur. Sikap-sikap mulia atlet seperti kerendahan hati dan kemurahan hati (seperti contoh Cristiano Ronaldo yang disebutkan dalam transkrip) juga dapat menjadi teladan.
  • Kewargaan: Mengidentifikasi atlet nasional dan internasional dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap bangsa dan menghargai keberagaman budaya.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
  • Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia: Melalui kisah inspiratif atlet berprestasi, peserta didik dapat menumbuhkan nilai-nilai seperti ketekunan, kerja keras, dan rasa syukur. Contoh kemurahan hati dan kerendahan hati atlet juga dapat menjadi teladan.
  • Penalaran Kritis: Peserta didik akan dilatih untuk mengidentifikasi gagasan utama, informasi terperinci, dan mencari makna inferensial dari teks, serta memberikan alasan sederhana atas pendapat mereka.
  • Kreativitas: Peserta didik akan didorong untuk menghasilkan gambar berdasarkan deskripsi lisan dan memilih media presentasi tulisan mereka.
  • Kolaborasi: Berbagai aktivitas pembelajaran dirancang untuk kerja kelompok dan berpasangan, seperti diskusi, permainan tebak atlet, dan peer review.
  • Kemandirian: Peserta didik akan belajar untuk mencari informasi secara mandiri, menyusun ide, dan merefleksikan pembelajaran mereka.
  • Komunikasi: Fokus utama bab ini adalah memproduksi teks deskriptif lisan dan tulis multimoda. Peserta didik akan berlatih berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa Inggris.
....



Contoh lengkap Modul Ajar (MA) dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) untuk mapel Bahasa Inggris jenjang SMA/ MA kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman cek melalui dokumen berikut, 


Jangan lupa bagikan ke teman- teman lainnya yaa...

Semoga Bermanfaat 
Salam.

Worksheet Asesmen Sumatif IPAS Kelas 5 SD/ MI Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi

Worksheet Asesmen Sumatif IPAS Kelas 5 SD/ MI Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi

Melihat karena cahaya dan mendengar karena bunyi merupakan bab awal dari mapel IPAS kelas 5 SD/ MI di semester 1 (ganjil). Adapun pokok bahasan adalah membahas tentang cahaya, sifat- sifatnya, mata bagian- bagiannya dan bunyi, intensitas bunyi serta telinga dan bagian- bagiannya. 

worksheet IPAS melihat karena cahaya mendengar karena bunyi


Pembahasan tentang topik tersebut di atas sudah saya post pada tulisan yang lalu. Teman- teman dapat belajar materi sambil berlatih. Pembahasan tentang cahaya dapat dilihat melalui post berikut,


Atau baca juga pembahasan untuk bagian bunyi, 

Worksheet asesmen sumatif IPAS kelas 5 SD/ MI  merupakan latihan soal untuk menghadapi asesmen sumatif baik harian, tengah semester, maupun akhir semester khususnya untuk bab Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi. 

Latihan terdiri atas 30 soal, 20 pilihan ganda, 5 soal isian dan 5 soal uraian lengkap dengan kunci jawabannya. Jika teman- teman ingin mengunduh soal, sudah saya sediakan tautannya di bawah. 

LATIHAN SOAL ASESMEN SUMATIF IPAS KELAS 5 SD/ MI BAB 1 MELIHAT KARENA CAHAYA, MENDENGAR KARENA BUNYI 

1. Ketika pagi hari, cahaya masuk ke dalam rumah melewati ventilasi sehingga menerangi ruangan yang gelap. Hal tersebut menunjukkan bahwa cahaya ....
A. dapat dipantulkan 
B. dapat dibiaskan 
C. dapat diuraikan 
D. dapat merambat lurus 

2. Kita dapat melihat suatu benda dengan jelas atau dapat membaca tulisan dengan baik di tempat yang terang. Hal ini disebabkan oleh ....
A. benda dapat mengeluarkan cahaya 
B. terpancarnya cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya
C. cahaya yang mengalami pembiasan 
D. cahaya yang diuraikan menjadi warna- warna indah

3. Saat kita mencelupkan pensil ke dalam gelas yang berisi air jernih, maka pensil tersebut akan terlihat bengkok atau patah. Hal tersebut membuktikan bahwa cahaya ....
A. dapat dibiaskan 
B. dapat diuraikan 
C. dapat dipantulkan 
D. dapat menembus benda bening

4. Perhatikan sifat bayangan berikut ini, 
(1) Bayangan tegak seperti benda asli 
(2) Ukuran bayangan sama dengan ukuran benda 
(3) Bayangan sifatnya maya atau semu 
(4) Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin 
(5) Bayangan yang terlihat berlawanan dengan benda 
Jenis cermin yang  sesuai dengan sifat- sifat bayangan di atas adalah ....
A. datar 
B. cekung 
C. cembung 
D. bikonkaf 

5. Perhatikan contoh benda berikut ini, 
(1) Cermin rias 
(2) Lampu mobil 
(3) Spion mobil 
(4) Lampu senter 
Contoh penerapan cermin cekung dalam kehidupan sehari- hari ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1 dan 2 
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4

6. Di bawah ini yang merupakan fungsi dari alis mata adalah ....
A. membersihkan mata dari debu 
B. melindungi mata dari tetesan keringat dan air 
C. menjaga agar mata tetap lembab 
D. membasahi mata agar tidak kering 

7. Bagian mata yang merupakan celah masuknya cahaya ke mata bagian dalam adalah ....
A. sklera
B. iris 
C. pupil 
D. lensa mata 

8. Pupil mata dapat membesar dan mengecil dalam kondisi tertentu. Pupil mata akan membesar ketika ....
A. cahaya yang masuk ke mata sedikit 
B. cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak 
C. cahaya yang masuk ke mata dalam keadaan normal 
D. tidak ada cahaya yang masuk ke mata

9. Pernyataan berikut yang tepat tentang gangguan mata rabun jauh adalah ....
A. rabun jauh merupakan ketidakmampuan melihat benda dalam jarak yang jauh
B. rabun jauh dibantu oleh kacamata berlensa cembung 
C. rabun jauh banyak diderita oleh seseorang di usia remaja 
D. semua jawaban benar

10. Mata silindris dapat disebabkan oleh kelainan pada bentuk kornea yang tidak normal. Kelainan tersebut dapat dibantu dengan kacamata berlensa ....
A. cembung 
B. cekung
C. bikonkaf
D. silinder 

11. Saat kita mengeluarkan bunyi di ruangan tertutup, terdapat bunyi pantul yang terdengar bersamaan dengan bunyi asli yang kita keluarkan. Hal ini tentu menyebabkan terganggunya bunyi asli sehingga terdengar tidak jelas. Peristiwa ini disebut sebagai ....
A. gema
B. gaung 
C. pantulan bunyi 
D. resonansi bunyi

12. Pada gedung- gedung pertunjukan, bioskop dan studio rekaman dipasang benda- benda seperti spon, karet atau busa. Hal tersebut berguna untuk ....
A. menghindari adanya gema 
B. menghindari terjadinya gaung atau kerdam 
C. menurunkan resonansi suara 
D. meningkatkan frekuensi bunyi 

13. Beberapa hewan seperti lumba- lumba dan kelelawar dapat mendengar bunyi dengan frekuensi tertentu. Hewan- hewan tersebut dapat mendengar bunyi dengan frekuensi ....
A. Kurang dari 20 Hz
B. Antara 20 sampai 20.000 Hz
C. Lebih dari 20 Hz
D. Lebih dari 20.000 Hz

14. Pencarian Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di selat Bali bulan Juni 2025 dilakukan dengan menggunakan alat sonar. Sistem kerja dari alat sonar adalah ….
A. menggunakan penyelam robot ke dasar laut untuk mencari objek kapal yang tenggelam
B. memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi ke dasar laut dan memantulkannya kembali ketika sudah mengenai objek di dasar laut
C. memanfaatkan sistem artificial intelligence (AI) dalam mendeteksi kapal yang tenggelam 
D. menggunakan teknologi sistem termal untuk mendeteksi posisi tenggelamnya kapal

15. Intensitas suara merupakan seberapa keras sebuah bunyi itu terbentuk. Intensitas suara dapat diatur. Adapun cara mengatur seberapa kuat dan rendahnya intensitas suara adalah ....
A. mengatur gaya yang membuat benda bergetar 
B. mengganti bahan pembuat sumber suara 
C. menambah frekuensi bunyi 
D. mengatur nada bunyi agar tetap teratur

16. Hal yang akan terjadi ketika bunyi diperdengarkan  pada ruang hampa udara adalah ....
A. bunyi terdengar dengan jelas 
B. bunyi terdengar dengan lirih 
C. bunyi tidak terdengar sama sekali 
D. bunyi kadang terdengar kadang tidak terdengar 

17. Selain sebagai indera pendengaran, telinga berfungsi sebagai ....
A. indera perasa 
B. alat keseimbangan tubuh
C. pengatur suhu tubuh 
D. penerima rangsang

18. Selaput tipis dalam telinga yang bergetar ketika ada suara dan meneruskan suara ke tulang- tulang pendengaran adalah ....
A. tingkap jorong
B. gendang telinga 
C. tingkap bundar 
D. koklea 

19. Saluran eustachius pada telinga merupakan saluran yang menghubungkan antara telinga dengan ....
A. rongga hidung 
B. rongga mulut 
C. otak 
D. kerongkongan 

20. Ujung- ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh terdapat pada bagian telinga ....
A. tulang pendengaran 
B. tingkap jorong 
C. tingkap bundar 
D. koklea

Isian 
21. Sebuah prisma transparan yang disorot berkas cahaya akan memunculkan warna- warna pelangi. Hal ini menunjukkan bahwa sifat cahaya ....
22. Cermin cekung bersifat konvergen, artinya ....
23. Retina pada mata berfungsi untuk menangkap bayangan. Apabila bayangan jatuh tidak tepat di retina namun berada di depan retina, maka kondisi yang terjadi adalah ....
24. Tiga tulang pendengaran pada telinga berfungsi untuk ....
25. Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah ....

21. dapat diuraikan 
22. mengumpulkan cahaya 
23. tidak dapat melihat objek benda yang jauh (rabun jauh)
24. menguatkan getaran 
25. 20 Hz sampai 20.000 Hz

Uraian 
26. Sebutkan sifat- sifat cahaya!
27. Bagaimanakah cara kerja mata dalam melihat objek?
28. Sebutkan gangguan- gangguan yang terjadi pada mata!
29. Sebutkan media perambatan bunyi!
30. Bagaimanakah proses terdengarnya bunyi ?

26. Sifat- sifat cahaya 
a. cahaya dapat dipantulkan 
b. cahaya dapat dibiaskan 
c. cahaya merambat lurus 
d. cahaya dapat diuraikan 

27. Cara kerja mata melihat objek 
Cahaya masuk ke mata menembus kornea dan diatur intensitasnya kemudian diteruskan melalui lensa mata dan dilanjutkan menuju retina. Bayangan benda yang ditangkap retina berbentuk terbalik dan disampaikan ke otak oleh saraf mata. Otak menerjemahkan pesan sehingga kita dapat melihat benda. 

28. Gangguan pada mata 
a. rabun jauh 
b. rabun dekat 
c. mata silindris 
d. rabun senja 

29. Media perambatan bunyi 
a. benda padat
b. udara 
c. benda cair 

30. Proses terdengarnya bunyi 
Bunyi merambat melalui udara ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan melalui lubang telinga ke bagian dalam. Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga dan diperkuat getarannya oleh tulang pendengaran  dan saluran setengah lingkaran. Getaran bunyi diteruskan ke rumah siput dan saraf pendengaran. Saraf pendengaraan meneruskan ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mendengar. 


Buat teman- teman yang membutuhkan worksheet Asesmen Sumatif IPAS Kelas 5 SD/ MI Melihat Karena Cahaya, Mendengar Karena Bunyi di atas, dapat mengunduhnya melalui tautan berikut,
Semoga Bermanfaat 
Salam.
Contoh Modul Ajar (MA) Deep Learning PJOK Kelas 10, 11, dan 12 SMA/ MA/ SMK, Berikut Link Unduhnya

Contoh Modul Ajar (MA) Deep Learning PJOK Kelas 10, 11, dan 12 SMA/ MA/ SMK, Berikut Link Unduhnya

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) seringkali dipandang sebagai mata pelajaran yang berfokus pada aktivitas fisik saja. Sebenarnya, aspek kognitif dan afektif dalam pembelajaran PJOK juga dapat digali lebih dalam tanpa mengabaikannya. 

MA Deep Learning PJOK SMA


Pada pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dapat menyelaraskan aktivitas fisik dan pemahaman secara menyeluruh aspek kognitif dan  afektif. 

Penerapan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dalam mapel PJOK di jenjang SMA dilakukan dengan menekankan kepada siswa bahwa mereka mengetahui makna aktivitas fisik yang dilakukan, bukan hanya sekedar melakukannya. Selain itu, siswa mampu menganalisis dampak olahraga terhadap kesehatan fisik dan mental serta bagaimana menerapkan kebiasaan hidup yang sehat di kehidupan sehari- hari. 

Oleh karena itu, sebagai guru PJOK, penyusunan modul ajar dapat menjadi langkah pertama dalam menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) pada setiap pokok bahasan di mapel PJOK.

Sebagai contoh, teman- teman dapat melihat sampel Modul Ajar PJOK dengan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) berikut ini, 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : PJOK
BAB 1 :  PERMAINAN BOLA BASKET

A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah :
Nama Penyusun :
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, & Kesehatan (PJOK)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu 9 Jam Pelajaran (JP) (3 Pertemuan)
Tahun Pelajaran 2024 / 2025

B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
  • Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya sudah memiliki pengalaman bermain berbagai jenis bola (sepak bola, voli, futsal) di lingkungan sekolah atau rumah. Beberapa mungkin sudah familiar dengan aturan dasar bola basket atau pernah mencoba teknik-teknik dasarnya melalui kegiatan non-formal. Tingkat kebugaran fisik dan koordinasi motorik akan bervariasi.
  • Minat: Minat peserta didik terhadap bola basket cenderung tinggi, mengingat popularitas olahraga ini di kalangan remaja melalui media massa dan kompetisi. Minat dapat ditingkatkan dengan mengaitkan pembelajaran dengan idola olahraga, strategi tim, atau tantangan personal.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari berbagai latar belakang, baik dalam pengalaman olahraga formal maupun non-formal. Ada yang aktif di klub olahraga, ada pula yang hanya bermain sesekali.

Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan demonstrasi gerakan yang jelas dari guru atau video tutorial profesional.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan instruksi, coaching verbal, dan feedback dari guru atau teman.
  • Kinestetik/Praktik: Membutuhkan banyak waktu untuk berlatih langsung, mencoba berbagai teknik, dan berpartisipasi dalam permainan.
  • Siswa Kesulitan: Membutuhkan koreksi teknik secara personal, latihan berulang dengan intensitas rendah, dan dukungan dari teman sebaya.
  • Siswa Cepat Belajar (Advanced): Membutuhkan tantangan berupa variasi teknik yang lebih kompleks, peran sebagai leader dalam drill, atau strategi permainan yang lebih mendalam.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Memahami prinsip-prinsip dasar permainan bola basket (tujuan, dimensi lapangan, jumlah pemain, aturan umum), serta konsep gerak dasar dan kombinasi keterampilan.
  • Prosedural (Keterampilan Gerak): Mampu melakukan teknik dasar bola basket (passing: chest pass, bounce pass, overhead pass; dribbling; shooting) dengan koordinasi dan mekanika gerak yang benar.
  • Aplikasi/Pemecahan Masalah: Mampu mengaplikasikan teknik dasar dalam situasi permainan sederhana, mengambil keputusan taktis, dan berkolaborasi dalam tim.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Bola basket adalah olahraga populer yang dapat menjadi sarana untuk menjaga kebugaran fisik, mengembangkan keterampilan sosial (kerjasama tim, kepemimpinan, sportivitas), dan mengisi waktu luang secara positif. Konsep strategi dan pengambilan keputusan dalam permainan juga dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
  • Tingkat Kesulitan: Tingkat kesulitan materi ini bervariasi. Penguasaan teknik dasar membutuhkan koordinasi, kekuatan, dan ketekunan dalam berlatih. Mengaplikasikan teknik dalam situasi permainan yang dinamis lebih sulit karena membutuhkan keputusan cepat dan kerjasama tim. Miskonsepsi dapat terjadi pada aturan permainan atau mekanisme gerak yang salah.

Struktur Materi:
  1. Pengenalan Permainan Bola Basket (sejarah singkat, peraturan dasar, ukuran lapangan).
  2. Teknik Dasar Bola Basket:
  • Passing (Chest Pass, Bounce Pass, Two-Handed Overhead Pass).
  • Dribbling (Dribbling Rendah, Dribbling Tinggi, Dribbling Zig-zag).
  • Shooting (Lay-up, Jump Shot – jika memungkinkan).
  • Kombinasi Gerak Dasar dalam Permainan Sederhana.

Nilai-nilai Karakter dalam Permainan Bola Basket.
  • Integrasi Nilai dan Karakter (Profil Pelajar Pancasila):
  • Kesehatan: Menjaga kebugaran fisik dan kesehatan tubuh melalui aktivitas olahraga.
  • Kolaborasi (Gotong Royong): Bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan (memasukkan bola ke ring lawan, mempertahankan area).
  • Penalaran Kritis: Menganalisis situasi permainan, mengambil keputusan taktis (kapan harus passing, dribbling, atau shooting), dan mengevaluasi performa diri/tim.
  • Kemandirian: Berlatih teknik secara mandiri, mengambil inisiatif dalam permainan.
  • Komunikasi: Komunikasi verbal dan non-verbal dalam tim saat bermain.
  • Sportivitas/Keimanan dan Ketakwaan (Penguatan Karakter): Mengamalkan nilai-nilai sportivitas (jujur, adil, menghargai lawan dan keputusan wasit), disiplin, dan tanggung jawab.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
  1. Kesehatan: Siswa akan meningkatkan kebugaran jasmani dan pemahaman tentang pentingnya aktivitas fisik.
  2. Kolaborasi: Siswa akan secara aktif bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan permainan, belajar menghargai peran setiap anggota.
  3. Penalaran Kritis: Siswa akan mengembangkan kemampuan menganalisis situasi permainan, merencanakan strategi, dan mengambil keputusan cepat di lapangan.
  4. Kemandirian: Siswa akan berlatih dan mengembangkan keterampilan motorik secara personal, serta mengambil inisiatif dalam permainan.
  5. Komunikasi: Siswa akan berlatih komunikasi verbal dan non-verbal yang efektif dalam konteks permainan tim.
  6. Kewargaan: Mengamalkan nilai-nilai sportivitas, jujur, dan bertanggung jawab sebagai bagian dari komunitas.
....



Contoh lengkap Modul Ajar (MA) dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) untuk mapel PJOK jenjang SMA/ MA/ SMK kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman cek melalui dokumen berikut, 


Jangan lupa bagikan ke teman- teman lainnya yaa...

Semoga Bermanfaat 
Salam.

Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10, 11, dan 12 SMA/ MA, Contoh dan Link Downloadnya

Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10, 11, dan 12 SMA/ MA, Contoh dan Link Downloadnya

Pembelajaran Mendalam (deep learning) merupakan pendekatan yang pada kurikulum merdeka yang berfokus pada kompetensi dengan pembelajaran kontekstual dan berbasis projek berdasarkan profil pelajar Pancasila secara nyata. Dalam penerapannya, siswa akan didorong untuk dapat memahami materi secara menyeluruh, tidak hanya sekedar menghafal saja. 

Informatika SMA/MA

Konteks pembelajaran mendalam di mapel Informatika SMA tidak hanya berkutat tentang kecerdasan buatan (AI), namun juga berfokus pada pendekatan kepada siswa untuk dapat berpikir kritis dan kreatif terhadap konsep- konsep digital dan komputasional. 

Sebagai guru, merancang modul ajar berbasis pembelajaran mendalam (deep learning) dapat dilakukan dengan menambahkan beberapa aspek yang dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis. Selain itu, modul ajar juga dapat menantang siswa dalam menggali makna, menghubungkan konsep serta menerapkan pengetahuan dalam situasi di kehidupan mereka sehari- hari. 

Untuk merancang modul ajar dengan basis pembelajaran mendalam (deep learning), dapat dilakukan langkah- langkah sebagai berikut : 

1. Menentukan tujuan pembelajaran yang bermakna
Pada tahapan ini, teman- teman dapat menggunakan acuan ATP dengan memfokuskan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam hal analisis, evaluasi dan kreasi. Tambahkan juga dimensi profil lulusan yang sesuai seperti bernalar kritis, kreatif, dan mandiri. 

2. Mengidentifikasi konteks dan permasalahan nyata 
Teman- teman guru dapat memilih isu atau tantangan yang sesuai dengan kehidupan siswa sehari- hari, misalnya penerapan teknologi tepat guna dalam memecahkan permasalahan sederhana di lingkungan mereka. 

3. Merancang aktifitas yang sifatnya menantang dan reflektif 
Guru dapat menggunakan pendekatan terkait hal ini, seperti project based learning atau problem based learning. Aktivitas yang dibuat dapat menantang siswa dalam mengeksplorasi diri melalui diskusi dan refleksi. 

4. Menyusun struktur modul ajar yang ditentukan 

5. Menggunakan sumber belajar yang sesuai dan interaktif 
Guru dapat menggunakan sumber belajar yang kaya dan interaktif seperti platform digital, simulasi, video dan sebagainya. 

Nah, sebagai gambaran modul ajar informatika untuk teman- teman guru, berikut ini contoh modul ajar informatika SMA yang dapat dijadikan tambahan referensi. 

MODUL AJAR DEEP LEARNING
MATA PELAJARAN : INFORMATIKA
BAB 1 :  INFORMATIKA DAN KEMAMPUAN UMUM


A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah
Nama Penyusun
Mata Pelajaran : Informatika
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (JP)
Tahun Pelajaran : 2025 / 2026


B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya sudah akrab dengan penggunaan gawai (ponsel, tablet, laptop) dan internet dalam kehidupan sehari-hari (media sosial, pencarian informasi, hiburan). Beberapa mungkin sudah memiliki pengalaman dasar dalam membuat presentasi digital atau menggunakan aplikasi kolaborasi sederhana. Mereka mungkin belum memiliki pemahaman mendalam tentang konsep dasar Informatika seperti berpikir komputasional atau pentingnya kerja tim dalam konteks proyek digital.
  • Minat: Minat peserta didik akan bervariasi. Sebagian besar mungkin tertarik pada aspek praktis penggunaan teknologi, namun perlu dibangkitkan minatnya terhadap prinsip-prinsip di baliknya dan pentingnya kemampuan umum. Minat dapat ditingkatkan dengan mengaitkan materi dengan tren teknologi (AI, IoT) dan profesi di bidang Informatika.
  • Latar Belakang: Peserta didik berasal dari berbagai latar belakang, baik dalam akses teknologi maupun tingkat literasi digital. Beberapa mungkin sudah terbiasa dengan lingkungan kolaboratif, sementara yang lain lebih individual.
Kebutuhan Belajar:
  • Visual: Membutuhkan infografis, video, dan simulasi untuk memahami konsep-konsep abstrak seperti berpikir komputasional atau tahapan proyek.
  • Auditori: Membutuhkan penjelasan konsep, diskusi kelompok, dan sesi tanya jawab.
  • Kinestetik/Praktik: Membutuhkan kegiatan langsung berupa proyek kelompok, simulasi kerja, dan penggunaan aplikasi kolaborasi.
  • Siswa Kesulitan: Membutuhkan bimbingan lebih terarah dalam memahami setiap tahapan proyek atau penggunaan fitur aplikasi.
  • Siswa Cepat Belajar (Advanced): Membutuhkan tantangan tambahan berupa masalah yang lebih kompleks, peran kepemimpinan dalam kelompok, atau eksplorasi fitur-fitur lanjutan dari aplikasi yang digunakan.

C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
Jenis Pengetahuan yang Akan Dicapai:
  • Konseptual: Memahami definisi dan pentingnya kemampuan umum (generic skills) dalam Informatika, seperti berpikir komputasional (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, algoritma), kolaborasi, komunikasi, dan perencanaan.
  • Prosedural: Mampu merencanakan kerja kelompok, mengorganisasikan tugas, dan mengimplementasikan alur kerja dalam proyek sederhana. Mampu menggunakan alat bantu digital untuk presentasi dan visualisasi data.
  • Aplikasi/Pemecahan Masalah: Menerapkan kemampuan umum untuk menyelesaikan permasalahan sederhana secara kolaboratif, serta mengkomunikasikan ide dan hasil kerja secara efektif.
  • Relevansi dengan Kehidupan Nyata Peserta Didik: Materi ini sangat relevan karena kemampuan umum ini adalah fondasi yang dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik akademik, sosial, maupun profesional di era digital. Siswa akan belajar bagaimana berkolaborasi dalam tugas sekolah, merencanakan kegiatan ekstrakurikuler, hingga mempersiapkan diri untuk dunia kerja yang membutuhkan keterampilan abad 21. Konsep berpikir komputasional juga relevan dalam memecahkan masalah sehari-hari.
  • Tingkat Kesulitan: Tingkat kesulitan materi ini bervariasi. Konsep dasar kemampuan umum mungkin mudah dipahami secara teoritis, namun penerapannya dalam praktik (terutama kerja kelompok dan komunikasi efektif) membutuhkan latihan dan bimbingan. Konsep berpikir komputasional mungkin abstrak bagi sebagian siswa.
Struktur Materi:
  • Bekerja dalam Kelompok: Pentingnya kerja kelompok, perencanaan, pembagian peran.
  • Berpikir Komputasional: Dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi, Algoritma.
  • Komunikasi: Presentasi, visualisasi (infografis, poster, artefak komputasional).

Integrasi Nilai dan Karakter:
  • Penalaran Kritis: Menganalisis masalah, mengidentifikasi solusi, mengevaluasi efektivitas strategi kerja.
  • Kreativitas: Mendorong siswa untuk menciptakan presentasi dan visualisasi yang menarik dan efektif.
  • Kolaborasi: Membiasakan siswa untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, dan mencapai tujuan bersama.
  • Kemandirian: Mendorong siswa untuk mengambil tanggung jawab pribadi dalam tim dan mencari solusi secara mandiri.
  • Komunikasi: Melatih siswa untuk menyampaikan ide dan hasil kerja secara jelas, baik lisan maupun visual.
  • Tanggung Jawab: Mengajarkan pentingnya menyelesaikan tugas yang diberikan dalam kelompok.

D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi profil lulusan yang akan dicapai adalah:
  • Penalaran Kritis: Siswa akan menganalisis studi kasus terkait kerja kelompok dan komunikasi, serta mengevaluasi efektivitas solusi yang mereka kembangkan. Mereka juga akan menerapkan berpikir komputasional untuk memecahkan masalah.
  • Kreativitas: Siswa didorong untuk menghasilkan ide-ide baru dalam perencanaan proyek dan desain visualisasi hasil kerja (infografis, presentasi).
  • Kolaborasi: Ini adalah inti dari bab ini, siswa akan aktif bekerja sama dalam kelompok untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek.
  • Kemandirian: Setiap anggota kelompok diharapkan mengambil tanggung jawab dan menyelesaikan bagian tugasnya secara mandiri, meskipun dalam konteks tim.
  • Komunikasi: Siswa akan berlatih mengkomunikasikan ide, proses, dan hasil kerja mereka secara lisan (presentasi) dan visual (infografis/artefak).
.....



Selengkapnya, Modul Ajar (MA) dengan Pendekatan Mendalam (Deep Learning) untuk mapel Informatika jenjang SMA/ MA kelas 10, 11 dan 12 dapat teman- teman cek melalui dokumen berikut, 


Jangan lupa bagikan ke teman- teman lainnya yaa...

Semoga Bermanfaat 
Salam.

Macam- Macam Perubahan Wujud Benda dan Faktor Pengaruhnya : Materi IPAS Kelas 4 SD/ MI Semester 1

Macam- Macam Perubahan Wujud Benda dan Faktor Pengaruhnya : Materi IPAS Kelas 4 SD/ MI Semester 1

Wujud zat atau materi akan mengalami perubahan wujud benda sesuai dengan keadaan yang memengaruhinya. Terdapat beberapa perubahan wujud zat seperti membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. 

membeku


Teman- teman, pembahasan materi IPAS kelas 4 SD/ MI  pada post kali ini adalah tentang perubahan wujud benda dan faktor pengaruhnya. Materi ini merupakan lanjutan dari pembahasan sebelumnya tentang "materi" dan wujud materi di sekitar kita serta karakteristiknya. Kalian dapat mempelajarinya melalui postingan yang lalu. 


Oya, kembali lagi ke topik bahasan yaa tentang macam- macam perubahan wujud benda dan faktor pengaruhnya. Lebih jelasnya, berikut ringkasan materinya 


Perubahan Wujud Benda dan Faktor Pengaruhnya 
1. Wujud zat atau materi seperti benda padat, cair dan gas akan mengalami perubahan wujud sesuai dengan kondisi yang memengaruhinya. 

2. Perubahan dari wujud benda dipengaruhi oleh kalor yaitu energi panas yang diterima dan diteruskan dari satu benda ke benda yang lain. 

3. Kalor sifatnya berubah- ubah dan berpindah dari benda yang memiliki suhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. 

4. Ada beberapa perubahan wujud benda yaitu  mencair, membeku, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal.

perubahan wujud zat


5. Mencair 
a. Mencair merupakan perubahan wujud benda dari padat menjadi cair 
b. Mencairnya suatu benda disebabkan oleh . 
c. Benda yang mencair disebabkan oleh benda tersebut menerima kalor sehingga terjadi peningkatan suhu pada benda
d. Contoh peristiwa benda mencair adalah melelehnya cokelat, mencairnya es batu, mencairnya agar- agar, melelehnya es krim, lilin, dll. 

6. Membeku 
a. Membeku merupakan perubahan wujud dari benda cair menjadi benda gas.
b. Membeku disebabkan benda melepaskan kalor atau panas sehingga terjadi penurunan suhu dan terjadi pendinginan
c. Contoh peristiwa benda membeku adalah air yang membeku ketika dimasukkan ke dalam freezer, proses pembuatan agar- agar, margarin cair yang didinginkan. 

7. Menguap 
a. Menguap merupakan proses perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. 
b. Benda cair yang mengalami proses penguapan menyerap kalor sehingga mengubah air menjadi uap air (gas). 
c. Contoh peristiwa benda menguap adalah proses pembuatan garam, pengeringan baju di terik matahari, dll.

8. Mengembun
a. Mengembun merupakan proses perubahan wujud dari uap air (gas) menjadi zat cair.
b. Benda gas dalam proses pengembunan melepaskan kalor atau panas sehingga berubah menjadi cair. 
c. Contoh peristiwa pengembunan adalah embun di pagi hari, kabut di dataran tinggi, adanya butiran air di gelas yang berisi air dingin.

9. Menyublim 
a. Menyublim merupakan proses perubahan wujud benda padat menjadi gas. 
b. Pada proses penyubliman, energi panas diperlukan untuk mengubah dari zat padat menjadi gas. 
c. Contoh peristiwa menyublim adalah kapur barus yang habis ketika diletakkan di tempat terbuka, uap air yang tampak dari es batu yang diletakkan di tempat terbuka. 

10. Mengkristal 
a. Mengkristal merupakan proses perubahan zat dari gas menjadi padat 
b. Mengkristal disebabkan uap air yang melepaskan kalor 
c. Contoh pristiwa mengkristal adalah terjadinya salju, jelaga di cerobong asap, bunga- bunga es di dalam freezer, embun beku di pagi hari. 


Yuk lanjut ke latihan soal yaa...

Soal Macam- Macam Perubahan Wujud Benda dan Faktor Pengaruhnya

1. Pernyataan yang tepat tentang kalor adalah ....
A. kalor merupakan energi panas yang diserap oleh suatu benda 
B. kalor merupakan energi panas yang dikeluarkan oleh suatu benda 
C. kalor merupakan energi panas yang diterima dan diteruskan dari benda yang satu ke benda yang lain 
D. kalor merupakan energi panas yang diciptakan oleh suatu benda 


2. Berikut ini yang merupakan sifat dari kalor yang dimiliki oleh benda adalah ....
A. kalor pada setiap benda bersifat tetap 
B. kalor yang dimiliki benda selalu berubah- ubah, naik atau turun 
C. kalor pada setiap benda selalu bergerak naik 
D. kalor pada setiap benda selalu bergerak turun 


3. Perpindahan yang tepat kalor berdasarkan suhu benda adalah ....
A. kalor berpindah dari suhu rendah ke tinggi 
B. kalor berpindah dari suhu tinggi ke rendah 
C. kalor berpindah dari suhu yang stabil ke suhu yang tidak stabil 
D. kalor berpindah secara tidak menentu, dari suhu tinggi ke rendah atau dari rendah ke tinggi 


4. Pada proses pembuatan lilin, bahan bakar padat dipanaskan hingga berubah menjadi cairan. Cairan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan didinginkan hingga menjadi padat. Proses pendinginan cairan hingga menjadi padat pada pembuatan lilin tersebut dikenal sebagai proses ....
A. mencair 
B. membeku 
C. menyublim 
D. mengembun


5. Air ketika dimasukkan ke dalam freezer akan berubah beku menjadi es batu. Dalam proses tersebut air yang dimasukkan ....
A. melepas kalor 
B. menyerap kalor 
C. meningkatkan kalor 
D. menarik kalor 


6. Hal yang terjadi apabila es batu diletakkan di tempat terbuka selama beberapa saat adalah ....
A. tidak akan terjadi apa- apa
B. es batu akan meleleh atau mencair 
C. es batu akan mengalami penguapan 
D. es batu akan menjadi titik- titik air 


7. Es krim akan meleleh ketika diletakkan di ruangan terbuka. Hal ini disebabkan oleh ....
A. es krim melepaskan kalor 
B. es krim menurunkan kalor
C. es krim menerima kalor 
D. es krim mengurangi kalor 


8. Saat merebus air, terdapat gelembung- gelembung yang keluar sebagai gas dari air yang direbus. Peristiwa ini menunjukkan adanya proses ....
A. pengembunan 
B. penguapan 
C. penyubliman 
D. pencairan 


9. Baju basah yang dijemur di terik matahari akan menjadi kering setelah beberapa waktu. Hal ini membuktikan bahwa zat cair yang terkandung di dalam baju tersebut ....
A. menyerap kalor 
B. melepaskan kalor 
C. menurunkan kalor 
D. mengurangi kalor 


10. Di bawah ini yang merupakan contoh penerapan prinsip penguapan dalam kehidupan sehari- hari adalah ....
A. perebusan air
B. pembuatan es batu
C. pembuatan garam 
D. pembuatan lilin 


11. Ketika meletakkan es batu di dalam gelas yang berisi air, terlihat adanya titik- titik air pada permukaan gelas tersebut. Hal ini menunjukkan adanya peristiwa ....
A. pengembunan 
B. penguapan 
C. penyubliman 
D. pencairan 


12. Proses pengembunan terjadi karena zat yang merupakan benda gas ....
A. menyerap kalor 
B. melepaskan kalor 
C. menurunkan kalor 
D. mengurangi kalor 


13. Berikut ini yang termasuk contoh peristiwa pengembunan adalah ....
A. embun yang menempel di daun dan rumput di pagi hari 
B. kabut di dataran tinggi 
C. butir- butir air di permukaan gelas yang berisi air dingin atau es 
D. semua jawaban benar 


14. Pernyataan yang tepat terkait proses penyubliman adalah ....
A. pada proses penyubliman zat padat memerlukan kalor untuk berubah menjadi gas 
B. pada proses penyubliman zat padat melepaskan kalor untuk berubah menjadi gas 
C. pada proses penyubliman zat padat menurunkan kalor untuk berubah menjadi gas 
D. pada proses penyubliman zat padat mengurangi kalor untuk berubah menjadi gas 


15. Berikut ini yang merupakan contoh peristiwa menyublim adalah ....
A. kamper yang berubah ukuran menjadi kecil ketika diletakkan di ruang terbuka 
B. terbentuknya salju di musim dingin 
C. embun beku di dataran tinggi dieng 
D. jelaga di cerobong asap 


16. Terbentuknya salju di musim dingin menunjukkan bahwa uap air di atmosfer ....
A. menyerap kalor 
B. melepaskan kalor 
C. menurunkan kalor 
D. mengurangi kalor 


17. Di bawah ini yang merupakan contoh peristiwa mengkristal adalah ....
A. terbentuknya salju 
B. embun yang beku di pagi hari di dedaunan 
C. terbentuknya jelaga pada cerobong asap 
D. semua jawaban benar 


Demikian pembahasan tentang Macam- Macam Perubahan Wujud Benda dan Faktor Pengaruhnya sebagai salah satu materi pada mapel IPAS kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil). Kami masih akan menyajikan pokok bahasan materi lainnya di posting - posting mendatang. Tetap di AhzaaNet yaa belajarnya...

Semoga Bermanfaat 

Salam.
Menyebutkan Wujud Materi di Sekitar Kita dan Karakteristiknya : Materi IPAS Kelas 4 SD/ MI Semester 1 dalam Bab Wujud Zat dan Perubahannya

Menyebutkan Wujud Materi di Sekitar Kita dan Karakteristiknya : Materi IPAS Kelas 4 SD/ MI Semester 1 dalam Bab Wujud Zat dan Perubahannya

Materi merupakan sesuatu yang memiliki massa dan menempati suatu ruang. Dalam hal ini, materi memiliki wujud atau bentuk seperti padat, cair dan gas. 

Wujud Materi dan Karakteristiknya


Teman- teman, pada pembahasan kali ini, kita akan belajar lebih lanjut tentang wujud- wujud materi dan karakteristiknya. Pokok bahasan ini merupakan lanjutan dari penjelasan sebelumnya tentang materi dan ciri- cirinya. 


Pembahasan lengkap tentang apa saja wujud materi dan karakteristiknya, dapat dipelajari pada ringkasan materi berikut ini, 

Wujud Materi 
1. Wujud Padat 
a. Materi yang berwujud benda padat memiliki ciri- ciri sebagai berikut : 
(1) susunan partikel rapat 
(2) bentuk dan volume tetap 
(3) tidak bergerak 
(4) bentuk tetap, tidak mengikuti tempatnya
(5) dapat berubah bentuk dengan perlakuan tertentu seperti dipukul, dipanaskan, pelapukan, dan perkaratan. 
c. Contoh benda padat : kayu, batu, kelereng, dan lain- lain.

 2. Wujud Cair 
a. Materi yang berwujud cair memiliki ciri- ciri sebagai berikut :
(1) partikel penyusunnya agak renggang 
(2) bentuk tidak tetap dan berubah- ubah sesuai dengan wadahnya 
(3) volume cenderung tetap 
(4) menempati ruang 
(5) permukaan tenang dan selalu datar 
b. Contoh materi yang berwujud cair : minyak, air, oli, susu, santan, sirup, dan sebagainya 

3. Wujud Gas
a. Materi yang berwujud gas memiliki ciri- ciri diantaranya :
(1) susunan partikel saling berjauhan 
(2) bergerak bebas 
(3) bentuknya tidak tetap dan berubah- ubah menyesuaikan dengan wadahnya 
(4) volume berubah- ubah 
(5) sifat menekan ke segala arah 
b. Contoh materi berwujud gas : udara

Yuk lanjutkan belajarnya ke latihan soal yaa....

Latihan soal Menyebutkan wujud materi dan karakteristiknya

1. Benda padat memiliki permukaaan benda yang sangat keras. Hal ini disebabkan oleh ....
A. partikelnya renggang 
B. partikelnya rapat 
C. partikelnya terpisah 
D. partikelnya tidak teratur 


2.  Dalam suatu percobaan, kita menyiapkan satu kelereng dan dua wadah. Pada langkah pertama, kita akan meletakkan kelereng tersebut dalam wadah pertama lalu memindahkannya ke dalam wadah kedua. Hal yang mungkin akan terjadi adalah ....
A. terjadi perubahan bentuk terhadap kelereng tersebut
B. volume kelereng akan berubah 
C. tidak akan terjadi perubahan terhadap kelereng baik bentuk dan volumenya 
D. terjadi perubahan bentuk pada kelereng namun volume tetap 


3. Batang besi yang termasuk benda padat ternyata akan meleleh jika dipanaskan dalam suhu tertentu. Hal ini menunjukkan sifat benda padat ....
A. tidak bergerak 
B. berubah bentuk dengan perlakuan tertentu 
C. bentuk dan volume tetap 
D. partikel rapat 


4. Air termasuk dalam jenis benda cair. Ketika dimasukkan ke dalam suatu wadah, maka yang terjadi adalah ....
A. memiliki bentuk yang tetap 
B. bentuk air sesuai dengan wadahnya 
C. permukaannya tidak akan tenang 
D. volume berubah- ubah 


5. Bentuk benda cair tidak memiliki bentuk yang tetap. Hal ini disebabkan oleh ....
A. partikelnya yang rapat 
B. partikel yang sangat rapat 
C. partikelnya yang berjauhan 
D. susunan partikel yang berikatan tetap 


6. Pada saat kita memasukkan udara ke dalam balon dengan meniupnya, semakin kita tiup balon tersebut dengan kuat, maka yang terjadi adalah ....
A. balon semakin menyusut 
B. balon semakin mengembang dan meletus
C. tidak akan ada perubahan terhadap balon 
D. balon akan mengembang namun kemudian akan menyusut 


7. Saat kita menusukkan jarum ke balon yang sudah terisi angin, maka akan membuat balon tersebut meletus dan udara di dalamnya menempati ruang yang lebih luas. Hal ini terjadi karena udara dalam balon tersebut ....
A. memiliki sifat menekan ke segala arah 
B. memiliki partikel yang berjauhan 
C. memiliki volume yang berubah- ubah 
D. bentuknya tidak tetap 


8. Pernyataan yang tepat tentang benda gas adalah ....
A. benda gas memiliki susunan partikel yang berjauhan 
B. benda gas bergerak bebas
C. benda gas memiliki bentuk yang berubah- ubah sesuai dengan wadahnya 
D. semua jawaban benar 


Demikian pembahasan tentang wujud materi dan karakteristiknya, sebagai salah satu pokok bahasan IPAS kelas 4 SD/ MI semester 1 (ganjil). Semoga memudahkan dalam belajar dan menghadapi asesmen sumatif harian, tengah semester dan akhir semester. 

Semoga Bermanfaat 

Salam. 

Formulir Kontak